Anda di halaman 1dari 47

Konsep Dasar

Persalinan
By Eva Susanti SST m. Keb
Definisi :
• Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan
serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat
melahirkan janinnya melaui jalan lahir (Moore, 2001).
• Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita
melahirkan bayi yang diawali dengan kontraksi uterus yang
teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai
dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses
persalinan ini akan berlangsung selama 12 sampai 14 jam
(Mayles, 1996). 3
Lanjutan….
• Persalinan adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus ke dunia luar
(Prawirohardjo, 2002).
• Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37–42
minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin (Prawirohardjo, 2002).
MACAM MACAM PERSALINAN
• Persalinan Spontan Yaitu persalinan yang berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir ibu tersebut.
• Persalinan Buatan a/ Bila persalinan dibantu dengan tenaga
dari luar misalnya ekstraksi forceps, atau dilakukan operasi
Sectio Caesaria.
• Persalinan Anjuran a/ Persalinan yang tidak dimulai dengan
sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan
ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
PERSALINAN BERDASARKAN UMUR KEHAMILAN
• Abortus
Keguguran atau abortus adalah terhentinya proses
kehamilan yang sedang berlangsung sebelum mencapai
umur/kurang dari 20 minggu atau berat janin sekitar 500
gram.4
• Partus immaturus
Partus immaturus adalah pengeluaran buah kehamilan
antara 20 minggu sampai 28 minggu atau bayi dengan berat
badan antara 500-999 gram
• Partus prematurus
Persalinan prematurus adalah persalinan yang terjadi
dalam kurun waktu antar 28 minggu sampai dengan <37
minggu dengan berat badan janin kurang dari 1000- 2499
gram
Lanjutan…..
• Persalinan aterm
Persalinan aterm adalah persalinan yang terjadi antara umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat badan janin
diatas 2500 gram.
• Persalinan post term/serotinus/Postmaturus
Persalinan postmatur disebut juga kehamilan serotinus, kehamilan
lewat waktu, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy,
postdate, postterm adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari
dari 42 minggu (294 hari) dihitung dengan rumus Neagle.
• Persalinan presipitatus
Persalinan yang berlangsung cepat kurang dari 3 jam.
Sebab2 mulainya persalinan
• Penurunan kadar Progesteron
• Teori oksitosin
• Peregangan otot2 uterus
• Pengaruh janin
• Teori prostaglandin
Penurunan kadar Progesteron :
•  Progesterone  relaxasi otot-otot rahim,
sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan
otot rahim. pada akhir kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga timbul his.
• Proses penuaan plasenta terjadi penimbunan
jaringan ikat, dan pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu. Produksi
progesterone mengalami penurunan, sehingga
otot rahim lebih sensitive terhadap oxitosin.
kontraksi
Lanjutan sebab mulai persalinan..

• Teori Oxitosin
• Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst
posterior.
• Perubahan keseimbangan estrogen dan
progesterone dapat mengubah sensitivitas otot
rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton
Hicks.
• Di akhir kehamilan kadar progesteron menurun
sehingga oxitocin bertambah dan meningkatkan
aktivitas otot-otot rahim yang memicu terjadinya
kontraksi sehingga terdapat tanda-tanda
persalinan.
Penjelasan….
• Peregangan maksimal Otot-otot rahim.
• Otot rahim mempunyai kemampuan
meregang dalam batas tertentu. Setelah
melewati batas tertentu terjadi kontraksi
sehingga persalinan dapat dimulai.
• Semakin tua kehamilan makin teregang otot-
otot dan otot-otot rahim makin rentan. Ex.
kehamilan ganda
Lanjutan…

• Pengaruh Janin Hipofise


• kelenjar suprarenal janin rupa-
rupanya juga memegang peranan
karena pada anencephalus kehamilan
sering lebih lama dari biasa, karena
tidak terbentuk hipotalamus.
• Pemberian kortikosteroid dapat
menyebabkan maturasi janin, dan
induksi (mulainya ) persalinan.
• Teori Prostaglandin
• Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur
kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh
desidua. Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua
diduga menjadi salah satu sebab permulaan
persalinan.
• Pemberian prostaglandin saat hamil dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil
konsepsi dapat keluar.
• Prostaglandin dapat dianggap sebagai pemicu
terjadinya persalinan
Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terdapat ganglion
servikale (fleksus frankenhauser), bila
ganglion ini ditekan dan digeser seperti
kepala janin amaka akan timbul
kontraksi
Teori tekanan servik
• Fetus yang berpresentasi baik dapat
merangsang akhiran saraf sehingga serviks
menjadi lunak dan terjadi dilatasi internum
yang mengakibatkan Segmen atas Rahim
(SAR) dan Segmen bawah Rahim (SBR)
bekerja berlawanan sehingga terjadi
kontraksi dan retraksi
TANDA DAN GEJALA PERSALINAN

• Lightening
• Pollikasuria
• False labor
• Perubahan cervix
• Energy Sport
Penjelasan….

• Lightening
• Beberapa minggu sebelum persalinan,
calon ibu merasa bahwa keadaannya
menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang
sesak, tetapi sebaliknya ia merasa
bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan
sering diganggu oleh perasaan nyeri
pada anggota bawah
Pada minggu 36 pada primigravida terjadi
penurunan fundus karena kepala bayi sudah
masuk Pintu atas panggul yang disebabkan
oleh :
• a. Kontraksi brackton hicks
• b. Ketegangan otot perut
• c. Ketegangan ligamentum latum
• d. Gaya berat janin
Penjelasan…
• Pollikasuria
• Pada akhir bulan ke-9 hasil pemeriksaan
didapatkan epigastrium kendor, fundus
uteri lebih rendah dari pada
kedudukannya dan kepala janin sudah
mulai masuk ke dalam pintu atas panggul.
• Keadaan ini menyebabkan kandung
kencing tertekan sehingga merangsang
ibu untuk sering kencing yang disebut
Pollakisuria.
• Perubahan cervix
• Terjadi pematangan cervix pada PD
ditemukan cervix yang tadinya tertutup,
panjang dan kurang lunak  lebih lembut,
• beberapa menunjukkan telah terjadi
pembukaan dan penipisan.
• Perubahan ini berbeda untuk masing-
masing ibu, misalnya pada multipara 
pembukaan 2 cm namun pada primipara 
keadaan tertutup.
Tanda dan gejala..

• False labor
• 3-4 minggu sebelum persalinan, terjadi
peningkatan dari kontraksi Braxton Hicks.
His pendahuluan/his palsu ini bersifat:
• 1) Nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah
• 2) Tidak teratur
• 3) Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat
dengan majunya waktu dan bila dibawa jalan malah
sering berkurang
• 4) Tidak ada pengaruh pada pendataran atau
pembukaan cervix
Tanda gejala….

• Energy Sport
• Beberapa ibu  peningkatan
energi kira-kira 24-28 jam
sebelum persalinan mulai. Setelah
beberapa hari sebelumnya
merasa kelelahan fisik karena
tuanya kehamilan maka ibu
mendapati satu hari sebelum
persalinan dengan energi yang
penuh
Tanda dan gejala…

• Gastrointestinal Upsets
• Beberapa ibu mungkin akan
mengalami tanda-tanda seperti diare,
obstipasi, mual dan muntah karena
efek penurunan hormon terhadap
sistem pencernaan.
Tanda-tanda persalinan
• Timbulnya kontraksi uterus
• Penipisan dan pembukaan servix
• Bloody Show (lendir disertai darah dari
jalan lahir
• Premature Rupture of Membrane
Tahapan kala persalinan
(empat kala dalam persalinan)
Kala 1 persalinan
 Menurut Rohani, dkk. (2011), inpartu ditandai dengan
keluarnya lendir bercampur darah (bloody show)
melalui vagina, penipisan dan pembukaan serviks dan
kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan
serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit).
 JNPK-KR (2013), menyatakan bahwa kala satu
persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus
yang teratur dan meningkat (frekuensi dan
kekuatannya) hingga serviks membuka dengan lengkap
(10 cm).
 Tanda dan gejala inpartu adalah adanya penipisan dan
pembukaan serviks, terjadi kontraksi uterus yang
mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali
dalam 10 menit) serta keluarnya cairan lendir bercampur darah
(“show”) melalui vagina (JNPK-KR, 2008).
Lamanya kala pertama : (WHO 2018)
 Primi 8- 18 jam
 Multi 5-12 jam
Fase-fase dalam persalinan kala satu
Fase laten,

