Oleh: Kelompok 3
Kelas: 7A
Antigen eksogen
Antigen eksogen adalah antigen yang telah memasuki tubuh dan luar, misalnya dengan mengisap, menelan, atau injeksi.
Tanggapan sistem kekebalan tubuh untuk antigen eksogen sering subklinis. Oleh endositosis atau fagositosis, antigen
eksogen diambil ke dalam sel-sel antigen-presenting (APC) dan diolah menjadi fragmen. APC kemudian menyajikan
fragmen ke sel T helper (CD4 +) dengan rnenggunakan molekul histocompatability kelas II pada permukaannya. Beberapa
sel T yang spesifik untuk peptide seperti MHC kompleks. menjadi aktif dan mulai mengeluarkan sitokin. Sitokin adalah zat
yang dapat mengaktifkan limfosit T sitotoksik (CTL), mensekresi antibodi-sel B, makrofag, clan partikel lainnya.
Berdasarkan sumbernya terdapat 3 (tiga) macam
antigen, yaitu:
Homologous antigen
Autologous antigen
adalah antigen yang Heterologous antigen
berasal dan individu
berasal dan individu adalah antigen yang
yang sama dengan
lain tetapi masih dalam berasal dari individu
yang yang terkena
satu spesies yang yang berbeda juga.
antigen.
sama.
Berdasarkan
kemampuan Antigen bersifat multivalent, artinya adalah bahwa
berikatannya, antigen dapat dikenali oleh lebih dan satu antibodi
dikarenakan memiliki lebih dan satu macam titik
antigen pengenalan.
cenderung Antibodi cenderung bersifat bivalen, artinya suatu
memiliki sifat antibodi bersifat spesifik pada satu antigen saja. Dan
multivalent sifat-sifat antigen dan antibodi dapat diketahui bahwa
sedangkan satu antigen perlu dicoba untuk lebih dan satu antibodi
agar dapat dikenali dengan tepat dan dapat bereaksi
antibodi selalu dengan antibodi.
bersifat
bivalent
Urutan asam amino dalam rantai polipeptida
penyusun proteinnya
Faktor-
faktor yang
menentuka
Pelipatan rantai polipeptida dalam membentuk
struktur tiga dimensi suatu protein
n struktur
dan suatu
antigen
Konfigurasi dan molekul protein penyusun suatu
antigen. Konfigurasi protein berperan dalam
penyusunan senyawa sampingan yang khas dengan
antara lain:
ikatan disulfide.
Complete antigen adalah antigen yang dapat
menginduksi respons imun tubuh sehingga terjadi
pembentukan antibodi dan juga dapat bereaksi
dengan antibodi yang telah dibentuknya.
Gaya
elektrostatik Gaya Van der
Ikatan hidrogen
adalah ikatan Walls adalah
adalah jembatan Ikatan hidrofobik
tarik-menarik interaksi antara
hidrogen adalah ikatan
yang terbentuk electron terluar
reversibel yang yang terbentuk
antara dua dan orbit antar
terbentuk antar antarmolekul
molekul ionic dua
dua molekul yang hidrofobik.
yang memiliki makromolekul
hidrofilik.
medan magnet yang berbeda
berbeda.
1. Karakteristik Antigen
Kemampuan masuk
Uji Reaksi Antigen
Uji Immunoassay diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu immunoassay tanpa label dan immunoassay berlabel
Uji presipitasi
• Presipitasi adalah hasil kombinasi antara antigen terlarut dengan antibodi terlarut yang menghasilkan suatu komplek antigen-antibodi
yang terlihat. Presipitasi terjadi antara molekul antigen dan antibodi solubel. Pada pengujian ini, antigen berbentuk koloidal. Laju
presipitasi sangat tergantung pada proporsi campuran antigen dan antibodi.
Beberapa macam pemeriksaan berdasarkan
prinsip presipitasi adalah berikut:
Turbidimetri
Nephelometri
Radial immunodiffusion
Rocket immunoelectrophoresis
Uji tabung
Presipitasi cincin
Difusi gel
Uji Aglutinasi
Aglutinasi merupakan reaksi serologis
klasik yang menghasilkan gumpalan suspensi
sel oleh sebuah antibodi spesifik yang secara
tidak langsung menyerang spesifik antigen.
Beberapa contoh uji
Uji aglutinasi ini tidak hanya dapat
digunakan untuk mendiagnosis penyakit
aglutinasi adalah
menular tertentu, yang reaksi aglutinasi
antigen-antigennya telah diketahui oleh
sebagai berikut:
serum penderita, tetapi juga dapat
digunakan untuk mengetahui
mikroorganisme/ bakteri yang belum
• Uji widal
diketahui. • Uji Well-Felix
Hal ini dapat diketahui karena
kemampuan spesifik serum yang telah • Uji golongan darah tipe ABO
diketahui untuk menggumpalkan suspensi
sel-sel yang belum diketahui tersebut, • Uji golongan darah tipe Rh
sehingga mikroorganisme/bakteri yang
belum diketahui tersebut dapat (Rhesus)
diidentifikasi.
2. Immunoassay Berlabel
lnteraksi antigen-antibodi, atau reaksi antigen-antibodi, adalah interaksi kimiawi spesifik antara
antibodi yang diproduksi oleh sel B sel darah putih dan antigen selama reaksi imun.
Antigen dan antibodi bergabung dengan metode yang disebut aglutinasi. Ini adalah reaksi
fundamental dalam tubuh di mana tubuh dilindungi dan molekul asing complex, seperti yang
digambarkan oleh patogen dan racun kimianya.
Di dalam darah, antigen khususnya dan dengan afinitas tinggi terikat oleh antibodi untuk membentuk
antigen-antibodi complex. Imun complex kemudian diangkut ke sistem seluler di mana ia dapat
dihancurkan atau dinonaktifkan.
Interaksi antigen-antibodi in vitro merupakan dasar
imunokimia dapat dibagi dalam dua kategori yaitu:
Pembacaan tes rapid antibodi harus disesuaikan dengan waktu yang tertera
pada kit insert masing-masing reagensi yang digunakan, walaupun hasil samar
tetap ditulis sebagai reaktif asal masih dalam rentang waktu pembacaan. Hasil
rapid tes antibodi dinyatakan dengan reaktif atau tidak reaktif.
Terima kasih