Dosen Pembimbing :
dr. Irawan, SpOG
Manifestasi klinik:
Nyeri abdomen bagian bawah.
Mengeluarkan keputihan (leukorea).
Kadang terjadi pendarahan.
Dapat terjadi penyebaran
Endometritis
Klasifikasi:
1. Endometritis akut
2. Endometritis kronik
Penatalaksanaan:
Antibiotik
Tirah baring dan analgetik
Adenomiosis
Patofisiologi
Terapi
• Etiologi
1. Trauma pada saat
persalinan
2. kausa serebral tanpa
adanya kelainan anatomi
3. kelainan bawaan
• Klasifikasi :
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
• Pengobatan
tujuan: Pengobatan
diarahkan pada apa
yang ditemukan.
Prolaps Genital
• adalah penempatan yang salah pada organ
pelvis ke dalam vagina atau melampaui
introitus vagina.
• etiologi: persalinan pervaginam dengan bayi
aterm.
• Faktor lain : lemahnya kualitas jaringan ikat,
penyakit neurologic, keadaan penyakit
menahun, atau obesitas, asites, tumor pelvis.
• Gejala: Klasifikasi
1. perasaan mengganjal di • Desensus uteri, uterus
vagina turun, tetapi serviks masih
2. rasa sakit di panggul dalam vagina.
atau pinggang. Bila • Prolaps uteri tingkat I,
pasien berbaring keluhan • Prolaps uteri tingkat II,
ber-, bahkan menghilang • Prolaps uteri tingkat III
Penatalaksanaan
1. Pengobatan medis
2. Operatif
Mastitis
• suatu proses peradangan pada satu atau lebih
segmen payudara yang disertai infeksi atau
tanpa infeksi
• Organisme yang paling sering menginfeksi
adalah Staphylococcus aureus, Escherecia coli
dan Streptococcus.
Gejala :
Faktor Resiko :
-Demam dengan suhu lebih dari
-Terdapat riwayat mastitis pada anak
38,5oC
sebelumnya.
-Menggigil
-Puting lecet.
-Nyeri atau ngilu seluruh tubuh
-Pengosongan payudara yang tidak
-Payudara menjadi kemerahan, tegang,
sempurna
panas, bengkak, dan terasa sangat
-Pelekatan bayi pada payudara yang kurang
nyeri.
baik
-Peningkatan kadar natrium dalam ASI
-Ibu atau bayi sakit.
yang membuat bayi menolak menyusu
-Frenulum pendek.
karena ASI terasa asin
-Produksi ASI yang terlalu banyak.
-Timbul garis-garis merah ke arah
-Berhenti menyusu secara cepat/
ketiak.
mendadak,
-Penekanan payudara
-Sumbatan pada saluran atau muara
saluran oleh gumpalan ASI
Patofisiologi: -Penggunaan krim pada puting.
Stasis ASI, adanya respons inflamasi, -Ibu stres atau kelelahan.
dan kerusakan jaringan memudahkan -Ibu malnutrisi.
terjadinya infeksi
Penatalaksanaan :
-memperbaiki teknik menyusui
Pencegahan :
-Untuk mencegah terjadinya mastitis - ibu harus istirahat dan
dapat dilakukan dg memperhatikan mengkonsumsi cairan adekuat dan
faktor resikonya nutrisi berimbang
-Ibu harus istirahat cukup dan -Kompres hangat terutama saat
diajarkan cara memerah payudara dg menyusu.
- Setelah menyusui/merah kompres
baik.
-Pada kasus puting lecet, sebaiknya dingin dapat mengurangi nyeri dan
segera diobati dg lanolin yg meresap bengkak.
- pijatan jari-jari juga dapat
sebelum bayi menyusu.
melancarkan asi.
- menkonsumsi obat yang sesuai dg
indikasi
-Jika tidak terlihat perbaikan dalam 12
Komplikasi : – 24 jam / ibu tampak sakit berat,
- Abses karena pengobatan terlambat antibiotik harus diberikan. Jenis
- Mastitis berulang kronis karena telat antibiotiknya adalah dikloksasilin atau
berobat kembali dan kurang adekuat flukloksasilin 500 mg setiap 6 jam
secara oral.
TERIMA KASIH