Anda di halaman 1dari 12

Diskusi Kabinet Ali

Sastroamidjojo 2
Kelompok 6
Nama
Nama Kelompok
Kelompok
1) DEVINA FEBIOLA Z. (08)

2) DIVA NANDA AYANA (10)

3) MAULANA BRYAN S. (19)

4) RAFLY ARDIANSYAH P. (32)

5) SAHRUL PUTRA H. (34)


01 LATAR BELAKANG

02 ALI SASTROAMIDJOJO

03 PROGRAM KERJA

DAFTAR 04 KEJATUHAN

ISI
 Dimulai dengan pemilu DPR 1955 yang diselenggarakan dalam 
Kabinet Burhanuddin Harahap dimenangkan oleh 4 partai yaitu PNI, NU, Masyumi,
dan PKI.
LATAR BELAKANG

 PNI yang diketuai oleh Ali Sastroamidjojo berhasil memenangkan suara terbanyak, maka
ia dipercayai kembali untuk menjabat sebagai Perdana Menteri dan memimpin kabinet
 Selama periode jabatan dari 20 Maret 1956 - 14 Maret 1957, Ali Sastroamidjojo
didampingi oleh Mohammad Roem dan Idham Chalid sebagai wakilnya.
 Antara PNI, Masyumi, dan NU tidak ada kesolidan yang prinsipil baik mengenai
pembagian kementrian maupun personalianya. Masyumi dengan tegas menolak orang-
orang yang dianggap simpatisan atau berbau Komunis. PKI berusaha menentang hal ini
dan presiden pun berusaha agar PKI dapat ikut serta, namun Ali tidak merubah
keputusannya.
ALI SASTROAMIDJOJO
“Apabila pembawaan berjiwa benar, ia banyak
memberi hasil dengan perkataan sedikit, maka
pembawaan jiwa yang sempit banyak berkata
dengan hasil yang kosong.”
 Ali Sastroamidjojo adalah seorang tokoh yang lahir di Grabag, Magelang, 21 Mei 1903
dan meninggal di Jakarta, 13 Maret 1976 pada umur 72 tahun.

 Ali Sastroamidjojo adalah tokoh politik, pemerintahan, dan nasionalis. Ali Sastroamidjojo
menikah dengan Titi Roelia dan mempunya 4 anak. Ibu Titi Roelia yang mendampinginya
sejak masa pergerakan nasional dan feminis.

 Ali Sastroamidjojo mendapatkan gelar Meester in de Rechten (sarjana hukum) dari


Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1927. Ia juga adalah Perdana Menteri Indonesia
ke-8 yang sempat dua kali menjabat pada 1953-1955 (Kabinet Ali Sastroamidjojo I) dan
1956-1957 (Kabinet Ali Sastroamidjojo II). Dan juga bergabung dengan partai bentukan
Ir.Soekarno yaitu PNI.
   
PROGRAM
KERJA
Meneruskan perjuangan untuk mewujudkan kekuasaan de facto
Republik Indonesia atas Irian Barat. Sehingga terbentuk Propinsi Irian
Barat.
Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya
anggota- anggota DPRD.

Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai. Dengan


memperbaiki kedudukan hukum kaum buruh dan pegawai negeri,
melengkapkan perundang-undangan perburuhan dan pegawai,
Memberikan segala bantuan dan stimulans bagi konsolidasi dan
pertumbuhan organisasi-organisasi kaum buruh dan pegawai yang sehat.

Menyehatkan perimbangan keuangan negara. Dengan penambahan


sumber keuangan baru harus diutamakan, memperbaiki pengawasan atas
pemakaian uang negara, Perkreditan pemerintah yang tepat dan lancar
untuk melindungi usaha ekonomi nasional terhadap persaingan asing.
Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi
ekonomi nasional berdasarkan kepentingan rakyat.

Menyelesaikan pembatalan seluruh perjanjian KMB, secara unilateral,


PROGRAM KERJA

baik formil maupun materiil dan mengadakan tindakan-tindakan untuk


menampung akibat-akibatnya.

Memulai membangun secara teratur dan menurut rencana


berjangka waktu tertentu (5 tahun) yang ditetapkan dengan undang-
undang dengan menitik beratkan pada dasar keputusan rakyat.

Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif dan


melaksanakan keputusan-keputusan konferensi Asia-Afrika,
pertama di Bandung.

Melancarkan tercapainya stabilisasi kekuatan negara.


JATUHN
YA
Kabinet ini mendapatkan dukungan penuh dari Parlemen dan Presiden
Soekarno, sehingga dianggap sebagai titik tolak dari periode planning and
investment. Kabinet ini berhasil melakukan pembatalan seluruh
perjanjian KMB. Namun, Lambatnya pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan mengakibatkan krisis kepercayaan daerah luar Jawa dan
menganggap pemerintah pilih kasih dalam melakukan pembangunan.
 Dan kemudian tepat pada tanggal 14 Maret tahun 1957, Ali
Sastroamijoyo kembali menyerahkan mandatnya kepada presiden yang
dikarenakan pada tubuh kabinet Ali Sastroamijoyo II terdapat dan
terjadinya perpecahan antara kubu Partai Nasional Indonesia (PNI)
dengan kubu Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).
 Kubu dari Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) menginginkan
agar Ali Sastroamijoyo menyerahkan mandatnya dan ditujukan kepada
presiden sesuai dengan tuntutan dari daerah, akan tetapi Ali
Sastroamijoyo mempunyai pendapat lain yakni berpendapat bahwa
kabinet tidak diwajibkan mengembalikan mandatnya hanya dikarenakan
tuntutan dari daerah.
 Masyumi kemudian menarik seluruh menteri-menterinya dari kabinet Ali
Sastroamijoyo II dan karena hal-hal tersebutlah yang membuat kabinet
Ali Sastroamijoyo II menjadi sangat lemah.

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.
Please keep this slide for attribution.
Diskusi Kabinet
Ali
Sastroamidjojo 2

Anda mungkin juga menyukai