Anda di halaman 1dari 38

HOME

ASPEK AQIDAH
Iman Pada
Qodho’ dan Qodar
HOME IMAN KEPADA QODHO
DAN QODAR
SK PETA KONSEP

KD MATERI

INDIKATOR EVALUASI
Standar Kompetensi

8. Meningkatkan keimanan
kepada Qodho’ dan Qodar.
Kompetensi Dasar
 
8.1 Menjelaskan tanda-tanda
keimanan kepada qodho’ dan qodar
 
8.2 Menerapkan hikmah beriman
kepada qodho’ dan qodar
 
INDIKATOR 
1. Menjelaskan pengertian keimanan
kepada qodho dan qodar.
2. Menjelaskan tanda-tanda keimanan
kepada qodho dan qodar. 
3. Menjelaskan hikmah beriman
kepada qodho dan qodar. 
4. Menjelaskan perlunya ikhtiar dan
tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.
PETA KONSEP
IMAN QODLO’ DAN QODAR

TANDA-TANDA IMAN

HIKMAH BERIMAN KEPADA


IKHTIYAR DAN TAWAKKAL
QODLO’ DAN QODAR
Pengertian
Qodho’ dan Qodar
Al-Qada’ dan al-Qadar merupakan rukun Iman
keenam sebagaiman sabda Nabi s.a.w apabila ditanya
Jibril a.s berkenaan Iman:

‫أن تؤمن باهلل ومالئكته وكتبه ورسله واليوم اآلخر‬


‫وتؤمن بالقدر خيره وشره‬

Maksudnya: “Hendaklah kamu percaya kepada


Allah, MalaikatNya, Kitab-kitabNya, Rasul-
rasulNya, Hari Akhirat, dan beriman pula dengan
Qadar (ketentuan) baik dan buruk”. [al-Bukhari,
Muslim].
QODHO'
 
• Bahasa: Penyempurnaan sesuatu perkara berdasarkan ketetapan
Allah yang azali
 
• Istilah Syara’: Pelaksanaan sesuatu perkara mengikut ketentuan
Allah yang azali
• Contoh: Allah mencipta manusia yang telah mendiami bumi

QODAR
• Bahasa: Hukum. iaitu ketentuan sesuatu perkara mengikut kadar
yang tertentu
• Istilah Syara’: ketentuan Allah yang azali terhadap semua makhluk
• Contoh: Ketentuan Allah sejak azali bahwa manusia akan diciptakan
untuk mendiami bumi
 
Al-Qadar bermaksud:
“Ketentuan Allah s.w.t terhadap
makhlukNya semenjak Azali”
Pengertian Qodho’ Menurut bahasa
memiliki beberapa pengertian yaitu:
hukum, ketetapan, pemerintah,
kehendak, pemberitahuan, dan
penciptaan. Menurut istilah Islam,
yang dimaksud dengan qodho’ adalah
ketetapan Allah sejak zaman Azali
sesuai dengan iradah-Nya tentang
segala sesuatu yang berkenan dengan
makhluk.
Qodar, menurut bahasa adalah:
kepastian, peraturan, dan ukuran.
Adapun menurut Islam qodar
perwujudan atau kenyataan
ketetapan Allah terhadap semua
makhluk dalam kadar dan
berbentuk tertentu sesuai dengan
iradah-Nya.
Adapun berkenaan Qadar adalah berdasarkan sabda
Nabi s.a.w:
“‫كتب هللا مقادير الخالئق قبل أن يخلق السموات‬
‫”واألرض بخمسين ألف سنة وعرشه على الماء‬

Maksudnya: “Allah s.w.t telah menulis takdir makhluk


sebelum Dia mencipta langit-langit dan bumi dalam
jarak 50 ribu tahun dan Arasy-Nya berada di atas air”.
[Muslim].
Al-Qada’ pula bermaksud:
” s.w.t terhadap
“Pelaksanaan Allah
ketentuan tersebut
Ini berdasarkan firman Allah s.w.t:

) ‫اس‬ َ َ‫ال ) َك َذلِ ِك ) ق‬


ِ َّ‫ال ) َر ُّب ِك ) ُه َو َعلَ َّي) َهيِّ ٌن ) َولِنَ ْج َعلَهُ) آيَةً ) لِلن‬ َ َ‫ق‬
ِ ‫ان أَ ْم ًرا َم ْق‬
‫ضيًّا‬ َ ‫َو َر ْح َمةً ِمنَّا َو َك‬

Maksudnya: “ia menjawab: “Demikianlah keadaannya tak usahlah


diherankan; Tuhanmu berfirman: hal itu mudah bagiKu; dan Kami
hendak menjadikan pemberian anak itu sebagai satu tanda (yang
membuktikan kekuasaan Kami) untuk umat manusia dan sebagai
satu rahmat dari Kami; dan hal itu adalah satu perkara yang telah
ditetapkan berlakunya.” [Maryam: 21].
HUKUM BERIMAN DENGAN
AL-QADA DAN AL-QADAR
mempercayai dan meyakini bahawa Allah -
mengetahui segala perkara yang akan berlaku
kepada semua makhluk.
 
