Anda di halaman 1dari 25

TEORI AKUNTANSI

HAKIKAT DAN PENGGUNAAN


AKUNTANSI
Disusun oleh :
Ahmad Rifai Zaini (2017105003)
Bakhrianto (2017105025)
Kurnia Cahya Ningrum (2017105005)
Ferdiances Zances (2017105018)
Fani Septianingrum(2017105009)
Pokok Bahasan

A Definisi dan Peranan Akuntansi

B Pengukuran dalam Akuntansi

C Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum

D Pemikiran Dibalik Akuntansi Pencatatan Berpasangan

E Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya

F Akuntansi yang Dirancang


Definisi dan Peranan Akuntansi
Akuntansi adalah : suatu seni pencatatan, pengklarifikasian, dan pengikhtisaran
dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi – transaksi dan
kejadian – kejadian yang paling tidak sebagian diantaranya memililki sifat
keuangandan selanjutnya mengintrerpretasikan hasilnya. (Komite Terminologi
dari American Institute of Certified Public Accountans)

Sifat – sifat baik ( virtue ) dari praktik akuntansi meliputi :


1. Kejujuran dari akuntan pada umumnya dan auditor pada khusunya
2. Memiliki kepedulian terhadap status ekonomi pihak lain dalam bentuk
penyelenggaraan dan akuntabilitas
3. Sensitif tehadap nilai kerja sama dan konflik dengan mengantisipasi
terjadinya konflik dan menciptakan adanya semacam penegakan kerja
sama melalui penggunaan teknik – teknik akuntansi manajemen.
4. Sifat akuntansi yang komunikatif dengan menceritakan pengalaman –
pengalaman ekonomi melalui dialog – dialog akuntansi, dan
5. Penyebaran informasi ekonomi dengan memberikan informasi mengenai
ekonomi untuk mengambil keputusan.
Lanjutan...
Peran Akuntansi :
memberikan informasi mengenai perilaku ekonomi yang diakibatkan oleh
aktivitas -aktivitas perushaan dalam lingkungannya.

kendala – kendala dalam penyusunan laporan


akuntansi seperti :
Dominasi dan imbalan eksternal yang mengancam
kebebasan auditor
Kekuatan institusi yang merusak, dan
Kegagalan membedakan antara sifat baik dengan hukum
Pengukuran dalam Akuntansi

Pengukuran memiliki arti : pemberian angka – angka kepada


objek atau kejadian – kejadian menurut aturan – aturan tertentu.
Langkah pertama dalam akuntansi adalah mengidentifikasi dan
objek – objek ini, aktivitas datau kejadian dan atribut – atributnya
yang dianggap relevan bagi para prngguna sebelum pengukuran
yang sebenarnya dilakukan.

Ketika pengukuran tidak memadai atau tidak mungkin untuk


dilaksanakan, informasi yang tidak dapat dikuantifikasi atau bersifat
nonmoneter dapat disajikan di catatan kaki.
Jenis ukuran :
Jenis ukuran

ukuran Pengukuran Pengukuran


Langsung/Tida ukuran retrospektif, fundamental, menggunakan teori
k Langsung kauntansi ukuran konteporer, Pengukuran empiris
atau ukuran turunan
prospektif.
Jenis Ukuran
1. Ukuran -ukuran dapat langsung maupun tidak langsung.
2. Ukuran langsung atau utama adalah ukuran nyata dari suatu objek atau
atribut yang ia miliki.Dilihat dari dimensi waktu pengambilan
keputusan
3. Untuk menentukan apakah objek akuntansi atau atribut
pengukurannya berada di kejadian masa lampau, masa kini, atau masa
depan jika dilihat secara relatif terhadap waktu ketika ukuran itu
dibuat, ukuran akuntansi dapat diklarifikasikan sebagai suatu ukuran
retrospektif, ukuran konteporer, atau ukuran prospektif.

Hal ini memungkinkannya untuk memiliki :


1. Tiga jenis ukuran masa lampau, ukuran masa lampau retrospektif,
ukuran masa lampau konteporer, dan ukuran masa lampau
prospektif.
2. Dua jenis masa kini, ukuran masa kini kontemporer dan ukuran
masa kini prospektif.
3. Seluruh ukuran masa depan menjadi ukuran prospektif.
Jenis skala : Jenis skala

Skala nominal Skala ordinal Skala interval Skala rasio


(nominal scale) (ordinal scale) (interval scale) (rasio scale)

JENIS SKALA :
1. Skala nominal ( nominal scale ) : skala ini merupakan system pengklarifikasian
atau pelabelan yang sederhana
2. Skala ordinal ( ordinal scale ) : skala ini merupakan urutan sistem preferensi.
3. Skala interval ( interval scale ) : skala ini memberikan niali yang seimbang kepada
interval – interval di antara angka – angka yang telah diberikan.
4. Skala rasio ( rasio scale ) : membantu dalam penentuan keseimbangan dari rasio
dengan tambahan fitur dari adanya suatu awal yang unik, titik nol yang alamiah
dimana diketahui jarak dari titik tersebut ke paling sedikit satu objek.
PRINSIP AKUNTANSI
Pengertian GAAP : pengalaman, aturan dan prosedur yang diperlukan
untuk mendefinisikan praktik akuntansi yang berlaku umum pada satu waktu
tertentu. Ini adalah pedoman bagi profesi akuntansi dalam pemilihan teknik-
teknik akuntansi dan pembuatan lapran keuangan dengan cara yang dianggap
sebagai praktik akuntansi yang baik.

Sumber-sumber umum yang lain dari GAAP adalah :


1. Pedoman audit dan akuntansi industry dan pernyataan posisi AICPA serta
interpretasi akuntansi AICPA
2. Publikasi-publikasi lain dari FASB, seperti bulletin teknis, dan publikasi lain
yang diterbitkan oleh pendahulunya, seperti APB Statement
3. Publikasi dari Securities and Exchange Commision (SEC), seperti rilis-rilis seri
akuntansi
4. Praktik-praktik yang lazim dan diakui seperti tercermin dalam publikasi
tahunan AICPA, Accounting Trends and Techniques
5. Makalah isu-isu AICPA, penyataan konsep FASB, buku-buku teks, dan artikel-
artikel
Mana yang harus digunakan?
GAAP, GAAP khusus, atau OCBOA?

Untuk dapat diklasifikasikan sebagai OCBOA, satu dari empat kriteria berikut
harus dipenuhi:
1. Basis akuntansi yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan regulasi.
2. Basis akuntansi yang dapat digunakan untuk pelaporan pajak penghasilan.
3. Basis akuntansi yang didasarkan pada penerimaan dan pengeluaran kas dengan
atau tanpa beberapa dukungan akrual.
4. Basis akuntansi yang dihasilkan oleh penerapan dari satu set kriteria tertentu
yang telah ditetapkan .

Penggunaan laporan berdasarkan OCBOA menimbulkan lebih banyak


masalah baik kepada pengguna maupun para CPA :
1. Bagi para pengguna mereka mungkin tidak terlihat sebagai alternatif
yang dapat diterima atau dikenal dengan GAAP
2. Bagi para praktisi, laporan berdasarkan OCBOA dapat menimbulkan
masalah akibat kuruangnya pedoman yang komprehensif seperti yang
tersedia bagi laporan berdasarkan GAAP.
Pemikiran Dibalik Akuntansi Pencatatan
Berpasangan
 Akuntansi pencatatan berpasangan terdiri
1. berpasangan kalrifikasional : ditujukan untuk tetap menjaga persamaan akuntansi
fundamental yang merangkum posisi kalrifikasional tersebut.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Dalam akuntansi pencatatan berpasangan klarifikasional ini, sisi debit menggambarkan


suatu klarifikasi, sementara sisi kredit menggambarkan klarifikasi yang lain.
Contoh :
Persediaan xxx
Utang usaha xxx
2. akuntansi pencatatan berpasangan kausal. : hubungan sebab akibat antara suatu
kenaikan dengan penurunan. Nilai dari kenaikan (debit) di offset oleh nilai penurunan yang
sama ( kredit).
Contoh :
Persediaan xxx
Kas xxx
Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya
 Accounting Principles Board dengan Opini No. 22, Pengungkapan dari
kebijakan yang disetujui ( April 1972), paragraph 6 :
“ kebijakn akuntansi dari suatu entitas pelaporan adalah prinsip – prinsip
akuntansi yang spesifik dan metode – metode penerapan prinsip – prinsip
tersebut yang dinilai oleh manajemen dari entitas tersebut sebagai yang paling
sesuai dengan kondisi yang ada untuk menyajikan secara wajar posisi keuangan,
perubahan yang terjadi pada posisi keuangan dan hasil operasi sesuai dengan
prinsip – prinsip akutansi yang berlaku umum dan karena itu telah diadopsi untuk
pembuatan laporan keuangan.
perusahaan melakukan perubahan akuntansi untuk menutup – nutupi masalah
kinerja. Literatur akuntansi menjelaskan perubahan dalam prinsip – prinsip dan
estimasi akuntansi dilihat dari segi keinginan manajemen untuk meraih tujuan –
tujuan tertentu seperti perataan laba atau penurunan biaya agen yang
berhubungan dengan pelanggaran perjanjian utang.
Lanjutan...
Ketua SEC, Athur Levitt berpendapat bahwa perusahaan – perusahaan
public telah menggunakan enam praktik akuntansi untuk mengelola
keuntungan perusahaan :
1. Melebihsajikan perubahan restrukturisasi untuk membersihkan neraca
2. Mengklarifikasikan jumlah yang signifikan dari nilai harga suatu entitas
yang dibeli menjadi biaya penelitian dan pengembangan sehingga dapat
dihapuskan melalui satu kali pembebanan saja ( pembebanan sekaligus)
3. Menciptakan kewajiban yang besar untuk menampung pengeluaran –
pengeluaran di masa depan ( dicatat sebagai bagian dari akuntansi untuk
akusisi) guna melindungi laba di masa depan.
4. Menggunakan asumsi yang tidak realistis dalam mengestimasi nilai
kewajiban untuk hal – hal seperti retur penjualan, kerugian pinjaman,
dan biaya jaminan sehingga kelebihan akrual dapat dibalik untuk
meningkatkan laba dari periode berikutnya.
5. Membuat kesalahan secara disengaja dalam buku perusahaan dan
menjustifikasi kegagalan untuk memperbaiki kesalahan tersebut dengan
alas an materialitas, dan
6. Mengakui pendapatan sebelum proses untuk menghasilkannya selesai.
Akuntansi yang dirancang
Aspek – aspek dari akuntansi yang dirancang tremasuk konsep – konsep
yang berbeda seperti :

1. Hipotesis Salah Saji Keuangan Secara Selektif

seperti yang dikemukakan oleh Revsine, menyatakan bahwa “


masalah ini bukanlah suatu yang incidental, melainkan hasil dari aturan
– aturan pelaporan yang fleksibel dan menyusun yang disebarluaskan
oleh para penyusun standar yang telah ‘ ditangkap’ oleh subjek yang
dimaksudkan dan pihak – pihak lain yang terlibat dalam proses
pelaporan keuangan.
hipotesis salah saji keuangan secara selektif diasumsikan melintasi
kedua sektor publik dan pribadi “ karena para partisipan di kedua
sektor tresebut dimotivasi untuk mendukung standar – standar yang
secara selektif membuat salah saji dari realitas ekonomi ketika hal
tersebut sesuai dengan tujuan mereka, ini berlaku untuk para
manajer , pemegang saham, auditor, dan para penyusun standar.
Ketua SEC Levitt mengusulkan rencana tindakan dalam enam langkah untuk
mengatasi isu ini dan sekaligus meningkatkan “keandalan dan transparansi”
dari laporan keuangan :
1. Perusahaan – perusahaan public akan diharuskan untuk membuat pengungkapan
mendetail mengenai dampak dari perubahan perubahan asumsi akuntansi sehingga
pasar dapat lebih memahami hakikat dan efek dari restrukstrurisasi kewajiban dan
akrual rugi lainnya .
2. Pedoman SEC yang baru akan menekankan perlunya pertimbangan factor-faktor
kualitatif, disamping factor factor kuantitatif ketika menilai materialitas.
3. AICPA akan memperjelas aturan dalam mengaudit pembelian penelitian dan
pengembangan dan “memperdebatkan pedoman yang ada mengenai restrukturisasi,
penghapusbukuan akuisisi dalam jumlah besar, dan praktik- praktik pengakuan
pendapatan.”
4. Pedoman SEC tambahan mengenai pengakuan pendapatan dapat saja dikeluarkan.
Proyek ini akan mempertimbangkan penerapan dari standar pengakuan pendapatan
dibidang piranti lunak yang baru saja diterapkan ke industry -industri lainnya .
5. FASB akan mempercepat beberapa proyek tertentu yang berhubungan dengan
pendefinisian dari kewajiban konstruktif.
6. Divisi Penyelenggaraan dan keuangan Korporasi SEC akan meninjau perusahaan –
perusahaan yang mengumumkan adanya “ restrukturisasi cadangan kewajiban ,
penghapusbukuan besar, atau praktik- praktik lain yang tampaknya dimaksudkan
untuk mengelola laba.”
Akuntansi yang dirancang
2. Pemerataan Laba
Definisi perataan laba adalah “ pengurangan fluktuasi laba dari tahun ke
tahun dengan memindahkan pendapatan dari tahun tahun yang tinggi
pendapatannya ke periode periode yang kurang menguntungkan .”
Perataan yang direncanakan atau disengaja mengacu secara spesifik
kepada keputusan atau pilihan yang disengaja untuk meredan fluktuasi
pendapatan ke suatu tingkat tertentu . Pada perataan laba adalah suatu
bentuk akuntansi yang dirancang.
Perataan Alami berbeda dengan Perataan buatan karena perataan alami
yaitu produk alamiah dari proses penghasilan laba , dan bukannya hasil
tindakan yang diambil oleh manajemen. contoh : orang akan memiliki
ekspektasi bahwa proses penghasilan laba dari suatu perusahaan umum
adalah sedemikian rupa sehingga arus labanya secara ilmiah akan rata.
Akuntansi yang dirancang

3. Manajemen Laba
Manjemen laba yaitu suatu kemampuan untuk “memanipulasi” pilihan – pilihan yang
tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang
diharapkan.
4. Akuntansi Kreatif
Akuntansi kreatif adalah istilah yang biasanya digunakan oleh pers popular untuk
mengacu kepada apa yang dianggap oleh jurnalis dilakukan oleh akuntan untuk menjadikan
laporan keuangan tampak lebih bagus dari yang seharusnya.
Akuntansi Kreatif
a) Akuntansi kreatif mewakili cara yangdigunakan untuk mencapai suatu
penyimpangan diantara akun- akun yang bukan berasal dari suatu perkiraan
yang memiliki basis atas transaksi dan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada
tahun yang sedang ditinjau dari titik mula awalnya.
b) Akuntansi kreatif melibatkan adanya manipulasi , penipuan dan penyajian
yang tidak benar.
c) Akuntasi kreatif melibatkan penyulapan akuntansi
d) Akuntansi kreati meliputi aktivitas-aktivitas seperti memainkan pembukuan
dan pelaporan kosmetik.
e) Akuntansi kreatif adalah tranformasi angka- angka akuntansi keuangan dari
arti yang sebenarnya. Menjadi apa yang diinginkan oleh pembuatnya dengan
mengambil keuntungan dari aturan aturan yang ada dan/ atau mengabaikan
beberapa atau seluruh aturan sisanya.
f) Akuntansi Kreatif juga direferensikan sebagai penggunaan tipu muslihat
akuntansi untuk mendorong pendapatan yang mengalami kelesuan atau
meratakan pendapatan yang tidak beraturan.
Akuntansi yang dirancang
Hal ini dapat diraih dengan pelaksanaan tujuh penggelapan utama yang
diuraikan berikut ini.
1. Mencatat penghasilan sebelum dihasilkan.
2. Menciptakan pendapatan fiktif
3. Mendorong laba- melalui transaksi transaksi yang tidak rutin
4. Menggeser pengeluaran saat ini ke periode berikutnya
5. Tidak mencatat dan mengungkapkan kewajiban
6. Menggeser laba berjalan ke periode di masa depan
7. Menggeser pengeluaran dimasa depan ke periode yang lebih awal.

5. Kecurangan Akuntansi
Dalam organisasi bisnis kecurangan dapat dilakukan untuk atau terhadap
perusahaan tersebut. Maka kecurangan ini disebut kecurangan korporat.
Manajemen atau orang yang berada dalam posisi yang bisa dipercaya dapat
pula melakukan kecurangan maka bisa disebut kecurangan manajemen atau
kejahatan kerah putih.
Kecurangan Akuntansi

1. Kecurangan Korporat
Kecurangan korporat atau kejahatan ekonomi pada umumnya dilakukan
oleh pejabat, eksekutif, atau manajer pusat laba dari perusahaan publik untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi jangka pendek mereka.

2. Kecurangan dalam pelaporan keuangan


Sering terjadi Adanya kecurangan dalam pelaporan keuangan maka
dibentuklah suatu komisi yang disebut National Commision of Fraudulent
Financial Reporting. Komisi ini mendefinisikan kecurangan dalam pelaporan
keuangan sebagai “ Perlakuan yang disengaja atau disembrono, baik tindakan
atau penghilangan yang mengasilkan laporan keuangan material
menyesatkan.”
Kecurangan Akuntansi

Jenis jenis umum dari pelaporan keuangan :


1. Manipulasi, pemalsuan atau pengubahan catatan-catatan atau dokumen
2. Penekanan atau penghilangan dampak dari transaksi-transaksi yang sudah
selesai dari catatan-catatan dokumen
3. Pencatatan transaksi tanpa ada substansinya
4. Kesalahan penerapan dalam kebijakan kebijakan akuntansi
5. Kegagalan untukmengungkapkaninformasi yang signifikan
Kecurangan Akuntansi

salah saatu pengungkapan keuangan yang diisyaratkan oleh program


penegakan kecurangan terdapat pada empat area :
1. Masalah Likuiditas
2. Tren dan faktor operasional yang mempengaruhi laba rugi
3. Peningkatan yang material dalam pinjaman pinjaman bermasalah harus
dilaporkan oleh institusi institusi keuangan
4. Perusahaan tidak dapat menghindari kewajiban pengungkappannya ketika
menghadapi penurunan atau kegagalan bisnis
Langkah Langkah yangharus dilakukan guna memperkecil eksposur tersebut
:
5. Formulasi sikap perilaku yang diinginkan
6. Pemeliharaan sistem pengendalian internal yang efektif
7. Pemeliharan organisasi keuangan yang efektif dengan tanggng jawab yang
diakui dalam memelihara praktik praktik pelaporan keuangan yang baik.
8. Memastikan sasaran kinerja adalah suatu yang realistis.
Kecurangan Akuntansi

3. Kejahatan Kerah Putih


Menurut Hartung kejahatankerah putih adalah suatu pelanggaran atas
hukum yang mengatur tentang bisnis yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut atau agen-agen dalam pelaksanaan usahanya .

Kejahatan kerah putih dapat dikenali dari lima komponen utamanya :


(1) maksud untuk melakukan kejahatan
(2) menyamarkan tujuan
(3) manggantungkan diri pada kenaifan korban
(4) tindakan korban secara sukarela untuk membantu pelaku kejahatan
(5) penyembunyian pelanggaran tersebut.
Kecurangan Akuntansi
4. Kegagalan Audit
Meskipun kecurangan manajemen dan kegagalan bisnis dapat
memainkan peranan penting dalam kegagalan audit
St.Piere dan Anderson mengidentifikasi dengan 3 alasan
(1) kesalahan yang berpusat pada interpretasi auditor atas standar
audit yang berlaku umum.
(2) Kesalahan yang berpusat pada interpretasi auditor atas standar auit
yang berlaku umum
(3) Kesalahan yang berpusat pada kecurangan oleh auditor.
The end !!!!

Anda mungkin juga menyukai