Anda di halaman 1dari 12

NERACA ANALITIK

OLEH
JUDMAINNAH (B1D120108)
SRI JUNIARTI (B1D120113)
NERACA ANALITIK

Neraca Analitik atau yang sering disebut timbangan


analitik merupakan sebuah alat laboratorium yang
digunakan untuk mengukur massa suatu zat, baik
zat berbentuk padat maupun cair.
SEJARAH NERACA ANALITIK

• Desain awal perangkat ini dicatat pada 1770 oleh Richard Salter, penemu skala awal di masa itu. Timbangan
kemudian mulai digunakan secara luas di Inggris setelah 1840 ketika R. W. Winfield mengembangkan skala
candlestick untuk menimbang surat dan paket, yang diperlukan setelah pengenalan Penny Uniform Post.
• Kemudian pada 1940-an berbagai perangkat elektronik direkatkan pada desain tersebut sehingga membuat
pembacaannya lebih akurat.
• Di dalam perangkat timbangan awal terdapat sel beban, node kecil yang mengonversi tekanan (atau
kekuatan) ke sinyal digital. Timbangan itu muncul pada awal abad ke-19, tapi tidak sampai akhir abad ke-20,
timbangan tersebut menjadi cukup akurat untuk penggunaan dalam aspek luas. Hinggah sampai sekarang
neraca analitik sangat mudah ditemukan di setiap laboratorium, karena fungsi dan kegunaannya yang sangat
penting.
PRINSIP KERJA NERACA ANALITIK

Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat ketelitian
yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitu dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu
stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan
diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan
berat dari bahan yang ditimbang
JENIS-JENIS NERACA ANALITIK

1. Neraca Analitik Analog


a. Neraca 2 lengan

b. Neraca 3 lengan
c. Neraca 4 lengan
2. Neraca Analitik Digital
1. NERACA Langkah - langkah  menggunakan necara sama lengan adalah
ANALITIK sebagai berikut:
ANALOG 1. Amati terlebih dahulu kedudukan seimbang kedua piringan (cawan
A. NERACA 2 gantung). Jika sudah seimbang, maka siap untuk digunakan.
LENGAN
2. Bila belum seimbang, putarlah sekrup kedua ujung lengan neraca
sampai kedua piringan dalam keadaan seimbang.

3. Letakkan benda yang akan diukur massanya pada salah satu piringan
(sebelah kiri), kemudian letakkan anak timbangan pada piringan
yang lain (sebelah kanan) sampai kedua piringan seimbang.

4. Pada kedudukan seimbang, massa benda yang ditimbang tepat sama


dengan massa anak timbangan
Bagian-bagian Neraca Tiga Lengan sebagai berikut:

1. Tempat beban, digunakan untuk menempatkan benda yang


akan diukur.
B. NERACA 3
LENGAN 2. Tombol kalibrasi, digunakan untuk mengkalibrasi neraca
ketika neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.

3. Pemberat (anting), diletakkan pada masing-masing lengan


yang dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil
pengukuran.

4. Titik 0 atau garis kesetimbangan,digunakan untuk


menentukan titik kesetimbangan.
•Bagian-bagian Neraca 4 Lengan sebagai berikut:

1. Tempat beban, digunakan untuk menempatkan benda yang

C. NERACA 4 akan diukur.

LENGAN 2. Tombol kalibrasi, digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika


neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.

3. Pemberat (anting), diletakkan pada masing-masing lengan yang


dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.

4. Titik 0 atau garis kesetimbangan,digunakan untuk menentukan


titik kesetimbangan.
1. Kelebihan neraca analog yaitu

 tidak memerlukan listrik dalam penggunaannya,

 dapat melatih ketelitian para peserta didik dalam menjalani kegiatan praktikum penelitian.

2. Kekurangan neraca analog

 hasil timbangan kurang akurat

 penggunaannya yang rumit


Bagian-bagian neraca ini antara lain adalah sebagai berikut.

1. Piringan Timbangan. Piringan timbangan pada Neraca Analitik memiliki fungsi untuk meletakkan benda
atau zat yang akan ditimbang. Piringan neraca ini juga bisa dibersihkan dengan menggunakan kuas atau

2. NERACA ANALITIK menggunakan tisu sebelum dibersihkan.

DIGITAL 2. Anak Timbangan digunakan  dalam hal kalibrasi dengan menentukan bobot yang sudah diketahui.

3. Waterpass memiliki fungsi yang digunakan untuk mengetahui isi dari piringan timbangan apakah sudah
stabil atau belum.

4. Tombol Pengaturan. Di dalam Neraca Analitik terdapat beberapa tombol pengaturan yang bisa digunakan
diantaranya adalah mode, rezero dan uga tombol on/off. Tombol resezo digunakan sebagai tombol yang
digunakan untuk mengatur neraca. Tombol ini akan mengatur neraca ada posisi nol sehingga nantinya
akan mudah rusak dan tidak bisa menghasilkan data yang akurat jika terlalu sering digunakan.

5. Tombol On/Off Ini adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan neraca. Dalam
roses penggunaannya, Anda bisa mendiamkan neraca ini selama 10 sampai 15 menit sebelum digunakan.
Tujuannya adalah agar neraca bisa bekerja secara maksimal dan menghasilkan hitungan yang akurat.

6. Tombol Mode. Ini adalah sebuah tombol yang memiliki sistem konversi satuan dalam penimbangan.
Dengan adanya tombol ini nantinya akan memudahkan Anda dalam merubah satuan dalam proses
penimbangan sesuai dengan satuan yang dibutuhkan.
• Kelebihan neraca analitik
1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda sampai batas
0,0001 g atau 0,1 mg.    
2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan manual, sehingga lebih
efisien dalam hal waktudan tenaga.

Kekurangan neraca analitik


3. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati batas tersebut maka ketelitian
akan berkurang
4. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus menggunakan stavolt.
Jika tidak, maka benang di bawah pan akan putus.
5. Harga yang mahal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai