Anda di halaman 1dari 14

PEMAPAPARAN HASIL KAJIAN TEKNIS

PENGUKURAN BATAS KAWASAN HUTAN

DIREKTORAT PENGUKURAN DAN PEMETAAN DASAR


DIREKTORAT JENDERAL INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
LATAR BELAKANG

Percepatan
meningkatnya
penetapan
RPJMN tahun kepastian
batas kawasan
2015-2019 hukum hak
hutan pada
atas tanah
skala kadastral
LATAR BELAKANG

Kawasan Hutan

34%

APL 66%

Daratan NKRI
LATAR BELAKANG
KEPASTIAN HUKUM ATAS HAK
TANAH
• Hubungan Subjek dan Objek
• Letak/Lokasi objek diluar/dalam kawasan
• Pemanfaatan sesuai tata ruang

PERMASALAHAN
• Belum tersedia infrastruktur yang memadai
(keterbatasan informasi, data skala kecil)
• Dikotomi kawasan dan non kawasan
(kewenangan, kepastian letak, akibat hukum)
Koordinasi efektif antar instansi untuk
pengukuran batas kawasan hutan

TOPIK Aspek teknis pelaksanaan pengukuran


batas kawasan dan data sharing
BAHASAN
Potensi masalah sosial pada kegiatan
pengukuran batas kawasan hutan.
HASIL KAJIAN TEKNIS
Kesepakatan Data dan Informasi

Data poligon dan titik batas kawasan


yang digunakan adalah SK penetapan
kawasan hutan yang ditetapkan oleh
Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;

Citra Satelit Resolusi tinggi yang


digunakan sebagai peta kerja diperoleh
Peta Kerja dari Badan Informasi Geospasial;
Kesepakatan Tahapan Pekerjaan

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan bersama


stakeholder (Kanwil BPN Provinsi, Kantor Pertanahan,
Dinas terkait, BPKH, Kecamatan dan desa), di masing-
masing daerah;

Pengukuran batas kawasan yang dilaksanakan


merupakan joint survey yang melibatkan unsur
pertanahan, KLHK, dan aparat desa terkait;
Kesepakatan Topik Teknis

• Satuan panjang batas kawasan hutan yang digunakan adalah Kilometer;

• Metode yang digunakan untuk penentuan titik ikat adalah metode


jaring GNSS;

• Metode yang digunakan untuk pengukuran titik batas bisa


menggunakan metode RTK NTRIP, RTK Radio, Statik Radial, Multi GNSS,
RTPPP, maupun terestris menggunakan total station;

• Penggunaan reference sesuai dengan kaidah SRGI 2013 dan metode


yang digunakan harus sesuai dengan kaidah pengukuran.
Highlight Kelompok Koordinasi

• Penentuan lokasi pekerjaan dan pembentukan tim joint survey (di SK


kan) perlu dikomunikasikan lebih intensif dengan KLHK
• Camat dan Kepala Desa/Lurah dapat mendelegasikan
babinsa/bhabinkamtibmas serta tokoh masyarakat dalam rangkaian
kegiatan pengukuran batas kawasan, baik pada tahap koordinasi,
sosialisasi, penunjukan batas, serta membantu menyelesaikan potensi
permasalahan/konflik;
• Masyarakat adat/lembaga adat (yang memiliki kearifan lokal) perlu
dilibatkan
• Hasil pengukuran tersebut diusulkan sebagai bahan revisi Surat
Keputusan.
TIM JOINT SURVEY
Kementerian
BIG
ATR/BPN

KEMENTERIAN Kanwil BPN Prov. /


LHK/BPKH Kantah Kab./Kota

Camat/Desa/Babinsa Pengelola Hutan


/Babinkantibnas/
Masyarakat adat (Dinas Kehutanan,
setempat Tahura, BKSDA)
Highlight Kelompok Sosial

• Potensi konflik masyarakat dapat diestimasi melalui identifikasi citra satelit


resolusi menengah maupun resolusi tinggi;

• Terdapat beberapa opsi untuk penguasaan dalam kawasan berdasarkan


Perpres nomor 88 tahun 2017 dan Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian nomor 3 tahun 2018 tentang Penyelesaian Penguasaan
Tanah Dalam Kawasan Hutan melalui mekanisme inventarisasi dan
verifikasi PPTKH.
Hasil kegiatan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak :

ATR/BPN KLHK PEMDA MASYARAKAT

meminimalkan inventarisasi untuk a.kepastian


penerbitan dan perencanaan, hukum dalam
sertipikat di pengelolaan penggunaan kepemilikan
kawasan hutan kawasan hutan dan hak atas tanah.
yang lebih pemanfaatan
optimal ruang
LOKASI PEKERJAAN PETA SITUASI BATAS
KAWASAN HUTAN TA. 2019 Sumber Dana PHLN
No Provinsi Lokasi Kabupaten Perimeter (Km)

Tebo, Batanghari,
1 TN. Bukit Dua Belas 126,25
Sorolangun
Jambi
Hulu Landai - Bukit Pale Sorolangun, Merangin 103,05
HPT Hulu Sekalo Tebo 51,3
2 TN Danau Sentarum Kapuas Hulu 227,94
Kalimantan Barat
Sungai Dampang - Teluk Pakedai Kuburaya 29,09
Kalimantan Kelompok Hutan Banjar dan
3 Banjar, Tapin 104,43
Selatan Sebagian Kelompok Hutan Tapin
Sebagian S. Kahayan dan
Kalimantan Barito Utara, Gunung Mas,
4 Sebagian Kelompok Hutan Sei 209,80
Tengah Pulau Pisang
Teweh - Sei Mea-Sei Luang
Kelompok Hutan Sungai Ratah -
Sungai Nyuatan - Sungai Lawa,
5 Kalimantan timur Mahakam Ulu 226,11
Sebagian Kelompok Hutan DAS
Mahakam
Kerumutan Pelalawan, Indragiri Hulu 84,60
6 Riau
TWA Alam Buluh Cina Kampar 18,63

HPK Gelumbang dan HP Sungai Banyuasin


7 Sumatera Selatan 106
Rotan - Sungai Belida Muara Enim

 
   Jumlah 1287,2
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai