Anda di halaman 1dari 8

ENGINE EMISSION

CH4 + 2O2 + N2  CO2 + 2H2O + N2 (complete combustion)


CH4 + 2O2 + N2  CO2 + H2O + NOx + CO + HC (incomplete combustion)

NO2  NO + O
O + O2  O3
Reaksi Pembakaran hidrokarbon
• Karbon monoksida beracun karena diserap oleh sel darah merah, menghambat
penyerapan oksigen yang diperlukan untuk menopang kehidupan.
• Ada dua oksida utama nitrogen: asam nitrat dan nitrogen dioksida, NO dan NO2, di
mana yang terakhir adalah yang paling penting dalam hal efek fotokimia beracun. Di
bawah pengaruh radiasi matahari, NO2 terurai menjadi NO dan O, atom oksigen
yang sangat reaktif kemudian bergabung dengan O2 untuk membuat O3, yang tentu
saja adalah ozon.
• Ozon kemudian melanjutkan, dengan cara yang kompleks, untuk bergabung dengan
zat-zat lain yang hadir untuk membentuk bahan kimia yang, dalam kombinasi
dengan uap air dalam kabut atmosfer, menghasilkan apa yang telah digambarkan
sebagai kabut berasap menjengkelkan yang sekarang dikenal sebagai kabut asap.
• Hidrokarbon yang tidak terbakar dapat berasal dari penguapan dari ruang
karburator dan tangki bahan bakar serta dari pembakaran yang tidak efisien karena
dalam berbagai kasus terjadi pengapian yang salah, turbulensi yang tidak memadai,
karburasi yang buruk, campuran yang terlalu kaya, atau pendinginan berlebihan
Operasi Serta Komponen Terkait Emisi Dan Efisiensi

• Dasar penting untuk kontrol emisi gasoline engine adalah karburator


atau sistem injeksi yang mampu secara akurat mengukur pasokan
bahan bakar relatif terhadap udara yang memasuki engine.
• Pembakaran tidak teratur harus dihindari selama idle dan overrun,
campuran harus benar-benar mudah terbakar. Kecepatan idling
biasanya 750 rpm dengan otomatis dan 550 rpm dengan transmisi
manual.
• Pembukaan atau Penutupan throttle yang tiba-tiba dapat menarik
bahan bakar tambahan yang tidak dapat dibakar sepenuhnya.
• Penggunaan thermostat membantu menjaga temperature
pembakaran saat engine masih dingin.
Termostat
Positive Crankcase Ventilation (PCV),
• Positive crankcase ventilation (PCV), dapat menghilangkan polusi yang
berasal dari asap bak mesin, dan dengan biaya sederhana.
Exhaust Gas Recirculation
• Exhaust gas Recirculation (EGR) adalah teknologi kontrol emisi yang
memungkinkan pengurangan emisi NOx yang signifikan dari sebagian
besar jenis engine diesel dan beberapa jenis engine bensin dengan cara
mengembalikan gas sisa pembakaran ke intake manifold.
• Pada engine gasoline 5-15 % gas buang dikembalikan ke intake manifold
sedangkan pada engine diesel dapat mencapai 50%.
• Gas Nox terbentuk pada temperature tinggi, EGR dilengkapi dengan
cooler untuk mendinginkan gas buang sebelum dimasukkan kembali ke
ruang bakar melalui intake manifold. Pendinginan engine diperlukan
untuk mencegah knocking dan pembentukan NOx
• Bukaan EGR valve tergantung kondisi operasi engine. Pada beban rendah
ada banyak gas buang yang dimasukkan ke intake manifold, sedangkan
pada beban tinggi lebih banyak fresh air yang lewat di intake manifold
Exhaust Gas Recirculation
Catalytic Converter
• Mengkonversi CO and HC menjadi CO2 dan H2O
• Katalis yang digunakan dalam konverter sebagian besar merupakan logam
mulia seperti platinum, palladium dan rhodium. Platinum digunakan sebagai
katalis reduksi dan sebagai katalis oksidasi. Meskipun platinum adalah katalis
yang sangat aktif dan banyak digunakan, ia sangat mahal dan tidak cocok
untuk semua aplikasi.

Anda mungkin juga menyukai