SAHAM
ANALISIS SAHAM
Analisis Fundamental
Ide dasar teknik ini adalah bahwa harga saham akan
dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan kinerja itu
sendiri dipengaruhi oleh kondisi industri dan
perekonomian secara makro.
Teknik ini menyatakan bahwa saham memiliki nilai
intrinsik (nilai yang seharusnya).
Analisis Teknikal
Analisi teknikal adalah studi tentang perilaku pasar
yang digambarkan melalui grafik untuk
mempredikasi kecenderungan (tren)harga di
masa yg akan datang.
Teknik ini menggunakan data harga historis saham
yg dikumpulkan dari waktu ke waktu.
ANALISIS FUNDAMENTAL
Melakukan analisis terhadap:
Analisis Laporan Keuangan
Yaitu untuk mengetahui kinerja emiten berdasarkan data-data
keuangan dengan menggunakan rasio-rasio s.b.b.:
- Rasio Likuiditas, mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban segera.
- Rasio Solvabilitas, mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka panjang.
- Rasio Aktifitas, mengukur kemampuan perusahaan
memanfaatkan aktiva yang dimiliki.
- Rasio Profitabilitas/Rentabilitas, mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
- Rasio Pertumbuhan, mengukur kemampuan perusahaan
untuk berkembang.
ANALISIS FUNDAMENTAL
1.Analisis Pendapatan Emiten
Analisis Earning Per Share (EPS)
Yaitu rasio yg menunjukkan besar keuntungan
investor per lbr saham.
EPS = laba bersih .
jml lbr saham
Contoh 5.2
Semakin tinggi EPS menunjukkan kinerja
saham semakin baik.
ANALISIS FUNDAMENTAL
Analisis Price Earning Ratio (PER)
Menggambarkan apresiasi pasar thdp
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba.
PER aktual = harga pasar saham per lbr
EPS
contoh 5.4
nilai PER yang terus meningkat menunjukkan
kepercayaan pasar akan kempuan perusahaan
menghasilkan laba, berarti kinerja saham
tersebut semakin baik.
ANALISIS FUNDAMENTAL
2. Analisis Deviden Saham
Dividend Pay-out Ratio
Merupakan presentasi tertentu dari laba
perusahaan yg dibayarkan sbg deviden kas kepada
pemegang saham.
DPR = deviden per lbr
EPS
contoh 5.2
Semakin tinggi DPR, kinerja saham semakin
baik.
ANALISIS FUNDAMENTAL
Analisis Divident Yield (DY)
Merupakan rasio untuk mengukur jumlah deviden relatif
terhadap harga pasar
DY = deviden per lbr .
harga pasar saham per lbr
contoh 5.15
DY yang diperoleh kemudian dibanding dgn keuntungan
yang diinginkan investor atau dibandingkan dengan hasil
investasi yang lainnya.
Semakin besar DY menunjukkan kinerja saham semakin
baik.
ANALISIS FUNDAMENTAL
3. Analisis Aset Bersih Emiten
Analisis nilai buku (Book Value)
BV = total assets – (intangible assets + total debt)
jumlah lbr saham beredar
atau
BV = total ekuitas .
jumlah lbr saham beredar
contoh 5.16 or 5.14
BV menunjukkan seberapa besar saham tsb didukung oleh aktiva bersih
perusahaan, maka disebut juga pendekatan Net Assets Value.
Semakin besar nilai BV suatu saham menunjukkan bahwa kinerja saham
semakin baik.
ANALISIS FUNDAMENTAL
Price to Book Value (PBV)
Menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.
PBV = harga pasar saham per lbr
BV
contoh 5.16 or 5.14
Semakin tinggi PBV berarti pasar percaya akan
prospek perusahaan tsb, artinya kinerja saham
semakin baik.
PENILAIAN SAHAM
Menghitung Nilai Intrinsik Saham
Setelah investor mengetahui kesehatan emiten, strategi
selanjutnya adalah menghitung berapa harga saham yang
layak saat ini (nilai intrinsik / intrinsic value).
n
Po= Po= Dt harga sahamPn pada t=0
Dt
t 1 (1
= i) t
deviden
(1
padai) n
periode ke-t
i = tingkat keuntungan yang diharapkan
n = masa kepemilikan saham
Pn = harga saham pd periode n
PENILAIAN SAHAM
Nilai saham = present value dari semua aliran kas
yang diperoleh investor dari saham (deviden &
harga pasar saham di akhir periode kepemilikan)
0 1 2 3 n
D1 D2 D3 Dn
Pn
D1 D2 Dn Pn
...
Po = (1 i)1 (1 i) 2 (1 i) n (1 i) n
Rumus menghitung harga saham pada saat ini
untuk saham dengan periode kepemilikan tertentu
Contoh :
Suatu saham akan memberikan cash deviden
tahun depan sebesar Rp. 500 dan
diperkirakan harga saham pada akhir tahun
depan Rp 10.400 sedangkan rate of
return yang diharapkan oleh pemodal
adalah 9 %.
Diminta : berapa harga saham pada saat ini !
D1 + P1
P0 =
(1 + i) (1 + i)
P0 = 500/(1+0,09) + 10.400/(1+ 0,09)
= 10.900/1,09
= 10.000
PENILAIAN SAHAM
Jika periode kepemilikan saham tidak tertentu, maka diasumsikan waktu
kepemilikan tidak terhingga (n=∞).
Dt
Po
t 1 (1 k s ) t
Untuk perhitungannya, terdapat asumsi tiga model pertumbuhan dividen:
1. Model pertumbuhan nol (zero growth model)
D1 D2 Dn
P0 ... ....
(1 k s ) (1 k s )
1 2
(1 k s ) n
Dt D
Po
t 1 (1 k s ) t k s
Rp=542,5
Rp=565,1
Rp=9.349