Anda di halaman 1dari 15

ASAHAN KEPERAWATAN

LIFARIASIS
Disusun Oleh
Kelompok 4 : 1. Delvina Putri Bahrudin
2. Wiranti Mangadikon
3. Asda
4. Pauziah Daeng Parukka
A. Definisi Filariasis
Filariasis atau lebih dikenal elephantiasis (kaki gajah) yaitu
penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit nematode yang
seperti cacing yaitu wuchereria bancrofti, brugia malayi dan
brugia timon yang dikenal sebagai filaria. Infeksi ini biasanya
terjadi pada saat kanak-kanak dan manifestasi yang dapat terlihat
mucul belakangan.
B. Etiologi Filariasis
Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria
Bancrofti, Brugia Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai
benang dan hidup dalam tubuh manusia terutama dalam kelenjar getah
bening dan darah. Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening
manusia selama 4 - 6 tahun dan dalam tubuh manusia.
Penularannya melalui proboscis (labela) sewaktu gigitan nyamuk yang
mengandung larva inefektif. Larva akan terdeposit di kulit, berpindah
kepembuluh limfa berkembang menjadi cacing dewasa selama 6-12
bulan, dan menyebabkan kerusakan dan pembesaran pembuluh limfe,
Filariasis dewasa hidup beberapa tahun di tubuh manusia. Selama
periode tersebut filarial berkembang menghasilkan jutaan microfilaria
(umur 3-36 bulan) yang belum masak, beredar di daerah perifer dan
dapat dihisap oleh nyamuk yang kemudian menularkan kemanusia
lain
Gambar cacing filaria
C. Tanda dan Gejala Filariasis
Gejala tampak setelah 3 bulan infeksi, Umumnya masa tunas
8-12 bulan. Fase akut menimbulkan peradangan seperti
limfangitis, limfadenitis, funikulitis, epididymitis dan orkitis.
Gejala dari limfa denitis nyeri local, keras didaerah limfe,
demam, sakit kepala. Fase akut dapat sembuh spontan setelah
beberapa hari dan beberapa kasus mengalami dan badan, mual,
lesu dan tidak nafsu makan kekambuhan tidak teratur selama
berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum sembuh. Serta
Fase kronik terjadi dengan gejala hidrocel, kiluria, limfedema,
dan elephantiasis (Nurarif & Kusuma, 2015, p. 144).
D. Patofisiologi Filariasis
Perubahan patologi utama disebabkan oleh kerusakan
pembuluh getah bening akibat inflamasi yang ditimbulkan oleh
cacing dewasa, bukan oleh mikrofilaria. Cacing dewasa hidup
dipembuluh getah bening aferen atau sinus kelenjar getah bening
dan menyebabkan pelebaran pembuluh getah bening dan
penebalan dinding pembuluh. Perubahan-perubahan yang terjadi
akibat filasriasis ini disebabkan oleh efek langsung dari cacicng
ini dan oleh respon imun yang menyebabkan pejamu terhadap
parasit. Respon imun ini dipercaya menyebabkan proses
granulomatosa dan proliferasi yang menyebabkan obstruksi total
getah bening (Sudoyo dkk, 2010, p. 2932).
E. Test Diagnostic Filariasis
1. Diagnosis Klinik, diagnosis klinik ditegakkan melalui
anamnesis dan pemeriksaan klinik
2. Diagnosis Parasitologik, diagnosis parasitologik ditegakkan
dengan ditemukannya mikrofilaria pada pemeriksaan darah
kapiler jari pada malam hari.
3. Radiodiagnosis, pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG)
pada skrotum dan kelenjar limfe inguina
4. Diagnosis Immunologi, Adanya antibodi tidak menunjukkan
korelasi positif dengan mikrofilaremia, tidak membedakan
infeksi dini dan infeksi lama. Deteksi antigen merupakan
deteksi metabolit, ekskresi dan sekresi parasit tersebut,
sehingga lebih mendekati diagnosis parasitologik.
F. Program Pemerintah dalam penanggulangan
1. Melakukan kegiatan POPM
2. Melakukan Promosi Kesehatan
3. Melakukan TAS (Transmission Assestment Survey)
4. Melakukan gerakan 3M ( Menguras-Menutup-Mengubur)
G. Penatalaksanaan Filariasis
1. filariasisi bancrofti adalah Dietilkarbamasin sitrat (DEC)
dengan dosis 3x2mg/kg berat badan/ hari , selama 4 minggu.
2. Pengobatan brugiasis DEC yaitu merupakan obat pilihan
untuk brugiasis , dapat diberikan dengan dosis lebih rendah ,
yaitu 3x 0,3 – 2 mg/kg berat badan / hari , namun diberikan
lebih lama yaitu selama 3 minggu (Soedarto, 2009 ).
Penatalaksana Keperawatan yaitu :

1. Perawatan umum
2. Pengobatan spesifik
3. Pengobatan pembedahan
H. Pencegahan Filariasis
1. Menghindari gigitan nyamuk
2. Mengenakan baju atau celana panjang.
3. Mengoleskan losion antinyamuk.
4. Tidur di dalam kelambu.
5. Membersihkan genangan air di sekitar lingkungan.
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
b. Aktifitas / Istirahat
c. Sirkulasi
d. Integritas dan Ego
e. Integumen
f. Makanan / Cairan
g. Hygiene
h. Neurosensoris
i. Nyeri / Kenyamanan
j. Keamanan
k. Seksualitas
l. Interaksi Sosial
m.Pemeriksaan diagnostic
2. Diagnosa
a. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan peradangan
pada kelenjar getah bening.
b. Nyeri berhubungan dengan pembengkakan kelenjar limfe
c. Harga diri rendah Mobilitas berhubungan dengan perubahan
fisik
d. Fisik terganggu berhubungan dengan pembengkakan pada
anggota tubuh
e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan bakteri,
defisit imun, lesi pada kulit
3. Intervensi
 Dx. Keperawatan ke -1 : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan
peradangan pada kelenjar getah bening. Tujuan : Suhu tubuh pasien
dalam batas normal
 Dx. Keperawatan ke – 2 : Nyeri berhubungan dengan pembengkakan
kelenjar limfe Tujuan : Nyeri yang dirasakan pada pasien berkurang
atau hilang
 Harga Diri Rendah berhubungan dengan perubahan fisik.
Tujuan :
- Menyatakan gambaran diri lebih nyata
- Menunjukan beberapa penerimaan diri daripada pandangan idealisme
- Mengakui diri sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab
sendiri
 Dx Keperawatan ke - 4 : Mobilitas fisik terganggu berhubungan dengan
pembengkakan pada anggota tubuh
 Dx. Keperawatan ke – 5 : Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan bakteri, defisit imun, lesi pada kulit
 Tujuan : Mempertahankan keutuhan kulit, lesi pada kulit dapat hilang.
Kesimpulan
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak
ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah
edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang
tergabung dalam superfamilia Filarioidea. Penyakit kaki gajah
(filariasis) ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan
mikroskopis darah. lariasis dapat dilakukan dengan menghindari
gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor). Serta
pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada
daerah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine
Citrate (DEC). DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing
dewasa pada pengobatan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai