5 Neraca Lajur Laporan Keuangan
5 Neraca Lajur Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN
I Putu Hendra Martadinata, S.E., M.Sc.
KUIS pada Pertemuan Sebelumnya…
REF AKUN DEBET KREDIT • Berikut merupakan NERACA SALDO Perusahaan Jasa
Salon Kecantikan per 31 Desember 2014 (lanjutan laporan
101 Kas Rp 6.200.000
keuangan pertemuan sebelumnya)
102 Piutang Usaha Rp 100.000
103 Perlengkapan Rp 250.000 • Hasil dari pemeriksaan pada akhir bulan yaitu per 31
Desember 2014, mendapatkan keterangan untuk penyesuaian
121 Peralatan Rp 600.000
sebagai berikut:
201 Utang Usaha Rp 600.000 Perlengkapan yang tersisa seharusnya Rp 225.000
301 Modal Rp 6.000.000 Pendapatan yang belum diterima sebesar Rp 500.000, dan
302 Prive Rp 100.000 akan diterima pada tanggal 4 Januari 2015
401 Pendapatan Jasa Rp 1.350.000 Biaya penyusutan peralatan tahun ini Rp 50.000
501 Biaya Listrik Rp 250.000 Biaya gaji yang masih harus dibayar adalah Rp 100.000,
502 Biaya Gaji Rp 300.000 dan akan dibayar pada tanggal 2 Januari 2015
Biaya lain-lain yang masih harus dibayar adalah Rp
503 Biaya Lain-lain Rp 150.000
100.000, dan akan dibayar pada tanggal 10 Januari 2015
TOTAL Rp 7.950.000 Rp 7.950.000
Diminta: Buatlah jurnal penyesuaian atas peristiwa di atas, dan lakukan posting ke buku besar!
Pembahasan
Jurnal Penyesuaian
• Perlengkapan yang tersisa seharusnya Rp 225.000
31/12/2014 Biaya perlengkapan Rp 25.000
Perlengkapan Rp 25.000
• Pendapatan yang belum diterima sebesar Rp 500.000, dan akan diterima pada tanggal 4
Januari 2015
31/12/2014 Piutang usaha Rp 500.000
Pendapatan jasa Rp 500.000
• Biaya lain-lain yang masih harus dibayar adalah Rp 100.000, dan akan dibayar pada
tanggal 10 Januari 2015
31/12/2014 Biaya lain-lain Rp 100.000
Utang biaya lain-lain Rp 100.000
Asumsikan bahwa ayat jurnal penyesuaian berada pada Jurnal Umum halaman 2
Akun: PERLENGKAPAN Kode Akun: 103
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
D K
Desember 11 Membeli perlengkapan JU 1 Rp 250.000 Rp 250.000
31 Penyesuaian JU 2 Rp 25.000 Rp 225.000
Akun: AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN Kode Akun: 122
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
D K
Desember 31 Penyusutan peralatan JU 2 Rp 50.000 Rp 50.000
CATATAN
• Perhatikan bahwa beberapa akun seperti Akumulasi Penyusutan Peralatan, Utang Gaji, Utang Biaya Lain-lain, Biaya Perlengkapan,
dan Biaya Penyusutan Peralatan merupakan akun baru.
• Pada pembahasan materi sebelumnya (Materi III), belum ada transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut sehingga akun-akun
tersebut tidak dimunculkan pada materi sebelumnya.
• Pada materi ini, asumsikan bahwa akun-akun tersebut sudah ada sejak awal perusahaan berdiri, sehingga tampilan neraca saldo
dan neraca lajur akan disesuaikan dengan akun-akun tambahan tersebut.
Neraca Lajur
• Setelah melakukan penyesuaian, maka langkah selanjutnya adalah membuat NERACA LAJUR
• Neraca lajur (work sheet) adalah kertas berkolom sebagai kertas kerja untuk membantu menyusun
lapaoran keuangan. Neraca lajur hanya dipergunakan untuk mempermudah dalam menyusun
laporan keuangan pada akhir periode dalam akuntansi manual.
• Lajur NERACA SALDO berisi saldo atas akun-akun sebelum dilakukan penyesuaian
Selisih antara Pendapatan dan Biaya (dalam kasus ini memperoleh laba)
• Lajur PENYESUAIAN berisi saldo terkait ayat jurnal penyesuaian yang dibuat
• Lajur NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN berisi saldo setelah dilakukan penyesuaian. Jumlah saldo yang tertera dalam lajur ini sesuai dengan saldo akhir pada
Buku Besar setelah dilakukan penyesuaian terhadap akun-akun tertentu.
• Lajur LABA/RUGI berisi saldo atas akun-akun nominal (pendapatan dan biaya). Pada lajur ini akan dicari selisih antara pendapatan dan biaya, sehingga dapat diketahui
apakah perusahaan memperoleh laba atau mengalami kerugian. Dalam kasus ini, diketahui bahwa perusahaan memperoleh laba Rp 875.000
• Lajur NERACA berisi saldo atas akun-akun riil (aktiva, utang, dan modal). Perhatikan bahwa pada sisi Kredit, terdapat saldo laba Rp 875.000.
Tips Menyusun Laporan Keuangan
Setelah menyusun Neraca Lajur, maka langkah selanjutnya adalah menyusun Laporan Keuangan.
Untuk mempermudah pengerjaan, berikut merupakan tips yang dapat diterapkan dalam menyusun Laporan Keuangan:
• Selanjutnya, susunlah Laporan Perubahan Modal. Jumlah laba atau rugi yang diperoleh pada Laporan Laba Rugi akan
dibawa ke dalam Laporan Perubahan Modal, karena secara logika, laba atau rugi akan mempengaruhi jumlah modal
perusahaan. Laporan Perubahan Modal memuat informasi mengenai saldo dari modal pemilik perusahaan, yang nantinya
akan dibawa ke Neraca pada bagian Modal.
• Terakhir, susunlah Laporan Arus Kas. Dalam menyusun laporan ini, silakan lihat Buku Besar untuk akun KAS.
Identifikasikanlah aktivitas-aktivitas apa saja yang tergolong sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta arah
aliran kas-nya (arus kas masuk atau keluar). Jumlah kas akhir pada Laporan Arus Kas harus sama dengan jumlah
Kas pada Neraca.
LAPORAN KEUANGAN
SALON KECANTIKAN NY. DEFI
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2014
Pendapatan
Pendapatan Jasa Rp 1.850.000
Biaya Operasi
Biaya Listrik Rp 250.000
Biaya Gaji Rp 400.000
Biaya Lain-lain Rp 250.000
Biaya Perlengkapan Rp 25.000
Biaya Penyusutan Peralatan Rp 50.000
Total Biaya (Rp 975.000)
LABA Rp 875.000
SALON KECANTIKAN NY. DEFI
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PER 31 DESEMBER 2014
Modal Awal Rp 6.000.000
Prive (Rp 100.000)
Laba Rp 875.000
Rp 775.000
Modal Akhir per 31 Desember 2014 Rp 6.775.000
• Jumlah sebesar Rp 775.000 merupakan hasil penjumlahan antara Prive sebesar (Rp
100.000) dan Laba sebesar Rp 875.000. Ingat, tanda kurung ( ) dalam akuntansi
merupakan notasi yang melambangkan pengurangan atau minus.
• Sehingga, (Rp 100.000) + Rp 875.000 = Rp 775.000
SALON KECANTIKAN NY. DEFI
NERACA
PER 31 DESEMBER 2014
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Utang
Kas Rp 6.200.000 Utang Usaha Rp 600.000
Piutang Usaha Rp 600.000 Utang Gaji Rp 100.000
Perlengkapan Rp 225.000 Utang Biaya Lain-lain Rp 100.000
Total Aktiva Lancar Rp 7.025.000 Total Utang Rp 800.000
Aktiva Tetap
Peralatan Rp 600.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan (Rp 50.000) Modal Rp 6.775.000
Total Aktiva Tetap Rp 550.000
• Informasi di atas diambil dari Buku Besar Akun Kas pada materi sebelumnya (Materi III).
• Perhatikan “Saldo Kas Awal per 1 Januari 2014”. Pada prinsipnya, saldo kas awal periode saat ini merupakan jumlah saldo kas akhir pada
periode sebelumnya. Dalam kasus ini, maka jumlah Saldo Kas Awal per 1 Januari 2014 seharusnya adalah jumlah Saldo Kas Akhir per 31
Desember 2013. Namun, transaksi pada kasus ini dimulai pada bulan Desember 2014, sehingga kita asumsikan bahwa perusahaan ini baru
berdiri pada bulan Desember 2014. Oleh karena itu, Saldo Kas Awal per 1 Januari 2014 dicatat dengan jumlah Rp 0 (karena pada periode
sebelumnya perusahaan belum berdiri).