Anda di halaman 1dari 26

DIURETICS

FARMAKOLOGI 3
Fakultas FARMASI dan SAINS UHAMKA
Pendahuluan

DIURETIK digunakan untuk meningkatkan produksi urin (diuresis) sehingga


 volume urin >>

Paling umum: bekerja dengan menghambat reabsorbsi Na sehingga Na


banyak diekskresi (Natriuresis).

Obat-obat natriuretik umumnya selalu meningkatkan ekskresi air, sehingga


disebut juga sebagai “diuretika”

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Diuresis mempunyai dua pengertian
1.menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi
2.menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam urin.

Penggunaan (indikasi) Diuretik:


3.Mobilisasi udema (utama)
 Bekerja dengan mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan
ekstra sel kembali menjadi normal.
4.Terapi Antihipertensi
5.Terapi congestive heart failure
6.Pencegahan renal failure.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
M
o
b U
I D
l E
I M
s A
a
s
I
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Terapi antihipertensi

•Tekanan darah adalah:

•curah jantung x resistensi perifer

•Dengan menghambat reabsorpsi Na+, maka Na+ dan air banyak


diekskresi, sehingga volume dalam vaskular berkurang  resistensi perifer
<

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Terapi congestive heart failure &
Pencegahan renal failure
•Terapi congestive heart failure
•Dengan menurunkan resistensi perifer, diuretik dapat meringankan kerja jantung
dalam meng-ejeksi-kan darah dari jantung (menurunkan afterload). Diuretik juga
bermanfaat untuk pasien yang mengalami overload cairan akibat CHF
•Pencegahan renal failure
•Pada kondisi gagal sirkulasi (shock), pembentukan urin di ginjal teganggu (anuria),
sementara diuretik menjaga agar ginjal selalu mendapatkan aliran darah untuk
membentuk urin.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Sistem Ekskresi Ginjal

•Ginjal merupakan organ terpenting pada pengaturan homeostasis, yakni


keseimbangan antara cairan intra dan ekstrasel, serta pemeliharaan volume total dan
susunan cairan ekstrasel.

•Tergantung jumlah ion Na+, yang terdapat di luar sel, di cairan antar sel, dan di
plasma darah.

•Ginjal tersusun dari berjuta-juta nefron. Satu unit nefron terdiri dari glomerulus dan
tubulus.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Urinasi

Proses dimulai dengan mengalirnya darah ke dalam glomeruli, yang terletak di korteks ginjal.
Dinding glomeruli sebagai saringan halus yang secara pasif dapat dilintasi air, garam-garam, dan
glukosa.
Ultrafiltrat, yang diperoleh dari filtrasi dan berisi banyak air serta elektrolit, akan ditampung di
Kapsul Bowman dan kemudian disalurkan ke tubuli.
Tubuli terdiri dari proksimal dan distal, kedua bagian ini dihubungkan oleh sebuah lengkungan
(Henle’s loop). Di sini terjadi penarikan kembali secara aktif air dan komponen yang sangat penting
bagi tubuh, seperti glukosa dan garam-garam (ion Na+). Zat-zat ini dikembalikan pada darah melalui
kapiler yang mengelilingi tubuli.
Sisanya merupakan perombakan metabolisme protein yang tak berguna seperti ureum dikeluarkan
dari tubuh. Filtrat dari semua tubuli ditampung di ductus collecting, sementara berlangsung
reabsorbsi air.
Filtrat disalurkan ke kandung kemih dan ditimbun sebagai urin
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
NEFRON

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Diuretik

Diuretik

Diuretik Penghambat mekanisme


Osmotik transport elektrolit

Diuretik Hemat Kalium:


Penghambat karbonik
Tiazid Loop Agent 1. Triamteren dan amilorid
anhidrase
2. Aldosteron antagonis

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Sistem Transpor tubulus dan titik-titik
tangkap berbagai diuretika

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Diuretik Osmotik

•Tempat aksi: Terutama di tubulus proksimal.


•Contoh : Manitol, urea, gliserin,
•Mekanisme Aksi:
•obat akan bersifat sebagai solute yang akan secara bebas difiltrasi oleh
glomerulus dan masuk ke tubulus  berikatan dengan air dan membatasi
reabsorbsi di tubulus dengan peningkatan osmolaritas  air tertahan di lumen
tubulus
•Efek:
•Membatasi Reabsorbsi di tubulus proksimal  akan menurunkan vol plasma  penurunan TD
•Peningkatan ekresi: Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-, HCO3-, H2PO4- dan H20

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Indikasi:
◦Mencegah hypovolemi gagal ginjal
◦Udem otak (sebagai larutan hipertonis)
◦Glaukoma akut (menurunkan tekanan intraokuler)
◦Diuresis paksa pada racun yang dapat dieliminasi melalui ginjal
Absorbsi dan Eliminasi:
◦A: Manitol dan Urea diberikan secara IV, Gliserin diberikan secara oral
◦E: Durasinya sangat singkat, dan diekresikan melalui urin

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Carbonic Anhidrase Inhibitor
Carbonic anhydrase terdapat dalam banyak tempat di nefron, termasuk membran
lumen, basolateral, sitoplasma sel epitel dan sel darah merah dalam sirkulasi ginjal.
Lokasi enzim yang menonjol adalah membran luminal dari sel tubulus proksimal, tempat
enzim tersebut mengkatalisasi dehidrasi H2CO3 , suatu tahapan kritis dari
reabsorpsi bikarbonat dalam tubulus proksimal.
Penghambat carbonic anhydrase menghambat reabsorpsi natrium bicarbonat,
menyebabkan diuresis natium bicarbonat dan penurunan simpanan bikarbonat
tubuh total.
Prototipe diuretika Carbonic anhydrase inhibitors adalah Acetazolamide.
Efek menyeluruh dari Acetazolamide maksimal meliputi sekitar 45% penghambatan dari
reabsorpsi bikarbonat dari keseluruhan ginjal
Penggunaan pada GLAUKOMA
• Dengan mencegah pembentukan HCO3- : produksi cairan yang mengisi bagian
belakang bola mata (aquous humor) berkurang sehingga menurunkan tekanan intra-
okuli
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Carbonic Anhidrase Inhibitor

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Diuretic Loop
• Tempat Aksi: Di Lengkung Henle, bagian Thick
Ascending
• Contoh Obat: Furosemide, Bumetanide,
Piretanide
• Mekanisme Aksi:
• Menghambat Kotransporter Na+/2Cl-/K+ 
menghambat reabsorbsi Na+, Cl-, dan K+
• Long term: Akan menghambat reabsorbsi Ca2+ dan
Mg2+
• Efek: Segmen ini mempunyai kapasitas yang besar untuk
mengabsorpsi NaCl sehingga obat yang bekerja pada
• Meningkatkan volume urin tempat ini mempunyai efek diuresis yang lebih kuat
dari pada diuretik lain.
• Meningkatkan eksresi Na+, Cl-, K+, H20, Ca2+,
Mg2+  menurunkan volume plasma 
menginduksi pelepasan
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id renin(021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Edema Paru akut Tuli (pada dosis tinggi, dapat menginduksi
Edema penyakit jantung kongestif (pilihan perubahan komposisi elektrolit dalam
utama karena mula kerja cepat) endolimfe)
Bersama dengan thiazide untuk gagal ginjal Hiponatremia
hipovolemi dengan penurunan ClCr (<30 Hipotensi
ml/min) Hipovolemia
Profilaksis GGA hipovolemi Hipokalemia
Penyakit hati (udem kronis) Hipomagnesemia
Hiperkalsemia Berkurangnya toleransi glukosa
Hiperkalemia Hiperurisemia
Diuresis paksa (misal pada keracunan)

Absorbsi dan Eliminasi :


A: 60-90% saat diberikan oral
www.uhamka.ac.id
E: Disekresikan (021)73944451
info@uhamka.ac.id via tubulus proksimal
uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Thiazid
• Tempat Aksi: Tubulus Distal
• Contoh: Hidrochorothiazide (HCT), Chlorothiazide
• Mekanisme Aksi :
• Menghambat kotransporter Na+/Cl  menghambat reabsorbsi Na+ dan Cl-.
• Long term:
• Menghambat sekresi Ca2+ dari darah ke lumen
• Mendorong sekresi Mg2+ dari darah ke lumen
• Efek:
• Meningkatkan ekstresi Na+Cl-, K+ dan H2O
• Meningkatkan ekresi Na2+ hingga 50% dari cairan yang terfiltrasi
• Long term: menurunkan sekresi Ca2+ dan meningkatkan sekresi Mg2+
• Interestingly: Meningkatkan reabsorbsi urea di tubulus proksimal 
meningkatkan urea plasma  hiperurisemia  Gout
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Thiazide
penggunaan & Efek samping:
•\

Antihipertensi Hipokalemi
Gagal jantung ringan Hipomagnesemia
Edem Hiperurisemia
Diabetes insipidus Hiperglikemia (inhibisi
nefrogenik pelepasan insulin dari
pankreas)
Hiperkalsemia

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Diuretik Hemat Kalium
• Contoh obat: Triamterene dan amiloride; Spironolactone (Antagonis
aldosteron)
• Tempat Aksi:
• bagian akhir tubulus distal
• Duktus pengumpul
• Mekanisme aksi:
• Triamterene dan Amilorid : Menghambat secara langsung reabsorbsi Na+ dan
menghambat eksresi K+
• Spironolactone : Hormon aldosteron yang disekresikan oleh korteks adrenal dihambat
ikatannya dengan reseptor oleh Spironolakton  menghambat aldorteron masuk ke
nukleus untuk menyebabkan mRNA yang akan membentuk Pompa Na+/K+ ATP-ase 
sehingga menghambat reabsorbsi Na+ dan eksresi K+
• Efek:
• meningkatkan eksresi Na+, Cl- dan H2O  menurunkan TD
• www.uhamka.ac.id
Menurnkan eksresi K+
info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
• Penggunaan :
• Spironolactone : Hipertensi dan
udem yang refrakter. Biasanya
dikombinasi dengan diuretik lain
untuk memperoleh efek hemat
Triamteren
kalium dan memperbesar diuresis e dan Sprironolacton
• Amilorid dan Triamteren: Udem dan Amilorid e
hipertensi. Biasanya diberikan
bersama dengan diuretik lain

• Absrobsi dan Eliminasi:


• A: Spironolakton dimetaboliseme
oleh hati dan sangat tinggi ikatannya
dengan protein
• E: disekresi di tubulus proksimal

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Amilorid dan Triamteren

•2% filtrat dieskresikan (Efek diuretik lemah)


•Inhibitor kanal Na+ :
•Sehingga Na+ tidak bisa direabsorpsi  Na+
banyak di cairan lumen  Na+ banyak di ekskresi
•meningkatkan ekskresi Na+ (Cl- dan air) dan
menurunkan ekskresi K+
•Penggunaan : Udem dan hipertensi. Biasanya
diberikan bersama dengan diuretik lain

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Hipertensi
Diuretik golongan Tiazid, pada sebagian besar penderita.
Diuretik kuat (biasanya furosemid), digunakan bila terdapat gangguan fungsi
ginjal atau bila diperlukan efek diuretik yang segera.
Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat, bila ada
bahaya hipokalemia.
Payah jantung kronik kongestif
Diuretik golongan tiazid, digunakan bila fungsi ginjal normal.
Diuretik kuat biasanya furosemid, terutama bermanfaat pada penderita
dengan gangguan fungsi ginjal.
Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat bila ada
bahaya hipokalemia.
Udem paru akut
Biasanya menggunakan diuretik kuat (furosemid)
Sindrom nefrotik
Biasanya digunakan tiazid atau diuretik kuat bersama dengan spironolakton
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Payah ginjal akut
Manitol dan/atau furosemid, bila diuresis berhasil, volume cairan tubuh yang
hilang harus diganti dengan hati-hati.

Penyakit hati kronik


spironolakton (sendiri atau bersama tiazid atau diuretik kuat).

Udem otak
Diuretik osmotik

Hiperklasemia
Diuretik furosemid, diberikan bersama infus NaCl hipertonis.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Batu ginjal
Diuretik tiazid
Diabetes insipidus
Diuretik golongan tiazid disertai dengan diet rendah garam
Open angle glaucoma
Diuretik asetazolamid digunakan untuk jangka panjang.
Acute angle closure glaucoma
Diuretik osmotik atau asetazolamid digunakan prabedah.
Untuk pemilihan obat Diuretik a yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan
konsultasi ke dokter.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
TERIMA KASIH

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D

Anda mungkin juga menyukai