Anda di halaman 1dari 22

MIKROBA


• NI MADE NIDIANINGSIH
• 41418064
• Kelas B Pendidikan Biologi
Agenda Layout
Definisi dan tujuan pewarnaan mikroba
1
2 Tujuan fiksasi
Prosedur pembuatan sediaan
3
mikroba
4 Jenis-jenis
pewarnaan mikroba
Jenis Jenis Pewarnaan
Pengecatan sederhana menggunakan satu macam zat warna.  Pengecatan sederhana bi
asanya digunakan untuk melihat bentuk dan susunan sel bakteri.  Pewarna yang digunakan b
iasanya pewarna basa. Terkadang pada pengecatan sederhana digunakan zat mordant, yaitu
zat yang dapat meningkatkan afinitas antara cat dengan sel bakteri sehingga sel bakteri lebih
terwarnai (Tortora dkk., 2010).
Prosedur Pewarnaan sederhana
1. Membersihkan preparat glass dengan alkohol 70% kemudian difiksasi di atas bunsen
2. Dipijarkan jarum ose kemudian dicelupkan ke aquades dan diberi juga sedikit aquades pada
preparat glass menggunakan jarum ose
3. Dipijarkan lagi jarum ose dan diambil bakteri dari media lalu diratakkan di atas preparat gl
ass
4. Mengeringkan dan dianginkan preparatnya
5. Meneteskan larutan zat warna crystal violet sebanyak 1 atau 2 tetes
6. Mengeringkan dan dianginkan selama 1 menit
7. Mencuci dengan air mengalir
8. Mengeringkan preparat dengan dianginkan, dan
9. Mengamati dibawah mikroskop karakteristik dan bentuk bakteri
Prinsip pewarnaan
Prinsip pewarnaan gram bergantung pada reaksi sel bakteri dengan
pewarnaan Gram yang akhirnya membedakan bakteri menjadi gram positif dan
gram negatif. Pertama, Crystal violet berdisosiasi menjadi CV + dan Cl- yang
menembus ke dalam sel bakteri dan menodai violet sel.
Pewarnaan gram
1. Membersihkan preparat glass dengan alkohol 70% kemudian difiksasi di atas bunsen
2. Dipijarkan jarum ose kemudian dicelupkan ke aquades dan diberi juga sedikit aquades pada
preparat glass menggunakan jarum ose
3. Dipijarkan lagi jarum ose dan diambil bakteri dari media lalu diratakkan di atas preparat glass
4. Mengeringkan dan dianginkan preparatnya
5. Meteteskan larutan zat warna crystal violet 2-3 tetes dan didiamkan selama 1 menit
6. Mengeringkan dan dianginkan preparatnya
7. Mencuci dengan air mengalir dan dikeringkan

8. Meneteskan dengan larutan Lugol dan dibiarkan selama 1 menit lalu dicuci dengan air
mengalir dan diangin keringkan
9. Kemudian dicuci dengan dengan alkohol 95% selama 30 detik, lalu dicuci dengan air mengalir
dan dikering anginkan
10. Meberi larutan basic fuchsin atau safranin selama 2 menit
11. Mencuci dengan air mengalir dan dikering anginkan
12. Mengaamati dibawah mikroskop
Interpretasi Pewarnaan Gram
a. Gram-Positif: Jika sel bakteri memberikan hasil positif untuk reaksi gram, itu
akan menodai Violet.
b. Gram-negatif: Jika sel bakteri memberikan hasil negatif untuk reaksi gram, itu
akan menodai Pink.

Gambar bakteri gram positif Gambar bakteri gram Negatif


Pewarnaan Ziehl Neelsen
Prinsip Pewarnaan
Bakteri tahan asam (BTA) akan memberikan warna merah, sedangkan yang
tidak tahan asam akan berwarna biru.

