JALAN CEPAT
A. SEJARAH ATLETIK
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tua dari cabang cabang olahraga
yang lainya. Berdasarkan sejarah, atletik itu dinamakan ”Ibu semua cabang
olahraga” (mother of sport). Hal ini dapat dimengerti karena gerakan gerakan
cabang atletik seperti: jalan, lari, lompat, dan lempar semuanya itu merupakan
gerakan manusia sehari hari.
Atletik mulai diperlombakan pada tahun 776 SM,yaitu saat Olimpyade pertama di
yunani. setelah yunani dijajah Romawi pada tahun 146 SM Olimpiade tetap
berlangsung sampai Theodosius 1I memtiadakannya pada tahun 394 sesudah
masehi .selama delapn abad ,olimpiade tidak diadakan.
pada pertengahan abad ke-12 ,atletik mualai dierlombakan lagi di inggris dan
semakin banyak penggemarnya .Pda abad ke-19 atletik di perlombakan antar
universitas ,yaitu antara Oxford dan Cambridge. Sementara ,perlombaaan di tingkat
nasional berlangsung di london pada tahn 1866.
Pada tahun 1896, di Athena ,pertama kali dilangsungkannya kembali Olimpiade oleh
Pierre Fredy,Baron dan Coubertin (Bangsawan Prancis). Sejak itu,Olimpiade kembali
diandakan setiap empat tahun sekali,kecuali tahu tahun pada masa perangdunua II.
Tempat berlangsungnya Olimpiade bergantian di beberapa negara di dunia pada
tahun 2004,Olimpiade XXVII kempali diselenggarakan di yunani.
SEJARAH ATLETIK
Organisasi internasiol adalah IAAF( Internasional asosiation Of Atletik
Federation),IAAF didirikan pada tahun 1912 di Stockholm,Swedia dengan nama
Internasional Amateur Atletics Federation.hingga tahun2001,kata Amateur di
ganti menjadi assosiation sampai sekarang.IAAF inilah yang membuat peraturan
tentang Atletik.
AAF menetapkan bahwa pembagian nomer Atletik disesuaikan oleh organisasi
atletik di masing-masing negara dunia,Organisasi atletik di Indonesia adalah PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia),PASI berdiri pada 3 September!950 di
Semarang.Tingkat kepengurusan PASI ini dibagi menjadi empat,yaitu:
A. Nomer Jalan
jalan cepat dengan jarak 5,10,dan 20 kilometer
B. Nomer Lari
-lari jarak pendek dengan jarak 100,200,dan 400 meter
-lari jarak menengah dengan jarak 800,1500,dan3000 meter
-lari jarak jauh dengan jarak 5.000 dan 10.000 meter
-lari gawang dengan jarak 100,110,dan 400 meter
-lari Estapet dengan jarak 4 x 100 meter, 4x 400 meter ,4 x 200 meter dan 4x 800 meter
-lari marathon dengan jarak 42,195 KM; Serengah maraton 21,1 km; dan ultramarathon
100 km.
-lari Halang-lintang dengan jarak 3.000 meter
-lari lintas ala dengan jarak > 3.000 meter.
B. Nomor Lompat dan Nomor Lempar
-Lompat jauh.lompat tinggi, Lompat tinggi galah,lompat jangkit
D. Nomer Lempar
- Lempar lembing,lempar Cakram ,Lempar Martil,Tolak peluru
Selain tiaga nomer diatas, terdapat nomer gabungan.nomer ini dibedakan
menjadi kelompok putra dan kelompok putra,
a, kelompok putara
Panca Lomba, terdiri atas lompat jauh,Lempar lembing, lari 200
meter,lempar cakram, dan lari 1.500 meter
dasa lomba , dilaksanakan selama 2 hari .hari pertama lari 100 meter ,lompat
jauh ,tolak peluru, lompat tinggi, dan lari 400 meter.Sementera hari kedua,
lari gawang 110 meter, lempar cakram, lompat tinggi, lompat galah ,lempar
lembing, dan lari 1.500 meter
b. kelompok putri
Sapta lomba , dilaksanakan dua hari.hari pertama melakukan lari gawang 100
meter ,lompat tinggi , tolak peluru, dan lari 200 meter. kemudian hari kedua
melakukan lompat jauh , lempar lembing, dan lari 800 meter
C. SEJARAH JALAN CEPAT
Pada olahraga jalan cepat tidak diperkenankan langkah melayang
atau membuat lompatan. Menurut aturannya, kaki pejalan cepat
harus tetap di atas tanah dan sekurang-kurangnya satu kaki harus
selalu menginjak tanah. Jalan cepat adalah suatu nomor atletik
yang harus dilakukan dengan segala kesungguhan.
Pertama kali diadakan pada tahun 1912 jalan cepat 10 km
diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade
tahun 1976 tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956
dipertandingkan dalam olimpiade. Tetapi pada olimpiade tahun
1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km dicantumkan lagi dalam nomor
perlombaan. Pada tahun-tahun terakhir ini perlombaan jalan cepat
mulai banyak penggemarnya dan dibicarakan.
Dalam olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50
km telah lama menjadi nomor yang selalu diperlombakan. Di
Indonesia perlombaan jalan cepat sebagai nomor yang
diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak
yang diperlombakan ialah untuk wanita: 5 km dan 10 km, dan
PERBEDAAN AJALAN CEPAT DAN LARI
Secara awam gerakan jalan dengan lari tidak
ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun
lari adalah gerakan memindahkan badan ke
depan dengan langkah-langkah kaki. Perbedaan
jalan cepat dan lari adalah sebagai berikut.
Jalan cepat : Pada gerakan jalan cepat selalu
ada kaki yang kontak dengan tanah. Artinya,
setiap saat salah satu kaki selalu kontak tanah.
Lari :Dalam gerakan lari, ada saat melayang,
pada waktu melangkah. Artinya, pada saat
tertentu kedua kaki lepas atau tidak
menyetuh/menginjak tanah .
D. PEMBELAJARAN TEKNIK JALAN CEPAT
Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara
dan tidak terputus. Selama saat setiap langkah, kaki yang bergerak
maju pejalan kaki harus berhubungan/menyentuh tanah sebelum
kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki penyangga harus
diluruskan (tidak bengkok di lutut) untuk sekurang-kurangnya
sesaat dalam posisi tegak/ vertikal.
Di dalam perlombaan jalan cepat yang penting diperhatikan oleh
setiap pejalan cepat adalah melakukan gerak langkah maju ke
depan dengan salah satu kaki selalu tetap kontak dengan tanah.
Artinya bahwa pada setiap akan melangkahkan kaki, salah satu kaki
harus selalu tetap berhubungan atau menempel pada tanah. Akan
tetapi mengingat dalam pelaksanaan perlombaan jalan cepat itu
diawali dengan adanya pemberangkatan (start) dan diakhiri dengan
melewati garis finish, maka untuk teknik jalan cepat ini dapat
dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu : teknik start, teknik jalan cepat,
dan teknik melewati garis finish. Teknik jalan cepat akan diuraikan
secara lengkap sebagai berikut :
1. TEKNIK AWALAN ( START )
Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan
start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini
kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan
maka tidak ada teknik khusus yang harus
dipelajari atau dilatih. Sikap start pada
umumnya adalah sebagai berikut. Pada aba
“bersedia”, atlet menepatkan kaki kiri di
belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki
kiri, badan agak condong ke depan, tangan
bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau
aba “Ya!”, segera langkahkan kaki kanan ke
depan, dan terus jalan.
2. TEKNIK POSISI BADAN