Anda di halaman 1dari 11

AKAD SALAM

ALDI SaPUTRA C1F018019


DITYA ERFIANTI C1F018021
EVA ELIZA C1F018023
R003
FIQH MUAMALAH
PENGERTIAN AKAD SALAM

SUMBER HUKUM AKAD SALAM

JENIS-JENIS AKAD SALAM

RUKUN DAN KETENTUAN SYARIAH

BERAKHIRNYA AKAD SALAM


PENGERTIAN AKAD
SALAM

Menurut terminologi, para fuqaha menamainya al mahawi’ij (barang barang mendesak karena ia
sejenis jual beli yang dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjualbelikan tidak ada
ditempat.

Menurut bahasa, salam berasal dari kata ‘As salaf’ yakni pendahuluan kerena pemesan barang
enyerahan uangnya dimuka

Salam adalah akad jual beli baang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari
oleh penjual (muslam illahi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat
akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu

Menurut ulama mazhab Syafi’i dan Hambali, akad salam adalah sebagai sebuah akad terhadap
barang yang terindifikasi spesifikasinya dengan akan dikirimkan pada waktu tertentu dengan
penyerahan harga (uang) ketika dalam sesi kontrak 9majelis akad).

Menurut ulama mazhab Maliki, akad salam adalah sebuah transaksi jual beli yang dilakukan
dengan memberikan harga dimuka dan pengiriman/penyerahan barang pada waktu tertentu di
masa yang akan datang.
SUMBER HUKUM
AKAD SALAM

A. AL-QUR’AN
َ ‫يَأَ يُّ َها الَّ ِذ ْين اَ َمنُ ْوا إِ َذا تَ َدايَ ْنتُ ْم بِ َد ْي ٍن اِلَى اَ َج ٍل ُّم‬...........
ُ‫س َّمى فَا ْكتُبُ ْوه‬

“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
diantara kamu menuliskannya dengan benar.....” ( QS. Al-Baqarah:282 )
Dalam kaitan ayat tersebut, Ibnu Abbas menjelaskan keterkaitan ayat tersebut dengan
transaksi ba’i as-sallam atau akad salam. Hal ini tampak jelas dari ungkapan beliau, “saya
bersaksi bahwa salaf (salam) yang dijamin untuk jangka waktu tertentu telah dihalalkan
oleh Allah pada kitab-Nya dan diizinkan-Nya.” ia lalu membaca ayat tersebut diatas.
۟ ُ‫ۚ يُّ َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا أَ ْوف‬
َ‫وا بِٱ ْل ُعقُو ِد‬
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.....” ( QS. Al-Maidah:1)
Dalam tafsir al-muyassar dijelaskan wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan
rasulnya serta menjalankan syariatnya, sempurnakanlah perjanjian tegas dari Allah, yaitu
berupa keimanan terhadap ajaran-ajaran syariat agama dan kedudukan kepadanya. Dan
penuhilah perjanjian yang menjadi tanggungan kalian kepada orang lain yang berupa
amanat-amanat, jual-beli dan akad-akad lainnya yang tidak bertentangan dengan
kitabullah dan sunnah rasulnya.
B. HADIST
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW datang ke Madinah dimana penduduknya
melakukan salaf (salam) dalam buah-buahan (untuk jangka waktu) satu, dua, tiga tahun. Beliau
bersabda :
‫ش ْي ٍئ فَفِ ْي َك ْي ٍل َم ْعلُ ْو ٍم َو َو ْز ٍن َم ْعلُ ْو ٍم اِلَى اَ َج ٍل َم ْعلُ ْوم‬ َ َ ‫سل‬
َ ‫ف فِ ْي‬ ْ َ‫َمنْ ا‬
“Barangsiapa yang melakukan salaf (salam) hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas
dan timbangan yang jelas pula unuk jangka waktu yang diketahui”. (HR. Bukhari Muslim)
Terdapat dalam hadis lain
l‫ ق ا لهللا عز وجل ي ا أيها ا لذينآمنوا إذا ت داينتم ب دين‬،‫أشهد أنا لسلفا لمضمونإ لىأجل مسمىق د أحله هللا ف يا لكتابوأذنف يه‬
‫إ لىأجل مسمىف اكتبوه ا آلية رواه ا لشافعيوا لطبريعبد ا لرزاقوابنأبيش يبة وا لحاكم وا لبيهقيوصححه ا أل لباني‬

“Saya bersaksi bahwa jual-beli as-salaf (salam) yang terjamin hingga tempo yang ditentukan telah
dihalakan dan diizinkan Allah dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman (artinya):”Hai orang-orang
beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak dengan secara tunai, untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menulisnya”. (Riwayat As Syafi’i, At Thobary, Abdurrazzaq, Ibnu Abi Syaibah, Al
Hakim dan Al Baihaqy dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany)
Berdasarkan hadist tersebut, akad salam ini hukumnya diperbolehkan selama ada kejelasan
ukuran, timbangan, dan waktunya yang ditentukan. Dasar hukum ini telah sesuai tuntutan syariat
dan kaidah-kaidahnya. Bahkan dalam prakteknya, akad salam juga tidak menyalahi qiyas yang
membolehkan penangguhan penyerahan barang seperti halnya diperbolehkan penangguhan dalam
pembayaran.
C. IJMA’

Ijma’ Muslimin : Ibnu Mundzir berkata, “seluruh ulama dari semua


pendapatnya yang kami hafal (minta) menyetujui persetujuan dan membolehkan
akad salam dan orang meminta akad ini dalam transaksinya. Hal ini mengingat
pertumbuhan buah, sayuran, dan bisnis biasa dibutuhkan untuk dibiayai agar bisa
menjalankan pertanian dan bisnisnya. Kontrak pemenuhan kebutuhan dasar
manusia”.
Ibnu Mundzir dan lainnya meriwayatkan adanya ijma’ ulama atas kebolehan
transaksi akad salam. Kebutuhan manusia untuk bertransaksi itulah yang
mendorong diperbolehkannya akad salam. Karena satu pihak yang bertransaksi
ingin mendapatkan pembayaran yang dipercepat, sementara pihak yang lain ingin
mendapatkan barang yang jelas atau pasti. Transaksi salam juga memberi
kemudahan pada manusia yang berkepentingan terhadap bentuk transaksi jual
beli salam ini. Selain itu transaksi salam juga merupakan dispensasi bagi manusia
yang didalamnya juga terdapat unsur yang sejalan dengan upaya merealisasikan
kemaslahatan perekonomian.
JENIS-JENIS AKAD SALAM

1. Salam adalah transaksi jual beli dimana bbarang yang


diperjualbelikan belum ada ketika transaksi diadakan, pembeli
melakukan pembayaran di muka sedangkan penyerahan barang
dilakukan kemudian hari

2. Salam pararel yakni melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara


pemesan pembeli dan penjual serta antara penjual dengan pemasok
(supplier) atau pihak ketiga.
Contoh yakni bank sebagai perantara antara nasabah dengan pemasok.
Akad antara bank dan pemasok serta akad antara bank dan nasabah harus
terpisah.
DPS Rajhi Banking & Investment Corporation menetapkan fatwa yang
memperbolehkan praktik salam paralel dengan syarat pelaksanaan
transaksi kedua tidak tergantung pada pelaksanaan akad salam yang
pertama.
RUKUN DAN
KETENTUAN SYARIAH

MUSLAM(PEMBELI) MODAL ATAU MUSLAM FIIHI SHIGAT


DAN MULAM ILAIH
(PENJUAL) UANG (BARANG) (UCAPAN)

1. DAPAT DIAKUI
SEBAGAI HUTANG 1. HARUS JELAS
2. PENYERAHAN
1. HARUS CAKAP 1. MODAL BARANG
2. ADANYA IJAB
HUKUM HARUS DILAKUKAN DAN QABUL
2. BALIGH DIKETAHUI DIKEMUDIAN 3. TIDAK
3. MEMILIKI 2. PENERIMAAN HARI MENGGANT
POTENSI PEMBAYARAN 3. BARANG BOLEH UNGKAN
DIKIRIM SEBELUM
IKHTIAR SALAM JATUH TEMPO
KEABSAHAN
4. TEMPAT YANG TRANSAKSI
DISEPAKATI, dst.
BERAKHIRNYA AKAD SALAM

Barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan

Barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam akad

Barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah dan pembeli memilih menolak atau membatalkan akad

Barang yang dikirim kualitasnya tidak sesuai akad tetapi pembei menerimanya

Saat barang telah diserahan kepada pembeli.


KESIMPULAN

Akad salam didefinisikan sebagai transaksi atau akad jual beli


dimana barang yang diperjualbelikan belum ada ketika
transaksi dilakukan, dan pembeli melakukan pembayaran
dimuka sedangkan penyerahan barang dilakukan dikemudian
hari. Landasan hukum syariah transaksi akad salam terdapat
dalam Al-qur’an, Hadist, Ijma’. Dan dalam pelaksanaannya
harus memenuhi 4 rukun yaitu Muslam (pembeli) dan Muslam
Ilaih (penjual), modal atau uang, Muslam Fiihi (barang), dan
Shigat (ucapan).

Anda mungkin juga menyukai