Anda di halaman 1dari 13

INFUSA, DEKOKTA,

AQUA AROMATICA

apt. Kamallita Wahyu S, S.Farm

SMK ABDI NEGARA TUBAN


INFUSA

 Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati
menggunakan pelarut air pada suhu 90°C selama 15 menit.
 Proses pembuatan infusa disebut infundasi
 Penyarian dengan cara infundasi menghasilkan sari yang tidak stabil, sulit
distandarisasi, serta mudah tercemar oleh kuman dan bakteri. Oleh karena itu tidak
boleh disimpan lebih dari 24 jam dan perlu disimpan dilemari pendingin. Dapat
langsung diminum dalam keadaan panas atau dingin
Cara Pembuatan Infusa

Serbuk simplisia dicampur dengan air secukupnya didalam panci

Dipanaskan diatas penangas air selama 15 menit terhitung mulai


suhu 90°C, diaduk sesekali

Campuran disaring/diserkai selagi panas menggunakan kain flanel

Tambahkan air panas secukupnya melewati ampas hingga volume


infusa yang dikehendaki
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
sediaan infusa

 Derajat halus simplisia


Bertujuan untuk menambah luas permukaan simplisia yang terhidrasi sehingga zat aktif dapat tersari
lebih optimal. (Derajat halus simplisia untuk pembuatan infusa dapat dilihat pada tabel 5.1)
 Jumlah simplisia
kecuali dinyatakan lain, infusa yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras dibuat dengan
menggunakan 10% simplisia. Untuk pembuatan 100 bagian infusa berikut, digunakan sejumlah
simplisia yang tertera pada tabel 5.2
 Jumlah air tambahan
Penambahan air untuk pembuatan infusa pada umumnya adalah 2 kali bobot simplisia, untuk bunga
sebanyak 4 kali bobot bahan, dan untuk karagen sebanyak 10 kali bobot bahan.
 Cara menyerkai
Cara menyerkai infusa disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan seperti berikut:
a. Infusa dari simplisia yang mengandung minyak atsiri diserkai setelah dingin
b. Infusa dari simplisia yang mengandung lender (cont. daun sena, asam jawa) tidak boleh diperas
c. Infusa dari simplisia yang mengandung glikosida antrakinon, ditambah larutan natrium karbonat P 10% dari
bobot simplisia
d. Infusa daun sena diserkai setelah dingin karena mengandung zat yang dapat menyebabkan sakit perut. Zat
tersebut larut dalam air panas tetapi tidak dengan dengan air dingi
e. Asam jawa sebelum dibuat infusa bijinya harus dibuang terlebih dahulu dan daging buahnya diremas dengan
air hinggan menjadi massa seperti bubur
f. Untuk buah adas manis dan buah adas, sebelum dibuat infusa buah harus dipecah terlebih dahulu
g. Kecuali dinyatakan lain dan kecuali untuk simplisia tertentu (kulit kina, daun digitalis, akar ipeka, daun
kumis kucing, sekale cornutum, daun sena, rimpang temulawak) infusa yang mengandung bahan bukan
bahan berkhasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10% simplisia
 Penambahan bahan-bahan lain
Bertujuan untuk meningkatkan kelarutan, meningkatkan kestabilan, dan menghilangkan zat-zat yang
menyebabkan efek yang tidak diinginkan lainnya. Contoh pada pembuatan infusa kulit kina, ditambahkan asam
sitrat 10% dari bobot simplisia. Pada pembuatan infusa yang mengandung senyawa glikosida antrakuinon,
ditambahkan natrium karbonat 10% bobot simplisia
Tabel 5.1 Derajat Halus Simplisia untuk Pembuatan Infusa

Tabel 5.2 Jumlah Simplisia untuk Pembuatan Infusa


DEKOKTA

 Dekokta (dekok) merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi sediaan
herbal dengan menggunakan pelarut air pada suhu 90°C selama 30 menit.
Cara Pembuatan Dekokta

Serbuk simplisia dicampur


dengan air secukupnya
didalam panci

Kecuali dekokta dari


Campuran dipanaskan diatas simplisia Condurango Cortex
penangas air selama 30 menit (Dekokta Candurango)
terhitung mulai suhu 90°C diserkai dalam keadaan
dingin

Air ditambahkan secukupnya


Campuran diserkai dengan melewati ampas hingga
menggunakan kain flanel diperoleh volume yg
diinginkan
Hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan dekokta
 Jumlah Simplisia
Jika tidak ditentukan perbandingan yang lain dan tidak mengandung bahan berkhasiat keras,
untuk membuat 100 bagian dekokta maka bahan dasar aataau simplisia yang dipergunakan adalah
10 bagian. Sementara untuk membuat 100 bagian dekokta dari simplisia tertentu harus memenuhi
ketentuan berikut

 Jumlah Air Tambahan


Umumnya penambahan air saat pembuatan dekokta adalah 2 kali bobot bahan/simplisia. Air
tambahan ini bertujuan untuk membasahi simplisia karena yang digunakan adalah simplisia kering.
Air yang digunakan yaitu aqua destilata/air suling
AQUA AROMATICA
 Merupakan larutan jenuh minyak atisiri atau zat-zat beraroma dalam air.
 Pemerian : cairan jernih, atau agak keruh. Jika air aromatic keruh, kocok kuat-kuat sebelum
digunaka. Bau dan rasa air aromatic tidak boleh menyimpang dari bau dan rasa minyak atisiri asal
 Aqua aromatic memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Harus mempunyai bau dan rasa yang menyerupai bahan asal
b. Bebas bau empirematik atau bau lain
c. Tidak berwarna
d. Tidak berlendir
 Khasiat : sebagai corigen odoris (menutup bau yang tidak enak) sekaligus corigen saporis
(menutup rasa yang tidak enak). Memiliki daya terapi yang lemah, banyak digunakan untuk
memberi aroma pada obat, kosmetik, obat tradisional, dan sebagai pengawet.
 Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk
Cara Pembuatan Aqua Aromatica
Menurut Farmakope Indonesia Edisi II

Sejumlah minyak atisiri sesuai yang tertera dalam masing-massing monografi dilarutkan
dalam 60 mL etanol 95% (untuk meningkatkan kelarutan minyak atsiri

Air ditambahkan sedikit-sedikit hingga volume 100 mL sambill dikocok kuat-kuat


(bertujuan untuk mempercepat proses melarutnya bahan secara sempurna dalam media
pelarut)

Ditambhakan talk sebanyak 500 mg. Campuran dikocok dengan kuat kemudian didiamkan
dan disaring. (Penambahan talk berfungsi untuk membantu terdistribusinya minyak atsiri
dalam air dan menyempurnakan pengendapan kotoran sehingga dihasilkan aqua aromatic
yang jernih

Filtrat diencerkan dengan perbandingan 1 bagiaan filtrate dan 39 bagian air


TUGAS

 Sebutkan 3 contoh aqua aromatic yang tertera dalam Farmakope Indonesia


beserta cara pembuatannya
 Carilah gambar panci infusa dan jelaskan bagaimana cara penggunaannya

Nb: Tugas boleh diketik maupun ditulis tangan dikertas folio lembaran,
dikumpulkan pada saat pertemuan tatap muka
Selamat belajar


Anda mungkin juga menyukai