VII. B Kep. Kelompok 6 Deni Jabaliah Jumiva Muhammad Gufran Pengertian Triase
Triase berasal dari Bahasa Prancis “Trier” berarti
mengambil atau memilih. Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasarkan beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat serta transportasi. Tindakan ini merupakan proses yang berkesinambungan sepanjang pengelolaan musibah massal Tujuan Triage
Untuk memudahkan penolong untuk memberikan
pertolongan dalam kondisi korban masalah atau bencana dan diharapkan banyak penderita yang memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. Triage secara umum dibagi menjadi dua yakni Triage di UGD/IGD Rumah Sakit dan Triage di Bencana. Metode triase yang dianjurkan bisa secara METTAG (Triage tagging system) atau sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid Transportation). Konsep Triase antara lain :
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi
mengancam nyawa Tujuan kedua adalah untuk memprioritaskan pasien menurut ke akutannya Pengkatagorian mungkin ditentukan sewaktu-waktu Jika ragu, pilih prioritas yang lebih tinggi untuk menghindari penurunan triage Klasifikasi Triase
Tingkat pengetahuan Data yang tersedia Situasi yang berlangsung Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau tanda
a) Prioritas 1 atau Emergensi b) Prioritas 2 atau Urgent
• Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan • Pasien dengan penyakit yang akut evaluasi dan intervensi segera Mungkin membutuhkan trolley, • Pasien dibawa ke ruang kursi roda atau jalan kaki resusitasi • Waktu tunggu 30 menit • Waktu tunggu 0 (Nol) • Area Critical care
c) Prioritas 3 atau Non d) Prioritas 0 atau 4 Kasus
Urgent kematian • Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis • Tidak ada respon pada segala yang minimal rangsangan • Luka lama • Tidak ada respirasi spontan • Kondisi yang timbul sudah lama • Tidak ada bukti aktivitas jantung • Area ambulatory / ruang P3 • Hilangnya respon pupil terhadap cahaya Klasifikasi Triage Dalam Gambaran Kasus a) Prioritas 1 – Kasus Berat d) Prioritas 0 – Kasus Meninggal • Perdarahan berat • Tidak ada respon pada semua • Asfiksia, cedera cervical, cedera pada maxill rangsangan • Trauma kepala dengan koma dan • Tidak ada respirasi spontan proses shock yang cepat • Tidak ada bukti aktivitas jantung • Fraktur terbuka dan fraktur compound • Tidak ada respon pupil terhadap • Luka bakar > 30 % / Extensive Burn cahaya • Shock tipe apapun
b) Prioritas 2 – Kasus
Sedang c) Prioritas 3 – Kasus Ringan • Trauma thorax non asfiksia Minor injuries • Fraktur tertutup pada Seluruh kasus-kasus ambulant / tulang panjang jalan • Luka bakar terbatas • Cedera pada bagian / jaringan lunak Prioritas tindakan dalam sistem METTAG Prioritas Nol (Hitam) : Pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin diresusitasi. Prioritas Pertama (Merah) : Pasien cedera berat yang memerlukan tindakan dan transport segera (gagal nafas, cedera torako- abdominal, cedera kepala atau maksilo-fasial berat, shok atau perdarahan berat, luka bakar berat). Prioritas Kedua (Kuning) : Pasien dengan cedera yang dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat (cedera abdomen tanpa shok, cedera dada tanpa gangguan respirasi, fraktura mayor tanpa shok, cedera kepala atau tulang belakang leher, serta luka bakar ringan). Prioritas Ketiga (Hijau) : Pasien degan cedera minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera (cedera jaringan lunak, fraktura dan dislokasi ekstremitas, cedera maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas serta gawat darurat psikologis). Sistem triase terdiri dari Disaster dan Non Disaster
Disaster digunakan untuk menyediakan perawatan yang
lebih efektif untuk pasien dalam jumlah banyak. Sedangkan Non Disaster digunakan untuk menyediakan perawatan sebaik mungkin bagi setiap individu pasien. Triase dalam Bencana
Saat penolong (tenaga medis) memasuki daerah bencana yang tentunya
banyak memiliki koran yang terpapar hal yang pertama kali harus dipikirkan oleh penolong adalah Penilaian TRIASE. Triase dibagi menjadi penilaian triase pada psikologis korban dan menilai triase medis. Dalam Triase Medis sebaiknya menggunakan metode START (Simple Triage and Rapid Treatment) yaitu memilih korban berdasarkan pengkajian awal terhadap penderita degan menilai Respirasi, Perfusi, dan Status Mental. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan penolong saat terjadi bencana : Penolong pertama melakukan penilaian cepat tanpa menggunakan alat atau melakuakan tindakan medis. Panggil penderita yang dapat berjalan dan kumpulkan diarea pengumpulan Nilai penderita yang tidak dapat berjalan, mulai dari posisi terdekat dengan penolong. Inti Penilaian Triage Medis TERIMA KASIH