Kebidanan (Quality Assurance) Dosen Pengampu: Paskalia Tri Kurniati,S.ST.,M.Kes • Nama Kelompok • Defi 171108115401001 • Tuti 171108115401029 • Tri Zulianti 171108115401016 • Cindy Oktavia 171108115401007 • Fransiska Kurnia Sari 171108115401030 • Sri Teka Wahyu Ningsih 171108115401025 • Kristi Natalia Hutasoit 171108115401043 • Ivon Herlie Surya Ningsih 171108115401040 • Fenina 171108115401004 1. FALSAFAH MUTU • Mutu ( quality ) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuan dalam memuaskan kebutuhan konsumen, baik kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat. • Perbaikan mutu merupakan upaya transformasi budaya kerja organisasi melalui pengalaman belajar sehingga merubah cara berpikir setiap orang yang terlibat dalam organisasi dan cara organisasi dikelola, sehingga berubah ke arah yang lebih baik. Contoh falsafah mutu: • Hari esok harus lebih baik dari hari sekarang • Pelanggan puas adalah harapan kami • Meningkatkan mutu pelayanan adalah tekad kami • Apa yang kita tulis sekarang kita kerjakan dan apa yang kita kerjakan kita tulis. 2. PENGERTIAN QUALITY ASSURANCE • Jaminan Mutu (QA) adalah suatu proses yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu untuk; Menetapkan masalah dan penyebabnya berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan upaya penyelesaian masalah dan melaksanakan sesuai kemampuan menilai pencapaian hasil dengan menggunakan indikator yang ditetapkan, menetapkan dan menyusun tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan. • Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi indikator kunci mutu dalam pelayanan, memonitor indikator tersebut dan mengukur mutu hasilnya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah mengidentifikasi proses – proses kunci yang mengarah pada hasil tersebut (outcome). 3. KEGUNAAN QUALITY ASSURANCE
• Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan
kesehatan. • Dapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan. • Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. • Dapat melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum. 4. JENIS QUALITY ASSURANCE
• Program menjaga mutu prospektif (Yang
diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan)
Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditunjukkan
pada standar masukan dan standar lingkungan yaitu pemantauan dan penilaian terhadap tenaga pelaksana, dana, sarana, di samping terhadap kebijakan, organisasi, dan manajemen institusi kesehatan. LANJUTAN....
• Prinsip pokok program menjaga mutu prospektif
1. Standarisasi Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal, atau disebut pula sebagai kisaran variasi yang masih dapat diterima 2. Lisensi (Perizinan) 1) Standarisasi perlu diikuti dengan perizinan untuk mencegah pelayanan yang tidak bermutu 2) Izin menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada institusi kesehatan yang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan 3. Sertifikasi 1)Sertifikasi adalah tindak lanjut dari perizinan, yakni memberikan sertifikat (pengakuan) kepada institusi kesehatan yang benar-benar telah dan atau tetap memenuhi persyaratan 2)Ditinjau serta diberikan secara berkala 4.Akreditasi 1)Akreditasi adalah bentuk lain dari sertifikasi yang nilainya dipandang lebih tinggi 2)Dilakukan secara bertingkat, yakni sesuai dengan kemampuan institusi kesehatan. 3)Ditinjau serta diberikan secara berkala. • Program menjaga mutu konkruen Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu konkuren adalah yang diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan.
Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan
pada standar proses, yakni memantau dan menilai tindakan medis, keperawatan dan non medis yang dilakukan. • PROGRAM MENJAGA MUTU KONKRUEN a.Diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan b.Perhatian utama pada standar proses, memantau dan menilai tindakan medis dan non medis yg dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu. c. Proram menjaga mutu ini paling sulit dilaksanakan, hal ini antara lain disebabkan karena ada faktor tenggang rasa antara sesama teman sejawat yang dinilai • Program menjaga mutu retrospektif Yang dimaksud dengan program menjaga mutu restrospektif adalah yang diselenggarakan setelah pelayanan kesehatan.
Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan
pada standar keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan pelayanan kesehatan, maka obyek yang dipantau dan dinilai bersifat tidak langsung, dapat berupa hasil kerja pelaksana pelayanan .atau berupa pandangan pemakai jasa kesehatan. Contoh program menjaga mutu retrospektif adalah : Record review, tissue review, survei klien dan lain-lain. • Program menjaga mutu retrospektif a.Diselenggarakan setelah selesainya pelayanan kesehatan b.Perhatian utama pada standar keluaran c. Jika penampilan tersebut di bawah standar yang telah ditetapkan maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu. Contoh program menjaga mutu a. Review Rekam Medis • Penampilan pelayanan dinilai dari rekam medis yang digunakan pada pelayanan kesehatan. Semua catatan yang ada dalam rekam medis dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. b. Review Jaringan • Penampilan pelayanan kesehatan yang dinilai adalah dari jaringan yang diangkat pada tindakan pembedahan. Misalnya tindakan apendiktomi, jika gambaran patologi anatomi dari jaringan yang diangkat sesuai degan diagnosa yang ditegakkan, maka mutu pelayanannya baik. c. Survei Klien • Penampilan pelayanan dinilai dari pandangan pemakai jasa. • Program Menjaga Mutu Internal a.Program Menjaga Mutu dilaksanakan oleh suatu organisasi yang dibentuk di dalam institusi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. b.Sebaiknya keanggotaan organisasi pelaksana program menjaga mutu adalah mereka yang meyelenggarakan pelayanan kesehatan (dapat semuanya atau hanya perwakilan). c. Pembentukan organisasi sebaiknya pada setiap unit organisasi yang bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan. • Program menjaga mutu Eksternal a. Dilaksanakan oleh suatu organisasi khusus yang dibentuk di luar institusi pelayanan kesehatan b. Merupakan pelengkap program menjaga mutu internal, yang perannya lebih banyak bersifat lembaga pembanding. (Apabila terdapat perselisihan pendapat tentang hasil penilaian mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh program menjaga mutu internal) • Jika dibandingkan antara program menjaga mutu internal dengan program menjaga mutu eksternal maka program menjaga mutu internal yang lebih baik, karena program menjaga mutu akan lebih mudah tercapai (penyelenggaranya terlibat langsung). • Juga untuk dapat menyelenggarakan program menjaga mutu eksternal dibutuhkan sumber daya yang tidak sedikit (dalam banyak hal sulit dipenuhi) •THANK YOU