Anda di halaman 1dari 19

“Sumber, Metode dan

Kebenaran Ilmu Pengetahuan”

PRATIWI SHAVILLA PUTRI ANGGRAINI PURBA


(8207162027) (8207162020)
Pendahuluan

Latar Belakang • Cabang filsafat yang membicarakan tentang


sumber pengetahuan dan bagaimana cara
memperoleh pengetahuan itu adalah teori
pengetahuan (epistemology). Pengetahuan itu
diperoleh manusia melalui berbagai cara dan
dengan menggunakan berbagai alat. Ada
beberapa aliran yang membicarakan tentang ini
yaitu aliran empirisme dan rasionalisme.

Rumusan Masalah • Apa saja sumber– sumber ilmu pengetahuan?


• Bagaimana metode dalam ilmu pengetahuan?
• Apa saja teori kebenaran dalam ilmu pengetahuan?

Tujuan • Mengetahui dari mana sumber-sumber ilmu


pengetahuan.
• Mengetahui metode merumuskan ilmu pengetahuan
• Mengetahui teori kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
A. Sumber Ilmu Pengetahuan

Semua orang mengakui memiliki pengetahuan. Persoalannya dari


mana pengetahuan itu diperoleh atau lewat apa pengetahuan didapat.
Pengetahuan yang ada pada kita diperoleh dengan menggunakan
berbagai alat yang menggunakan sumber pengetahuan tersebut. Sumber
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai asal.
Sebagai contoh, sumber mata air, berarti asal dari air yang berada di
mata air itu. Dengan demikian, sumber ilmu pengetahuan ialah hal-
hal yang secara hakiki diyakini sebagai asal dari mana ilmu
pengetahuan tersebut kita peroleh.
SUMBER PENGETAHUAN:

1.Menurut paradigma filsafat barat


2.Menurut saintis islam.
1. Menurut Paradigma Filsafat Barat
a. Rasionalisme
Paham rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan manusia
adalah rasio (akal). Jadi, dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia harus dimulai dari rasio. Tanpa rasio, mustahil manusia dapat
memperoleh ilmu pengetahuan. Rasio itu adalah berpikir. Oleh karena itu,berpikir
inilah yang kemudian membentuk pengetahuan. Manusia yang berpikirlah yang akan
memperoleh pengetahuan. Semakin banyak manusia itu berpikir maka semakin
banyak pula pengetahuan yang didapat.
Rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalah yang dapat membawa
orang kepada kebenaran. Yang benar hanyalah tindakan akal. Karena rasio saja yang
dianggap sebagai sumber kebenaran, maka aliran ini disebut rasionalisme.
Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal (reason) adalah alat
terpenting untuk memperoleh pengetahuan.
b. Empirisme
Secara epistimologi, istilah empirisme barasal dari kata Yunani yaitu
emperia yang artinya pengalaman. Tokoh-tokohnya yaitu Thomas Hobbes, Jhon
Locke, Berkeley, dan yang terpenting adalah David Hume. Berbeda dengan
rasionalisme yang memberikan kedudukan bagi rasio sebagai sumber
pengetahuan, maka empirisme memilih pengalaman sebagai sumber utama
pengenalan, baik pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniyah.
Dalam paradigma empirisme ini, sungguh pun indra merupakan satu-
satunya instrumen yang paling absah untuk menghubungkan manusia dengan
dunianya, bukan berarti bahwa rasio tidak memiliki arti penting. Hanya saja,
nilai rasio itu tetap diletakkan dalam kerangka. Artinya keberadaan akal di sini
hanyalah mengikuti eksperimentasi karena ia tidak memiliki apapun untuk
memperoleh kebenaran kecuali dengan perantaraan indra, kenyataan tidak
dapat dipersepsi.
• Berpendapat bahwa manusia pada saat
dilahirkan, akalnya masih merupakan tabula
(kertas putih). Maksudnya ialah bahwa
manusia itu pada mulanya kosong dari
pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi
jiwa yang kosong itu, kemudian ia memiliki
John Locke pengetahuan.
• Di dalam kertas putih inilah kemudian dicatat
hasil pengamatan Indrawinya. Empirisme
adalah sebuah paham yang menganggap
bahwa pengetahuan manusia hanya
didapatkan melalui pengamatan konkret,
bukan penalaran rasional yang abstrak, apalagi
pengalaman kewahyuan dan institusi yang sulit
memperoleh pembenaran factual.
• Sumber pengetahuan adalah pengamatan.
Pengamatan memberikan dua hal, yaitu kesan-kesan
(empressions) dan pengertian-pengertian atau ide-
ide (ideas). Yang dimaksud kesan-kesan adalah
pengamatan langsung yang diterima dari
pengalaman, seperti merasakan tangan terbakar.
Yang dimaksud dengan ide adalah gambaran tentang
pengamatan yang samara-samar yang dihasilkan
David Hume dengan merenungkan kembali atau terefleksikan
dalam kesan-kesan yang diterima dari pengalaman.
• Menurut Hume jika sesorang akan diberi gagasan
tentang “apel” maka terlebih dahulu ia harus punya
kesan tentang “apel” atau ia harus terlebih dahulu
mengenal objek “apel”. Jadi menurut Hume jika
seandainya manusia itu tidak memiliki alat untuk
menemukan pengalaman itu buta dan tuli misalnya,
maka manusia itu tidak akan dapat memperoleh
kesan bahkan gagasan sekalipun. Dalam artian ia
tidak bisa memperoleh ilmu pengetahuan.
2. Menurut Saintis Islam

Dalam islam ada pula pengetahuan itu bersumber dari Tuhan yang disebut
dengan pengetahuan wahyu. Berdasarkan hal tersebut maka jenis sumber ilmu
pengetahuan dapat digolongkan kepada dua macam :
 Ilmu yang diperoleh oleh manusia (acquired knowledge), yaitu melalui akal dan
pengalaman inderawi. Ilmu yang bersumber pada akal dan ilmu yang bersumber
pada indera manusia. Kedua macam ilmu yang diperoleh itu disebut juga dengan
ilmu aqli.
 Ilmu wahyu (revealed knowledge),atau ilmu naqli yaitu ilmu yang bersumber
Allah swt., seperti ilmu ketauhidan, keimanan, dan kewahyuan, ilmu fikh, ilmu
ushuluddin, dan sebagainya.
B. Metode Ilmu Pengetahuan
Adapun ilmu-ilmu yang diperoleh melalui akal dan pengalaman manusia
diperoleh dengan pendekatan ilmiah, yaitu melalui suatu rangkaian langkah berpikir
yang disebut berpikir ilmiah (scientific thinking). Biasanya langkah-langkah berpikir
ilmiah itu ada 5 macam, yaitu:
1. Perumusan masalah
2. Perumusan hipotesa
3. Pengumpulan data
4. Analisis data
5. Pengambilan kesimpulan
Sesuai dengan pendekatan ilmiah, maka untuk ilmu-ilmu rasional dipakai metode
apriori dan deduksi, sedangkan untuk ilmu-ilmu empiris dipakai metode aposteriori
dan induksi.
 Metode Deduktif
Metode deduktif adalah suatu proses bepikir yang bertolak dari
hal-hal yang abstrak kepada yang konkrit, atau dari pernyataan yang
bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan
menggunakan kaedah logika tertentu, yaitu logika deduktif. Cara
berpikir deduktif itu sudah dimulai oleh Aristoteles dan para
pengikutnya, yaitu melalui serang-kaian pernyataan yang disebut
silogisme.

Silogisme terdiri atas 3 pernyataan, yang disebut :


1. Premis mayor (dasar pikiran utama)
2. Premis minor (dasar pikiran kedua)
3. Kesimpulan

Contoh
1. Semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor) 
2. Manusia adalah makhluk hidup (premis minor), karena itu
3. Manusia pasti mati (kesimpulan)
 Metode Induktif
Francis Bacon (1561-1626) menggunakan metode induktif dalam
mengetahui sesuatu. Ia yakin bahwa seorang peneliti dapat membuat
kesimpulan umum berdasarkan fakta yang dikumpulkan melalui
pengamatan langsung.

Jadi metode induktif dimulai dari bukti-


bukti yang khusus, dan atas dasar bukti-bukti
yang khusus itu ditarik kesimpulan yang bersifat
umum.
Perbedaan antara metode deduktif dengan metode
induktif dapat dilihat dari logika berpikir dalam contoh berikut
ini :

Deduktif
Setiap binatang menyusui Induktif
mempunyai paru-paru. Kucing Setiap kucing yang pernah diamati
adalah binatang menyusui. Oleh mempunyai paru paru. Oleh karena
karena itu, setiap kucing mempunyai itu, setiap kucing mempunyai paru-
paru-paru. paru.
C. Kebenaran Ilmu Pengetahuan

Dari perspektif Barat dikenal 3 macam teori


kebenaran pengetahuan, yaitu

teori korespondensi
Teori koherensi
Teori pragmatik
1. Teori Korespondensi (Teori Persesuaian)

Menurut teori korespondensi pengetahuan kita itu adalah benar apabila


sesuai dengan kenyataan. Suatu pernyataan atau suatu proposisi dikatakan
benar apabila pernyataan itu sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Kalau tidak
sesuai dengan fakta maka pernyataan itu tidak benar. Teori korespondensi
dipelopori oleh Bertrand Russel.

Contohnya ialah apabila ada seorang yang mengatakan bahwa ibukota


Inggris adalah London, maka pernyataan itu benar. Sedang apabila dia
mengatakan bahwa ibukota Inggris adalah Jakarta, maka pernyataan itu salah;
karena secara kenyataan ibukota Inggris adalah London bukan Jakarta.
Pancasila adalah dasar negara RI. Orang Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa. Sebagian besar mahasiswa FIP adalah perempuan.
2. Teori Konsistensi atau Koherensi

Menurut teori konsistensi suatu proposisi dianggap benar apabila


pernyataan tersebut memiliki hubungan dengan gagasan dari pernyataan
sebelumnya yang telah dianggap benar, atau pertanyaan itu konsisten dengan
pernyataan sebelumnya. Maksudnya adalah suatu putusan dianggap benar
apabila mendapat penyaksian (pembenaran) oleh putusan-putusan lainnya yang
terdahulu yang sudah diketahui, diterima dan diakui benarnya. Karena sifatnya
demikian, teori ini mengenal tingkat-tingkat kebenaran.

Contoh: “Semua manusia akan mati. Si Fulan adalah seorang manusia.


Semua segitiga mempunyai sudut yang berjumlah 180°. Penggaris ini
berbentuk segitiga. Jadi, jumlah sudut penggaris ini 180 °.
3. Teori Pragmatik

Menurut teori ini suatu proposisi dikatakan benar apabila proposisi itu
berlaku, dapat digunakan, berguna. Dengan kata lain bahwa sesuatu itu
dikatakan benar apabila ia berguna, dapat digunakan dalam praktek, akibat atau
pengaruhnya memuaskan bagi kehidupan manusia. Jadi hal yang lebih penting
menurut teori ini adalah jika pernyataan/ide itu dapat dilaksanakan,
ditindaklanjuti dalam perbuatan yang bermanfaat dan dapat dilaksanakan secara
operasional barulah ide tersebut benar.

Contohnya, ada peristiwa kebakaran. Pernyataan tentang apa sebab


kebakaran tidak bermanfaat, maka tidak benar. Hal yang benar adalah tindakan
cepat untuk memadamkan api seperti mencari ember dan air, menelepon
pemadam kebakaran, dll.
Daftar Pustaka
 

A, Darwis Soelaiman. 2019. Filsafat Ilmu Pengetahuan Perspektif Barat dan Islam. Banda Aceh :
Bandar Publishing.

Nessa, M Natsir dkk. 2014. Filsafat Ilmu. Makasar : ______.

Tafsir, Ahmad. 2004. Filsafat Ilmu. Bandung : PT Remaja BosdaKarya.

Utama, I Gusti. 2013. Filsafat Ilmu dan Logika. Bali : _____.

___. Sumber Ilmu Pengetahuan. [Online]. Tersedia :


https://www.academia.edu/9329253/tugas_mata_kuliah_filsafat_pendidikan_sumber_sumber_il
mu_pengetahuan
. Di akses Senin, 09 November 2020 pukul 13.00 wib.

Anda mungkin juga menyukai