pembukaan serviks berlangsung lambat


dimulai sejak awal kontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan secara
bertahap sampai pembukaan 4 cm (< 4 cm),
Sangat sulit menentukan waktu mulainya
persalinan
 7-8 jam
Fase aktif (pembukaan serviks 5- 10 cm dengan)
Periode persalinan berbeda pada setiap wanita dan
paritas :
1) Periode akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3
cm menjadi 4 cm
2) Periode dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan
sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.
3) Periode deselerasi yaitu pembukaan berlangsung
lambat kembali , dalam 2 jam pembukaan 10 cm atau
lengkap
 Pada fase aktif frekuensi dan lama kontraksi uterus
akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap
adekuat/memadai jika 3 x atau > dalam waktu 10
menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).
 Pada fase aktif terjadi penurunan bagian terbawah
janin.
Kala 2
 Kala dua persalinan adalah kala
pengeluaran bayi, yang dimulai dari
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi (JNPK-
KR, 2013).
 Kala dua persalinan dimulai dari
pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi
lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2
jam pada primigravida dan 1 jam pada
multigravida (Saifuddin, 2008).
Gejala dan tanda kala dua persalinan adalah :
a. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi.
b. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan
vagina.
c. Perineum tampak menonjol.
d. Vulva vagina dan sfingter ani membuka.
e. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah (JNPK-
KR, 2013).
Tanda pasti kala dua adalah:
a. Pembukaan
serviks telah
lengkap.
b. Terlihat bagian
kepala bayi melalui
introitus vagina
Kala 3
Persalinan kala
tiga dimulai
setelah lahirnya
bayi dan berakhir
dengan lahirnya
plasenta dan
selaput ketuban.
Kala 4
 Menurut Sumarah, dkk (2009), kala IV adalah
dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam
pertama post partum.
 Setyorini (2013), menyatakan bahwa kala empat
merupakan masa 1-2 jam setelah melahirkan. Ibu
masih tetap harus ada di dalam kamar bersalin dan
tidak boleh dipindahkan ke ruang nifas agar dapat
diawasi dengan baik.
TUJUAN ASUHAN PERSALINAN

• A/ mengupayakan kelangsungan hidup dan


mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu
dan bayinya melalui berbagai upaya yang
terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal
dengan asuhan kebidanan persalinan yang
adekuat sesuai dengan tahapan persalinan
sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan
dapat terjaga pada tingkat yang optimal
• Asuhan berdasarkan evidance based
menunjukkan adanya manfaat apabila
diaplikasikan pada setiap proses persalinan
• Rohani, dkk. (2011) menyatakan bahwa tujuan
asuhan persalinan adalah memberikan asuhan
yang memadai selama proses persalinan
berlangsung, dalam upaya mencapai
pertolongan persalinan yang bersih dan aman
dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan
sayang bayi.
• Mnrt Astuti (2012), dalam asuhan persalinan
normal mengalami pergeseran paradigma dari
menunggu terjadinya dan menangani komplikasi,
menjadi pencegahan komplikasi.
Pergeseran paradigma dalam persalinan

A. Mencegah perdarahan pascapersalinan yang


disebabkan oleh atonia uteri
a. Pencegahan perdarahan pascapersalinan dilakukan pada
tahap paling dini
b. Setiap pertolongan persalinan harus menerapkan upaya
pencegahan perdarahan pascapersalinan diantaranya:
manipulasi minimal proses persalinan, penatalaksanaan
aktif kala III dan pengamatan dengan seksama
terhadap kontraksi uterus pascapersalinan.
c. Upaya rujukan obstetrik dimulai dari pengenalan dini
terhadap persalinan patologis dan dilakukan saat ibu
masih dalam kondisi yang optimal.
B. Laserasi (robekan jalan lahir)/Episiotomi (tindakan
memperlebar jalan lahir dengan menggunting perineum)
a) Dengan paradigma pencegahan, episiotomi tidak
lagi dilakukan secara rutin.
b) Upaya pencegahan sejak kehamilan  pijat
perineum,
c) Dilakukan perasat khusus yaitu penolong
persalinan akan mengatur ekspulsi kepala, bahu dan
seluruh tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau
hanya terjadi robekan minimal pada perineum.
C. Kejadian Retensio Plasenta
(tidak lepasnya plasenta setelah 30 menit bayi
lahir)
Penatalaksanaan/manajemen aktif kala tiga
dilakukan untuk mencegah perdarahan,
mempercepat proses pelepasan plasenta dan
melahirkan plasenta, dengan pemberian
uterotonika segera setelah bayi lahir dan
melakukan penegangan tali pusat terkendali.
D. Kejadian Partus Lama
(persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada
primigravida atau lebih dari 18 jam pada multigravida).
1) APN utk mencegah partus lama dengan mengandalkan
partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin serta
kemajuan proses persalinan
2) Dukungan suami atau kerabat diharapkan dapat memberikan
rasa tenang dan aman selama proses persalinan berlangsung.
3) Pendampingan diharapkan dapat mendukung kelancaran
proses persalinan, menjalin kebersamaan, berbagi tanggung
jawab antara penolong dan keluarga klien.
E. Kejadian Asfiksia Bayi Baru Lahir
Pencegahan Asfiksia pada BBL dilakukan melalui upaya
pengenalan penanganan sedini mungkin misalnya:
1) Memantau secara baik dan teratur denyut jantung janin
selama proses persalinan. (setiap 30 menit kala I, setiap 5
menit kala II)
2) Mengatur posisi tubuh untuk memberi rasa nyaman bagi ibu
dan mencegah gangguan sirkulasi utero plasenta terhadap
bayi.
3) Tehnik meneran dan bernafas yang menguntungkan bagi ibu
dan bayi
Tindakan pencegahan komplikasi yang
dilakukan selama proses persalinan
(JNPK-KR 2013)
a. Secara konsisten dan sistematis
menggunakan praktik pencegahan infeksi
seperti cuci tangan, penggunaan sarung tangan,
menjaga sanitasi lingkungan yang sesuai bagi
proses persalinan, kebutuhan bayi dan proses
dekontaminasi serta sterilisasi peralatan bekas
pakai.
b. Memberikan asuhan yang diperlukan, memantau
kemajuan dan menolong persalinan serta kelahiran
bayi. Menggunakan partograf untuk membuat
keputusan klinik,  pengenalan adanya gangguan
proses persalinan atau komplikasi dini agar dapat
memberikan tindakan paling tepat dan memadai.
c. Asuhan sayang ibu di setiap tahapan persalinan,
kelahiran bayi dan masa nifas, termasuk memberikan
penjelasan bagi ibu dan keluarga tentang proses
persalinan dan kelahiran bayi, partisipasi aktif klg
dalam proses persalinan dan kelahiran bayi.
d. Merencanakan persiapan dan melakukan rujukan
tepat waktu dan optimal bagi ibu di setiap tahapan
persalinan dan tahapan baru bagi bayi baru lahir.
e. Menghindar berbagai tindakan yang tidak perlu dan
atau berbahaya seperti misalnya kateterisasi urin atau
episiotomi secara rutin, amniotomi sebelum terjadi
pembukaan lengkap, meminta ibu untuk meneran secara
terus-menerus, penghisapan lendir secara rutin pada
bayi baru lahir.
f. Melaksanakan penatalaksanaan aktif kala
tiga untuk mencegah perdarahan pasca
persalinan.
g. Memberikan asuhan segera pada bayi baru
lahir spt mengeringkan, menghangatkan bayi,
pemberian ASI sedini mungkin dan eksklusif,
mengenali tanda-tanda komplikasi dan
mengambil tindakan-tindakan yang sesuai untuk
menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
h. Memberikan asuhan dan pemantauan pada masa
awal nifas untuk memastikan kesehatan, keamanan dan
kenyamanan ibu dan bayi baru lahir, mengenali secara
dini gejala dan tanda bahaya komplikasi pasca
persalinan/bayi baru lahir dan mengambil tindakan yang
sesuai .
i. Mengajarkan pada ibu dan keluarganya untuk
mengenali gejala dan tanda bahaya pada masa nifas
pada ibu dan bayi baru lahir.
j. Mendokumentasikan semua asuhan yang telah
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai