Anda di halaman 1dari 58

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

BUNUH DIRI

Oleh
Syarniah
Pengertian Bunuh Diri
BUNUH DIRI adl tindakan agresif yang merusak diri
sendiri & dapat mengakhiri kehidupan.
Kedaruratan Psikiatri pd BD
Bunuh diri merup kedaruratan psikiatri  krn klien
berada dlm keadaan stres yg tinggi & menggunakan
koping yg maladaptif.

Bunuh diri merup tindakan merusak integritas diri atau


mengakhiri kehidupan.

Situasi gawat pd BD adl saat ide BD timbul secara


berulang tanpa rencana yg spesifik utk BD.
Continuum of Self-Protective Responses
(Stuart & Sundeen, 2005)

Adaptive Respons Maldaptive Respons

Self Enhancement Growth-


Indirect self-
(Menghargai diri) promoting risk Self- Suicide
destructive
taking (Berani injury (Bunuh diri)
behavior
ambil risiko dlm (Penced
(Merusak diri
mengembangkan eraan
sendiri secara
diri) diri)
tidak langsung)

Syarniah - Kep. Jiwa


Beck , dkk  mengemukakan
Individu yg sehat adl Individu yg
“Berpengharapan”.
Rentang Harapan – Putus
Harapan  merup rentang
adaptif – maladaptif.
RENTANG
HARAPAN – PUTUS HARAPAN
(Beck, Rawlins, & Williams, 1984)

Respons Adaptif Respons Maladaptif

Harapan Putus harapan


• Yakin •Tidak berdaya
• Percaya • Putus asa
• Inspirasi • Apatis
• Tetap hati • gagal & kehilangan
• Ragu-ragu
• Sedih
• Depresi
• Bunuh diri
Syarniah - Kep. Jiwa
Ketidakberdayaan, Keputusasaan, Apatis


Individu yg tdk berhasil memecahkan masalah akan meninggalkan masalah,
 krn merasa tdk mampu seolah – olah koping yg biasa bermanfaat sudah tdk
berguna lagi.

HDR, Apatis & tdk mampu mengembangkan koping yg baru serta yakin tdk
ada yg membantu.
Kehilangan, Ragu-ragu


Individu yg mempunyai cita2 terlalu tinggi & tdk realistis akan merasa gagal &
kecewa jk cita-citanya tdk tercapai.

Demikian pula jk individu kehilangan sesuatu yg sdh dimiliki, misalnya kehilangan
pekerjaan & kes, perceraian, perpisahan.

Individu akan merasa gagal, kecewa, rendah diri  dpt berakhir dgn BUNUH DIRI
DEPRESI


Dpt dicetuskan oleh rasa bersalah atau kehilangan yg ditandai dgn kesedihan &
rendah diri.

Keadaan Depresi merup indikasi terjadinya BD.

Individu berpikir ttg BD pd waktu Depresi Berat, namun tdk mempunyai tenaga utk
melakukannya.

Biasanya BD terjadi pd saat individu keluar dari keadaan Depresi Berat.
BUNUH DIRI


Adl tindakan agresif yg langsung thd diri sendiri utk mengakhiri kehidupan.

Keadaan BD didahului oleh respons maladaptif yg telah disebutkan
sebelumnya.

BD mungkin merup keputusan terakhir dari individu utk memecahkan
masalah yg dihadapi.
FAKTOR RISIKO TINGKAH LAKU BUNUH DIRI


1. Kegagalan utk adaptasi,  shg tdk dptmenghadapi stres.

2. Perasaan terisolasi,  dpt tjd krn kehilangan hub
interpersonal atau gagal melakukan hub yg berarti.

3. Perasaan marah atau bermusuhan. BD dpt merup
hukuman pd diri sendiri.

4. Cara utk mengakhiri keputusasaan.

5. Tangisan minta tolong.
Faktor Risiko Bunuh Diri
(Stuart & Sundeen)
Faktor Risiko Tinggi Risiko rendah
Umur 45 tahun & remaja 25 – 45 tahun & < 12 thn
Jenis Laki-laki Perempuan
Status kawin Cerai, pisah, janda / duda Kawin
Jabatan Profesional Pekerjaan kasar
Pengangguran Pekerja Pekerjaan
Penyakit fisik Kronik, Terminal Tdk ada yg serius
Ggn Mental Depresi, Halusinasi Ggn Kepribadian
Pemakai obat & alkohol Ketergantungan Tidak
PERNYATAAN YANG SALAH ttg
BUNUH DIRI
1. Ancaman BD hanya cara individu utk menarik
perhatian dan tdk perlu dianggap serius.  SEMUA
PERILAKU BD HARUS DIANGGAP SERIUS.
2. BD tdk memberi tanda. Delapan dari 10 individu
memberi tanda secara verbal atau perilaku sebelum
melakukan percobaan BD.
3. Berbahaya membicarakan pikiran BD pd klien. 
Hal yg paling penting dlm perencanaan kep adl
PENGKAJIAN YG AKURAT ttg RENCANA BD
KLIEN.
PERNYATAAN YANG SALAH ttg BUNUH DIRI
…cont’
4. Kecenderungan BD adl keturunan.  Tdk ada data &
hasil riset yg membantu pendapat ini krn pola
perilaku BD bersifat individual.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN
TINGKAH LAKU BUNUH DIRI
ASUHAN KEPERAWATAN PD RBD
1. PENGKAJIAN
a. Faktor risiko
b. Perilaku
c. Faktor predisposisi
d. Faktor Presipitasi
e. Penilaian stresor
f. Sumber koping
g. Mekanisme koping
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. PERENCANAAN
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
PENGKAJIAN
1. Tingkat Risiko
Pengkajian Tanda atau Gejala yg dpt menentukan
tingkat risiko dari tingkah laku BD.

a.  Pengkajian tk risiko oleh Hasson, Valente, & Risk


(1977, dikutip Shiver, 1986).
Pengkajian Tingkat RBD
INTENSITAS RISIKO
NO PERILAKU / GEJALA
RENDAH SEDANG TINGGI
1 Cemas Rendah Sedang Tinggi / Panik

2 Depresi Rendah Sedang Berat

3 Isolasi - MD Perasaan Perasaan tdk Tdk berdaya,


depresi yg berdaya, Putus putusasa, MD,
samar, tdk MD asa, MD Protes pd diri
sendiri
Pengkajian Tingkat RBD …cont’
INTENSITAS RISIKO
NO PERILAKU / GEJALA
RENDAH SEDANG TINGGI
4 Fungsi sehari-hari Umumnya Baik pd Tdk baik pd
baik pd semua beberapa semua
aktivitas aktivitas aktivitas
5 Sumber-sumber Beberapa Sedikit Kurang

6 Strategi koping Umumnya Sebagian Sebagian besar


konstruktif konstruktif destruktif
Pengkajian Tingkat RBD …cont’
INTENSITAS RISIKO
NO PERILAKU / GEJALA
RENDAH SEDANG TINGGI
7 Org penting/dekat Beberapa Sedikit atau Tdk ada
hanya satu

8 Pelayanan psikiatri yg Tdk, sikap Ya, umumnya Bersikap


lalu positif memuaskan negatif thd
pertolongan
9 Pola hidup Stabil Sedang (stabil Tdk stabil
tak stabil)
Pengkajian Tingkat RBD …cont’
INTENSITAS RISIKO
NO PERILAKU / GEJALA
RENDAH SEDANG TINGGI
10 Pemakai alkohol & obat Tdk sering Sering Terus-
menerus

11 Percobaan BD Tdk, atau yg Dari tdk Dari tdk,


sebelumnya tdk fatal sampai dgn sampai
cara yg agak berbagai cara
fatal yg fatal.
12 Disorientasi & Tdk ada Sedikit Jelas atau ada
Disorganisasi
Pengkajian Tingkat RBD …cont’
INTENSITAS RISIKO
NO PERILAKU / GEJALA
RENDAH SEDANG TINGGI
13 Bermusuhan Tdk atau Beberapa Jelas atau ada
sedikit

14 Rencana BD Samar, Sering Sering &


kadang- dipikirkan konstan
kadang ada kdang-kadang dipikirkan dgn
pikiran, tdk ada ide utk rencana yg
ada rencana. merencanakan spesifik
Pengkajian …cont’
b. SIRS (Suicidal Intention Rating Scale)
 Dikemukakan oleh Bailey & Dreyer (1977, dikutif oleh
Shivers, 1988).
SIRS
(SUICIDAL INTENTION RATING SCALE)
Tdk ada ide BD yg lalu & sekarang.
Skor 0

