Anda di halaman 1dari 36

Tradition of

Excellence

Konsep Sistem Model Pemberian


Asuhan Keperawatan Professional

Anisah Ardiana
Pokok bahasan: Tradition of
Excellence

a. Model penugasan asuhan keperawatan


b. Konsep sistem model pemberian asuhan keperawatan profesional
Tradition of
Excellence

• Asuhan Keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan


keperawatan
• Tujuan: memandirikan klien sehingga dapat berfungsi secara optimal.
• Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan pengetahuan asuhan
keperawatan yang profesional
• Melalui berbagai pendekatan model asuhan keperawatan yang diberikan.
• Pemahaman perawat tentang model-model asuhan keperawatan .
Tradition of
Kondisi perawat Excellence

Kurang mampu Cenderung bekerja Kurang mampu


menunjukkan otonomi Secara rutin Menunjukkan
kepemimpinan

Penataan sistem
pemberian asuhan keperawatan
(sitorus, 2006)
Pengembangan model praktek Tradition of

keperawatan profesional (MPKP) Excellence

Perawat professional mengatur


pemberian asuhan keperawatan
dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada
Tradition of
Manajemen asuhan keperawatan Excellence

Proses keperawatan yang menggunakan konsep


manajemen secara umum didalamnya seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atau evaluasi (Bumulo, Bidjun,
Bawotong , 2017)
Tujuan Tradition of
Excellence

• Peningkatan mutu layanan keperawatan


• Pemberian asuhan keperawatan dengan efektif
dan efisien
• Pelaksanaan standar pelayanan sesuai dengan
kebutuhan pasien secara holistik
• Memanfaatkan teknologi tepat guna
• Mencapai derajat kesehatan yang optimal
• Kepuasan pasien
Tradition of
Hasil penelitian Excellence

1. ada pengaruh manajemen terhadap kualitas


pelayanan keperawatan (Bumulo, Bidjun,
Bawotong , 2017)
2. Suratmi (2012) RSUD Dr. Soegiri Lamongan
merupakan salah satu rumah sakit yang sudah
menerapkan MAKP dengan menggunakan
metode asuhan keperawatan tim sejak tahun
2010 namun belum berjalan secara optimal
Tradition of
Excellence

• penelitian Desimawati (2013) di ruang rawat inap Puskesmas Sumbersari


Kabupaten Jember bahwa ada hubungan layanan keperawatan dengan tingkat
kepuasan pasien
• penelitian oleh Hidayat (2015) di Ruang Rawat Inap Klinik Harapan Bersama
Ambulu menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara mutu pelayanan
keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien.
Tradition of
Excellence

• Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) berbanding lurus dengan


peningkatan mutu pelayanan kesehatan serta kepuasan pasien di Rumah
Sakit(Hidayah, 2014)
Manfaat Tradition of
Excellence

Pasien Perawat
• Kebutuhan terpenuhi • Menunjukkan otonomi
• Kepuasan • Kepuasan kinerja perawat
• Meningkatkan tanggung jawab
perawat
A . Model Kasus Tradition of
Excellence
• Satu perawat akan memberikan asuhan keperawatan kepada seorang klien
secara total dalam satu periode dinas
• Jumlah klien yang dirawat oleh satu perawat sangat tergantung kepada
kemampuan perawat dan kompleknya masalah dan pemenuhan kebutuhan
klien
• Perawat mampu memberikan asuhan keperawatan yang mencakup seluruh
aspek keperawatan yang dibutuhkan klien
• Seluruh tenaga keperawatan mempunyai kualitas profesional dan
membutuhkan jumlah tenaga keperawatan yang banyak
• Misalnya ruang ICU,ICCU, Hemodialisa
Tradition of
Excellence
Keunggulan Tradition of
Excellence

• Pasien mendapat askep secara holistic dan terus menerus.


• Komunikasi antar perawat-pasien dan dokter dengan anggota staf
lainnya berlangsung terus menerus.
• Perawat mendapat kepuasan karena dapat melakukan semua yang
menjadi wewenangnya.
Kelemahan Tradition of
Excellence

• Perawat professional banyak menghabiskan waktu untuk melaksanakan


tugas yang dapat dilakukan orang yang tidak terampil.
• Perencanaan yang dibuat kemungkinan tidak dapat erlaksana karena
kurangnya waktu.
• Pengkajian yang dilakukan oleh perawat tidak akurat karena kurangnya
komunikasi.
• Askep tidak terkoordinasi dari shif ke shif atau hari kehari karena
perubahan dalam penugasan.
• Tidak ada seorangpun perawat yang bertanggungjawab
mengkoordinasikan asuhan selama 24 jam.
B. Model Fungsional Tradition of
Excellence
• Pemberian asuhan keperawatan ditekankan pada penyelesaian tugas prosedur
keperawatan.
• Setiap perawat diberikan satu atau beberapa tugas untuk dilaksanakan kepada
semua klien yang dirawat di suatu ruangan.
• Seorang perawat mungkin bertanggung jawab dalam pemberian obat, mengganti
balutan, monitor infus dan sebagainya
• Prioritas pemenuhan kebutuhan fisik
• Kurang menekankan kepada pemenuhan kebutuhan klien secara holistik,
• kualitas asuhan keperawatan sering terabaikan, karena pemberian asuhan yang
terfragmentasi atau terpisah-pisah
Tradition of
Excellence
• Kepala Ruangan menentukan apa yang menjadi tugas setiap perawat dalam
suatu ruangan
• Perawat akan melaporkan tugas-­tugas yang telah dikerjakan kepada Kepala
Ruangan.
• Kepala Ruangan bertanggung jawab dalam membuat laporan klien
• koordinasi antar perawat sangat kurang
• model ini hanya menekankan pada penyelesaian tugas, bukan kualitas, sehingga
pendekatan secara holistik sukar dicapai
• efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas bila jumlah staf sedikit, namun klien
selalu tidak mendapat kepuasan dari asuhan keperawatan yang diberikan
Tradition of
Excellence
Tradition of
Keunggulan: Excellence

• Perawat menjadi lebih terampil dalam melakukan satu tugas yang


biasa menjadi tanggung jawabnya.
• Pekerjaan menjadi lebih efisien
• Relative sedikit dibutuhkan tenaga perawat
• Mudah dalam mengoordinasi pekerjaan
• Terjadi proses distribusi dan pemantauan tugas atau pekerjaan
• Perawat lebih mudah menyesuaikan dengan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya sehingga menjadi lebih cepat selesai.
Kelemahan: Tradition of
Excellence

• asuhan keperawatan tidak melihat pasien secara holistic dan tidak


berfokus pada masalah pasien sehingga tidak professional,
• tidak memberikan kepuasaan baik pada pasien maupun pada
perawat,
• kadang bisa terjadi saling melempar tanggung jawab bila terjadi
kesalahan
C. Model Tim Tradition of
Excellence
• Seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif
dan kolaboratif.
• Sekelompok tenaga keperawatan bekerja secara bersama-sama secara terkoordinnsi
dan kooperatif
• Dua konsep utama yang harus ada dalam metode tim, yaitu: kepemimpinan dan
komunikasi yang efektif
• Ketua tim menetapkan anggota tim untuk merawat setiap klien
• Ketua tim harus mengetahui prinsip dasar admistrasi, supervisi, bimbingan dan teknik
mengajar agar dapat dilakukannya dalam bekerjasama dengan anggota tim. Ketua tim
juga harus mampu mengimplementasikan prinsip dasar kepemimpinan
Tradition of
Excellence
Keunggulan: Tradition of
Excellence

• Dapat memberi kepuasan kepada pasien dan perawat.


• Memanfaatkan semua kekuatan anggota tim
• Tim mendukung pengembangan dan produktivitas kelompok
• Pengambilan keputusan organisasi mendekati “gross root”
• Komunikasi diantara anggota tim baik
• Perasaan turut berkontribusi dalam tim terpelihara baik
Kelemahan: Tradition of
Excellence

• Diperlukan pengalaman dan keterampilan ketua tim


• Diperlukan staf yang adequate
• Diperlukan campuran keterampilan yang tepat
• Dapat mengarah pada fragmentasi pelayanan bila konsep tim tidak
di implementasikan secara total.
• Sering mendapat kesulitan dalam menetapkan waktu untuk
konferensi dan membuat rencana keperawatan.
Tanggung jawab Kepala Ruangan Tradition of
Excellence
• Menetapkan standar kinerja yang diharapkan sesuai dengan standar asuhan
keperawatan.
• Membantu staf dalam menetapkan sasaran asuhan keperawatan.
• Memberikan kesempatan kepada ketua tim untuk mengembangkan kepemimpinan.
• Mengorientasikan tenaga keperawatan mengenai fungsi model tim dalam sistem
pemberian asuhan keperawatan.
• Menjadi nara sumber bagi ketua tim.
• Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset keperawatan.
• Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka dengan semua staf.
Tanggung Jawab Ketua Tim Tradition of
Excellence

• Mengkaji setiap pasien dan menetapkan rencana keperawatan.


• Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan tindakan medik.
• Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota tim dan
memberikan bimbingan melalui pre atau post conferences.
• Mengevaluasi asuhan keperawatan baik proses ataupun hasil yang
diharapkan serta mendokumentasikannya
Tanggurg Jawab Anggota Tim Tradition of
Excellence

• Melaksanakan tugas berdasarkan rencana asuhan keperawatan yang telah


disusun.
• Mencatat dengan jelas dan tepat asuhan keperawatan yang telah
diberikan berdasarkan respon pasien.
• Berpartisipasi dalam setiap memberikan masukan untuk meningkatkan
asuhan keperawatan.
• Menghargai bantuan dan bimbingan dari ketua tim.
Tradition of
Excellence

• Model tim bila dilakukan dengan benar merupakan model


asuhan keperawatan yang tepat dalam meningkatkan
pemanfaatan tenaga keperawatan yang bervariasi
kemampuannya dalam memberikan asuhan keperawatan. Hal ini
berarti bahwa model tim dilaksanakan dengan tepat pada
kondisi dimana kemampuan tenaga keperawatan bervariasi.
Tradition of
Excellence

• Kegagalan penerapan model ini adalah ketika penerapan tidak


dilaksanakan secara menyeluruh atau total dan tidak dilakukan
pre dan post conference dalam setiap pemberian asuhan
keperawatan untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam
penentuan strategi pemenuhan kebutuhan klien.
Model Keperawatan Primer Tradition of
Excellence
• terdapatnya kontinuitas keperawatan yang dilakukan secara komprehensif dan dapat
dipertanggung jawabkan.
• Penugasan yang diberikan kepada Primary Nurse atas klien yang dirawat dimulai sejak
klien masuk ke Rumah Sakit yang didasarkan kepada kebutuhan klien atau masalah
keperawatan yang disesuaikan dengan kemampuan Primary Nurse.
• Setiap Primary Nurse mempunyai 4 - 6 klien dan bertanggung jawab selama 24 jam
selama klien dirawat
• klien, keluarga, dan staf keperawatan akan mengetahui bahwa klien tertentu
merupakan tanggung jawab Primary Nurse tertentu
• Jika Primary Nurse tidak bertugas, kelanjutan asuhan keperawatan didelegasikan
kepada perawat lain Associate Nurse (perawat pelaksana).
Tradition of
Excellence

• PN mempunyai kewenangan untuk memberikan asuhan


• kewenangan untuk melanjutkan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial masyarakat, membuat jadwal perjanjian klinik,
mengadakan kunjungan rumah
• advokat klien terhadap birokrasi rumah sakit
• Kepuasan: klien, perawat, dokter, RS
• Rencan pulang klien dapat diberikan lebih awal
• Rencana keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel
Metode primer Tradition of
Excellence

Dokter Kepala
ruangan Ahli gizi

Perawat primer

Pasien

Perawat Perawat pelaksana


pelaksana pagi malam
Perawat
pelaksana siang
Keunggulan Tradition of
Excellence

• Memungkinkan perawat primer untuk pengembangan diri melalui


implementasi ilmu pengetahuan
• Model praktek didasarkan pada ilmu pengetahuan
• Focus pada kebutuhan pasien
• Meningkatnya otonomi perawat
• Memungkinkan asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif
• Membaiknya kontinyuitas dan koordinasi asuhan
• Meningkatnya kesempatan untuk pengembangan hubungan antara
perawat-pasien / keluarga
• Peningkatan mutu asuhan
Kelemahan: Tradition of
Excellence
• Diperlukan perawat berpendidikan dan berpengalaman
• Diperlukan kemampuan komunikasi yang baik antara perawat
primer dengan rekan perawat.
• Pasien yang pindah ke unit lain dalam kondisi kritis
kemungkinan mempunyai beberapa perawat primer.
• Perawat primer dapat mengambil tanggung jawab rekan
perawat untuk mengimplemantasikan asuhan keperawatan
yang diberikan.
• Biaya tinggi
• Los menjadi singkat
MAKP/ MPKP Tradition of
Excellence

• model asuhan keperawatan profesional (MAKP/ MPKP) diartikan sebagai


suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan
perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan yang diperlukan untuk menopang pemberian asuhan keperawatan
tersebut

• Kontribusi profesi keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan/asuhan


keperawatan --- masyarakat dapat melihat secara kongkrit pemberian
pelayanan keperawatan secara profesional
Tradition of
Excellence

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai