Anda di halaman 1dari 23

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

(PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF)

DISUSUN OLEH:
MEI RAHMAWATI
MERI SUSANTI
MILDA MARSHELLA
NURFITRI ANA ANBUSTRI
SELFI NUGRAHENI
KONSEP DASAR ASESMEN ALTERNATIF
A. LATAR BELAKANG

Pada penggunaan asesmen alternatif hanya menggunakan tes tertulis (paper and pencil test) test

tertulis  hanya dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif  dan ketrampilan

sederhan namun tidak dapat mengukur hasil belajar yang kompleks. namun dalam kenyataannya tes ini

dilakukan tanpa memperhatikan proses pembelajaran . yang membuat tes ini tidak hanya guru asli tetapi

dapat dilakukan oleh guru lain asalkan guru tersebut mengethui kompetensi dasar yang akan dicapai dan

menguasai materi. didalam tes ini berorientasi pada pencapaia hasil belajar siswa bukan pada proses

belajar. kelemahan yang timbul dalam proses tes ini dalam pembelajaran yang dikenal dengan asesmen

alternatif.
B. KONSEP DASAR ASESMEN ALTERNATIF
Penilaian asesmen merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan sistem
pendidikan secara keseluruhan. ada beberapa istilah dalam asasmen yaitu traditional assesment ,
performance assesment , authentic assesment , potofolio assesment , achievement assesment dan
alternative assesment .
1) Traditional assesment mengacu pada tes tulis
2) Performance assesment yaitu siswa diminta untuk kinerja nyata dalam dalam  penyelesaian tugas.
3) Authentic assesment yaitu penerepan siswa diluar sekolah berdasarkan  kemampuannya.
4) Portofolio assesment yaitu kumpulan hasil karya siswa.
5) Achivement assesment tes yaitu tulis untuk mengukur tingkat kemampuan siswa.
6) Alternative assesment tes yang tidak hanya dengan tes tulis namun merupakan alternatif dari
asesmen traditional. 
C. LANDASAN PSIKOLOGIS
Assesment alternatif tidak hanya menilai hasil/produk belajar saja namun menilai proses belajarnya juga.
assesment alternatif juga mengacu dari beberapa teori diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Teori fleksibilitas koqnitif dari r.spiro (1990) teori ini menyatakan bahwa hakikat belajar adalah kompleks
dan tidak terstruktur.
2) Teori belajar bruner (1996) mengatakan bahwa belajar ialah suatu proses aktif dilakukan siswa dengan cara
mengkontruksi sendiri gagasan baru ,pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.dalam teori ini diharapkan
siswa dapat menerapkan kempuannya kedalam hal yang lebih luas.
3) Generative learning model dari obsorne dan ittrock (1983) menjelaskan bahwa otak tidak hanya pasif
menerima informasi tetapi aktif membentuk dan menginterpretasikan sesuatu.lebih ke fungsi otak beserta
fungsinya.
4) Experiental learning theory dari c.rogers (1969) teori yang membedakan dua jenis belajar yaitu cognitive
learning (pengetahuan) dan experiental learning (pengalaman).
5) Multiple intelligent theory dari howard gardner (1983) suatu kemampuan seseorang yang digunakan untuk
memecahkan masalah atau kemampuan untuk menunjukkan suatu produk yang dihargai oleh suatu budaya.
D. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ASESMEN ALTERNATIF
1. Keunggulan Asesmen Alternatif :
a)Dapat menilai hasil belajar yang kompleks
b)Menyajikan hasil penilaian yang lebih kongkrit,langsung dan lengkap.
c)Meningkatkan motivasi siswa
d)Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata.
e)Siswa mampu mengevaluasi diri sendiri terhadap hasil karyanya sendiri.
f)Membantu guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang dilakukan.
g)Membantu memecahkan masalah yang dihadapi di kehidupan sehari hari.
2. Kelemahan Asesmen Alternatif :
h)Membutuhkan banyak waktu
i)Adanya unsur subyektif dalam penilaian
j)Ketetapan penskoran rendah
k)Tidak tepat untuk kelas besar
BENTUK ASESMEN KINERJA

Langkah-langkah yang harus diperhatikan guru dalam menyusun tugas adalah : struktur

asesmen kinerja terdiri dari tugas (task) dan kinerja penilaian (rubric). Informasi kinerja siswa

dapat diperoleh dari berbagai jenis tugas atau tagihan antara lain computer adaptive testing , tes

uraian , tugas individu, tugas kelompok, dan sebagainya.


Langkah langkah yang harus diperhatikan guru dalam menyusun tugas yaitu,
1. Mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang akan dimiliki siswa setelah mereka mengerjakan
tugas tersebut.
2. Merancang tugas yang memungkinkan siswa dapat menunjukkan kemampuan siswa dalam berpikir
dan ketrampilan. Setiap tugas hendaknya memiliki kedalaman dan keluasaan yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.
3. Menetapkan kriteria keberhasilan. Setelah tugas disusun dengan baik maka tugas guru selanjutnya
adalah menetapkan kriteria keberhasilan yang akan digunakan sebagai patokan untuk menilai kinerja
siswa.Kriteria keberhasilan yang dibuat sebaiknya secara rinci sehingga dapat menilai setiap kinerja
yang diharapkan. Kriteria tersebut diperlukan agar guru dapat memberikan penilaian yang
obyektif.Sebelum tugas dan rubrik digunakan , kita perlu menilai kualitas rubrik dan tugas yang telah
kita buat.
Berdasarkan jenisnya rubric dibedakan menjadi dua yaitu , holistic rubric dan
analytic rubric. Hoslistic rubric merupakan rubrik yang dimensi atau aspek yang
akan dinilai serta deskripsinya dibuat secara umum. Karena sifatnya seperti
itu,holistic rubric dapat digunakan untuk menilai berbagai jenis kinerja.
Sedangkan analitic rubric merupakan rubric yang dimensi atau aspek kinerjanya
serta deskripsi setiap aspeknya dibuat lebih rinci. Karena sifatnya yang seperti
itu, analythic rubric hanya dapat digunakan untuk menilai kinerja tertentu.
ASESMEN PORTOFOLIO

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PORTOFOLIO


Portofolio adalah kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan upaya, proses, hasil dan
kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu.
Menurut jon mueller tujuan penggunaan portofolio adalah sebagai berikut:
1. Menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa.
Menunjukkan perkembangan atau perubahan kinerja siswa
Membantu mengembangkan proses keterampilan seperti self evaluation (evaluasi diri) dan perumusan tujuan
2. Menunjukkan kemampuan siswa
 Menunjukkan kinerja siswa pada akhir semester dan akhir tahun
 Menyiapkan hasil kerja terbaik untuk ditunjukkan kepada orang lain
3.  Menilai keseluruhan hasil belajar siswa
 Menyiapakan karya siswa untuk memperoleh nilai akhir
 Menyimpan perkembangan karya siswa untuk mencapai kriteria yang telah ditetapkan
Sedangkan asesmen portofolio adalah asesmen yang menuntut adanya kerja
sama antara murid dengan guru. Asesmen portofolio tidak hanya sekedar
kumpulan hasil karya siswa yang terpenting adalah proses seleksi yang
dilakukan berdasar kriteria tertentu untuk dimasukkan ke dalam kumpulan hasil
karya. Kumpulan hasil karya tersebut digunakan oleh siswa untuk melakukan
refleksi sehingga siswa mampu mengenal kelemahan dan kelebihan karya yang
dihasilkan.
B.     PERENCANAAN PORTOFOLIO
Menurut shaklee (1997) delapa pedoman yang harus diperhatikan saat merencanakan portofolio
adalah:
1. Menentukan kriteria atau standar yang digunakan sebagai dasar asesmen portofolio.
2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan hasil belajar yang dapat diamati.
Kriteria atau standar tersebut harus sesuai dengan umur, kelas dan materi yang akan dinilai
3. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum.
4. Menentukan orang yang berkepentingan secara langsung (stakeholder) dengan portofolio siswa.
Stakeholders yang terpenting dalam portofolio siswa adalah guru, siswa, teman sekelas dan orang
tua siswa.
5. Menentukan jenis – jenis bukti yang harus dikumpulkan

6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasar


bukti yang dikumpulkan
7. Menetukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio,
pelaporan informasi dan asesmen portofolio.
8. Mengatur bukti – bukti portofolio berdasar umur, kelas atau isi agar kita dapat
membandingkan.
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dan disepakati dengan siswa maka tugas guru
kemudian adalah melaksanakan asesmen portofolio sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Dalam pelaksanaan tersebut, tugas guru adalah:
1. Mendorong dan Memotivasi Siswa.
Memberi dorongan, semangat dan motivasi kepada siswa untuk menghasilkan karya terbaik. Tugas
portofolio merupakan tugas yang diberikan sesuai dengan kondisi yang nyata pada kehidupan
siswa.
2. Memonitor Pelaksanaan Tugas.
Guru perlu melakukan pertemuan rutin dengan siswa guna mendiskusikan permasalahan yang dihadapi
siswa.  Berilah komentar terhadap karya siswa. Mintalah juga siswa untuk memberi komentar terhadap hasil
karyanya sendiri. Komentar yang diberikan oleh siswa sendiri terhadap hasil karyanya diharapkan dapat
digunakan utuk memperbaiki kelemahan dan hambatan yang dialami siswa. Hasil monitoring yang
dilakukan oleh guru akan dapat dijadikan sebagai bahan bagi pembelajaran berikutnya. Agar guru
memperoleh gambaran yang utuh mengenai kemampuan siswa, guru perlu juga mengadakan pertemuan
dengan orang tua siswa. Guru dapat meminta siswa masukkan dari orang tua siswa tentang aktivitas siswa
di rumah. Orang tua daoat memberikan masukkan tersebut secara lisan atau tertulis.
3. Memberikan Umpan Balik
Umpan balik dapat berupa komentar terhadap karya sswa yang bersifat kritis dengan tujuan untuk
memperbaiaki atau meningkatkan kemampuan siswa.
4. Memamerkan Hasil Portofolio Siswa
Pamerkanlah hasil karya siswa yang mengundang stakeholders yang berhubungan langsung dengan
fortofolio.
D. PENGUMPULAN BUKTI PORTOFOLIO
Beberapa guru memilih untuk menyimpan dua portofolio untuk setiap siswa. Satu portofolio
disimpan sebagai bukti akhir pencapaian hasil belajar siswa dan satu lagi digunakan sebagai
portofolio yang terus dikembangakan oleh siswa. Setiap satu minggu sekali atau dua minggu sekali,
guru dan siswa mereview karya siswa kemudian memperbaikinya. Setelah itu guru dan siswa
menyeleksi atau memilih hasil perbaikan pekkerjaan untk dikumpulkan dan disimpan ke dalam
folder sebagai bukti perkembangan karya siswa.
E. TAHAP PENILAIAN
1. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama antara guru
dengan siswa pada awal pembelajaran
2. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten. Bila ada perubahan atau ada
persepsi yang berbeda dalam menerjemahkan kriteria tersebut maka masalah tersebut harus
dibicarakan bersama – sama antara guru dengan murid pada waktu pertemuan berkala yang telah
dirancang.
3. Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran berikutnya.
4. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
A.    KONSEP DASAR

Kemampuan efektif meruapakan bagian dari hasil belajar siswa yang sangat penting. Keberhasilan
pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa.
Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang
mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga mereka akan dapat mencapai hasil pembelajaran
yang optimal. Walaupun para guru sadar akan hal ini tetapi belum banyak tindakan yang dilakukan
guru untuk meningkatakan minat dan mengembangkan sikap positif terhadap mata pelajaran. Fakta
yang ada sampai saat ini pembelajaran masih di dominasi pada pengembangan ranah
kognitif.  Menurut krathwohl (dalam groundlund and linn, 1990), ranah fektif terdiri atas 5 level
yaitu:
1. Receiving merupakan keinginan siswa untuk memperhatikan suatu gejala atau stimulus misalnya aktifvitas
dalam kelas, buku atau musik.
2. Responding merupakan partisipasi aktif siswa untuk merespon gejala yang dipelajari. Hasil pembelajaran
pada level ini menekankan pada perolahan respon, leinginan memberi respon, atau kepuasan dalam memberi
respon.
3. Valuing merupakan kemampuan siswauntuk memberikan nilai, keyakinan atau sikap dan menunjukkan suatu
derajat internalisasi dan komitmen.
4. Organization merupakankemampuan anaka untuk mengorganisasi nilai yang satu dengan yang lain dan
konflik antar nilai internal dan konsisten.
5. Characterization merupakan level tertinggi dalam ranah afektif. Pada level ini siswa sudah memiliki sistem
sudah memiliki sistem nilai yang mampu mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga menjadi
pola hidupnya.
Karakteristik yang penting dalam ranah afektif adalah sikap, minat, konsep diri, dan nilai.
1. Sikap, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila pihak sekolah mampu mengubah sikap siswa dari
sikap negatif menjadi sikap positif.
2. Minat, menurut getzel, minat adalahsuatu disposisi yang terorganisir melaluipegalaman yang mendorong
sesorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan
memperoleh sesuatu.
3. Konsep diri, dengan mengetahui informasi konsep diri setiap siswa, sekolah diharapkan mampu
menyediakan lingkungan belajar yang kondusif serta memotivasi siswa dengan tepat.
4. Nilai, sekolah perlu membantu siswa untuk menentukan dan menguatkan nilai yang bermakna bagi siswa
agar siswa mampu mencapai kebahagiaan diri dan mampu memberikan hal yang positif bagi masyarakat.
 
B.     BEBERAPA CARA PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Menurut Ericson, penilaian afektif dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengamatan langsung, yaitu dengan memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku siswa
terhadap sesuatu, benda, orang, gambar atau kejadian.
2. Wawancara, dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka atau tertutup.
3. Angket atau kuisioner, merupakan suatu perangkat pertanyaan atau isian yang sudah disediakan
pilihan jawaban baik berupa pilihan petanyaan atau pilihan bentuk angka
4. Teknik proyektil. merupakan tugas atau pekerjaan yang belum pernah dikenal siswa. Para siswa
diminta untuk mendiskusikan hal tersebut menurut penafsirannnya.
5. Pengukuran terselubung, merupakan pengamatan tentag sikap dan tingkah laku sesorang dimana
yang diamati tidak tahu bahwa ia sedang diamati.
 
C.    LANGKAH – LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN AFEKTIF

Sama seperti dengan cara pengembangan alat ukur pada umumnya, pengembangan alat ukur afektif dimulai dengan:

1. Merumuskan tujuan pengukuran afektif

Pengembangan alat ukur afektif bertujuan untuk mengungkap nilai dan keyakinan siswa. Hasil pengukuran nilai berupa nilai
dan keyakinan siswa yang positif dan negatif. Sekolah berkewajiban mengembangkan nilai dan keyakinan siswa yang positif
dan menghilangkan nilai dan keyakinan yang negatif.

2. Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur

Pencarian definisi konseptual dapat anda lakukan dengan mencari buku teks yang relevan.

3. Menentukan definisi operasioan dari setiap afektif yang akan diukur

Penentuan definisi oprasional dimaksudkan untukl menentukan cara pengukuran definisi konseptual

4. Menjabarkan definisi operasioan variabel sesuai dengan jumlah indikator

Ketepatan pengukuran ranah afektif sangat ditentukan oleh kemamouan penyusun instrumen (guru atau peneliti) dalam
membuat atau merumuskan indikator

 
5. Menggunakan indikator sebagai acuan menulis pertanyaan dalam instrumen
Penulisan instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan skla pengukuran. Skala pengukuran yang paling banyak digunakan adalah skala
pengukuran liekert. Skala liekert merupakan salah satu jenis skala pengukuran rafnah afektif yang terdiri dari sejimlah pertanyaan yang diikutu
dengan penilaian responden terhadap setiap pertanyaan dengan menggnakan lima skala mulai dari yang paling sesuai sampai dengan yang paling
tidak sesuai.
6. Mengukir kembali setiap butir pertanyaan
Penelitian kembali instrumen yang selesai ditulis sebaiknya dilakukan oleh orang yang telah memiliki banyak pengalaman dalam mengembangkan
alat ukur afektif minimal 2 orang.  Berdassarkan masukan dari kedua ahli tersebut kita sempurnakan instrumen tersebut. Jika langkah ini selesai
dilakukan maka kita siap untk melakukan uji coba lapangan
7. Melakukan uji coba
Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah perangkat alat ukur tersebut sudah dapat memberikan hasil pengukuran seperti yang kita inginkan.
8. Menyempurnakan instrumen
Pada saat ini sudah banyak program analisis data yang beredar di pasaran yang dapat kita manfaatkan untuk mengolah data. Berdasarkan data hasil
uji coba kita akan dapat memperbaiki butir 0 butur pertanyaan yang dianggap lemah.
9. Mengadministrasikan instrumen
Artinya adalah pengambilan data di lapangan. perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu: Kesiapan perangkat instrumen, Tenaga lapangan Kesiapan
responden
•  
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai