4. Oksigen
Oksigen diperlukan organisme untuk pernafasan.
Oksigen digunakan untuk membakar zat makanan agar
menghasilkan energi.
Energi tersebut digunakan untuk beraktivitas.
5. Kelembapan
Pada tumbuhan, kelembaban udara mempengaruhi proses
penguapan air.
1. Gen
Gen bertanggung jawab dalam pewarisan sifat keturunan.
Gen juga berperan sebagai pembawa kode untuk
pembentukan protein, enzim dan hormon yang
mempengaruhi, mengatur dan mengendalikan
pertumbuhan.
Setiap sel hidup akan mewarisi gen dari induknya.
Informasi genetik yang tepat perlu diterima oleh setiap sel
pada saat pembelahan sel, agar setiap organ dapat tumbuh
dengan tepat.
2. Hormon
Hormon pada manusia disebut somatotrof.
Hormon somatrof dapat meningkatkan pembelahan sel,
sintesis protein dan pertumbuhan tulang.
Orang yang kelebihan hormon somatotrof akan mengalami
pertumbuhan raksasa (gigantisme), sedangkan yang
kekurangan akan mengalami kekerdilan (kretinisme).
Masa pertumbuhan manusia ada batasnya.
Pada laki-laki umumnya pertumbuhan akan terhenti pada
usia 22 tahun, sedangkan pada perempuan pada umur 18
tahun.
Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon contohnya
auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam
traumatin dan kalin.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA
TUMBUHAN BERBUNGA
A. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan embrio.
Plumula menjadi batang dan radikula menjadi akar.
Perkecambahan dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Hipogeal, epikotil muncul di atas permukaan tanah
sedangkan hipokotil dan kotiledonnya tetap berada di
dalam tanah. Contohnya kecambah kacang merah dan
kacang kapri.
2. Epigeal, epikotil, hipokotil dan kotiledonnya muncul di
atas permukaan tanah. Contohnya kecambah kacang
hijau dan kacang tanah.
Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga
embrio belum dapat membuat makanan sendiri.
Embrio mengambil makanan dari endosperma atau putih
lembaga.
Tumbuhan polong-polongan, contohnya kacang tanah tidak
memiliki endosperm sehingga embrio mengambil
makanannya dari kotiledon.
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu dan
cahaya.
Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk
menghasilkan energi.
Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang
tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim.
Perkecambahan membutuhkan hormon auksin yang mudah
rusak bila terkena intensitas cahaya yang tinggi. Oleh
karena itu, kecambah tumbuh lebih panjang di tempat gelap
daripada di tempat terang.
C. Pertumbuhan Primer
Di ujung batang dan ujung akar terdapat sel-
sel meristem.
Aktivitas sel-sel meristem menyebabkan
batang dan akar tumbuh memanjang.
Proses pertumbuhan ini disebut pertumbuhan
primer.
Pertumbuhan primer batang diukur secara
kuantitatif, misalnya dengan alat yang
dinamakan auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan
ujung akar menurut aktivitasnya dapat
dibedakan menjadi tiga daerah:
1. Daerah pembelahan sel, terdapat di
bagian ujung. Selnya aktif untuk
membelah, dan bersifat meristemastis.
2. Daerah perpanjangan sel, terletak di
belakang daerah pembelahan. Selnya
aktif untuk membesar dan memanjang.
3. Daerah diferensiasi. Selnya
berdiferensiasi menjadi sel dengan
struktur dan fungsi yang khusus.
D. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder tumbuhan terjadi
akibat aktivitas kambium.
Sel kambium membelah ke arah luar
membentuk floem dan membelah ke dalam
membentuk xilem.
Pertambahan jumlah sel floem dan xilem
menyebabkan diameter batang bertambah
besar.
Aktivitas kambium yang membentuk xilem
dan floem ini merupakan pertumbuhan
sekunder.
Aktivitas pembentukan floem dan xilem
dipengaruhi oleh musim.
Pada musim kemarau lapisan yang terbentuk
lebih tipis dari pada pada saat musim
penghujan. Perbedaan pertumbuhan ini
membuat formasi lingkaran yang disebut
sebagai lingkaran tahun.
E. Hormon Tumbuhan (Fitohormon)
Hormon tumbuhan berperan untuk pertumbuhan,
pembelahan sel, pemanjangan sel dan ada yang
menghambat pertumbuhan. Contohnya hormon auksin,
giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumatin
dan kalin.
1. Auksin
Fungsi auksin adalah:
1. mengatur pembesaran sel,
2. memacu perpanjangan sel di daerah
belakang meristem ujung.
3. merangsang pembelahan sel-sel
kambium,
4. meningkatkan perkembangan bunga
dan buah,
5. merangsang perkembangan akar
lateral.
Auksin rusak jika terkena cahaya sehingga
batang yang terkena sinar memiliki kadar
auksin yang rendah dan membengkok
menuju arah datangnya sinar.
• 2. Giberelin
• Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman
misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga, buah
dan terutama pada biji.
• Peranan giberelin adalah:
• merangsang pembelahan sel,
• merangsang aktivitas enzim amilase dan
proteinase dalam perkecambahan,
• merangsang pembentukan tunas,
• menghilangkan dormansi biji,
• merangsang munculnya bunga sebelum
waktunya
• merangsang pertumbuhan buah secara
partenokarpi.
• Giberelin dapat mengubah tanaman kerdil
menjadi 3-5 kali lebih tinggi.
3. Sitokinin
• 7. Kalin
• Hormon kalin dibedakan atas:
– rizokalin untuk merangsang pembentukan akar;
– kaulokalin merangsang pembentukan batang;
– filokalin merangsang pembentukan daun; dan
– antokalin atau florigen merangsang pembentukan bunga.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA HEWAN
A. Tahap-Tahap Perkembangan Hewan
Hewan bersel satu (Protozoa) tidak memiliki proses perkembangan yang
kompleks.
Perkembangan hewan bersel banyak dimulai dari zigot.
Zigot berkembang menjadi embrio.
Tahapan perkembangannya yaitu pembelahan (cleavage), gastrulasi dan
organogenesis.
1. Pembelahan (Cleavage)
Zigot berupa satu sel yang memiliki satu
inti.
Zigot mengalami pembelahan mitosis dari
satu menjadi dua sel, kemudian empat sel,
delapan sel, enambelas sel dan seterusnya.
Pembelahan zigot berlanjut memberbentuk
morula. Selanjutnya dari morula membentuk
blastula.
Fase Morula
2. Gastrulasi
Blastula berkembang membentuk gastrula.
Pada tahap gastrulasi terjadi pengaturan sel-sel blastula
menjadi tiga lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan
endoderm.
• 3. Organogenesis
• Setelah gastrulasi selesai, lapisan ektoderm,
mesoderm dan endoderm, mengalami diferensiasi
menjadi jaringan-jaringan khusus yang akan
berkembang membentuk berbagai organ.
• Lapisan ektoderm berkembang menjadi
– saraf, - otak,
– sumsum tulang belakang, - kulit luar,
– bola mata, - lensa mata,
– hidung, - telinga,
– rambut, - kuku,
– medula kelenjar adrenal (kelenjar yang terletak di atas
ginjal).
• Lapisan mesoderm berkembang menjadi:
– lapisan kulit dalam, - otot,
– tulang, - pembuluh darah,
– ginjal, - ureter,
– testis, - ovarium,
– oviduk, - uterus
– sistem limfa.
• Lapisan endoderm berkembang menjadi:
– faring, - esofagus,
– lambung, - usus,
– hati, - pankreas,
– trakea, - bronkus
– paru-paru.
Berdasarkan lapisan tubuhnya, organisme dibedakan
menjadi:
1. hewan diplobastik (memiliki 2 lapisan yaitu ektoderm
dan endoderm) dan
2. hewan triplobastik (memiliki 3 lapisan yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm).