Anda di halaman 1dari 14

Business Case

PT. Garuda Indonesia (Persero)


Tbk.

Dwi Rahayu Ningsih - 10171022


Introduction / Background FR
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 31 Maret 1950 sebagai perusahaan yang
bergerak di Bidang Usaha Jasa Angkutan Udara Niaga. Tujuan Utama PT Garuda Indonesia adalah
menjadi perusahaan penerbangan yang andal dengan menawarkan pelayanan berkualitas kepada
masyarakat dunia dengan menggunakan keramahan Indonesia.
Saat ini Garuda Indonesia sudah memiliki Total 203 Armada dengan rute penerbangan sebanyak 69
Destinasi (110 rute) Domestik dan 22 Destinasi (40 rute) Internasional. Banyaknya armada yang
dimiliki harus tetap dijaga kondisi serta dilakukan pemeliharaan guna memastikan armada yang ada
senantiasa laik udara dan memenuhi standar keselamatan dunia. Hal ini selaras dengan Airworthness
Management yang sudah ada di PT Garuda Indonesia. Namun belum ada sistem yang membantu
untuk memastikan kondisi pesawat, sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat membantu untuk
mempermudah pengecekan kondisi dan pemeliharaan armada agar senantiasa laik udara dan
memenuhi standar keselamatan dunia.
Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat mempermudah pekerjaan petugas dalam
mengecek kondisi dan melakukan pemeliharaan armada sehingga menjadi lebih efektif dan efisien
dalam berbagai aspek.

2
Business Objective FR
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k

Tujuan Strategis PT Garuda Indonesia adalah senantiasa untuk meningkatkan kualitas layanan yang
berorientasi kepada kepuasan para pelanggannya. Layanan yang berkualitas diberikan kepada para
penumpang bukan hanya di dalam pesawat, namun juga sebelum dan sesudah penerbangan.
Peningkatan kualitas layanan untuk pelanggan dapat berupa perbaikan kondisi armada dan pemeliharaan
yang rutin sehingga armada yang ditumpangi dapat memberikan kenyamanan mulai dari sebelum,
didalam dan sesudah penerbangan.

Proyek Sistem Informasi Pemeliharaan dan Pengecekan Kondisi Armada (SIMPEDA) dimaksudkan untuk
mendukung tujuan dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeliharaan dan pengecekan
kondisi armada yang dapat berdampak positif pada peningkatan kualitas layanan untuk para penumpang.
Hal ini akan meningkatkan profitabilitas dengan mengurangi biaya-biaya perbaikan yang tidak rutin dan
tidak diperlukan serta dapat menarik penumpang dengan kualitas layanan yang telah ditingkatkan secara
maksimal.

3
FR
Current Situation and Problem / Opportunity Statement
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k

PT Garuda Indonesia memiliki pihak ketiga yang bertugas untuk menangani usaha di bidang perbaikan
dan pemeliharaan pesawat yaitu PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. Namun perusahaan
tersebut belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam membantu proses pemeliharaan dan
pengecekan kondisi pesawat serta perbaikan pesawat itu sendiri. Tujuan utama adanya pihak ketiga
adalah untuk membantu di bidang jasa perawatan pesawat terbang, perawatan komponen perawatan
mesin dan sebagainya. Penggunaan utama dari SIMPEDA adalah untuk membantu pekerjaan petugas
dalam pemeliharaan dan pengecekan kondisi pesawat sehingga informasi yang diberikan mudah
diterima dan menambah nilai efesien dan efektifas dalam proses pengerjaan tersebut.

4
Critical Assumption and Constraint FR
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k

Sistem Informasi yang diusulkan harus menjadi asset yang bernilai bagi PT Garuda Indonesia.
Perseroan hendaknya aktif memberi support dengan membuat anggaran dalam proyek
pembuatan sistem ini sehingga proyek bisa dijalankan dan menjadi sitem yang dapat menunjang
tujuan bisnis Perseroan. Sistem baru harus dapat dijalankan oleh petugas yang memiliki
kepentingan dan didukung dengan hardware dan software yang sudah ada sehingga dapat
meminimasi kebutuhan technical support. Sistem harus mudah digunakan dan diakses oleh
petugas yang berkepentingan sehingga dapat membantu meringankan pekerjaan dan
meningkattkan pelayanan dengan rutin melakukan pemeliharaan dan pengecekan kondisi armada
dengan menggunaakn sistem yang diberikan oleh PT. Garuda Indonesia.

5
Analysis of Options and Recommendation FR
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k

Terdapat tiga opsi untuk peluang tersebut :


1) Sistem Informasi tidak dibuat ; proses pemeliharaan dan pengecekan kondisi armada dilakukan
secara manual tanpa menggunakan sistem yang terintegrasi.
2) Sistem informasi dibuat dengan dukungan software dan hardware Perseroan ; proses
pemeliharaan dan pengecekan kondisi armada dilakukan dengan menggunakan sistem informasi
yang dibuat namun software serta hardware yang digunakan berasal dari di Perseroan.
3) Sistem Informasi dibuat dengan pengadaan dari awal ; proses pemeliharaan dan pengecekan
kondisi armada dilakukan dengan menggunakan sistem informasi yang dibuat dengan software
dan hardware yang akan digunakan harus melalui proses pengadaan terlebih dahulu

6
Preliminary Project Requirement FR
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k

Fitur utama dari Sistem Informasi Pemeliharaan dan Pengecekan Kondisi Armada (SIMPEDA)
mencakup :
1) Terdapat fitur untuk pemeliharaan armada yang berisi jadwal rutin yang harus dilakukan serta
deskripsi kegiatan yang sedang dilakukan.
2) Terdapat fitur untuk pengecekan kondisi armada yang berisi daftar bagian-bagian armada yang
harus dicek oleh petugas yang memiliki keahlian sehingga kondisi yang di-inputkan ke sistem
sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan.
3) Keamanan untuk mengakses sistem, yakni harus dilakukan oleh petugas yang berwenang dan
memiliki keahlian di bidangnya.
4) Akses kepada sistem yang selalu terekam sehingga dapat mengetahui apakah petugas melakukan
pekerjaannya dengan baik atau tidak.
5) Hasil pemeliharaan dan pengecekan kondisi armada dapat dilihat oleh pihak ketiga yaitu PT
Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk sehingga informasi dari sistem dapat langsung
terintegrasi dengan pihak ketiga yang berwenang di bidangnya.
7
Budget Estimate and Financial Analysis FR
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k

Estimasi biaya awal untuk keseluruhan proyek ini adalah Rp adalah 75.000.000. Estimasi ini
didasarkan pada pekerjaan manajer proyek sekitar 8 jam per minggu selama 6 bulan dan 7 anggota
tim proyek dengan total sekitar 15 jam per minggu selama 6 bulan. Seorang manajer proyek akan
memperoleh Rp 50.000 per jam. Anggota tim lain dibayar rata-rata Rp.75.000 per jam. Estimasi biaya
awal juga mencakup Rp 10.000.000 untuk pembelian software yang dibutuhkan untuk
mengembangkan proyek. Setelah selesai, terdapat biaya perawatan sebesar Rp 12.000.000 per tahun
terutama untuk memperbaiki bug yang ada dan meng-update informasi.

Manfaat yang diproyeksikan didasarkan pada peningkatan efeisiensi dan efektifitas dari proses bisnis
yang dilakukan setelah proyek ini. Sebelum adanya aplikasi ini, aktivitas pemeliharaan dan
pengecekan kondisi armada mungkin saja tidak rutin dan kurang dikontrol sehingga proses tersebut
kurang maksimal yang berakibat pada menurunnya kualitas armada yang berdampak pada layanan
penerbangan. Dengan adanya sistem ini, kegiatan pemeliharaan dan pengecekan kondisi armada
dapat dikontrol dengan mengharuskan petugas dan ahli memeriksa armada.
8
Budget Estimate and Financial Analysis (cont.) FR
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k

Jika suatu proyek untuk pembuatan sistem pemeliharaan dan pengecekan kondisi armada
menghasilkan profit sebesar Rp 320.000 untuk semua armada dalam sehari per satu kali
penerbangan. Jika dari jumlah armada sebanyak 203 armada yang dimiliki PT Garuda Indonesia dan
maksimal 1 armada terbang sebanyak 2 kali dalam sehari maka akan didapat profit total sekitar Rp
233.600.000 per tahun.

Exhibit A memberikan ringkasan biaya proyek dan manfaat serta menunjukan estimasi Net Present
Value (NPV), Return of Investment (ROI) dan tahun terjadinya payback. Juga terdapat daftar asumsi
yang dibuat dalam menyusun analisis finansial awal ini. NPV bernilai Rp 641.688.000 dan Discounted
ROI untuk sstem dengan masa hidup 3 tahun tepat 468 persen.

9
Schedule Estimate FR
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k

Sponsor atau Perseroan menginginkan proyek diselesaikan dalam waktu enam bulan.
Semakin cepat proyek diselesaikan semakin berdampak baik bagi PT Garuda Indonesia
dan juga pemegang proyek. Karena dapat menambah nilai kepercayaan dan citra positif
bagi perusahaan yang berdampak pula pada masa yang akan datang. Proyek harus
diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan atau maksimal 6 bulan, tetapi diasumsikan
penggunaan secara efektif sistem ini setidaknya selama 3 tahun.

10
Potential Risks FR
P T. G a r u d a I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) T b k

Terdapat beberapa risiko pada proyek ini yaitu :


1) Konsistensi terhadap pekerjaan yang diberikan
2) Kedisiplinan para pegawai dalam membuat sistem baru
3) Senantiasa mengerjakan proyek secara maksimal dan bukan main-main
4) Proyek diselesaikan dengan tepat waktu namun tidak sesuai dengan permintaan client
5) Proyek tidak dapat diselesaikan dalam waktu 6 bulan
6) Terdapat pegawai yang sakit atau tidak bisa mengerjakan kewajibannya

11
FR

Exhibits

12
Reference : Annual
Report PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk

13
Thank You.
Any Question?

14

Anda mungkin juga menyukai