Anda di halaman 1dari 22

KARAKTERISASI TEKNIK MATERIAL

DASAR DASAR TEKNIK KARAKTERISASI


MATERIAL
Keterkaitan antara proses, sifat dan struktur
• Struktur atom dan Ikatan : Nomor atom, massa atom, struktur
elektronik atom, Ikatan ionik, kovalen, metalik, ikatan
sekunder, ikatan campuran

• Klasifikasi Bahan : Logam, keramik, polimer, komposit


Struktur dan Geometri Kristal :Kisi Bravais, SC, BCC, FCC, HCP,
Posisi kristal, arah kristal Indeks Miller, Densitas, Polimorf, X-
Ray Diffraction.

• Ketidaksempurnaan kristal : Cacat titik, cacat garis, cacat


bidang
STRUKTUR KRISTAL

• Kristal adalah susunan atom-atom


secara teratur dan kontinu pada z
arah tiga dimensi
• Satuan sel adalah susunan terkecil
dari kristal
• Parameter kisi struktur kristal c ba y
d a
– Panjang sisi a, b, c
– Sudut antara sumbu a, b, c b
x
STRUKTUR DAN
GEOMETRI ATOM
( 14 KISI BRAVAIS)
SC (SIMPLE CUBIC)
Jumlah atom : 1 atom
Bilangan koordinasi : 4
r/a :

APF  Atomic Packing Factor


vol. atom dlm 1 sel satuan

vol. sel satuan
BCC (BODY CENTERED CUBIC)
Jumlah atom : 2 atom
Bilangan koordinasi : 8
r/a :

APF  Atomic Packing Factor


vol. atom dlm 1 sel satuan

vol. sel satuan
FCC (FACE CENTERED CUBIC)

Jumlah atom : 4 atom


Bilangan koordinasi : 12
r/a :

APF  Atomic Packing Factor


vol. atom dlm 1 sel satuan

vol. sel satuan

Contoh : Cu, Al, Ag dan Au


GEOMETRI ATOM

• Posisi Atom (x,y,z)


• Arah Atom [uvw]
• Indeks Miller (hkl)
POSISI ATOM (x,y,z)
ARAH ATOM [uvw]
INDEKS MILLER (hkl)
CARA MENENTUKAN INDEKS MILLER
1. Pastikan bahwa bidang tidak memotong sumbu
origin (0,0,0)
2. Tentukan titik potong dengan sumbu x,y dan z
3. Tentukan kebalikan dari titik potong tersebut
4. Jadikan nilai kebalikan tersebut menjadi
bilangan bulat terkecil. Bilangan tersebut yang
disebut sebagai Indeks Miller sebuah bidang

PERPOTONGAN KEBALIKAN
INDEKS
NO MILLER
  x y z 1/x 1/y 1/z  

1              

2              

3              

4              

5              
PERPOTONGAN KEBALIKAN
INDEKS
NO MILLER
  x y z 1/x 1/y 1/z  

A  -1 -1   1        

B              

A              

B              

A              
POLIMORF/Allotroph
 adalah kemampuan suatu benda padat memiliki lebih dari
satu bentuk atau struktur kristal.
 Polimorf memiliki kestabilan yang berbeda dan dapat
terkonversi secara spontan dari bentuk metastabil (bentuk
tidak stabil) ke bentuk stabil terbentuk pada suhu tertentu.
 Mereka juga menunjukkan perbedaan titik leleh,
kelarutan, dan pola difraksi sinar-X.
 Selain perubahan suhu, struktur kristal berubah dengan
adanya perubahan tekanan.
Logam besi. Perubahan suhu dan tekanan mempengaruhi
perubahan bentuk kristal besi.

• ferit (besi alpha) - terbentuk di


bawah 1043 K (titik Curie, Tc); besi
menjadi magnet dalam bentuk alfa
(BCC) 
• Fasa beta – terbentuk di bawah
1185 K ; struktur kristal BCC 
• Fasa gamma - formulir di bawah
1667 K; struktur kristal FCC
• Fasa delta - terbentuk dari
pendinginan besi cair di bawah
1811 K ; struktur kristal BCC
• POLYMORPHISM AND ALLOTROPY
KETIDAKSEMPURNAAN KRISTAL (CACAT)
1. Cacat titik : kekosongan (schottsky), Frenkel,, interstisi, substitusi
2. Cacat garis : dislokasi sisi dan ulir
3. Cacat bidang : retak, batas butir
4. Cacat volume : kekosongan
DISLOKASI DISLOKASI
SISI ULIR
VEKTOR BURGER, b

Anda mungkin juga menyukai