JUDUL :
OLEH :
ALAM PERDANA KUSUMA SYAM
45 13 041 119
OUTLINE
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : KESIMPULAN
BAB 1
1.1 LATAR BELAKANG
Beton Ramah
Beton Ramah
Lingkungan
Lingkungan
BetonBeton
Struktural
Beton
Beton Struktural
Struktural
Struktural
1.2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
Tidak melakukan
Tidak melakukan
karakteristik
karakteristik
Pecahan Genteng
Pecahan Genteng
Tidak
Tidak
melakukan Tidak melakukan
melakukan Batasan Tidak melakukan
karakteristik Batasan karakteristik Abu
karakteristik Masalah karakteristik Abu
semen Masalah Ampas Tebu
semen Ampas Tebu
Nanang Harjianto, Variasi AAT sebesar 0%, 5%, Kuat tekan sebesar 20,30 Mpa, 20,79
7,5%, 10% dan 12,5%, pada Mpa, 21,96 Mpa, 22,46 Mpa, 21,90
campuran beton Mpa.
BAB 3
DIAGRAM ALIR
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen di
laboratorium berupa pengujian kuat tekan beton. Penelitian ini Waktu dan
dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Lokasi
Fakultas Teknik, Universitas Bosowa pada bulan Oktober 2017 –April Penelitian
2018
5 60 : 40 90 : 10 2% BPG 40 3
Total Sampel 15
BAB 4
Beton Normal
Hasil Kuat Tekan Beton Normal
45
40
Nilai Kuat Tekan Beton (MPa)
35
30
25
20
15
10
5
0
BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN- BN-
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Notasi Sampel
Notasi Sampel
Variasi Keterangan Jumlah Benda Uji Notasi
I Normal + SP 3 BSP
Mpa MPa
BSP 37.6 25,00 Memenuhi
BAAT 26.7 25,00 Memenuhi
BPG 0 29.2 25,00 Memenuhi
BPG 10 27.8 25,00 Memenuhi
BPG 20 25.2 25,00 Memenuhi
BPG 30 23.9 25,00 Tidak Memenuhi
Perbandingan Nilai Kuat Tekan Beton N ormal (BN) Terhadap Subti tusi
Abu Ampas tebu (BN + AAT)
40
35,7
Persentase
35 Notasi
penurunan
30 BN + AAT 25.21
26.7
Nilai Kuat Tekan Beton (MPa)
25
20
15
10
0
BN BN + AAT
Variasi Beton
Pengaruh Superplasticizer
25.0 Bn + SP 5.02
BN + AAT + SP 9.36
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
BN BN + SP BN + AAT BN + AAT + SP
Variasi Beton
Pengaruh Pecahan Genteng
40
35.773
35
Notasi Persen
30 29.213 Penurunan
27.799
Nilai Kuat Tekan Beton (MPa)
25.211 PG 0 18.33
25 23.932
22.952
PG 10 22.29
20 PG 20 29.52
15
PG 30 33.10
PG 40 35.83
10
0
BN PG 0 PG 10 PG 20 PG 30 PG 40
Variasi Beton
Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa nilai kuat tekan rata-rata dari 5 macam variasi
subtitusi pecahan genteng (PG) ke dalam agregat kasar didapatkan nilainya berturut-turut
adalah 29.2 MPa untuk subtitusi PG 0%, 27.8 MPa untuk subtitusi PG 10%, 25.2 MPa untuk
subtitusi PG 20%, 23.9 MPa untuk subtitusi PG 30% %, dan 23 MPa untuk subtitusi PG
sebesar 40%
Maka berdasarkan kuat tekan beton yang direncanakan yaitu sebesar 25 MPa, maka
dapat dikatakan bahwa subtitusi PG 10% dan 20% memenuhi syarat karena mampu melebihi
dari target kuat tekan yang ditentukan.
Sedangkan PG 30% dan 40% tidak memenuhi syarat karena berada dibawah target
dari kuat tekan beton yang direncanakan. Hal itu disebabkan karena sifat karakteristik
pecahan genteng mempunyai sifat absorpsi yang jauh lebih tinggi dari batu pecah, selain itu
bentuk dan karakteristik permukaan dari pecahan genteng yang tidak seragam dibandingkan
dengan betuk dan gradasi batu pecah yang pipih dan tajam, yang mana mempengaruhi nilai
keausan dan kekuatan tekan dari beton yang dihasilkan.
Dari hasil penelitian ini pula dapat disampaikan, kadar optimum penambahan Pecahan
Genteng pada subtitusi agregat kasar adalah sebesar 20 % dari jumlah agregat kasar, apabila
beton yang ingin dihasilkan adalah beton sedang. Jika melebihi daripada itu maka kekuatan
tekan beton akan semakin berkurang hal ini disebabkan karena kemampuan pecahan
genteng yang mana berasal dari tanah liat (lempung) menyebabkan penurunan kekuatan jika
dibandingkan dengan kekuatan batu pecah.
BAB 5
Kesimpulan