Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM TEKNOLOGI STERIL

STERILISASI DAN UJI STERILISASI


ALAT KESEHATAN STERIL REUSABLE
KELOMPOK 4

INTRODUCTION
1. Sherly Vega Andwi M3518049
2. Sukma Uswatun M3518050
3. Talitha Oksi M3518051
4. Vita Nur Endahsari M3518053
5. Widi Rahmawati M3518054
6. Yunnisa Solikhah M3518057
TUJUAN PERCOBAAN

1. Menjelaskan dan melakukan pencucian serta


sterilisasi sarung tangan dan alat kesehatan
reusable. 2. Menjelaskan dan melakukan uji sterilitas yang
diperlukan serta dapat melakukan pengambilan
sampel yang diperlukan dalam uji sterilitas alat
kesehatan steril reusable.
DASAR TEORI
Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme
(protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus) yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan biocidal
agent untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi ini bertujuan untuk menjamin sterilitas
produk maupun karakteristik kualitas sediaannya, termasuk kestabilan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan.
Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Proses sterilisasi merupakan hal yang paling utama dalam menentukan
kesterilan dari sediaan akhir yang nantinya akan dibuat. Sehingga, perlu dilakukan metode sterilisasi yang tepat dan
sesuai dengan sifat masing-masing bahan, alat serta wadah yang akan digunakan untuk proses sterilisasi (Taufiq dan
Najmudin, 2017).
 
ALAT & BAHAN

ALAT : BAHAN :
1. Alkes reusable(@ 1 buah) 1. Larutan desinfeksi (Qs)

2. Autoclave (1 buah) 2. Paraffin (Qs)

3. Oven (1 buah) 3. Aquadest (Qs)

4. LAF (1 buah) 4. Media NA (Qs)

5. Cawan petri (1 buah)


CARA KERJA
CARA KERJA
NO Alat Kesehatan Steril Hasil Uji Kontaminan

HASIL PERCOBAAN
1 Pisau operasi Tidak ada
2 Gunting operasi Tidak ada
3 Pinset operasi Tidak ada
4 Doek klem Tidak ada
5 Kocher Tidak ada
6 Pean Tidak ada
PEMBAHASAN

• Tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat menjelaskan dan melakukan pencucian serta sterilisasi alat kesehatan reusable (tahan panas) dan untuk
dapat menjelaskan dan melakukan uji sterilitas yang diperlukan serta dapat melakukan pengambilan sampel yang diperlukan dalam uji sterilitas alat
kesehatan steril reusable.

• Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis mikroorganisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma,
virus) yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme (Yudianti dkk., 2015).

• Pada praktikum ini dilakukan sterilisasi alat kesehatan reuseable yaitu peralatan medis yang dirancang untuk dapat digunakan kembali (tidak habis
pakai). Alat yang disterilkan pada percobaan ini adalah pisau operasi, gunting operasi, pinset operasi, doek klem, kocher, dan pean yang merupakan alat
kesehatan reusable.

• Alat yang akan disterilkan direndam terlebih dahulu dengan larutan desinfektan, yaitu alkohol 70% atau savlon 1%. Pemilihan alkohol 70% sebagai
desinfektan karena alkohol lebih efektif sebagai desinfektan pada konsentrasi 70% daripada konsentrasi yang lebih tinggi, meskipun dapat digunakan
pula sampai konsentrasi 99%. Cara kerja alkohol sebagai desinfektan adalah dengan mengkoagulasi protein (mengubah bentuk sementara), sehingga
molekul air harus ada agar alkohol dapat bekerja. Oleh sebab itu campuran alcohol 70% dapat menembus lebih dalam ke banyak materi untuk
didesinfeksi daripada alcohol murni. Savlon merupakan kombinasi chlorhexitidine gluconate cetrimide dengan alkohol 70% (Indrawan dkk., 2015).
PEMBAHASAN

• Tahap selanjutnya adalah pembilasan menggunakan air panas yang mengalir untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada alat kesehatan setelah
direndam dengan larutan desinfektan. Karena alat yang yang disterilkan merupakan alat yang terbuat dari bahan logam yang mungkin dapat terjadi korosi
maka disemprot dengan paraffin lalu dikeringkan sampai kering dengan tujuan untuk mencegah terjadinya korosi.

• Kemudian alat-alat kesehatan tersebut dikeringkan dan disterilkan pada oven dengan suhu 170ᵒC selama 60 menit sampai benar-benar kering dan setelah
kering, maka dilakukan pembungkusan alat menggunakan kain linen rangkap 2 yang kemudian diikat menggunakan benang agar kain linen tidak terlepas
lalu diberi indikator autoclave untuk mengetahui kondisi sterilitas dari alat kesehatan tersebut.

• Prinsip sterilisasi panas kering menggunakan oven didasarkan pada mekanisme konduksi, panas akan diabsorbsi oleh permukaan luar dari peralatan yang
akan disterilkan, lalu merambat ke bagian yang lebih dalam (Raudah dkk., 2017). Mekanisme pembunuhan mikroba pada sterilisasi panas kering adalah
berdasarkan pada oksidasi O2 udara dan menyebabkan dehidrasi sel dan denaturasi protein bakteri (Saptaning dkk., 2015).
PEMBAHASAN

• Selanjutnya dilakukan uji sterilitas alat kesehatan steril reusable. Alat steril reusable disterilkan menggunakan autoclave pada suhu 130ᵒC selama 10
menit pada tekanan 2,2 bar. Penggunaan autoclave merupakan salah satu contoh dari metode sterilisasi panas basah yang memiliki mekanisme kerja
dalam membunuh bakteri dengan adanya panas lembab dengan tekanan menyebabkan koagulasi atau penggumpalan zat putih telur dari mikroba
(Saptaning dkk., 2015).

• Prinsip dasar dari autoklaf adalah udara di dalam bejana sterilisasi diganti dengan uap jenuh dan hal ini dicapai dengan menggunakan alat pembuka dan
penutup khusus. Pada dasarnya, proses sterilisasi yang terjadi pada autoklaf adalah memanfaatkan suhu tinggi dan uap bertekanan yang terakumulasi
dalam sebuah chamber yang telah dikondisikan sedemikian rupa menjadi hampa udara. Besarnya tekanan dan uap yang dihasilkan bergantung pada
kuantitas waktu dan suhu yang disetting dalam sebuah autoklaf.
PEMBAHASAN

• Alat kesehatan steril reusable di dimasukkan di Laminar Air Flow lalu ditambahkan aquadest steril. Laminar Air Flow adalah suatu tempat atau meja
kerja yang steril untuk melakukan kegiatan mulai dari persiapan bahan tanam, inokulasi, atau penanaman, dan pemindahan tanaman dari satu tempat ke
tempat lain dalam satu kultur (Harjanto dan Raharjo, 2017).

• Prinsip kerja pada alat ini yaitu blower meniupkan udara steril secara kontinyu melalui ruang inokulasi sehingga ruangan terbebas dari debu dan spora-
spora yang mungkin jatuh ke media. Udara steril diperoleh dengan mengalirkan udara dari luar melalui filter yang sangat halus yang dinamakan
HEPA(Hight Efficiency Particulate Air Filter).

• Media NA digunakan sebagai media untuk mengetahui apakah alat kesehatan yang telah di sterilisasi sebelumnya sudah benar-benar steril atau belum.
Nutrien agar (NA) adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang
tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na
merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok
kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
PEMBAHASAN

• Setelah dilakukan spread bakteri pada media, dilakukan inkubasi selama 24 jam dalam kondisi aerob. Inkubasi adalah proses memelihara kultur bakteri
dalam suhu tertentu selama jangka waktu tertentu untuk memantau pertumbuhan bakteri. Pada praktikum ini inkubasi dilakukan selama 24 jam karena
perkembangbiakan bakteri lebih cepat daripada kamir. Inkubasi juga dilakukan secara aerob yaitu dengan membiarkannya terbuka dengan melibatkan
oksigen bebas. Hal tersebut dikarenakan pada kondisi terbuka bakteri optimal dapat hidup dan berkembang.

• Setelah diinkubasi dilakukan pengamatan pada media untuk mengetahui ada atau tidaknya cemaran atau kontaminan dari sampel alat kesehatan yang
telah disterilisasi. Dari hasil pengamatan media didapatkan hasil tidak ditemukan kontaminan pada media NA. Hal tersebut menunjukkan bahwa alat
kesehatan reusable telah disterilisasi dengan baik sehingga didapatkan hasil yang steril.
KESIMPULAN

1. Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis mikroorganisme hidup seperti


protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus yang terdapat dalam suatu benda. Tahapan
pada proses pencucian dan stelirilasi yaitu perendaman dengan cairan desinfektan,
pembilasan, penyemprotan dengan paraffin, pengeringan, pengemasan steril, dan
pensterilan dengan autoklaf.

2. Uji sterilisasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya cemaran atau kontaminan
dari sampel alat kesehatan yang telah disterilisasi. Uji sterilisasi dilakukan dengan
melakukan pengamatan sampel bilasan terakhir yang dibiakkan pada media NA. Dari
hasil sterilisasi didapatkan hasil tidak ditemukan kontaminan pada media NA.
DAFTAR PUSTAKA
Harjanto, S., dan Raharjo. 2017. Peran Laminar Air Flow Cabinet dalam Uji Mikroorganisme untuk Menunjang
Keselamatan Kerja Mahasiswa di Laboratorium Mikrobiologi. Metana, 13(2): 55-57.
Indrawan, K., Jaya, W., dan Noorhandani. 2015. Perbandingan Efektifitas Larutan Antiseptik Kombinasi Chlorhexitidine
Gluconate Cetrimide – Alkohol 70% dengan Povidone Iodine 10% terhadap Kepadatan Kuman pada Tindakan
Anestesi Spinal. Jurnal Anestesi Indonesia, 7(1): 30-41.
Raudah, Zubaidah, T., dan Santoso, I. 2017. Efektivitas Sterilisasi Metode Panas Kering Pada Alat Medis Ruang
Perawatan Luka Rumah Sakit Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 14(1):
425 – 430.
Saptaning, A., Listiowati, E., Imamulatifah, Elianawat, S., dan Hidayati, R. 2015. Ilmu Resep. Jakarta: EGC.
Taufiq, R. Dan Najmudin. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Rancang Bangun Sistem Informasi Sterilisasi Alat
Pada Unit CSSD Berbasis Java di RSUD Kota Tangerang. Jurnal Informatika:Jurnal Pengembangan IT (JPIT),
2(1) : 42-49.
Yudianti, I., Suprapti, Hupitoyo. 2015. Perbandingan Efektifitas Sterilisasi Panas Kering dan Desinfeksi Tingkat Tinggi
Teknik Rebus terhadap Pertumbuhan Eschericia Coli. IJEMC, 2(1): 8-14.

 
Thanks
Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai