Anda di halaman 1dari 43

PENGGOLONGAN

&
JENIS
KREDIT/PEMBIAYAAN
PENGGOLONGAN
KREDIT
KREDIT/PEMBIAYAAN
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992
Tentang Perbankan,
Pasal 1 butir (11) dan (12):
KREDIT adalah:
“ Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga” .

PEMBIAYAAN adalah:
“ Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil” .
OBJEK KREDIT/PEMBIAYAAN
 Berdasarkan pengertian Kredit dan Pembiayaan tsb, OBJEK
KREDIT/PEMBIAYAAN berbentuk uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu dan tidak berbentuk barang.

 Dengan demikian dalam hukum Indonesia dewasa ini kredit


perbankan/akad pembiayaan objeknya selalu dalam bentuk
uang atau tagihan.

 Apabila dalam perjanjian kredit berkaitan dengan pembelian


barang (misalnya Kredit Pemilikan Rumah atau Kredit
Kendaraan Bermotor),
maka akan merupakan kredit yang bertujuan untuk membeli
barang atau benda tertentu.
PENGGOLONGAN
JENIS KREDIT
 Jenis kredit yang ada sekarang tidak dapat dipisahkan dari kebijakan
perkreditan yang digariskan sesuai dengan tujuan pembangunan.

 Kredit perbankan terdiri dari beberapa jenis jika dilihat dari beberapa segi
kriteria. Jenis kredit perbankan dapat dibedakan dgn mengacu pada kriteria
tertentu tsb.

 Pengklasifikasian jenis-jenis kredit tsb bermula dari klasifikasi yang


dijalankan oleh perbankan dalam rangka mengontrol portofolio kredit scr
efektif.

 Pengelompokan kredit dgn melihat jenisnya tsb tidaklah merupakan


sesuatu yg kaku, pengelompokan tsb hanyalah untuk mempermudah dalam
penatalaksanaannya, karena pada dasarnya kredit tsb mempunyai
kesamaan yang asasi, maksudnya satu jenis kredit dapat saja dimasukan
dalam beberapa pengklasifikasian.
PENGGOLONGAN KREDIT
KREDIT MENURUT
SIFAT PENGGUNAANNYA
KREDIT INVESTASI.
Kredit investasi digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau
membangun proyek, rehabilitasi. Umumnya kredit investasi
penggunaannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama.

KREDIT MODAL KERJA.


Kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi
dalam operasionalnya. Umumnya kredit modal kerja diberikan
untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-
biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi
perusahaan.
PENGGOLONGAN KREDIT
KREDIT MENURUT
TUJUAN PENGGUNAAN
KREDIT PRODUKTIF.
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.

KREDIT KONSUMTIF.
Kredit yang digunakan untuk keperluan yang bersifat konsumtif atau
digunakan secara pribadi. Dalam kredit ini tidak terdapat
penambahan barang dan jasa yang dihasilkan.
PENGGOLONGAN KREDIT
KREDIT MENURUT KETERIKATANNYA DENGAN
DOKUMEN
(documentary credit)

Dikenal istilah pembayaran menggunakan L/C (letter of Credit).

L/C (letter of Credit), yaitu setiap janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis
pemohon yang mengikat Bank pembuka untuk;
- Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya; atau
- Mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima; atau
- Memberi kuasa kepada Bank lain untuk melakukan pembayaran kepada
penerima, mengaksep dan membayar wesel2 yg ditarik oleh penerima; atau
- Memberi kuasa kepada Bank lain untuk menegosiasi wesel yang
ditarikoleh penerima atas penyerahan dokumen sepanjang persyaratan telah
dipenuhi.
PENGGOLONGAN KREDIT
KREDIT MENURUT JANGKA WAKTU
 KREDIT JANGKA PENDEK
Dikategorikan sebagai kredit jangka pendek bila periode kredit kurang dari 1
(satu) tahun. Setelah jangka waktu berakhir, umumnya bank
memperkenankan untuk diperpanjang kembali. Kredit jangka pendek
umumnya digunakan untuk keperluan modal kerja.

 KREDIT JANGKA MENENGAH


Dikategorikan sebagai kredit jangka menengah bila periode kredit antara 1
(satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun. Kredit jangka menengah
umumnya diberikan untuk investasi jangka pendek, pembelian kendaraan
bermotor, dan produksi.

 KREDIT JANGKA PANJANG


Dikategorikan sebagai kredit jangka panjang bila periode kredit di atas 3 (tiga)
atau 5 (lima) tahun. Biasanya penggunaannya untuk investasi jangka
panjang atau untuk pembelian rumah.
PENGGOLONGAN KREDIT
KREDIT DITINJAU DARI SEGI JAMINAN
 KREDIT DENGAN JAMINAN (secured loan).
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan yang secara fisik dapat
meyakinkan bank akan kemampuan debitur dalam pengembalian kredit.
Kredit tersebut adalah jenis kredit yang penilaiannya dari segala aspek
dengan tekanan pada jaminan secara fisik.

 KREDIT TANPA JAMINAN(unsecured loan).


Kredit tanpa jaminan dikenal pula dengan kredit blangko merupakan kredit
yang tidak didukung dengan jaminan secara fisik. Yang menjadi penekanan
dalam kredit semacam ini adalah bonafiditas dan prospek perusahaan.
Dalam ketentuan normatif yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998,
dalam Pasal 8 dimungkinkan untuk merealisir kredit tanpa jaminan.
PENGGOLONGAN KREDIT
KREDIT DITINJAU DARI SEKTOR USAHA
 KREDIT PERTANIAN, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan
atau pertanian rakyat.

 KREDIT PETERNAKAN, untuk membiayai peternakan ayam dalam jangka pendek


atau kambing/sapi untuk jangka panjang.

 KREDIT INDUSTRI, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau
besar.

 KREDIT PERTAMBANGAN, untuk membiayai usaha tambang. Misalnya tambang


emas, minyak atau timah.

 KREDIT PENDIDIKAN, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun


sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula kredit yang diberikan bagi para
mahasiswa.

 KREDIT PROFESI, diberikan kepada para profesional seperti, dosen, dokter atau
pengacara.

 KREDIT PERUMAHAN, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau


JENIS KREDIT
DALAM PRAKTIK
PERBANKAN
BEBERAPA ISTILAH
DALAM KREDIT PERBANKAN
ACCOUNT

ACCOUNT BALANCE

REKENING

REKENING GIRO

REKENING KORAN
BEBERAPA ISTILAH
DALAM KREDIT PERBANKAN
 ACCOUNT (Black’s Law Dictionary )
“ A detailed statement of the mutual demands in the nature of debit and credit
between parties, arising out of contracts or some fiduciary relation.
A statement in writing, of debits and credits, or of receipts and payments;
a list of items of debits and credits, with their respective dates.
A statement of pecuniary transactions;
a record of course of business dealings between parties;
a list or statement of monetary transactions, such as payments, losses, sales,
debits, credits, accounts payable, account receivable, etc.,
in most cases showing a balance or result of comparison between items of an
opposite nature.”

 ACCOUNT BALANCE (Black’s Law Dictionary )


“Difference between debit and credit sides of an account.”
BEBERAPA ISTILAH
DALAM KREDIT PERBANKAN
 REKENING (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Hitungan pembayaran (uang berlangganan, uang sewa, dan
sebagainya).

 REKENING GIRO (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Rekening bank yang menata-usahakan dana yang sewaktu-waktu dapat
ditarik atau disetor oleh nasabah.

