Anda di halaman 1dari 16

ASKEP LANSIA DENGAN

MASALAH SOSIO KULTURAL


Kelompok 3 :
1. Detin S
2. Heny Zaimah
3. Herman Salbani
4. Iim Rohimah
5. Istianty G
PENGARUH MASALAH SOSIAL BUDAYA
PADA LANSIA

Apakah kebudayaan itu ?

Apakah Sosial Itu ?


Pengaruh Masalah Sosial Budaya Pada Lansia
kebudayaan adalah sikap hidup yang khas dari sekelompok individu yang
dipelajari secara turun temurun , tetapi sikap hidup ini ada kalanya malah
mengundang resiko bagi timbulnya suatu penyakit . Kebudayaan tidak
dibatasi oleh suatu batasan tertentu yang sempit , tetapi mempunyai struktur-

struktur yang luas sesuai dengan perkembangan dari masyarakat itu sendiri .

menurut Philip wexler pengertian sosial adalah suatu sifat dasar yang
dimiliki oleh setiap individu manusia. Menurut lena Dominelli sosial adalah
bagian yang tidak utuh dari sebuah hubungan manusia sehingga membutuhkan
sebuah kemakluman atas hal yang bersifat rapuh di dalamnya.
Hubungan antara faktor sosial budaya dan pelayanan
kesehatan pada lansia sangatlah penting untuk di
pelajari khususnya bagi tenaga kesehatan. Bila suatu
informasi kesehatan yang baru akan di perkenalkan
kepada masyarakat haruslah di barengi dengan
mengetahui terlebih dahulu tentang latar belakang
sosial budaya yang dianut di dalam masyarakat
tersebut.
Perubahan Peran Diri Pada Lansia
Dalam kebudayaan dewasa ini, dimana efisiensi, kekuatan,
kecepatan dan kemenarikan bentuk fisik sangat dihargai,
mengakibatkan orang lansia sering dianggap tidak ada
gunanya lagi. Karena mereka tidak dapat bersaing dengan
orang-orang yang lebih muda
Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi
kaum lansia, pujian yang mereka hasilkan dihubungkan
dengan peran usia tua bukan dengan keberhasilan
mereka. Perasaan tidak berguna dan tidak diperlukan
lagi bagi lansia menumbuhkan perasaan rendah diri dan
kemarahan, yaitu suatu perasaan yang tidak menunjang
proses penyesuaian sosial seseorang.
1. Peran dalam Keluarga
Kehidupan dalam keluarga pada usia lanjut yang merupakan
hal yang paling serius adalah keharusan untuk melakukan
perubahan peran. Mereka semakin sulit dari tahun ketahun.
Semakin radikal perubahan tersebut dan semakin radikal
perubahan tersebut dan semakin berkurang prestise peran
tersebut, maka semakin besar pula penolakan terhadap
perubahan.
Pria atau wanita yang telah terbiasa dengan peran sebagai
kepala keluarga akan menemukan kesulitan untuk hidup
bergantung dirumah anaknya. Seperti juga halnya dengan pria
yang memperoleh kedudukan dan prestise serta tanggung
jawab dalam dunia kerjanya, merasa akan sulit menghadapi
fakta sebagai pembantu istrinya apabila sudah pensiun. Peran
ini dirasakan akan menghilangkan otoritas dan kejantanannya.
2. Peran dalam Sosial Ekonomi
Walaupun mereka sudah mempersiapkan diri untuk
pensiun, tetapi lansia menghadapi masalah yang oleh
Erikson disebut krisis identitas (identity crisis), yang
tidak sama dengan krisis identitas yang dihadapi
dimasa dewasanya, pada waktu mereka kadang-
kadang diperlakukan sebagai anak-anak dan kadang-
kadang sebagai orang dewasa. Krisis identitas yang
menimpa orang setelah pensiun adalah sebagai akibat
untuk melakukan perubahan peran yang drastis dari
seseorang yang sibuk dan penuh optimis, menjadi
seorang pengngangur yang tidak menentu
3. Peran dalam Sosial masyarakat
Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih
banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang
daripada kehidupan orang lain. Orang tua diharapkan
untuk menyesuaikan diri dengan menurunkan
kekuatan, dan menurunnya kesehatan secara
bertahap. Hal ini sering diartikan sebagai perbaikan
dan perubahan peran yang pernah dilakukan didalam
maupun diluar rumah. Mereka juga diharapkan untuk
mencari kegiatan untuk menganti tugas-tugas
terdahulu yang menghabiskan sebagian besar waktu
dikala masih muda dahulu.
3 bentuk pemisahan lansia pada keluarga
(1). Spatial Separation
Peningkatan prevalensi migrasi desa-kota,
menyebabkan banyak penduduk lansia yang ditinggal
oleh keluarganya.
Meningkatnya mobilitas penduduk yang pada
umumnya dilakukan oleh penduduk usia muda
menyebabkan banyak penduduk lansia tidak dapat
lagi menjadi satu dengan keluarga (spatial separation).
(2).  Cultural Separation
     Pembangunan juga berdampak pada peningkatan pendidikan
wanita. Peningkatan pendidikan akan menyebabkan nilai
waktu wanita di luar rumah akan lebih tinggi.

Hal tersebut menyebabkan berkurangnya alokasi waktu untuk


pekerjaan-pekerjaan kerumahtanggaan, termasuk mengurus
orang tua.

Selain pendidikan wanita, peningkatan pendidikan generasi


muda secara keseluruhan dan juga akibat kemajuan
komunikasi menyebabkan terjadi perbedaan nilai budaya yang
cukup tajam antara penduduk usia muda dan lanjut usia.

 Fenomena ini disertai perubahan bentuk keluarga dari


keluarga luas menjadi keluarga inti
(3)     Economic Separation
sistem perekonomian akan mengalami perubahan dari
perekonomian tradisional ke perekonomian modern

Peranan orang tua yang tinggi dalam ekonomi secara


tradisional, akan berkurang dalam masyarakat
modern.

Hal ini disebabkan angkatan kerja muda dengan


pendidikan lebih baik lebih mampu menyesuaikan
diri dengan teknologi baru dan akan mempunyai
penghasilan yang lebih baik dari orang tuanya
Lost Power Syndrome
Pengertian

Adalah suatu kondisi kejiwaan yang umumnya dialami


oleh orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau
jabatan yang diikuti dengan menurnnya harga diri.
Tanda dan gejala

Dibagi menjadi 3 gejala yaitu gejala fisik, emosi dan


perilaku
1. Gejala fisik : penampilan yang terlihat lebih kuyu dan
sering sakit-sakitan
2. Gejala Emosi : mudah tersinggung, lebih senang
menyendiri, pemurung, atau sebaiknya lebih cepat
marah dan tersinggung jika pendapat atau ucapannya
tidak dihargai
3. Gejala perilaku : cenderung lebih pendiam, pemalu
atau sebaliknya malah terus menerus membanggakan
kejayaan kariernya dimasa lampau.
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Harga diri rendah berhubungan dengan merasakan/kegagalan

mengantisipasi pada peristiwa-peristiwa kehidupan.

2. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidakseimbangan

sistem saraf; kehilangan memori; ketidakseimbangan tingkah laku

adaptif dan kemampuan memecahkan masalah.

3.  Ansietas berhubungan dengan krisis situasional/maturasional.

4. Ketidakpatuhan berhubungan dengan sistem penghargaan pasien;

keyakinan kesehatan, nilai spiritual, pengaruh kultural.


 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai