Anda di halaman 1dari 18

MENENTUKAN POLA

KALIMAT DAN
KALIMAT EFEKTIF
TUJUAN
1. Menguasai kaidah POLA KALIMAT bahasa
Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
2. Menguasai kaidah KALIMAT EFEKTIF bahasa
Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
KATEGORI DAN FUNGSI
KATEGORI KATA DALAM FUNGSI KATA DALAM
KALIMAT KALIMAT
1. Verba atau kata kerja Predikat
2. Nomina atau kata benda Subjek
3. Ajektiva atau kata sifat Objek
4. Adverbia atau kata keterangan Pelengkap
5. Kata tugas: preposisi, Keterangan
konjungsi, partikel
CERMATILAH KALIMAT
BERIKUT INI
Ani sedang makan di dapur.
Kita tidak harus pergi sekarang.
Masalah koperasi sudah ditelaah oleh Pemerintah.
Gempa minggu lalu keras sekali.
Harga makanan sekarang mahal.
Rumah usahawan itu besar dan mewah.
Ayah saya lurah desa Kajen.
Pembantu kami tamatan SMP.
POLA KALIMAT
Nama Bagian Kalimat
Predikat (Bagaimana Subjek?)
Subjek (Apa/siapa Predikat)
1. Bagian Inti Objek (1. Predikat apa?; 2. Objek dapat menjadi Subjek)
Pelengkap (1. Predikat apa?; 2. Pelengkap tidak dapat
menjadi Subjek)
Tempat
Alat
Waktu
Tujuan
2. Bagian Bukan Inti Keterangan Penyerta
Cara
Similatif
Penyebaban
Kesalingan
LEMBAR KERJA PESERTA PELATIHAN
Tentukanlah fungsi kata/frasa dalam kalimat berikut
untuk mengidentifikasi pola kalimat!
KALIMAT EFEKTIF
Pengertian
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan
untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada
pikiran pendengar atau pada pembaca seperti apa yang
ada dalam pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat efektif lebih mengutamakan keefektifan kalimat
itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Sebuah kalimat efektf mempunyai ciri-ciri yang khas,
yaitu (1) kesepadanan struktur, (2)keparalelan, (3)
ketegasan, (4) kehematan, (5) kecermatan, (6) kepaduan,
dan (7) kelogisan.
CIRI KESEPADANAN
STRUKTUR
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah kesepadanan atau keseimbangan antara
pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini
diperhatikan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini
1. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek
atau kalimat, tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan
predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghadirkan pemakaian kata depan
di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebgainya di depan subjek.
2. Tidak terdapat subjek ganda
3. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
CIRI KEPARALELAN
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata
yang digunakan dalam kalimat itu.
Artinya kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk
kedua dan seterusnya juga harus menggunakan bentuk nomina.
Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga
menggunakan verba
CIRI KETEGASAN
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu
perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah
kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi
penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara
untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal
kalimat).
2. Membuat urutan kata yang logis
3. Melakukan pengulangan kata
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)
CIRI KEHEMATAN
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah
hemat menggunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap
tidak perlu.
Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang
dapat menambah kejelasan kalimat.
Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata
yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata
bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan:
1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan
pengulangan subjek.
2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghidarkan
pemakaian superordinat pada hiponim kata.
3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan
kesinoniman dalam satu kalimat.
4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan
kata-kata yang berbentuk jamak.
CIRI KECERMATAN
Yang dimaksud cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan
tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata
Perhatikan kalimat berikut.
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
CIRI KEPADUAN
Yang dimaksud dengan kepaduan adalah kepaduan pernyataan
dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak
terpecah-pecah.
Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak sistematis.
Oleh karena itu, hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
CIRI KELOGISAN
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah:
1. ide kalimat itu dapat diterima oleh akal
Perhatikan kalimat di bawah ini.
Waktu dan tempat kami persilahkan.
Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini.
2. sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Untuk mengetahui baik atau Baik atau buruknya pribadi


buruknya pribadi seseorang dapat seseorang dapat dilihat dari tingkah
dilihat dari tingkah lakunya lakunya sehari-hari.
sehari-hari.
LEMBAR KERJA
Analisislah kalimat-kalimat dalam paragraf berikut berdasarkan
pemenuhan ciri-ciri kalimat efektif dan perbaikilah menjadi kalimat
yang efektif!
1)Pembelajaran IPS di SD sudah diberikan sejak dari kelas rendah hingga
kelas tinggi. 2)Dalam pembelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan sosial. 3)Peningkatan
hasil belajar menjadi keharusan, karena hasil belajar siswa dapat
mencerminkan seberapa besar siswa mampu memahami materi yang
diberikan oleh guru sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
4)Pengenalan berbagai materi pelajaran IPS khususnya di SD sangatlah
beragam, hal ini bertujuan untuk menggali potensi siswa lebih jauh dan
diharapkan dapat mendorong peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi
yang diberikan. 5)Penerapan pembelajaran IPS di SD dilakukan dan
dilaksanakan secara efesien atau sesuai dengan kebutuhan waktu dan siswa
itu sendiri.
Dalam proses pembelajaran IPS guru tentu harus menggunakan
model pembelajaran yang dapat merangsang siswa-siswa untuk
aktif dalam kegiatan belajar, model cooperatif learning merupakan
model yang cocok digunakan oleh guru dalam mengajar, karena
model cooperatif learning menuntut anak untuk lebih bekerja sama
dalam memecahkan suatu permasalahan belajar. Akan tetapi
berdasarkan kenyataannya itu masalah belajar itu sendiri timbul
dari diri siswa itu sendiri, pada saat belajar masih ada siswa yang
kurang serius dalam diskusi kelompok kurang adanya toleransi
antar sesama anggota kelompok, kerja sama kelompok tidak
berjalan dengan maksimal, siswa belum berani dalam
mempresentasikan hasil diskusi kelompok tersebut, siswa belum
berani memberikan argument terhadap jawaban yang
dipresentasikan siswa, siswa belum berani memberikan pertanyaan
terhadap tugas yang diberikan (lembar kerja siswa).
TERIMA
Terima Kasih KASIH

Anda mungkin juga menyukai