-Allah juga telah menetapkan ketentuan tertentu
dan tiada satu perkara pun yg terlepas daripada
ketentuan Allah swt
 
-Muslim juga wajib beriman bahawa perkara yg
berlaku merupakan pelaksanaan ketentuan Allah
yg telah temaktub sejak azali
 
Berkata Sayidina Ibn Abbas r.a:

‫القدر نظام التوحيد فمن وحد هللا وكذب بالقدر فقد‬


‫نقض تكذي ُبه توحيده‬

Maksudnya: “(Beriman kepada) al-Qadar itu termasuk dalam Tauhid,


maka sesiapa yang mentauhidkan Allah tetapi mengingkari Qadar maka
pengingkarannya itu membatalkan tauhidnya”.
Beriman kepada Qodho dan Qodar membawa
makna seseorang muslim itu hendaklah yakin
dan percaya dengan sebenar-benarnya bahawa
segala yang berlaku dalam alam ini sama ada
yang baik atau buruk, Iman atau Kufur, Sunnah
atau Bidaah, semuanya adalah berlaku dengan
kehendak dan kekuasaan Allah s.w.t dan Allah
s.w.t jua yang menjadikannya
Iman pada Qodho’ dan Qodar
adalah rukun Iman yang enam,
maka mereka yang tidak percaya
dengan perkara ini adalah kufur.
Ingkar kepada al-Qodar bermakna
ingkar kepada Qudrat Allah s.w.t
‫‪Sabda Nabi s.a.w:‬‬

‫واعلم أن األمة لو اجتمعت على أن ينفعوك بشيء لم ينفعوك‬


‫إال بشيء قد كتبه هللا لك ولو اجتمعواعلى أن يضروك بشيء‬
‫لم يضروك إال بشيء قد كتبه هللا عليك رفعت األقالم وجفت‬
‫الصحف‬
JENIS-JENIS TAKDIR
(Menurut Waktu)
Pertama: Takdir Am sebelum
penciptaan alam itulah yang
dijelaskan terdahulu yang tertulis
dalam Lauh al-Mahfudz. Takdir ini
tidak berubah bahkan Lauh al-
Mahfudz adalah Ummul Kitab
Kedua: Takdir Rezeki, Ajal, dan
amalan manusia sebelum
diciptakan mereka
Ketiga: Takdir spt yang di atas
namun setelah menjadi janin dan
ditiupkan ruh.
Keempat: Takdir Tahunan yang
ditentukan pada malam Lailatul
Qadar
Kelima: Takdir Harian
JENIS – JENIS TAKDIR
(Menurut pelaksanaan)
TAKDIR MUBRAM
Ialah : Perlaksanaan sesuatu yang
telah ditetapkan oleh Allah &
Tidak akan berubah
 
Contoh : Kelahiran Atau kematian/
Ajal / Mati/kejadian siang dan
malam
 
QODHO' MU'ALLAQ

Ialah : Perlaksanaan suatu perkara mengikut ketetapan Allah,


berdasarkan Ikhtiar manusia (Bisa berubah dengan ikhtiar & doa)

Hasilnya tidak dapat diketahui sebelum ia berlaku

Contoh : Rezeki, Jodoh, Kejayaan, Kebahagiaan, Kesenangan,


penyakit, kegagalan, kesusahan, kemalangan yg menimpa
seseorang, -dll-
 
 
 
HIKMAH IMAN KEPADA
QODHO’ DAN QODAR
1.Melatih diri untuk banyak
bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada qadha dan
qadar, apabila mendapat
keberuntungan, maka ia akan
bersyukur, karena keberuntungan itu
merupakan nikmat Allah yang harus
disyukuri. Sebaliknya apabila terkena
musibah maka ia akan sabar, karena
hal tersebut merupakan ujian
2.Menjauhkan diri dari sifat
sombong dan putus asa
Orang yang tidak beriman kepada
qadha dan qadar, apabila memperoleh
keberhasilan, ia menganggap
keberhasilan itu adalah semata-mata
karena hasil usahanya sendiri. Ia pun
merasa dirinya hebat. Apabila ia
mengalami kegagalan, ia mudah
berkeluh kesah dan berputus asa ,
karena ia menyadari bahwa kegagalan
bekerja
Manusia tidak mengetahui takdir apa
yang terjadi pada dirinya. Semua orang
tentu menginginkan bernasib baik dan
beruntung. Keberuntungan itu tidak
datang begitu saja, tetapi harus
diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang
beriman kepada qadha dan qadar
senantiasa optimis dan giat bekerja
untuk meraih kebahagiaan dan
keberhasilan itu.
4.Menenangkan jiwa
Orang yang beriman kepada qadha
dan qadar senangtiasa mengalami
ketenangan jiwa dalam hidupnya,
sebab ia selalu merasa senang
dengan apa yang ditentukan Allah
kepadanya. Jika beruntung atau
berhasil, ia bersyukur. Jika terkena
musibah atau gagal, ia bersabar dan
berusaha lagi.
SELAIN ITU HIKMAH LAINNYA
ADALAH
- Bertambah yakin kepada kekuasaan
Allah
- Tidak sombong apabila berjaya
- Tidak kecewa apabila gagal
- Mendorong kita berusaha dengan
rajin & istiqamah ( berterusan)
- Bersyukur apabila memperoleh
nikmat
- Tabah menghadapi cobaan
SELESAI…
EVALUASI
1. Apa yang dimaksud Qada!
2. Apa yang dimaksud Taqdir Mubram!
3. Apa yang disebut ayat Kauniyah itu?
4. Jelaskan hubungan anatar ikhtiar dan tawakkal!
5. Kemukakan tiga fungsi iman kepada taqdir!

Anda mungkin juga menyukai