 REKENING KORAN (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


(1) Hubungan utang piutang yang secara periodik dilakukan
perhitungan penyelesaiannya;
(2) Rekening pribadi atau perseorangan di bank (giro).
ISTILAH REKENING KORAN DALAM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pasal 243 KUHDagang

•“ Juga selainnya dalam hal peruntukan atau akseptasi, yang


disebutkan dalam pasal yang lalu, surat-surat wesel atau surat-surat
dagang atau surat-surat lain yang telah dikirimkan kepada si pailit,
dapat dituntut kembali, biarpun satu dan lain dimasukkan dalam suatu
rekening courant,

•asal saja orang yang mengirimkan surat-surat tadi, pada waktu


pengiriman itu, atau sesudah itu, tidak pernah berutang sesuatu
jumlahpun kepada si pailit, tidak termasuk disitu biaya-biaya yang
harus dibayar untuk pengiriman tersebut”
ISTILAH REKENING KORAN DALAM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas


Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

• Istilah “ Rekening Koran” , tidak disebutkan lagi, dan sebagai


penggantinya digunakan istilah “ GIRO” .

•Pasal 1 Butir 6:
GIRO adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya, atau dengan pemindah-bukuan.
KREDIT REKENING KORAN
Istilah rekening koran (Belanda: rekening courant, Inggris:
account current) sering dipergunakan dalam perjanjian kredit
bank, yang merumuskannya dengan kata-kata:
------------------------------------- Pasal …
------------------------------------
•Bank membuka/ menyediakan pada kantornya di Jakarta untuk
pinjaman kepada Debitur yaitu dalam bentuk pinjaman dalam
rekening koran sampai jumlah setinggi-tingginya Rp…………
(………………………...…)
•Jumlah pinjaman tersebut tidak termasuk bunga dan biaya-biaya.
-----------
KARAKTERISTIK
KREDIT REKENING KORAN
1. Pengambilan dana dengan menggunakan cek atau bilyet giro
atau sarana lainnya yang diterbitkan oleh bank tersebut.
Khusus untuk pengambilan uang secara tunai hanya
menggunakan cek;

2. Rekening koran dibuka terlebih dahulu dengan suatu


perjanjian pembukaan rekening koran di mana nasabah
menanda-tangani dan tunduk terhadap syarat-syarat
pembukaan rekening koran. Rekening koran dapat ditutup
sesuai dengan syarat-syarat yang diperjanjikan;
KARAKTERISTIK
KREDIT REKENING KORAN
3. Penata-bukuan fasilitas kredit rekening koran ditutup setiap akhir bulan
atau pada waktu yang diperjanjian;

4. Setiap akhir bulan, bank akan menerbitkan salinan rekening koran dan
dikirimkan kepada debitur untuk dikaji ulang arus mutasi debet dan
mutasi kredit, penggunaan fasilitas dan bunga-bunga serta biaya-biaya
yang dibebankan pada bulan berjalan;

5. Debitur dianggap menyetujui isi rekening koran, jika dalam waktu yang
diberikan (umumnya lima belas hari) tidak terdapat sanggahan atau
keluhan yang mempertanyakan isi rekening;
KARAKTERISTIK
KREDIT REKENING KORAN
6. Pemegang rekening bertanggung-jawab, antara
lain:
– Terhadap kehilangan cek dan bilyet giro;
– Terhadap penggunaan cek dan bilyet giro;
– Akibat yang timbul dari penyalah-gunaan cek dan bilyet giro;
– Melaporkan hilangnya blanko cek dan bilyet giro, kepada bank dan
pihak yang berwajib;
– Menyampaikan perintah-perintah kepada bank secara tertulis;
– Mengembalikan blanko cek dan bilyet giro, jika hubungan fasilitas dan
atau rekening koran berakhir.
– Tidak menarik cek atau bilyet giro melebihi pagu kredit yang diberikan.
KARAKTERISTIK
KREDIT REKENING KORAN
7. Bank berhak, antara lain:
– Menolak membayar penarikan cek dan bilyet giro yang melebihi pagu
kredit yang tersedia;
– Menolak membayar post dated cek (cek mundur), jika pagu kredit
tidak tersedia lagi;
– Mendebet bunga Mendebet bunga dan biaya-biaya atas fasilitas kredit
yang diperjanjikan.

8. Kewajiban bank:
– Mengirim salinan rekening koran kepada pemegang rekening;
– Melakukan perintah-perintah yang dibebankan pemegang rekening;
KARAKTERISTIK
KREDIT REKENING KORAN
9. Jangka waktu perjanjian kredit untuk fasilitas kredit rekening koran umumnya
dibatasi 1 (satu) tahun dan debitur dapat memperpanjang fasilitas kredit ini sebelum
jangka waktunya berakhir dengan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak bank;

10. Bank memutuskan perjanjian pemberian fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK)
secara sepihak, dalam hal:
– Pemegang rekening masuk dalam daftar hitam (black list) yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia secara periodik;
– Pemegang rekening tidak beritikad baik (misalnya menarik cek atau bilyet giro
kosong).

11. Akibat-akibat dari berakhirnya hubungan pemberian fasilitas kredit secara rekening
koran, bank berhak menagih saldo debet yang harus diselesaikan oleh debitur.
LOAN
 Pemberian fasilitas kredit perbankan, selain menggunakan istilah “ kredit” , terdapat pula
yang menggunakan istilah “ loan” .

PENGERTIAN LOAN

 “ LOAN” (Black’s Law Dictionary )adalah:“


 A lending. Delivery by one party to and receipt by another party of sum of money upon
agreement, express or implied, to repay it with or without interest.
 Loan includes:
(1) the creation of debt by the lender’s payment of or agreement to pay money to the debtor
or to a third party for the account of the debtor;
(2) the creation of debt by a credit to an account with the lender upon which the debtor is
entitled to draw immediately;
(3) the creation of debt pursuant to a lender credit card or similar arrangemnt; and
(4) the forbearance of debt arising from a loan.
LOAN
PENGERTIAN LOAN

• John Downes dan Jordan Elliot Goodman dalam Kamus Istilah Keuangan
dan Investasi, memberikan penjelasan tentang “ loan” atau pinjaman adalah:

Transaksi di mana seorang pemilik properti, yang disebut lender (pemberi


pinjaman), memperkenankan pihak lain, borrower (peminjam), untuk
menggunakan properti tersebut.
Biasanya yang meminjam berjanji untuk mengembalikan properti setelah
suatu periode tertentu dengan memberikan pembayaran untuk
penggunaan properti, yang dinamakan bunga.
Dokumentasi pemberian janji ini dinamakan surat Promes apabila
properti itu berupa uang tunai.
LOAN
PENGERTIAN LOAN
• Elly Erawaty dan J.S. Badudu memberikan
penjelasan “ loan” adalah:
“ Pinjaman, kredit. Sejumlah uang yang
dipinjamkan dengan syarat tertentu
misalnya tentang bunganya, jangka waktu
pengembaliannya atau jaminannya” .
LOAN
KESIMPULAN
• Bahwa yang dimaksud dengan “ loan” atau pinjaman adalah:
– Loan adalah pinjaman yang penyerahannya dilakukan oleh seorang pemberi pinjaman
kepada penerima pinjaman atas sejumlah uang atau properti tertentu, baik disyaratkan
dengan atau tanpa bunga;
– Loan merupakan suatu bentuk ciptaan hutang yang disesuaikan dengan kondisi dengan
tuntutan masyarakat, misalnya kartu kredit yang diterbitkan oleh bank atau lembaga
pembiayaan;
– Terdapat syarat-syarat dalam pemberian pinjaman yaitu adanya suatu jangka waktu
tertentu, bunga atau jaminan;
– Kesanggupan membayar kembali dari penerima pinjaman dalam bentuk suatu pernyataan
yang dinamakan dengan Surat Aksep.
• Terdapat beberapa fasilitas kredit yang menggunakan kata “loan” yaitu “Time
Loan”, “Revolving Loan”, “Non Revolving Loan”, “Fixed Loan”, “Demand Loan”
LOAN
DEMAND LOAN
• Fasilitas kredit “ Demand Loan” atau “ Call Loan” memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
– Bank selaku kreditur tidak langsung mencairkan fasilitas kredit “ Demand Loan” atau “ Call Loan
” , tetapi didasarkan atas permohonan dari debitur untuk mencairkan pinjaman;
– Penarikan atau pencairan pinjaman harus yang dilengkapi dengan Surat Aksep atau Promes;
– Penarikan atau pencairan pinjaman dilakukan berdasarkan arus kas (cash flow) berdasarkan jadual
kebutuhan dana yang telah dianalisis oleh bank sebelum fasilitas “ Demand Loan” atau “ Call
Loan” disetujui;
– Penggunaan fasilitas “ Demand Loan” atau “ Call Loan” diperuntukan bagi kebutuhan modal
kerja, tetapi tidak berfluktuatif seperti halnya dalam Kredit Rekening Koran (KRK);
– Penata-bukuan fasilitas “ Demand Loan” atau “ Call Loan” secara khusus dalam perhitungan bank
dan akan dibebankan terhadap rekening koran/giro debitur;
– Debitur harus mencadangkan dana untuk pembebanan provisi, bunga, bunga denda, biaya
administrasi dan biaya-biaya lainnya.
LOAN
TIME LOAN atau FIXED LOAN

PENGERTIAN
• Black’s Law Dictionary menjelaskan “ Time Loan” adalah:
– “One which is made for a fixed period of time and which generally may
not be repaid before the expiration of such time (without penalty) as
distinguished from a call or demand loan”.

• Abdurrachman memberikan penjelasan “ Time loan” adalah:


– “ Suatu loan, yang diadakan untuk suatu periode tertentu, dan yang tidak
boleh dibayar kembali sebelum akhir periode itu, atau sebelum habis
temponya loan itu, seperti yang dibedakan dari suatu call loan
LOAN
TIME LOAN atau FIXED LOAN

Karakteristik “ Time Loan” atau “ Fixed Loan” , yaitu:


 Bank selaku kreditur langsung mencairkan fasilitas kredit “Fixed Loan” pada saat
penanda-tanganan perjanjian kredit;
 Penarikan atau pencairan kredit harus yang dilengkapi dengan Surat Aksep atau Promes;
 Penggunaan fasilitas kredit “Fixed Loan” diperuntukan bagi kebutuhan investasi, bersifat
jangka pendek atau menengah;
 Penata-bukuan fasilitas kredit “Fixed Loan” secara khusus dalam rekening pinjaman
berdasarkan perhitungan bank dan akan dibebankan terhadap rekening koran/giro debitur;
 Debitur harus mencadangkan dana untuk pembebanan provisi, bunga, bunga denda, biaya
administrasi, angsuran-angsuran (jika fasilitas kredit “Fixed Loan” berupa angsuran) dan
biaya-biaya lainnya.
JENIS-JENIS
AKAD PEMBIAYAAN
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH Lampiran SEBI No.10/31/DPbs tanggal 7
Okt 2008 Tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan PBI No. 10/17/PBI/2008
tanggal 25 September 2008 Tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
•“ 3 (tiga) kegiatan usaha Bank Syariah, yaitu
1.akad-akad dalam penghimpunan dana,
2.penyaluran dana, dan
3.pelayanan jasa Bank Syariah.

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, adalah:


Kegiatan usaha Bank Syariah dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah, tidak ada RIBA,
sedangkan kegiatan usaha Bank Konvensional berdasarkan ketentuan2 konvensional dan
pendapatannya berbasiskan adanya bunga.

Beradasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah
dan Pihak yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untk mengambalikan dana tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN

Dalam UU Perbankan Syariah, yaitu yang dimaksud dengan pembiayaan adalah


penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berupa:

a.Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudarabah dan musharakah;

b.Transaksi sewa-menyewa dlm bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
mutahiya bittamlik;

c.Transaksi jual beli dlm bentuk piutang murabahah, salam, dan istisna;

d.Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qard;

e.Transaksi sewa menyewa jasa dlm bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
Akad MUDARABAH, adl transaksi penanaman dana dari pemilik dana
(sahibul mal) kpd pengelola dana (mudarib) utk melakukan kegiatan usaha
tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah
pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
Akad Pembiayaan

Nasabah BANK
(Keahlian/keterampil (Modal 100%)
an) Proyek/Usaha

Nisbah (X%) Pembagian Nisbah (Y%)


keuntungan

Modal
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
Akad MUSHARAKAH, adl transaksi penanaman dana dari 2 atau lebih
pemilik dana dan atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah
dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah
yang telah disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi
BANK
modal masing-masing.
Akad Pembiayaan Nasabah
Parsial: Aset Value Parsial: Aset Value

Proyek/Usaha

Bagi hasil keuntungan sesuai kesepakatan


nisbah.
Kerugian sesuai porsi kontribusi modal
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
Akad MURABAHAH, adl transaksi jual beli suatu barang sebesar harga
perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak,
dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada
pembeli.
1. Negosiasi &
persyaratan

BANK 2. Akad Pembiayaan Nasabah

5. Bayar
Angsuran

Suplier
3. Beli 4. Kirim
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
Akad SALAM, adl transaksi jual beli barang dgn cara pemesanan dgn syarat-
syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu scr penuh.

1. Negosiasi pesanan
dgn kriteria

BANK 2. Akad Pembiayaan Nasabah

4. Kirim 5. Bayar
3. Pemesanan dokume 5. Kirim barang
barang Nasabah n
dibayar tunai Produsen/Suplier
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
Akad ISTISNA, adl transaksi jual beli barang dlm bentuk pemesanan
pembuatan barang dgn kriteria dan persyaratan tertentu yg disepakati dgn
pembayaran sesuai dgn kesepakatan.

1. Pesan

BANK 2. Akad Pembiayaan Nasabah

3.
4. Kirim barang
Beli
Produsen/Suplier
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
Akad IJARAH, adl transaksi sewa-menyewa atas suatu barang dan atau jasa
antara pemilik objek sewa termasuk kepemilika Hak Pakai atas objek sewa
dgn penyewa untuk mendapatkan imbalan atau objek sea yang disewakan.

1. Butuh Objek Sewa

BANK 2. Akad Pembiayaan Nasabah

4. Kepemilikan
3. Beli Objek barang Kirim Objek Sewa
Sewa
Produsen/Suplier
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
Akad IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK (IMBT), adl transaksi sewa-
menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan
imbalan atas objek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan Hak
Milik objek sewa.
1. Butuh Objek Sewa

BANK 2. Akad Pembiayaan Nasabah

6. Alih Kepemilikan
3. Beli Objek 4. Kepemilikan 5. Kirim Objek Sewa
Sewa barang Beli
Produsen/Suplier
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
Akad QARD, adl transaksi pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan
kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus
atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

Nasabah Akad QARD BANK

Tenaga Modal
Kerja 100%

Usaha/proyek

Kembali Modal 100%

Keuntungan Modal
JENIS-JENIS AKAD PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN MULTIJASA, adl pembiayaan lain-lain dr Bank Syariah utk
Nasabah utk pemenuhan jasa2 tertentu, spt pendidikan dan kesehatan, dan jasa
lainnya tmsk transaksi komersial dlm valuta asing yg dibenarkan scr syariah.
Salah satu pembiayaan multijasa yaitu KAFALAH, adl transaksi penjaminan
yang diberikan oleh penanggung (kafil) kpd Pihak Ke-3 atau yang tertanggung
(makful lahu) utk memenuhi kewajiban pihak ke-2 (makful ‘anhu/ashil).
Nasabah Akad KAFALAH BANK

Fee

Jaminan pembayaran
Usaha/proyek kewajiban Nasabah

Keuntungan Modal
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai