ASAM BASA
Rahmah Widyaningrum, S.Kep.,Ns
* ANATOMI SISTEM
PERKEMIHAN
* Fungsi Utama : membersihkan plasma darah dari zat2 yang
tidak diperlukan tubuh terutama hasil metabolisme protein
* Mekanisme :
* Filtrasi Oleh Glomerulus
* Reabsorbsi thd zat2 yg masih diperlukan di Tubulus
* Sekresi zat2 tertentu di tubulus
*GINJAL
* FUNGSI EKSKRESI
*Ekskresi sisa metabolisme protein ( ureum, kalium,
pospat, slfat anorganik & asam urat )
*Regulasi cairan tubuh
* Hormon anti diuretik ( ADH )
* : produksi urine berkurang
* : diuresis mjd banyak
*
*Menjaga keseimbanganFUNGSI
asam basa
GINJAL
*Ginjal mjaga konsentrasi NaHCO3 dg menyerap
NaHO3 & mensekresi H+ di tubulus
FUNGSI ENDOKRIN
Partisipasi dlm Eritropoesis
1. Fs Eritropoetik: proeritropoetin eritropoetin ( zat diperlukan
dlm produksi eritrosit)
2. Mengatur tekanan darah
Renin-angiotensin : Angiotensin II mempunyai fs:
* Mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer
* Merangsang kortek kelenjar adrenal u/ mproduksi aldosteron
( bersifat menahan air & natrium shg volume darah bertambah )
* Kombinasi kedua efek tsb akan menyebabkan hipertensi
Fs Endokrin
* Keseimbangan Kalsium & Fosfor
*Berperan pd metabolisme Vit. D
*Vit D diubah di hati mjd 25 ( DH ) Kolekalsiferol
(D3).
*Kemudian diubah kedua kalinya di ginjal mjd 1,25
(OH ) 2D3.
*Merupakan metabolit yg aktif & dpt menyerap
Kalsium diusus
* Hipokalsemia akan merangsang kelenjar para tiroid u/ mproduksi
hormon paratiroid (PTH ) u/ kadar kalsium darah dg cara memobilisasi
kalsium tulang
A. PEMERIKSAAN URINE
1. Jumlah Urine
2. Berat jenis
3. Warna
4. PH
5. Sedimen
*UJI FS GINJAL
UMUR JUMLAH URINE
Hari ke 1 – 2 30 – 60 ml
Hari ke 3 – 10 100 – 300 ml
Hari ke 10 – 2 bl 250 – 450 ml
2 bl – 1 th 400 – 500 ml
1 – 3 th 500 – 600 ml
3 – 5 th 600 – 700 ml
5 – 8 th *JUMLAH URINE
650 – 700 ml
8 – 14 th 800 – 1400 ml
*UJI FS GINJAL (2)
B. Uji Fs Glomerulus D. Pembiakan Kuman
Uji kecepatan filtrasi
E.
glomerulus Pem. Radiologi
Uji klerens urea * Foto polos abdomen
Uji klerens kreatinin * Pielografi intravena
C. Uji Fs Tubulus (PIV)
Uji Fenosulfonftalein * Miksiosisto uterografi
Uji Konsentrasi (MSU)
Uji Addis Count
* Ultrasonografi ( USG )
Uji Sekresi ion
Hidrogen F. Biopsi Ginjal
Reabsorbsi glukosa
Reabsorbsi fosfat
* Keseimbangan Asam Basa Dalam tubuh
3. Asidosis Respiratorik
4. Alkalosis Respitorik Proses respirasi
7.45
AL
7.35
K
AL
OS
IS
IS
OS
ID
AS
7.8
6.8
KE
IAN
MA
TIA
AT
KEM
N
pH Darah
* Larutan Buffer dan fungsinya dalam tubuh
Buffer Protein
Sangat penting untuk menetralkan kelebihan asam karbonat dalam plasma
Protein + H+ H- Protein
Buffer Phosfat
Terdiri dari binatrium dan mononatrium fosfat (Na 2HPO4 dan NaH2PO4 ).
Sangat penting untuk sel darah merah dan ginjal
Buffer Hemoglobin
Sangat penting untuk menetralkan kelebihan H2CO3 dalam eritrosit
Ph
Rentang nilai normal : 7,35 – 7,45
Asidosis : < 7,35
Alkalosis : > 7,45
PaO2
Rentang nilai normal : 80 – 100 mmHg
Hipoksemia ringan : 70 – 80 mmHg
Hipoksemia sedang : 60 – 70 mmHg
Hipoksemia berat : < 60 mmHg
*NILAI NORMAL
SaO2
Rentang nilai normal : 93% – 98%
Bila nilai SaO2 > 80% sudah dapat dipastikan bahwa darah
diambil dari arteri, kecuali pada gagal napas
PaCO2
Rentang nilai normal : 35 – 45 mmHg
Asidosis respiratorik : >45 mmHg (pH turun)
Alkalosis respiratorik : <35 mmHg (pH naik)
*Lanj...
HCO3
Rentang nilai normal : 22 – 26 mEq/L
Asidosis metabolik : <22 mEq/L (pH turun)
Alkalosis metabolik : >26 mEq/L (pH naik)
BE
Rentang nilai normal : -2 s/d +2 mEq/L
Nilai – (negative) : asidosis
Nilai + (positif) : alkalosis
BE dilihat saat pH normal.
*Lanj...
* pH:
* PO2:
* PCO2:
* SaO2:
* HCO3:
* BE:
*RENTANG NORMAL
Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Asidosis Respiratorik
- Akibat pengeluaran CO2 terganggu, terjadi penumpukan CO2 dan
peningkatan H2CO3.
- Etiologi : - Gagal napas
- Penekanan pusat pernapasan (stroke, truma kepala
overdosis obat)
- Sumbatan jalan napas
- Gejala : - Retensi 02 Sesak
- Gangguan kesadaran gelisah, letangi, stupor, coma
- Penatalaksanaan
- Memperbaiki ventilasi
- Intubasi & ventilasi mekanik
- Pengobatan penyakit penyebab
Alkolosis Respiratorik
- Akibat pengeluaran CO2 berlebihan pada Hiperventilasi, karena
kehilangan CO2, H2CO3 berkurang.