3. B. Othanel Smith, w.o. Stanley, dan J. Harjan Shores. Memandang kurikulum sebagai “a se
quence of potential experience set up in the school for the purpose of diseliping ehildren an
d youth in group ways of thinking and acthing”. Mereka melihat kurikulum sebagai sejumlah
pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak dan pemuda, agar merek
a dapat berfikir dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan kurikulum
Menurut Soetopo dan Soemanto (1991:40-41), ada sejumlah faktor yang dipand
ang mendorong terjadinya perubahan kurikulum pada berbagai Negara dewasa i
ni.
• Pertama, bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kau
m kolonialis.
• Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekali.
• Ketiga, pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia .
3. Hubungan antara kurikulum dan pembelajaran
Pengembangan Kurikulum adalah proses siklus, yang tidak pernah berakhir. Pro
ses tersebut terdiri dari empat unsur yakni (Oemar Hamalik, 2008: 96-97):
1. Tujuan: mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan
pertimbangan tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkenaan denga
n mata pelajaran (subject course) maupun kurikulum secara menyeluruh.
2. Metode dan material: menggembangkan dan mencoba menggunakan metod
e-metode dan material sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut yang
serasi menurut pertimbangan guru.
3. Penilaian (assesment): menilai keberhasilan pekerjaan yang telah dikemban
gkan itu dalam hubungannya dengan tujuan, dan bila mengembangkan tujua
n-tujuan baru.
4. Balikan (feedback): umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperole
h yang pada gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya.
5. Model Pengembangan Kurikulum