Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI DRY SOCKET

• Alveolar osteitis adalah bentuk komplikasi yang


terjadi setelah pencabutan gigi dengan adanya
keradangan yang melibatkan seluruh atau sebagian
tulang yang membatasi soket gigi disertai rasa nyeri
hebat sampai sedang. 1 (Enggraini AS dkk, 2016)
• Rasa nyeri akan berkembang pada hari ketiga atau
keempat setelah pencabutan gigi. Pada alveolar
osteitis yang kronis setelah pencabutan, rasa nyeri
akan terasa dimulai dari 24-72 jam disertai dengan
halitosis.1
ETIOLOGI

• Alveolar osteitis dapat disebabkan karena pemberian vasokonstriktor


pada anestesi lokal. Epinefrin sebagai vasokonstriktor dapat
mengurangi perdarahan, menurunkan aliran darah, dan
meningkatkan fibrinolisis serta menganggu suplai tekanan oksigen di
dalam jaringan sehingga proses penyembuhan menjadi terhambat. 1
• Proses penyembuhan terhambat karena terjadinya fibrinolisis yang
berakibat pada gagalnya pembentukan salah satukomponen matriks
ekstraseluler yaitu kolagen.1
• Kolagen menjadi faktor penting pada proses penyembuhan dan
memberikan integritas serta memberi kekuatan pada jaringan
terutama saat fase proliferasi dan fase remodeling. Apabila distribusi
kolagen terganggu maka berakibat pada terhambatnya proses
penyembuhan luka.1
Etiologi
• Irigasi yang berlebihan secara berulang-ulang
pada alveolus dapat mengganggu
pembentukan bekuan darah, sedangkan
kuretase secara keras dapat melukai tulang
alveolar.
Perawatan
• Metode perawatan alveolar osteitis terbagi menjadi dua
metode yaitu metode terapi konservatif dan metode
bedah konservatif.1
• Terapi konservatif meliputi irigasi dengan menggunakan
saline hangat yang bertujuan sebagai antimikroba dan
menghilangkan nyeri dan pasta intraalveolar sebagai
bahan dressing salah satunya eugenol dikombinasikan
dengan zinc oxide tidak dianjurkan karena cenderung
akan melekat kuat pada tulang serta menghambat
penyembuhan soket sehingga dipilih bahan lain yakni
Alvogyl sebagai bahan yang dirasa cukup aman. 1
Perawatan
• Metode bedah konservatif meliputi tindakan kuret
soket.1
• Hal ini biasanya diselesaikan dengan irigasi pada
soket, debridemen secara mekanik dan penempatan
dressing yang mengandung eugenol. Dressing perlu
untuk diganti setiap hari selama beberapa hari dan
kemudian berkurang frekuensinya. Rasa sakit
biasanya hilang dalam 3 sampai 5 hari, meskipun
dapat mencapai 10 sampai 14 hari pada beberapa
pasien2
Epidemiologi
• Wanita lebih banyak mengalami ketidak stabilan hormone
yaitu hormone estrogen dan progesterone dalam
tubuhnya semasa pubertas dan kehamilan2
• Tingkat insidensi dry socket dilaporkan di Indonesia
mencapai 0,5 % hingga 5% pasca pencabutan gigi. Pada
pencabutan gigi lebih sering terjadi pada molar mandibula
sekitar 3%-38%. Pencabutan gigi secara bedah juga
dilaporkan dapat menimbulkan insidensi dry socket 10
kali lebih tinggi. Angka kejadian dry socket pada wanita
menunjukkan peningkatan dari laki-laki sekitar 2:13
Manifestasi Klinis
• Tanda dan gejala klinis dry socket antara lain1 :
• Dry socket muncul pada hari 1-3 setelah pencabutan gigi dengan durasi biasanya
hingga 5-10 hari.1
• Hilangnya bekuan darah pada soket bekas pencabutan dan biasanya dipenuhi
oleh debris.7
• Rasa sakit yang hebat dan ‘berdenyut’ dimulai sejak 24-72 jam setelah
pencabutan gigi dan dapat menjalar hingga ke arah telinga dan tulang
temporal.8
• Pada soket bekas pencabutan, tulang alveolar sekitar diselimuti oleh lapisan
jaringan nekrotik berwarna kuning keabu-abuan.1
• Inflamasi margin gingiva di sekitar soket bekas pencabutan.1
• Mukosa sekitar biasanya berubah warna menjadi kemerahan.1
• Ipsilateral regional lymphadenopathy1
• Halitosis1
DAPUS
• Enggardini AS, Revianti S, Prameswari N. Efektifitas Ekstrak
Nannochloropsis oculata Terhadap Peningkatan Kepadatan
Kolagen pada Proses Penyembuhan Alveolar Osteitis.
Denta.2016: 9(1); 9-19.
• Dwirahardjo B. Prevalensi Alveolar Osteitis Pasca Operasi
Impaksi Molar Ketiga Bawah Pada Pria dan Wanita. IJD.
2005: 12(2); 96-99.
• Ananda RS, Khatimah H, Sukmana BI. Perbedaan Angka
Kejadian Dry Socket Pada Pengguna Kontrasepsi Hormonal
dan yang Tidak Menggunakan Kontrasepsi Hormonal.
Dentino.2016: 1(1); 21-26.

Anda mungkin juga menyukai