Anda di halaman 1dari 9

1

Penulisan Huruf Kapital;


Huruf Miring
dan Tanda Baca

Ir. Ika Ratniarsih, MT


NIP. 981083
Kaidah penulisan huruf kapital dalam Pedoman
Umum EYD
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal
kalimat.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam menulis
ungkapan yang berhubungan dengan hal keagamaan, kitab
suci, dan nama Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama
orang.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama
tempat.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
suku, dan bahasa.
Penulisan Huruf Kapital
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas
geografi.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi
badan, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta
nama dokumen resmi.
 Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan
sapaan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak,
adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti sapaan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti
orang kedua (Anda)

Penulisan Huruf Kapital


Sebuah huruf, kata, atau kalimat ditulis dengan huruf miring
untuk membedakan dari huruf, kata, atau kalimat lain
dalam sebuah kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh.
Huruf yang dicetak miring adalah penanda yang mengacu
ke beberapa informasi, antara lain sebagai penekanan,
kutipan dari bahasa asing, istilah latin, nama penerbitan
(koran, majalah, dan lain-lain).
Jika ditulis dengan menggunakan mesin tik manual atau tulisan
tangan, huruf miring diganti dengan garis bawah. Garis
bawah hendaknya ditulis per kata, bukan per kalimat.

Contoh:
Artikelnya yang berjudul “Perkembangan Sains dan Teknologi
di Indonesia” dimuat pada koran Media Indonesia (Salah)
Artikelnya yang berjudul “Perkembangan Sain dan Teknologi di
Indonesia” dimuat pada koran Media Indonesia (Betul)

Penulisan Huruf Miring


Kriteria Penulisan Huruf Miring:
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan
nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip
dalam tulisan.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata.
3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa
Indonesia.
b.Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam
bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai
kata Indonesia.

Penulisan Huruf Miring


Ada 10 tanda baca yang merupakan dasar dalam sebuah penulisan
kalimat, yaitu :
 Tanda Titik (.)
Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan merupakan
kalimat seruan atau pertanyaan, juga digunakan dibelakang angka
atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar atau huruf, untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu, juga
digunakan di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar
pustaka serta digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Penggunaan Tanda Baca


 Tanda koma (,)
Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan, juga digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau
melainkan, serta digunakan untuk untuk memisahkan anak kalimat dari
induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

 Tanda Titik Koma (;)


Tanda titik koma dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara dan sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.

 Tanda Titik Dua (:)


Tanda titik dua dapat digunakan dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Penggunaan Tanda Baca


Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh penggantian baris. Tanda hubung juga digunakan untuk
menyambung unsur-unsur kata berulang. .

Tanda Pisah (—)


Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar kalimat. Tanda pisah juga menegaskan adanya keterangan
aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

Tanda Tanya (?)


Tanda Tanya digunakan pada akhir kalimat Tanya dan digunakan dalam
tanda kurung untuk menyatakan kalimat yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.

Penggunaan Tanda Baca


 Tanda Seru (!)
Tanda seru digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah.

 Tanda Garis Miring (/)


Tanda garis miring digunakan dalam penomoran surat dan juga
digunakan sebagai pengganti kata atau dan tiap.

 Tanda Penyingkat (Apostrof) (')


Tanda penyingkat gigunakan untuk menunjukkan penghilangan
bagian kata atau bagian angka tahun.

Penggunaan Tanda Baca

Anda mungkin juga menyukai