Ada ide BD, tdk ada percobaan BD, tdk mengancam BD


Skor 1

Skor 2 Memikirkan BD dgn aktif, tdk ada percobaan BD

Skor 3 Men gancam BD, misalnya “ tinggalkan saya sendiri atau


saya BD”

Skor 4 Aktif mencoba BD


2. Perilaku
a. Ketidakpatuhan
 Ketidakpatuhan biasanya dikaitkan dgn program
pengobatan yg dilakukan (pemberian obat).
 Klien dgn keinginan BD memilih utk tdk memperhatikan
dirinya.
b. Pencederaan diri
 Cedera diri adl sbg sesuatu tindakan membahayakan diri
sendiri yg dilakukan dgn sengaja.
 Pencederaan diri dilakukan thd diri sendiri, tanpa
bantuan org lain, & cedera tsb cukup parah utk melukai
tubuh.
2. Perilaku ..cont’
c. Perilaku BD
Dibagi 3 kategori :
1. Ancaman BD ; Peringatan verbal & non verbal bhw
individu mempertimbangkan utk BD.
 Individu mgkn menunjukkan scr verbal bhw ia
tdk akan berada di sekitar kita lebih lama lagi atau
mgkn jg mengkomunikasikan scr non verbal mll
pemberian hadiah, merevisi wasiatnya, dsb.
2. Perilaku ..cont’
2. Upaya BD ; semua tindakan yg diarahkan pd diri yg
dilakukan oleh individu yg dpt mengarahkan pd
kematian jk tdk dicegah.
3. BD ; mungkin tjd setelah tanda peringatan
terlewatkan atau terabaikan.
 Individu yg melakukan upaya BD & yg tdk benar-
benar ingin mati mgkn akan mati jk tanda-tanda tsb
tdk diketahui tepat pd waktunya.
3. Faktor Predisposisi

1. Penyakit Psikiatrik
Ada 4 Ggn Psikiatri scr umum yg berisiko pd BD:


Gangguan Mood

Penyalahgunaan Zat

Skizofrenia

Gangguan Ansietas
3. Faktor Predisposisi ..cont’

2. Faktor Kepribadian
Ada 3 aspek kepribadian yg meningkatkan risiko BD:


Rasa bermusuhan

Impulsif

Depresi
3. Faktor Predisposisi ..cont’

3. Lingkungan Psikososial


Kehilangan (perceraian, kematian).

Minimnya sosial support.

Kejadian yg negatif dlm hidup (kehilangan pekerjaan, masalah interpersonal, penjara,
peristiwa yg memalukan di masy).

Penyakit medis kronis
3. Faktor Predisposisi ..cont’

4. Riwayat Keluarga


Riw keluarga dg BD.

Riw klg ggn Afektif (ggn Mo0d), alkoholisme, atau keduanya.
3. Faktor Predisposisi ..cont’

5. Faktor Biokimiawi


Defisiensi serotonin
4. Faktor Presipitasi
Kehilang
Ans an

Stre kemamp
uan
ieta menilai
ssor diri scr
s keseluruh
an.
5. Penilaian stresor
Ketidakber
Pikiran &
rencanadayaan
BD Keputusaas
Bicara lambat,
aan
Fatigue, Isos
Perasaan
kegagalan
Kehilanga
n BB
Afek
depresi
Insomnia
Ketidakmampuan
Agitasi & problem solvinjg
Kelelahan
6. Sumber Koping
Yankes yg efektif & tepat utk ggn mental, fisik dan
1

penyalahgunaan zat.

Kemudahan utk mengakses bantuan klinis &


2

dukungan utk membantu klien.

Terbatasnya akses utk upaya BD yg berisiko tinggi


3

pd kematian.
6. Sumber Koping …cont’
4 ●
Support dari keluarga & masy

5 ●
Support dari Yankes medis & kesehatan mental.

Pembelajaran keterampilan problem solving, penyelesaian konflik & tanpa


6

kekerasan dlm penyelesaian perselisihan.

