2. Pembersihan
Penghilangan tanah, sisa-sisa pangan, debu, minyak atau senyawa lainnya yang
tidak diinginkan
3. Kontaminasi
Terjadinya kontaminasi pada pangan atau lingkungan tempat pangan disiapkan
sampai disajikan
4. Kontaminan
Agen biologi atau kimia, benda asing atau senyawa lainnya yang tidak
sengaja ditambahkan ke dalam pangan yang dapat membahayakan
keamanan pangan
5. Kontaminasi Silang
6. Disinfeksi
Pengurangan jumlah mikroorganisme di lingkungan dengan menggunakan agen
kimia / metode fisik sampai pada level yang tidak membahayakan keamanan
pangan
7. Bangunan
9. Penanganan Pangan
Sumber kontaminasi ?
7
Identifikasi titik-titik produksi yang memiliki peluang
kontaminasi tinggi! Dengan Pendekatan HACCP
8
Prosedur SEHARUSNYA diterapkan untuk:
1. Pemilahan pangan dan ingredien yang tidak layak
konsumsi
2. Pemusnahan bahan yang ditolak
3. Perlindungan pangan pada saat penanganan,
penyimpanan dan transportasi
4. Pembersihan dan pemeliharaan
5. Pengontrolan higiene personil
9
1. Infrastruktur
2. Area Kerja
3. Supply Air
4. Perlengkapan & Peralatan
5. Hygiene Personil
6. Manajemen Pembelian
7. Penyimpanan dan Transportasi
8. Pembersihan dan Disinfeksi
9. Manajemen Limbah
10. Control Hama & Binatang
11. Manajemen dan Supervisi
12. Dokumentasi dan Rekaman
13. Prosedur Recall
Limbah Polusi
Bebas
Banjir / Hama
Genangan &
air Sarangnya
• Partisi mencegah
kontaminasi silang
• Layout satu alur
• Area penanganan pangan
terpisah dengan non
pangan
Food-Handling Area
Pintu :
•Tidak menyerap cairan
•Rata dan tidak
berlubang/bercelah
•Mudah dibersihkan
•Desain dapat menutup sendiri
1. Infrastuktur (lanjutan)
Penerangan
Penerangan:
•Memiliki cover penutup (non
kaca)
•Cover bersih
•Bisa menggunakan pencahayaan
alami / buatan
1. Infrastuktur (lanjutan)
Ventilasi
Utility harus dirancang untuk
meminimalkan resiko kontaminasi
produk
Kualitas utilitas harus dipantau untuk
meminimalkan resiko kontaminasi
produk
Jika suhu dan atau kelembaban yang
dianggap penting, harus ada sistem
kontrol
Ventilasi (alami atau mekanis)
tersedia
1. Infrastuktur (lanjutan)
Ventilasi
Pemantauan kualitas udara dan
pengendalian harus ditetapkan
Dapat diakses untuk pembersihan,
pengantian saringan dan pemeliharaan
Diperiksa secara berkala
1. Infrastuktur (lanjutan)
Fasilitas Personil Hygiene & Toilet
Letak toilet tidak langsung ke ruang pengolahan
Dilengkapi bak cuci tangan & pengering tangan
Dilengkapi dengan persedian air panas dan dingin
Wastafel tersedia di dalam dan luar area pengolahan
Wastafel tidak dioperasikan dengan tangan
1. Infrastuktur (lanjutan)
Fasilitas Personil Hygiene & Toilet
Dilengkapi dengan tanda pemberitahuan untuk
karyawan
Dilengkapi dengan ruang ganti karyawan
Wastafel khusus cuci tangan terpisah dengan
wastafel membersihkan peralatan
Air yang digunakan untuk mencuci tangan sesuai
dengan persyaratan air minum
Jumlah cukup sesuai jumlah karyawan
Standar jumlah tempat cuci tangan (PERMENKES
Nomor1096/Menkes/Per/VI/2011)
1 – 10 1
11 - 20 2
Penambahan 10 orang Penambahan 1 wastafel
Standar jumlah tempat toilet (PERMENKES
Nomor1096/Menkes/Per/VI/2011)
Jumlah Karyawan Jumlah tempat toilet
1 – 10 1
11 - 25 2
26 - 50 3
Penambahan 25 orang Penambahan 1 toilet
Standar jumlah tempat peturasan (PERMENKES
Nomor1096/Menkes/Per/VI/2011)
1 – 30 1
31 - 60 2
Penambahan 30 orang Penambahan 1 toilet
1. Infrastuktur (lanjutan)
Perawatan
Bangunan, peralatan dan perlengkapan di area
kerja harus dalam kondisi layak pakai, dan bersih
Terdapat program pembersihan area kerja
Kegiatan maintanance dipastikan tidak
menimbulkan kontaminasi silang
Pelumas yang digunakan harus Food Grade
Petugas maintanance telah mengikuti pelatihan
Food Safety
2. Supply Air
Potable Water
Air yang digunakan harus sesuai dengan
standar air minum
Tempat penyimpanan air harus selalu dikontrol
secara periodik kebersihannya
Rekaman kebersihan dipelihara
Harus ada sistem pemurnian air jika
menggunakan air sumur
Air steam yang digunakan untuk kontak
langsung dengan makanan ataupun permukaan
kontak dengan pangan harus sesuai dengan
standar air minum
2. Supply Air (lanjutan)
Es
Es yang digunakan untuk kontak
langsung dengan makanan harus dibuat
dari air minum
Tempat transportasi & penyimpanan
harus dikontrol untuk mencegah
kontaminasi silang dan dalam keadaan
terawat baik
Harus ada mekanisme pemeriksaan
mikrobiologi untuk es yang dibeli atau
dibuat sendiri
2. Supply Air (lanjutan)
Non-potable water
Pipa air tidak layak minum harus
terpisah dengan pipa layak minum
Terdapat identifikasi khusus sebagai
pembeda
Bisa menggunakan ISO 14726
3. Peralatan & Perlengkapan
Peralatan Pemantau
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)
VS
Bahan kayu Bahan plastik
√ √ X
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)
Peralatan Kecil
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)
Wadah Pangan
3. Peralatan & Perlengkapan
(Lanjutan)
4. Hygiene Personil
Hygiene Training
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Sifat dasar pangan pertumbuhan mikroorganisme patogen
atau pembusuk
2. Cara penanganan dan pengemasan pangan peluang
terjadinya kontaminasi
3. Sifat pengolahan dan penyiapan lebih lanjut sebelum
konsumsi akhir
4. Kondisi penyimpanan pangan
5. Lamanya waktu sebelum pangan dikonsumsi
6. Penyakit-penyakit yang berefek pada keamanan pangan
4. Hygiene Personil (lanjutan)
Hygiene Training
Rekaman pelatihan harus dipelihara
Harus ada evaluasi keefektifan
pelatihan
4. Hygiene Personil (lanjutan)
Status Kesehatan
Karyawan harus menjalani pemeriksaan
medis sebelum diterima bekerja
Pemeriksaan medis tambahan harus
dilakukan pada interval yang ditentukan
oleh perusahaan
4. Hygiene Personil (lanjutan)
Jika sakit :
1.Penyakit kuning
2.Diare
3.Muntah
4.Demam
5.Sakit tenggorokan
6.Infeksi kulit, dll
Jika terinfeksi harus dicegah menangani bahan makanan
Menutup luka (harus berwarna cerah dan bila
memungkinkan dapat terdeteksi – logam)
4. Hygiene Personil (lanjutan)
Cuci Tangan
Pada awal kegiatan penanganan
pangan
Setelah menggunakan toilet
Setelah menangani bahan
mentah
Diantara pergantian penanganan
tahapan pengolahan pangan
Alkohol & sarung tangan tidak
mengantikan cuci tangan
4. Hygiene Personil (lanjutan)
Sarung Tangan
Sesuai dengan kondisi
pangan
Kondisi bersih dan
tidak sobek/rusak
Tidak mengantikan
fungsi cuci tangan
4. Hygiene Personil (lanjutan)
Perilaku Karyawan
Karyawan HARUS menahan diri dari perilaku yang dapat
mengakibatkan kontaminasi pangan, misal:
Merokok
Meludah
Mengunyah atau makan
Bersin atau batuk di atas pangan yang terbuka
Perilaku Karyawan
Kebijakan larangan: merokok, makan/
mengunyah permen di area kerja, penggunaan
perhiasan harus ditetapkan
Larangan penggunaan cat kuku, kuku palsu
dan bulu mata palsu, tindik, dan anting
Larangan menyimpan peralatan kontak produk
di loker pribadi
5. Manajemen Pembelian
Evaluasi Pemasok
Penyimpanan
Bahan baku harus disimpan untuk mencegah
kerusakan dan terjadinya kontaminasi silang
Bahan baku asal hewan harus disimpan dengan suhu
≤ 4 oC
Bahan baku beku harus disimpan ≤ (-18oC)
Produk sayuran dan buah-buahan segar disimpan
pada suhu < 10 oC
6. Penyimpan & Transportasi
(lanjutan)
Penyimpanan
Tempat penyimpanan dingin harus dirawat
kebersihannya
Suhu dipantau dan rekaman dipelihara
Alat pengukur suhu dan kelembaban harus
dikalibrasi
Penggunaan harus FIFO (First In First Out)
6. Penyimpan & Transportasi
(lanjutan)
1
2. Rapih
2 - Disimpan ditempat yang telah ditentukan
- Tertutup rapat (dibuka dengan kaki)
3 3. Bahan sesuai
4
- Bahan kedap air
- Mudah dibersihkan
4. Terkunci
- Khusus limbah berbahaya
8. Manajemen Limbah
Tidak diperbolehkan ada penumpukan sampah. Frekuensi
pembuangan minimal setiap hari
Label pada bahan, produk atau kemasan sebagai
sampah/limbah harus dihapus atau dihilangkan untuk
memastikan bahwa merek dagang tidak dapat
dipergunakan kembali
Pembuangan dan pemusnahan dilakukan oleh kontraktor
yang disetujui
Rekaman disimpan
9. Pengendalian Hama
Sangat berguna
Sinar UV Dalam deteksi
Kontaminasi tikus
HARUS:
Dilakukan instruksi dan supervisi secara rutin
Semua pengawasan harus dilakukan oleh personil
yang kompeten dan yang telah diberikan wewenang
75
11. Dokumentasi & Rekaman
76
Penyelenggara bisnis pangan HARUS :
1. Mengidentifikasi setiap tahapan yang kritis
2. Menerapkan prosedur pengendalian
3. Memantau prosedur pengendalian
4. Meninjau prosedur pengendalian secara berkala,
dan setiap kali dilakukan perubahan kegiatan
operational
SISTEM
HACCP 77
Pengendalian suhu dan waktu
Tahapan proses spesifik (pendinginan,
iradiasi, dll)
Analisa mikrobiologi, kimia dan fisika
Kontaminasi silang mikrobiologi, fisik dan
kimia
78
Terkait dengan sampel peralatan dan personil bisa
menggunakan :
Metode swab (luas area < 100 cm2)
Sponge method (luas area > 100 cm2)
Digunakan untuk luasan contoh yang besar > 100 cm2
Menggunakan sponge atau kapas steril yang diberi
larutan pengencer dan diusapkan pada permukaan
sampel
Jenis Pangan Jumlah Sampel
Makanan kering, gorengan dan kue 1 potong
87
Personil TPM sekurang-kurangnya diberikan pelatihan
mengenai:
1.Sifat dasar pangan pertumbuhan mikroorganisme patogen
atau pembusuk
2.Cara penanganan dan pengemasan pangan peluang terjadinya
kontaminasi
3.Sifat pengolahan dan penyiapan lebih lanjut sebelum konsumsi
akhir
4.Kondisi penyimpanan pangan
5.Lamanya waktu sebelum pangan dikonsumsi
88
HARUS:
1. Dilakukan penilaian efektifitas program
pelatihan secara periodik
2. Dilakukan instruksi dan supervisi secara rutin
89
Program pelatihan personil TPM
HARUS selalu rutin ditinjau dan
diperbarui
90
• SNI CAC/RCP 1:2011 (CAC/RCP 1:1969, Rev 4:2003,
Recommended International Code of Practice – General
Principles of Food Hygiene)
• CAC/RCP 39:1993, Code of hygienic practice for precooked
and cooked foods in mass catering
• ISO/TS 22002-2, Prerequisite Programmes on Food Safety –
Part 2: Catering