Anda di halaman 1dari 67

PPENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI DI FKTP
DI ERA PANDEMIK COVID-19

THEOPILUS OBED LAY


Pendahuluan
Covid 19 merupakan yang sangat menular,
dibutuhkan kedisiplinan semua pihak untuk
menjalankan protokol pencegahan.
 Sampai saat ini obat spesifik utk Covid 19 belum
ada
 Vaksin untuk Covid 19 juga belum ada
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
( PPI ) berperan penting untuk memutus mata
rantai penularan Covid 19.
Pengertian PPI
PPI adalah suatu upaya kegiatan untuk
mencegah , meminimalkan kejadian penularan
infeksi pada pasien, petugas kesehatan,
pengunjung dan masyarakat di sekitar RS dan
fasilitas kesehatan.
Kewaspadaan Isolasi
 Kewaspadaan standar : ditujukan kepada
semua pasien tanpa memandang apakah
infeksi atau tidak , waspada terhadap darah,
cairan tubuh, sekresi, dan eksresi
 Kewaspadaan berdasarkan transmisi :
diterapkan pada pasien yang sudah terinfeksi
atau diduga infeksi
Kewaspadaan Standar
• Kewaspadaan standar merupakan langkah-langkah
pencegahan infeksi minimum yang berlaku utk
semua perawatan pasien, terlepas dari status
infeksi yang dicurigai atau dikonfirmasi.
• Dalam masa pandemi Covid 19, semua nakes
harus mengambil sikap waspada dengan
mengasumsikan semua pasien dapat menularkan
Covid 19, sehingga harus menerapkan standar
pengendalian sesuai aktivitas yang dilakukan.
Rantai Penularan

Agar pelaksanaan PPI dapat


terlaksana dengan baik , maka
petugas perlu memahami enam
komponen rantai penularan Covid
19

• Untuk terjadinya infeksi, semua tautan harus terhubung


• Dengan memutuskan satu tautan, penularan penyakit akan terhenti!
1. Agen infeksi : SARS Cov 2
2. Reservoir / wadah tempat atau sumber agent
infeksi dapat hidup, tumbuh berkembang biak
dan siap ditularkan : Saluran napas atas.
3. Pintu keluar : Saluran napas, hidung, dan
mulut.
4. Metode transmisi : kontak ( langsung dan tak
langsung ), droplet, dan airborne.
5. Pintu masuk : saluran napas, hidung, mulut,
dan mata.
6. Pejamu rentan adalah seseorang dengan
kekebalan tubuh menurun sehingga tidak
mampu melawan agen infeksi. Faktor yang
dapat mempengaruhi kekebalan tubuh : usia, ,
status gizi, status imunisasi, penyakit kronis.
Kebersihan tangan
“ Tangan adalah jalur utama transmisi kuman
selama perawatan kesehatan..”
5 Tahap Penularan Melalui Tangan:
1. Kuman ada pada kulit pasien dan permukaan lingkungan.
2. Kuman berpindah ke tangan petugas
3. Kuman bertahan hidup pada tangan
4. Pembersihan tangan yang terlewatkan atau kurang
optimal membuat tetap terkontaminasi.
5. Tangan yg terkontaminasi menularkan kuman melalui
kontak langsung dgn pasien atau lingkungan sekitar
pasien
Penyebab tidak patuh cuci tangan
 Terlalu sibuk  Kurang pengetahuan
 Iritasi kulit petugas
 Menggunakan sarung  Tidak ada
tangan kontroling/monitoring
 Tdk tersedia fasilitas  Tidak ada SPO
 Lokasi cuci tangan
yang jauh
Hal – Hal yang harus diperhatikan dalam
kebersihan tangan
 Melepas perhiasan dan jam tangan saat
menggunakan sarung tangan.
 Kulit dibawah perhiasan merupakan koloni
kuman yang sulit dibersihkan saat cuci tangan.
 Kuku harus bersih dan pendek
 Setelah melakukan kebersihan tangan tdk
boleh menyentuh permukaan lingkungan
sebelum tindakan.
Sekilas tentang APD / PPE
 APD adalah alat atau pakaian khusus yang
dipakai petugas untuk memproteksi diri dari
bahaya yang ada di lingkungan kerja.
 APD bagi nakes terdiri dari pelindung tangan,
pelindung pernapasan, pelindung wajah dan
mata, penutup kepala, pelindung tubuh , dan
pelindung kaki.
 Pemakaian APD bertujuan untuk melindungi
kulit dan membran mukosa dari risiko pajanan
darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit
yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien
ke petugas dan sebaliknya.
 Pelepasan APD secara sistematis harus
dilakukan segera setelah selesai kontak
dengan pasien.
Bahaya potensial terkait pajanan Virus
SARS- Cov 2
Secara umum rute utama penularan Covid 19:
 Transmisi droplet , melalui kontak langsung
dan tidak langsung
 Transmisi udara ( airborne ), ketika RJP,
Intubasi, suctioning, bronkoskopi, trakeostomi
Transmisi droplet mengacu pada hembusan
cairan pernapasan yang dihasilkan melalui
batuk, bersin, atau pada saat berbicara.
Jenis APD untuk PPI Covid 19
 APD harus dipilih dengan benar dan
digunakan dengan cara yang aman.
 Selalu lakukan higiene tangan sebelum dan
setelah menggunakan APD
 APD harus digunakan sebelum tatap muka
dengan pasien atau memasuki ruangan yang
terkontaminasi dan hindari menyentuh bagian
wajah apabila sudah menggunakan APD
Jenis APD untuk PPI Covid 19
1. Alat pelindung tangan
2. Alat pelindung pernapasan
3. Alat pelindung wajah dan mata
4. Alat pelindung tubuh
5. Alat pelindung kaki
6. Alat pelindung kepala
1. Alat pelindung tangan

 Sarung tangan melindungi nakes dari kontak


dengan bahan / cairan yang infeksius.
 Sekali terkontaminasi , sarung tangan dapat
menjadi sarana untuk menyebarkan bahan yang
menular / infeksius ke diri sendiri, pasien lain,
nakes lain atau ke permukaan lingkungan
 Selalu ganti sarung tangan setelah digunakan
pada setiap pasien dan buang di wadah
terdekat yg sesuai.
2. Alat pelindung pernapasan

 Kontaminasi Virus SARS Cov-2 melalui saluran


pernapasan merupakan cara yang paling umum
terjadinya infeksi Covid 19.
 APD untuk melindungi saluran pernapasan meliputi
hidung dan mulut merupakan hal yang sangat
penting.
 Respirator adalah pelindung pernapasan yang
dikenakan di wajah dan menutupi hidung serta mulut
untuk mengurangi risiko terhirupnya partikel
berbahaya di udara termasuk Virus.
2.1 Masker Bedah

 Masker bedah t.a 3 lapisan material dan


sekali pakai untuk menciptakan penghalang
fisik antara mulut dan hidung pengguna
dengan kontaminan potensial di lingkungan
terdekat sehingga efektif utk memblokir
percikan dan tetesan dalam partikel besar.
 Perlindungannya tidak sebaik respirator N.95
 Direkomendasikan hanya sebagai upaya
terakhir untuk nakes yg menangani pasien
Covid 19 ketika tidak ada respitor setara atau
lebih baik dari N 95.
 Masker bedah dapat digunakan pada pasien
Covid 19 dengan tujuan untuk mencegah
penyebaran droplet /partikel cairan
pernapasan yang sangat infeksius.
2.2 Respirator N 95

 Merupakan respirator yg terbuat dari


polyurethane dan polypropylene yang
dirancang dengan segel ketat di sekitar hidung
dan mulut untuk menyaring hampir 95%
partikel yang lebih kecil < 0,3 mikron.
 Masker ini dapat menurunkan paparan
terhadap kontaminasi melalui airborne.
3. Alat pelindung wajah dan mata
 Pada masa pandemik Covid 19, pelindung mata
sebaiknya tetap digunakan saat berhadapan dengan
pasien.
 Pada anamnesis jarak diatur ± 2 meter
 Pelindung mata digunakan utk mencegah pajanan
virus pada mukosa mata apabila nakes memasuki
ruangan yg berpotensi terjadi sebaran virus melalui
hantaran udara
 Pelindung wajah digunakan saat melakukan tindakan
invasif.
 Apabila menggunakan pelindung wajah dan
pelindung mata perlu diperhatikan kesesuaian
dengan bentuk wajah dan harus sepadan
dengan respirator yang digunakan.
 Goggles diindikasikan pada perawatan pasien
infeksius rutin yg tdk membutuhkan tindakan
medis invasif, apabila tindakan invasif
diperlukan maka harus dikombinasi dengan
pelindung wajah / face shields.
4. Alat pelindung tubuh ( Gown )
Tujuan pemakaian Gaun Medis
Melindungi baju petugas dari kemungkinan paparan
atau percikan darah atau cairan tubuh, sekresi, eksresi
dan melindungi pasien dari pakaian petugas pada
tindakan steril

Jenis :
- Steril
- Bersih
Bahan :
- Kain : reuseable
- Palstik: disposable
- Kertas : disposable
Indikasi penggunaan gaun
• Tindakan atau penanganan alat yg memungkinkan
pencemaran /kontaminasi pada pakaian petugas
dan kulit petugas, seperti :
 Membersihkan luka
 Tindakan drainase
 Menangani pasien perdarahan masif
 Tindakan bedah
 Menuangkan cairan terkontaminasi ke dalam
lubang pembuangan /WC/toilet
Menurut jenisnya gaun medis dibagi 3 :
Gaun bedah, gaun isolasi bedah, dan gaun non
bedah.

