Anda di halaman 1dari 18

Diferensiasi sosial

UNTUK SMA XI
Tahukah kamu bahwa masyarakat digolongkan berdasarkan kriteria
tertentu?

Diferensiasi social atau pembedaan sosial merupakan perwujudan pembagian sosial


atau masyarakat ke dalam kelompok-kelompok atau golongan-golongan secara
horizontal, sehingga tidak menimbulkan tingkatan-tingkatan secara hierarkis.
A. Munculnya Diferensiasi Sosial
Interaksi sosial yang dilakukan individu yang memiliki ciri-ciri fisik berbeda-beda
mengakibatkan munculnya diferensiasi sosial yang membuat individu atau kelompok terpisah dan
berbeda satu sama lain. Antara lain :

• Ciri fisik
• Ciri sosial
• Ciri budaya
a. Ciri Fisik
Ciri fisik yang mendorong lahirnya diferensiasi sosial dapat terlihat dengan adanya
perbedaan ras, seperti bentuk dan warna rambut, kulit, postur tubuh dan bentuk lainya yang
dapat dilihat kasap mata, yaitu penggolongan manusia ke dalam golongan tertentu
berdasarkan perbedaan.
b. Ciri sosial
Ciri yang berhubungan dengan fungsi warga masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat tentu saja memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda yang berkaitan dengan
profesi, pekerjaan, maupun mata pencaharian sehari-hari, baik untuk kepentingan bersama
maupun kepentingan individu. Profesi, pekerjaan, maupun mata pencaharian yang dipilih oleh
seseoorang tidak menunjukan adanya tingkatan yang bersfat vertical, melainkan menunjukan
adanya perbedaan bakat dan minat antara orang satu dengan orang lain yang bersifat
horizontal.
c. Ciri budaya
Merupakan ciri yang berhubungan dengan banyaknya keanekaragaman adat istiadat dan
kebudayaan yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat.
A. Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial

1. Deferensiasi berdasarkan Ras (racial differentiation)


Ras merupakan pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang
dimiliki oleh manusia, seperti warna dan bentuk rambut, warna kulit, bentuk hidung, Bentuk
bibir, ukuran tubuh, ukuran kepala, warna bola mata, dan lain sebagainya.

• Koentjaraningrat, pembagian ras di dunia dibedakan atas ras Mongoloid, ras Negroid, ras
Caucasoid, dan ras-ras khusus yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam ketiga ras itu (ras
Mongoloid, ras Negroid, dan ras Caucasoid).
 
1) Ras Mongoloid
Ras Mongoloid terbagi atas subras Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, dan American
Mongoloid.
a) Asiatic Mongoloid, meliputi orang-orang yang tinggal di Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia
Timur.
b) American Mongoloid, meliputi penduduk asli Amerika Utara yaitu orang Eskimo sampai
penduduk Tierra del Fuego di Amerika Selatan
c) Malayan Mongoloid, meliputi orang-orang yang tinggal di Asia Tenggara, Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Formusa.
2) Ras Caucasoid
Ras Caucasoid terbagi atas subras Mediteranean, dan Indic.
a) Mediteranean, meliputi orang-orang yang tinggal di kawasan sekitar Laut Tengah,
Afrika Utara, Armenia, Arabia, dan Iran.
b) Indic, meliputi orang-orang yang tinggal di kawasan India, Pakistan, Bangladesh,
dan Sri Lanka.
3). Ras Negroid
Ras Negroid terbagi atas subras African Negroid, Negrito, dan Melanesia.
a) a. African Negroid, meliputi orang-orang yang tinggal di sebagian besar Benua
Afrika.
b) b. Negrito, meliputi orang-orang yang tinggal di Afrika Tengah, orang-orang Semang
di Semenanjung Malaya, dan penduduk asli Filipina.
Di Indonesia ternyata terdapat keanekaragaman ras, atau dapat dikatakan Indonesia
adalah negara yang multiras. Rasras yang ada di Indonesia adalah ras Malayan
Mongoloid, Negroid, Weddoid, Asiatic Mongoloid, dan Caucasoid.

• Ras Caucasoid, meliputi orang-orang keturunan Arab, Pakistan, dan India.


• Ras Asiatic Mongoloid, meliputi orang-orang Cina.
• Negroid, meliputi orang Indonesia timur
• Malayan mongoloid penduduk asli Indonesia
2. Diferensiasi Jenis Kelamin (Sex Differentiation)
Diferensiasi jenis kelamin merupakan pembedaan manusia berdasarkan
perbedaan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.
Pembedaan ini cenderung pada pembedaan peranan antara laki-laki dan
perempuan. Misalnya dalam suatu keluarga, peranan seorang laki-laki sebagai
kepala keluarga, sedangkan perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga atau
yang bertugas mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan rumah tangga.
Sebagai kepala keluarga, seorang laki-laki berkewajiban mencari nafkah untuk
keluarganya, mencintai anak istrinya, serta bertanggung jawab atas pendidikan
anakanaknya. Sementara itu seorang perempuan sebagai ibu rumah tangga
berkewajiban untuk membantu suami dan mengasuh anak-anaknya, serta
mempersiapkan kebutuhan keluarga.
Di samping itu, perbedaan penilaian antara laki-laki dan perempuan dapat
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Secara biologis, fisik pria relatif lebih kuat di-bandingkan dengan fisik
perempuan. Hal ini berkaitan dengan produktivitas fisik, terutama dalam hal
pekerjaan.
b. Secara psikologis, mendidik dan membesarkan anak perempuan relatif lebih
sulit dan berat dibandingkan dengan anak laki-laki. Mendidik anak
perempuan apabila terlalu protektif, anak akan menjadi tertekan, namun
apabila terlalu longgar, si anak akan terjebak dalam pergaulan bebas yang
akan merugikan dirinya sendiri.
c. Adanya pandangan bahwa anak laki-laki adalah penerus garis keturunan
keluarga. Pandangan semacam ini, lebih khusus ada dalam masyarakat yang
menganut sistem kekerabatan patrilineal, di mana lakilaki memang menjadi
penerus garis keturunan keluarga.
3. Diferensiasi Agama (Religion Differentiation)
Apakah yang dimaksud agama?

Agama merupakan masalah esensial bagi kehidupan manusia. Hal ini


dikarenakan menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar
Menurut emile Durkheim (1976) agama merupakan suatu system kepercayaan
beserta peraktiknya, berkenaan dengan hal suci.
Diferensiasi agama merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan agama
atau kepercayaan. Di Indonesia mengenal berbagai agama yang ada seperti agama
islam, Kristen, katolik, hindu, budha dan konghucu.
SESUATU YANG SAKRAL
Sesuatu yang sakral/sacred: pada umumnya disebut TUHAN
Istilah lain tentang sesuatu yang sakral: Allah, Ilyas, God, Deva,
Devi, Devon, Dewa, Dewi ….
Penggolongan tersebut bersifat horizontal dan bukan berdasarkan tingkatan atau pelapisan
sehingga dalam diferensiasi sosial agama tidak ada status agama yang lebih tinggi atau rendah
karena pada dasarnya setiap agama memiliki status yang sama. Setiap agama memiliki
komponen-komponen yang selalu ada antara lain:
a. Emosi keagamaan , suatu sikap yang tidak rasional yang mampu menggetarkan jiwa ,
misalnya sikap takut apa yang dipercaya
b. Sistem keyakinan, bentuk pikiran atau gagasan manusia seperti keyakinan akan sifat-sifat
tuhan, wujud alam gaib, nenek moyang dan para dewa.
c. Upacara keagamaan, bentuk ibadah kepada tuhan
d. Tempat ibadah
e. Umat, anggota salah satu agama merupakan kesatuan
4. Diferensiasi Suku Bangsa (Tribal Differentiation)
Suku bangsa adalah segolongan manusia yang terikat oleh identitas dan kesadarannya yang
diperkuat oleh adanya kesamaan bahasa dan kebudayaan.

Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa atau ethnic group didefinisikan sebagai suatu golongan
manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan persatuan kebudayaan, di mana
kesadaran dan identitas tersebut seringkali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Kesamaan bahasa, adat istiadat, maupun kesamaan nenek moyang merupakan ciri dari suatu
suku bangsa.

Ciri-ciri mendasar suatu kelompok disebut sebagai suku bangsa antara lain sebagai berikut.
a) Tipe fisiknya warna rambut dan kulit
b) Bahasa yang digunakan
c) Adat istiadatnya sama termasuk hokum adat
d) Kebudayaan dan kesadaran kolektif
Matulada (1989): Lima Ciri Pengelompokan Sukubangsa

•Bahasa/dialek yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara


warga sukubangsa
•Pola-pola sosial-kebudayaan (adat istiadat, cita-cita dan ideologi)
•Ikatan sebagai satu kelompok
•Kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli
•Perasaan keterikatan kelompok karena kekerabatan/genealogis dan
kesadaran teritorial di antara warga sukubangsa
4. Diferensiasi Klan (Clan
Differentiation)
Klan merupakan suatu kesatuan atau kelompok kekerabatan yang
didasarkan atas hubungan keturunan atau hubungan darah yang
terdapat dalam masyarakat. Kekerabatan merupakan satu kesatuan
sosial yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan keturunan atau
hubungan darah. Seseorang dapat kita anggap sebagai kerabat kita, jika
orang tersebut mempunyai hubungan darah atau satu keterunan dengan
kita, walaupun tidak pernah saling bertemu dengan orang tersebut
Klan yang ada dalam masyarakat menganut system kekerabatan yang berbeda-
beda. Sistem kekerabatan yang umum berlaku ada tiga macam, yaitu patrilineal,
matrilineal, dan bilateral atau parental.
a) Sistem Kekerabatan Patrilineal
Sistem kekerabatan patrilineal adalah system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari
pihak ayah atau laki-laki. Di negara kita, sistem kekerabatan ini antara lain dianut oleh
masyarakat Batak.

b) Sistem Kekerabatan Matrilineal


Sistem kekerabatan matrilineal adalah system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari
pihak perempuan atau ibu. Di negara kita, sistem kekerabatan ini antara lain dianut oleh
masyarakat Minangkabau.

c) Sistem Kekerabatan Bilateral atau Parental


Sistem kekerabatan bilateral adalah system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari
kedua belah pihak, baik dari laki-laki atau ayah maupun dari perempuan atau ibu. Di negara
kita, sistem kekerabatan ini antara lain dianut oleh masyarakat Jawa.

Anda mungkin juga menyukai