7 Budaya & keyakinan agama yg mencegah BD & Mendukung pemeliharaan diri.



7. Mekanisme Koping
Denial

Rasionalisasi

Regresi

Pikiran magic
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko Bunuh Diri
Ansietas
Inefektif koping individu
Mutilasi diri
Risiko untuk kekerasan/mencederai Diri sendiri
Keputusasaan
Ketidakberdayaan
HDR Kronis atau situasional
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi keperawatan Utama pd RBD menurut Stuart
& Sundeen (2005).
1. Protection and Safety
2. Increasing Self esteem
3. Regulating Emotions and Behaviors
4. Mobilizing Social Support
5. Patient Education
EVALUASI
1. Apakah ancaman thd integritas fisik atau sistem diri klien telah
berkurang dlm sifat, jumlah, asal atau waktu ?
2. Apakah perilaku klien menunjukkan kepeduliannya thd kes
fisik, psikologis & kesejahteraan sosial ?
3. Apakah sumber koping klien telah cukup dikaji & dikerahkan ?
4. Apakah klien menggambarkan diri & perilaku scr akurat &
objektif ?
5. Apakah klien menggunakan respons koping yg adaptif ?
6. Apakah Klien terlibat dlm aktivitas peningkatan diri.
7. Apakah klien melakukan risiko yg cukup beralasan yg dpt
meningkatkan pertumbuhan diri ?
PEDOMAN PENGKAJIAN & OBSERVASI RBD

Tdk perlu
observasi Observasi tiap Observasi tiap 15’ Observasi tiap 5-
melekat 30’ 10’

Tdk ada ide BD scr Verbalisasi ide BD Verbalisasi ide BD


Perubahan
verbal & perencanaan perilaku yg cepat;
misalnya tiba-tiba
hiperaktif
Sesuai verbal & Tdk ada rencana Tdk ada dukungan Tdk dpt
perilaku menyetujui utk
tdk BD

100 % menuruti Tdk ada keinginan Kurang mengikuti Melakukan usaha


program rencana BD
pengobatan pengobatan
PEDOMAN PENGKAJIAN &
OBSERVASI RBD …cont’
Tdk perlu
observasi Observasi tiap Observasi tiap 15’ Observasi tiap 5-
melekat 30’ 10’

Mengetahui ada Mengikuti Frustasi


sumber dukungan program diungkapkan dgn
di masy. pengobatan subjektif &
objektif
Sedikit MD Marah

Ada percobaan BD Alam perasaan yg


yg lalu labil
PEDOMAN PENGKAJIAN &
OBSERVASI RBD …cont’
Tdk perlu
observasi Observasi tiap Observasi tiap 15’ Observasi tiap 5-
melekat 30’ 10’

Diam atau kurang


bicara
Menghindar dari
staf & org lain
MD
GOR
Hiperaktif

Kurang mampu
problem solving
TINDAKAN KEPERAWATAN

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
Tujuan:
1. Pasien ancaman/percobaan bunuh diri
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien tetap aman dan selamat

2. Pasien isyarat bunuh diri


c. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
d. Pasien mampu mengontrol pikiran bunuh diri melalui pikiran positif
diri
e. Pasien mampu mengontrol pikiran bunuh diri melalui pikiran positif
keluarga dan lingkungan
f. Pasien mampu menyusun rencana masa depan
g. Pasien mampu melakukan kegiatan rencana masa depan

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan:
1. Keluarga dengan ancaman/percobaan bunuh diri
Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam
atau mencoba bunuh diri----Ancaman/percobaan bunuh diri
2. Keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri:
a. Keluarga mampu mengenal masalah risiko bunuh diri
b. Keluarga mampu memutuskan merawat pasien risiko bunuh diri
c. Keluarga mampu menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
aman.
d. Keluarga mampu memantau dan membimbing pasien dalam mengatasi
risiko bunuh diri
e. Keluarga mampu follow-up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
risiko bunuh diri dan mengambil keputusan merawat pasien.
3. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang aman
4. Melatih keluarga cara-cara membimbing dan memantau
pasien mengatasi risiko bunuh diri dan kemampuan pasien
dalam mencapai masa depan.
5. Menganjurkan follow-up ke fasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
1. Membina hubungan saling percaya
2. Melindungi pasien dari perilaku bunuh diri
(Ancaman/percobaan bunuh diri)
3. Isyarat bunuh diri :
a. Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan
bunuh diri: berpikir positif terhadap diri, keluarga dan
lingkunga
b. Meningkatkan harga diri pasien
c. Meningkatkan kemampuan meyusun rencana masa
depan

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN UNTUK PASIEN
Latihan 1
Lindungi dan bantu pasien mengontrol keinginan
bunuh diri dengan melihat aspek positif diri:
1. Identifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya
(lingkungan aman untuk pasien)
2. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat
daftar aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek
positif yang dimiliki
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif 5 kali per hari

Lakukan Latihan SP
1

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN UNTUK PASIEN
Latihan 2
Melatih mengontrol keinginan bunuh diri dengan
berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan:
1. Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri
sendiri dan manfaatnya, beri pujian, kaji ulang risiko
bunuh diri.
2. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh
diri: buat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan,
latih afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan
lingkungan.
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang
diri, keluarga danLakukan
lingkungan.
Latihan
Sp2
 
Kep. Jiwa - Syarniah
TINDAKAN UNTUK PASIEN
Latihan 3
Latihan menyusun rencana masa depan
1. Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan dan manfaatnya. Beri pujian.
Kaji risiko bunuh diri.
2. Diskusikan harapan dan masa depan,
3. Diskusikan cara mencapai harapan dan masa depan.
4. Latih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara
bertahap (setahap demi setahap)
5. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang
diri, keluarga dan lingkungan dan tahapan kegiatan.
Lakukan Latihan
Sp3

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN UNTUKLatihan
PASIEN4
Latihan kegiatan mencapai masa depan
1. Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan serta kegiatan yang dipilih dan
manfaatnya. Berikan Pujian,
2. Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan.
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang
diri, keluarga dan lingkungan, serta kegiatan yang di pilih
untuk persiapan masa depan.
Lakukan Latihan
SP4

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK
KELUARGA Latihan 5
Keluarga mengenal masalah, melindungi pasien dan
meningkatkan harga diri pasien
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya
risiko bunuh diri (gunakan booklet)
3. Jelaskan cara merawat risiko bunuh diri.
4. Latih cara memberikan pujian hal positif pasien, memberi
dukungan pencapaian masa depan.,
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
pujian
Lakukan
Latihan Sp5

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK
KELUARGA Latihan 6
Keluarga dapat mendukung peningkatan harga diri
pasien dan menciptakan suasana yang positif
1. Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam memberikan
pujian dan penghargaan atas keberhasilan dan aspek
positif pasien, manfaat kegiatan. Beri pujian.
2. Latih cara memberi penghargaan pada pasien dan
menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak
membicarakan keburukan anggota keluarga,
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian.
Lakukan Latihan
Sp6

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK
KELUARGA Latihan 7
Keluarga dapat mendukung harapan masa
depan pasien.
1. Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam
memberikan pujian dan penghargaan pada pasien
serta menciptakan suasana positif dalam keluarga,
manfaat kegiatan. Beri pujian,
2. Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien tentang
harapan masa depan serta langkah-langkah
mencapainya.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan
pujian
Lakukan Latihan
Sp7

Kep. Jiwa - Syarniah


TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
Latihan 8
Keluarga dapat mendukung pasien dalam melakukan
kegiatan masa depan.
1. Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam memberikan
pujian penghargaan, menciptakan suasana keluarga yang
positif dan kegiatan awal dalam mencapai harapan masa
depan, mamfaat kegiatan. Beri Pujian.
2. Bersama keluarga berdiskusi tentang langkah dan
kegiatan untuk mencapai harapan masa depan.
3. Jelaskan follow-up ke PKM, tanda kambuh, rujukan.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian.
Lakukan Latihan
Sp8

Kep. Jiwa - Syarniah


EVALUASI
Untuk pasien
1. Ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri:
 Pasien tetap aman dan selamat.
2. Isyarat bunuh diri :
 Berpikir positif terhadap diri
 Berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan
 Menyusun kegiatan rencana masa depan
 Melakukan kegiatan dalam mencapai masa depan
 Merasakan manfaat

Kep. Jiwa - Syarniah


EVALUASI
Untuk Keluarga:
1. Ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri:
 Dapat melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri.
2. Isyarat bunuh diri :
 Mengenal risiko bunuh diri yang dialami pasien (pengertian, tanda
dan gejala, dan proses terjadinya risiko bunuh diri) dan megambil
keputusan dalam merawat.
 Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang aman bagi pasien
 Merawat dan membimbing pasien dalam mengontrol pikiran bunuh
diri, mendukung pencapaian masa depan, memberi penghargaan
kepada pasien, menciptakan suasana yang positif.
 Memantau kemampauan pasien dalam mengatasi risiko bunuh diri
 Follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan rujukan

Kep. Jiwa - Syarniah

Anda mungkin juga menyukai