Menurut penggunaanya, gaun medis dibagi 2 :


Gaun sekali pakai ( disposable ) dan Gaun
dipakai berulang ( reuseable )
Apron ( celemek )
Apron adalah pelindung tubuh yg
melapisi luar gaun untuk melindungi
nakes dari penetrasi darah dan cairan
tubuh.

Tujuan menggunakan apron adalah


untuk melindungi petugas dari
percikan darah atau cairan tubuh
lainnya yang dapat mencemari baju
petugas.
5. Pelindung Kaki
Tujuan : Melindungi kaki petugas dari tumpahan/
percikan cairan tubuh lainnya dan mencegah dari
kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat
kesehatan.
Pelindung kaki..
 Penggunaan alat peleindung kaki tidak
spesifik terkait pencegahan infeksi Covid 19
 Penggunaan alat pelindung kaki disesuaikan
dengan kondisi lingkungan tempat aktivitas
dilakukan.
 Idealnya semua sepatu yg digunakan harus
tertutup melindungi jemari sampai dengan
pergelangan kaki.
6. Pelindung kepala
 Tujuan : Mencegah jatuhnya mikroorganisme
yang ada pada rambut dan kulit kepala petugas
terhadap alat alat daerah sterildan juga
sebaliknya untuk melindungi kepala/rambut
petugas dari percikan bahan bahan dari pasien
Indikasi penggunaan penutup kepala:
 Tindakan operasi / persalinan
 Tindakan pemasangan kateter vena sentral
 Tindakan intubasi
 Suctioning
Pemilihan APD di saat pandemik Covid 19

Penggunaan APD harus berpedoman pada penilaian


risiko terpapar dengan droplet atau airborne , dan
risiko kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan
kulit pasien yang terluka.

Penggunaan APD tidak menghilangkan kebutuhan


untuk kebersihan tangan. Kebersihan tangan juga
dibutuhkan ketika menggunakan APD dan terutama
ketika melepas APD.
Prinsip penggunaan APD
1. Selalu bersihkan tangan sebelum dan
sesudah menggunakan APD.
2. Selalu kenakan APD sebelum kontak dengan
pasien.
3. Pilih APD sesuai dengan ukuran yang tepat
dan risiko transmisi yang dihadapi.
4. Jangan pernah menggunakan APD sekali
pakai.
5. Bersihkan dan disinfeksi APD berulang pakai
setelah digunakan jika akan digunakan lagi.
6. Ganti APD segera setelah terkontaminasi atau
menjadi cacat/rusak.
7. APD tidak boleh disentuh atau dilepaskan Ketika
perawatan pasien
8. Selalu lepas APD dengan hati-hati untuk
menghindari kontaminasi diri sendiri ( dari
bagian paling kotor ke bagian paling bersih ).
Penyimpangan dalam Penggunaan APD
 Gloves/ sarung tangan
- Hanya digunakan satu tangan
- Dipakai buat menulis sehabis tindakan atau
bersentuhan dengan pasien
- Selesai memakai sarung tangan tidak dibuang pada
tempatnya.
 Masker
- Tergantung di leher dan dibawa kemana mana
- Habis dipakai disimpan dalam kantong baju
- Dianggap bukan barang infeksius
 Gaun
- Penggunaannya tidak berdasarkan indikasi
- Dipakai keliling area RS
- Dipakai berhari hari
 Sepatu
- Tidak dipakai di ruang tertentu
- Menggunakan sendal terbuka
Kesimpulan
 Program PPI harus dilaksanakan di semua
layanan Kesehatan oleh siapa saja yang
memberi layanan Kesehatan
 Di era pandemik Covid 19 ini kewaspadaan
standar harus diterapkan tanpa memandang
pasien itu infeksius atau tidak.
 APD dipakai berdasarkan risiko penularan,
Tindakan medis yang diberikan dan segera
dilepas jika selesai tindakan.
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai