Farmakologi Herbal Melawan COVID-19

Mustofa
Department of Pharmacology & Therapy,
Faculty of Medicine, Gadjah Mada University,
Yogyakarta, INDONESIA
Coronavirus baru (2019-nCOV)
Desember 2019

Kluster pneumonia
COVID-19 di Wuhan Cina

Coronavirus Virus yg belum

baru 2019 terkonfirmasi
Epidemiologi COVID-19 di Dunia
10 Besar Negara dengan Kasus COVID-19
Epidemiologi COVID-19 di Indonesia
Coronavirus

• SARS-Cov (Cina-2003)
• MERS-Cov (Saudi -2013)
• SARS-Cov-2 (Cina 2019)
SARS-CoV-2

(Panyot et al., 2020)

Penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2

(Muhammed, 2020)
Gejala dan symptom COVID-19

(Panyot et al., 2020)

Siklus hidup SARS-CoV-2
Respon imun terhadap infeksi SARS-CoV-2
Innate immunity

Cell-mediated immunity
Humoral immunity

Adaptive immunity
 Respons imun bawaan (innate immunity )
Respon imun Aksi
PRRs (TLR7; TLR8) • Menginduksi NFκB dan
• Aktivasi jalur MAPK untuk mengaktifkan IF tipe I dan
sitokin inflamasi
IF tipe I Aktivitas antiviral dengan menstimulais gen yang
menghambat masuknya virus, replikasi dan
penyebaran
Sel NK • Membunuh sel terinfeksi
• Memproduksi IF tipe I
Makrofag/monosit • Memakan sel terinfeksi
• Memperantarai produksi sel sitotoksik
• Mendinduksi produksi sitokin inflamasi
Sitokin proinflamasi Meningkatkan IL-1R, IL-6, TNFα, IL-8, IP-10, MCP1,
MIP-1a pada sel terinfeksi untuk menarik neutrofil,
monosit, sel T dan meningkatkan aktivitas antivrius
Neutrofil Memakan sel terinfeksi dan memproduksi sitokin
 Respons dapatan (adaptive immunity)
Repon sel T Aksi
Sel dendritik • Sel dendritik memakan antigen virus
• Migrasi ke nodus limfa & mempresentasikan antigen
Sel T sitotoksik • Membunuh sel target
• Memproduksi TNF-α & IF-γ
TH1 • Memproduksi TNF-α & IF-γ
• Mengaktivasi makrofag dan fagositosis
TH2 Memproduksi IL-4, IL-5, IL-13 untuk menginduksi Ab
TH17 Memproduksi sitokin proinflamasi
Treg • Menekan sisitem imun
• Mensekresi sitokin antiinflamasi (IL-10, TGF-β)
Limfosit jaringan • Migrasi ke tempat infeksi menyebabkan limfopenia
 Respons dapatan (adaptive immunity)
Repon sel B Aksi
IgM • Menetralisir virus di awal infeksi
IgG • Menetralisir virus,
• Mengaktivasi system komplemen,
• Mengaktivasi antibodi tergantung sitotoksik sel
IgA • Antibodi di mukosa yang bisa terdeteksi dalam
plasma
Sel memori • Memproduksi Ab melwan virus yang berada di
sirkulasi dalam jangka Panjang
• Memproduksi IFN-γ, TNF-α, IL-2 untuk mencegah
replikasi virus dan kerusakan alveoli
Penggunaan Herbal/OT untuk COVID-19
• OT berperan penting dalam mengontrol penyakit
infeksi di masa lalu,
• Bukti klinik menunjukkan OT bermanfaat pada
pengobatan SARS-CoV dan mencegah
penyebaran penyakit (Yang et al., 2020),
• Penggunaan OT Bersama obat modern dapat
memperbaiki gejala dan kualitas hidup pasien
SARS-CoV (Liu et al., 2020),
• OT dapat menurunkan tingkat infeksi H1N1 virus
(Luo et al., 2019),
• Dari pengalaman ini peneliti mencoba OT untuk
COVID-19.
Herbal Medicine for the Treatment of Coronavirus Disease
2019 (COVID-19) : A Systemic Review and Meta-Analysis of
Randomized Controlled Trials
Lin Ang, Eunhye Song, Hye Won Lee and Myeong Soo Lee

Conclusion:
Significant effect of the combined therapy of herbal medicine were found
and revealed the potential role of herbal medicine in treating COVID-19.
More high-quality RCTs are needed to further validate the effectiveness
and adverse events of herbal medicine in the treatment of COVID-19.
OT untuk COVID-19 di Indonesia
Landasan Farmakologi Herbal COVID-19

Antivirus Efek
• ACE-2 inhibitors • ↓ interaksi
• Fusion inhibitors
• Endosomal acid. inhb. • ↓ fusi
• RNA poly. inhibitor • ↓ replikasi
• Protease inhibitor • ↓ maturasi
Target

Imunomodulator Efek
• Innate immune (TLR, IF, • Antivirus
NK cells, macrophages, • Antiinflamasi
sitokin neutrophil) • Antipiretik
• Adaptive immune (CTL, T • Analgesik
harper, B cells, memory • Antioksidan
Host cells) • Dll.
Manfaat herbal melawan COVID-19

(Panyot et al., 2020)

 Aktivitas anti-COVID-19 herbal Indonesia
• Kunyit (Curcuma longa)
• Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
• Jahe (Zingiber officinale)
• Bawang putih (Allivum sativum) Meniran Sembung
• Meniran (Phyllanthus niruri)
• Sembung (Blumeae balsamifera)
• Madu (Honey)
• Pippermint (Menthae piperitae)
• Mengkudu (Morinda citrifolia) Madu Menthae
• Sambiloto (Androgaphis paniculata)
• Teh hijua (Camelia sinensis)
• Lidah buaya (Aloe vera)
• Ketepeng (Cassia alata) Bawang putih Mengkudu
• Dll
Mekanisme aksi kurkumin sebagai AntiCOVID-19
Antivirus Imunomodulator
• ↓ ekspresi LTR • ↑ imun humoral
• ↓ protease • ↑ sel NK
• ↓ integrase • ↑ proliferasi sel T
• ↓ asetilasi Tag • ↑ proliferasi PBMCs
• ↓ transcriptase • ↑ sitokin
Kunyit/turmeric
(C. longa)

Antiinflamasi Antioksidan
• ↓ COX-2 • ↑ katalase
• ↓ LOX • ↑ SOD
• ↓ iNOS • ↑ GST
• ↑ GPx
Senyawa aktif dalam kunyit (C. longa)
OH O
CH3O OCH3
O OH

OH OH

OH O
Kurkumin
Kurkumol

OH OH

Bis-demetoksikurkumin
OH O
CH3O

OH OH
Demetoksikurkumin
 Jahe/ginger
(Zingiber officinale)

• Sebagai imunomodulator selular dan

humoral (Carrco et al., 2009).
• Meningkatkan sistem imun non spesifik
(Chakraborty & Sengupta, 2012).
• Antimikroba (Tan & Vanitha, 2004),
• Antioksidan (Ghasem-zadeh et al., 2010),
• Antikanker (Kandu et al., 2009),
• Antivirus (Kaushik et al., 2020)
Senyawa aktif dalam jahe (Z. officinalis)
O
O OH
CH3 CH3
[ ]n
[ ]n

RO RO
OCH3 OCH3
Paradol Gingerol
O
O O

HO OH HO OH
OCH3 OCH3 OCH3 OCH3

1,7-bis-(4’-Hydroxy-30-metho- 1,7-bis-(4’-Hydroxy-30 methoxy-

xyphenyl)-4-heptene-3-one phenyl)-3,5-heptadione
 Temulawak
(C. xanthorrhiza)

• Antihepatitis C menghambat infeksi dan maturasi virus

(Wahyuni et al., 2018).
• Polisakarida sebgai imunomodulator (Kim et al., 2007)
• ↑ fagositosis makrofag
• ↑ NO
• ↑ H2O2
• ↑ TNF-α (Xanthorrhizol)

• Xanthorizzol sebagai antibakteri, antivirus, antikanker,

anihipertensi, antiinflamasi (Oon et al., 2015)
Penutup
• Di masa pandemik OT/herbal telah dikonsumsi
masyarakat untuk mencegah COVID-19,
• Studi-studi preklinik membuktikan OT/herbal
mempunyai efek farmakologi sebagai antivirus,
antiinflamasi, imunomodulator & efek farmakologi lain,
• RCT membuktikan OT/herbal bermanfaat dalam
pengobatan COVID-19,
• Penelitian lebih lanjut dengan metode yang lebih valid
dan jumlah sampel yang lebih banyak masih diperlukan.
Maturnuwun