Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh tingkat kemandirian anak

terhadap perkembang kognitif di


PAUD AZ-ZUMMI Bekasi
Disusun oleh :
Okta Nurvia (201610515109)
Vika Marini D.A (201610515212)
Fakultas Psikologi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Bekasi
2019
Latar Belakang
Anak-anak usia dini merupakan aset bagi bangsa Indonesia. Dalam Santrock (2007), menurut
Erikson, anak usia prasekolah berada pada tahap initiative vs guilt yang sedang berkembang ke arah
industry vs inferiority. Pada tahap ini anak mengalami perkembangan yang positif dalam
kreativitas,memiliki banyak ide dan imajinasi, berani mencoba, berani mengambil risiko, dan mudah
bergaul.
Sudaryanti (2012) menyatakan bahwa anak usia dini memiliki perkembangan fisik, motorik,
intelektual, dan sosial yang sangat pesat dan menjadi landasan awal bagi tumbuh dan kembang anak.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya masa pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yang
tentunya membutuhkan stimulasi yang baik dari lingkungan di sekitarnya.
Kebanyakan orang tua pada masa sebelum globalisasi menerapkan gaya pengasuhan yang
authoritative yaitu orangtua mengarahkan perilaku anak secara rasional untuk memiliki sikap tanggung
jawab dan keteraturan perilaku. Sedangkan gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orangtua pada
masa globalosasi ini yaitu gaya pengasuhan yang permissive dimana orangtua memberi banyak
kebebasan pada anak-anak dengan menerima dan memaklumi segala perilaku, tuntutan dan tindakan
anak, namun kurang menuntut sikap tanggung jawab dan keteraturan perilaku anak. (Sri Lestari, 2007)
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Eka Wulida et al, (2016) gaya pengasuhan ibu memiliki
pengaruh terhadap kemandirian anak dan perkembangan kognitif pada anak. Maka dari itu, apabila
masa usia dini anak tidak diberikan pengasuhan yang baik, maka dimungkinkan akan terjadi
permasalahan pada perkembangan anak di masa mendatang.
• Identifikasi Masalah
Di mana masih ada anak yang meminta ditemani didalam kelas saat aktivitas belajar
dan bermain dikelas, lalu masih ada juga yang menyerahkan tugas dari guru kepada
orang tuanya saat belajar dan bermain dikelas. Perilaku yang ditemukan pada anak
yang masih sangat tergantung pada orang tua adalah seringnya menangis ketika
ditinggal sebentar saja oleh ibunya. Hal ini diduga dapat menyebabkan kurangnya
proses pencapaian kemampuan kognitif pada anak dikarenakan orangtua bersikap
terlalu cemas, terlalu melindungi, terlalu membantu atau bahkan selalu mengambil
alih tugas-tugas yang seharusnya dilakukan anak.

• Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah tingkat kemandirian berpengaruh pada perkembangan kognitif anak PAUD Azzumi
Bekasi ?
• Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik pengaruh tingkat
kemandirian terhadap perkembangan kognitif anak usia dini. Peneliti ingin mengetahui
apakah tingkat kemandirian memiliki pengaruh terhadap proses kognitif anak PAUD Azzumi
Bekasi.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Memberikan wawasan dan sumbangan pengetahuan di bidang Psikologi,
khususnya Psikologi Perkembangan dan Psikologi Pendidikan, yaitu
mengenai pengaruh tingkat kemandirian terhadap perkembangan kognitif
anak PAUD Azzumi Bekasi.

Manfaat Praktis
Bagi Orang tua
Sebagai bentuk upaya agar orang tua memiliki pengetahuan dan
melaksanakan penerapan gaya pengasuhan yang baik bagi anaknya agar
perkembangan kognitif maupun perkembangan yang lainnya dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan fase-fasenya.
Tinjauan Pustaka
• Pengertian Kemandirian
• Menurut Erikson kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang tua
dengan maksud untuk melepaskan dirinya dengan proses mencari identitas ego
yaitu perkembangan kearah individualitas yang mantap untuk berdiri sendiri (dalam
Monks, 2006).
• Parker (2006) juga berpendapat bahwa kemandirian juga berarti adanya
kepercayaan terhadap ide – ide diri sendiri. Kemandirian berkenan dengan
menyelesaikan sesuatu hal sampai tuntas. Kemandirian berkenaan dengan hal yang
dimilikinya tingkat kompetensi fisikal tertentu sehingga hilangnya kekuatan atau
koordinasi tidak akan pernah terjadi di tengah upaya individu mencapai sasaran.
Kemandirian berarti tidak adanya keragu – raguan dalam menetapkan tujuan dan
tidak dibatasi oleh kekuatan akan kegagalan. (Parker, 2006).
• Pengertian Perkembangan Kognitif
• Menurut Piaget (dalam Santrock, 2011), perkembangan kognitif pada anak usia dini yaitu anak
mulai mampu menyajikan dunia dengan menggunakan simbol untuk membentuk konsep-
konsep yang stabil dan untuk bernalar. Menurut Vygotsky (dalam Santrock, 2011), anak-anak
menysun pengetahuannya melalui interaksi sosial.
• Kerangka Berfikir
Variabel X Variabel Y

Tingkat Perkembang
Kemandirian an Kognitif

• Hipotesis Penelitian  
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian yang
diajukan adalah bahwa:
• Adanya hubungan atau pengaruh antara “Tingkat Kemandirian
terhadap Perkembangan Kognitif”
• Tidak adanya hubungan atau pengaruh antara “Tingkat Kemandirian
terhadap Perkembangan Kognitif”
Metode Penelitian
• Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Latipun (2004), merupakan penelitian yang
dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi
terhadap individu yang diamati. Manipulasi yang dilakukan dapat berupa situasi atau tindakan
tertentu yang diberikan kepada individu atau kelompok, dan setelah itu dilihat pengaruhnya.

• Desain Penelitian
Desain eksperimen kuasi yang dipakai adalah non randomized pretest-posttest control group
design merupakan desain eksperimen yang dilakukan dengan prates sebelum perlakuan diberikan
dan pascates sesudahnya, sekaligus ada kelompok kontrol (Latipun, 2004: 116). Dalam eksperimen
ini sampel ditetapkan dengan tidak random. Keefektifan atau pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel terikat terlihat dari perbedaan antara pretest dengan posttest.

• Identifikasi Variabel Penelitian


Variabel X (Variabel bebas)
Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya mempengaruhi variabel lain. Dalam
penelitian ini,yang menjadi variabel bebas adalah tingkat kemandirian.
Variabel Y (Variabel terikat)
Variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah perkembangan kognitif anak PAUD
Azzumi Bekasi.
• Subjek Penelitian
• Dalam penelitian ini kami mempergunakan teknik sampling purposive yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016). Subjek
dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Pengelompokkan subjek kedalam
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara non random. Hal itu
dilakukan atas dasar jumlah subjek yang terbatas. Lima orang subjek dipilih sebagai
kelompok eksperimen dilakukan secara non random yang diberi perlakuan dengan
ditemani oleh orang tuanya pada saat jam belajar dimulai hingga jam belajar telah
selesai. Sisanya yaitu 5 orang lainnya dipilih secara non random sebagai kelompok
kontrol.

• Alat Ukur Penelitian


• Bentuk eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
memberikan lembar kerja kepada 10 orang subjek yang bertemakan tentang
kemampuan kognitif seperti pengklasifikasian benda, pemahaman angka,
penggunaan symbol, pemahaman identitas dan pengklasifikasian benda dengan
waktu masing-masing test selama 1 jam. Di mana lembar kerja yang akan diberikan
pada saat pre-test berbeda dengan post-test.

Anda mungkin juga menyukai