Alat dan Bahan:


1. Object glass
2. Carbol fuchsin 0,3%
3.Alkohol asam 3% (Alkohol + konsentrasi HCl 3%)
4. Methylen-blue 0,3%
5. Air
6. Ose
7. Lampu bunsen/spiritus
Prosedur pewarnaan
1. Meletakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan apusan menghadap ke atas.
2. Menuangkan Carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh permukaan kaca sediaan.
3. Memanaskan kaca sediaan secara hati-hati dengan caara melewatkan nyala api
pada bagian bawah kaca sehingga keluar uap(jangan sampai mendidih) selama 3
menit.
4. Menyediakan dibiarkan hingga dinginn selama 5 menit.
5. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
6. Menuangkan asam alkohol 3% di atas kaca sediaan sampai warna merah dari
fuchsin hilang.
7. Sediaan dicuci dengann air mengalir
8. Menuangkan larutan methylen blue 0,3% diatas sediaan dan biarkan selama 10-20
detik atau larutan methylen blue 0,1% selama 1 menit.
9. Sediaan dicuci dengan air mengalir dan keringka pada suhu kamar.
Interpretasi Hasil
a. Tidak ditemukan BTA dalam 100
lapangan pandang : Negatif
b. Ditemukan 1-9 BTA/ 100 lapangan
pandang : Ditulis jumlah kuman yang
ditemukan.
c. Ditemukan 10-99 BTA/ 100 lapangan
pandang : + (1+)
d. Ditemukan 1-10 BTA/ 1 lapangan
pandang : ++ (2+)
e. Ditemukan > 10 BTA/ 1 lapangan
pandang : +++ (3+)
Pewarnaan Neisser
Prinsip Pewarnaan
Pengecatan dengan Neisser A menyebabkan granula Babes Ernst (poolkarrel)
berwarna violet hitam, cat tadi oleh granula bakteri dipegang kuat terhadap air.
Sehingga dengan cat Neisser B tidak berubah (luntur), badan bakteri akan
terlunturkan oleh air yang terdapat pada Neisser B sehingga mengambil warna
kuning atau coklat dari Neisser B.
Bahan
a. Neisser A : 0,1 gram
b. Methylen Blue,
c. 2 ml alcohol absolute,
d. 5 ml asam asetat pekat,
e. 95 ml aquadest.
f. Neisser B : 0,2 Gram Bismarck brown
g. 100 ml aquadest.
Cara Kerja
1. Menyiapkan objek glass steril dan bebas lemak
2. Menfiksasi diatas nyala api
3. Mengambil satu ose bakteri diletakan ditengah-tengah objek glass
kemudiaan dibuat sediaan, tunggu sampai sediaan kering.
4. Menfiksasi diatas nyala api
5. Sediaan digenangi dengan Neisser A selama 60 detik, lalu buang
6. Sediaan digenangi dengan Neisser B salama 10 detik, lalu buang
7. Mencuci dengan air mengalir, keringkan
8. Mengamati di mikroskop dengan perbesaran 10x & 100x
Interpretasi hasil

1. Granula diujung badan


bakteri akan berwarna
biru dan badan bakteri
berwana kuning
kecoklatan. 
2. Bakteri
Corynebacterium
diphteriae  berbentuk  :
bakteri basil (batang)
3. susunan tunggal (I, V,
W) bersifat granula
positif dan tidak tahan
asam
Pewarnaan Kapsul Cara Kerja
a. Menyiapkan 2 buah objek glass yang
bersih dan bebas lemak
b. Menfiksasi diatas nyala api
Prinsip Kerja
c. Pada ujung sebelah kanan dari objek glass,
Kapsul pada kuman tidak dapat letakan 1 ose suspensi bakteri
mengikat zat warna, sehingga pada d. Pada suspensi itu ditambahkan 1 ose tinta
pemberian cat tinta cina dan carbol cina campurkan sampai homogen
fuchsin terlihat bulatan terang atau e. Dengan ujung objek glass yang lain, buat
transparan dengan latar belakang hapusan, dibiarkan kering dan fiksasi
gelap dan badan kuman berwarna f. menggenangi dengan carbol fuchsin selama
merah dar fuchsin. 1 menit
g. Sisa cat dibuang dan sediaan dikeringkan
Bahan
diudara dengan posisi miring, atau  diserap
1. Tinta cina dengan kertas tissue
h. Memeriksa dibawah mikroskop dengan
perbesaran 10x & 100x
Interpretasi hasil
Didapatkan hasil
pengecatan, Kapsul
bakteri tidak berwarna,
badan bakteri berwarna
merah, latar belakang
sedikit hitam.
Bakteri
Pneumococcus
berbentuk coccus
(bulat), bersifat kapsul
positif, badan bakteri
berwarna merah, dengan
susunan berpasangan.
Pewarnaan Flagel
Prinsip kerja:  Flagel mampu mengikat zat
warna karena penggunaan mordant, dan Prosedur kerja
berwarna merah ungu  lebih muda dan sel 1. Menyiapkan preparat yang sudah jadi
vegetative akan berwarna merah ungu dan taruh di jembatan pengecetan
apabila dilakukan pengecetan flagel metode
2. mengenangi preparat dengan larutan
gray.
mordant selama 10 menit
Alat dan Bahan: 3. Membuang sisa cat, cuci dengan air
1. Pipet tetes 6. Mikroskop mengalir
2. Objeckglass 7. larutan mordant
3. Media SIM 8. Emersi oil 4. Mengenangi dengan ZN A selama 5
4. Ohse lurus 9. Spirtus dan pembakar menit
spirtus 5. Membuang sisa cat, cuci dengan air
5. larutan ZN A
mengalir, kering anginkan
6. Memeriksa dibawah mikroskop
dengan perbesaran 1000x  dengan
penambahan emersi oil
Interprestasi hasil

Interprestasi hasil
(+) terjadi pertumbuhan
menyebar pada sekitar
tusukan
(-) tidak terjadi pertumbuhan
menyebar pada sekitar
tusukan
Pewarnaan spora Cara Kerja
1. Menyiapkan objek glass steril dan bebas lemak
Prinsip Kerja 2. Menfiksasi diatas nyala api
3. Mengambil satu ose bakteri diletakan ditengah-
Spora bakteri tidak dapat diwarnai
tengah objek glass kemudiaan dibuat sediaan, tunggu
dengan pewarnaan biasa, diperlukan sampai sediaan kering.
teknik pewarnaan khusus. Untuk 4. Menfiksasi diatas nyala api
pewarnaan spora, perlu dilakukan 5. Menggenangi dengan Carbol Fuchsin 1% Sampai
pemanasan supaya zat pewarna karbol seluruh sediaan tertutupi
fuksin melewati bisa masuk ke dalam 6. Membawa sediaan diletakan nyala api spirtus sampai
spora. Pengecatan spora digunakan keluar uapnya. Jangan sampai berbuih, didiamkan
selama 5 menit
untuk mengetahui spora dengan sel
7. Mencuci dengan ari mengalir
vegatatifnya (Trie, 2012). 8. Mencuci dengan asam sulfat 1% sampai sediaan
Bahan keliatan sedikit rose. Kemudian cuci dengan air
a. Carbol Fuchsin 1% mengalir
b. asam sulfat 1% 9. Digenangi dengan Methylene Blue 0,3% selama 2
c. asam sulfat 1% menit. Cuci dengan air mengalir sampai bersih,
keringkan.
10.Mengamati di mikroskop dengan perbesan 10X &
100X
Interpretasi Hasil
Didapatkan hasil pengecatan yaitu
spora bakteri berwarna merah, dan
badan bakteri berwarna biru.
Bakteri Clostridium sp memiliki
bentuk basil (batang), susunan tunggal,
warna bakteri merah, dengan badan
bakteri berwana biru, bersifat spora
positif.
Pewarnaan Negatif
Prosedur Pemeriksaan
Prinsip kerja pewarnaan yang 1. Meletakkan 1 tetes nigrosin/tinta India
tidak langsung mewarnai bakteri, di dekat salah satu ujung gelas alas
melainkan mewarnai latar yang bersih
belakang preparat bakteri tersebut. 2. Menggunakan teknik steril letakkan 1
Pewarnaan ini dilakukan dengan inokulum bakteri pada tetesan nigrosu
menggunakan pewarna yang tersebut lalu campurkan.
bersifat asam seperti nigrosin, tinta
3. Ujung kaca slide yang lain di letakkan
india atau eorsin.
Bahan di depan suspensi bakteri pada sudut
a. Biakan bakteri 45 dan campuran tersebut di dorong
Klebsiella pneumoniae untuk membentuk pulasan yang tipis.
Bacillus subtilis 4. Pulasan di keringkan di udara (jangan
b. Zat warna : nigrosin atau tinta melakukan fiksasi dengan pemanasan)
India 5. memeriksa dibawah mikroskop
Interpretasi hasil

Interpretasi Hasil
Sel bakteri atau jamur
akan terlihat jernih/tidak
bewarna dengan latar
belakang hitam (tinta
India). Berikut
merupakan berbagai
bentuk sel bakteri :
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai