Anda di halaman 1dari 20

Sanitasi Tempat Tempat Umum

La Ode Ahmad Saktiansyah


Lanjutan

Tempat – tempat umum adalah : suatu tempat dimana


orang banyak berkumpul untuk melakukan kegiatan
baik secara insidentil maupun secara terus menerus.
Pengertian

Mengingat banyaknya orang-orang yang akan


berkumpul dan akan melakukan suatu kegiatan berarti
akan meningkatkan juga hubungan/kontak antara
orang yag satu dnegan yang lain, berarti kemungkinan
terjadinya penularan penyakit baik secara langsung
atau tidak langsung yaitu melalui perantara (berupa
benda, alat-alat yang dipergunakan untuk melakukan
kegiatan) akan lebih meningkat.
Lanjutan

Untuk mencegah penularan penyakit di tempat-tempat


umum perlu dilakukan pengawasan terhadap : •
Manusianya, sebagai pelaksana kegiatan • Alat-alat,
bahan-bahan yang dipergunakan • Tempat/lingkungan
dimana kegiatan dilakukan Yang termasuk tempat-
tempat umum : pasar, restoran, bioskop, masjid,
tempat rekreasi, dll
Lanjutan

Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha


sanitasi pada umumnya, maka pengertian usaha STTU
tidak lepas dari pengertian sanitasi. • Sanitasi menurut
WHO adalah : suatu usaha untuk mengawasi beberapa
faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai
efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan
kelangsungan hidup.
Lanjutan

STTU adalah : suatu usaha untuk mengawasi dan


mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum
terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya/menularnya suatu penyakit. • Dari STTU
ada dua usaha yg dilakukan : • Pengawasan dan
pemeriksaan faktor lingkungandari tempat-tempat
umum dan faktor manusianya sendiri yang melakukan
kegiatan • Penyuluhan terhadap masyarakat (edukasi),
terutama yang menyangkut pengertian dan kesadaran
masyarakat terhadap bahaya-bahaya yang timbul dari
tempat-tempat umum.
Lanjutan

Yang dimaksud dengan pengawasan dan pemeriksaan :


 • Melakukan pemeriksaan terhadap faktor lingkungan
dan perlengkapan/peralatan dari tempat-tempat
umum, misalnya : lingkungan pekarangan, bangunan,
tempat perabotan, persediaan air bersih, cara
pembuangan sampah dan air kotor, perlengkapan WC
dan urinoir dan lain-lain • Melakukan pemeriksaan
dengan maksud memberikan bimbingan dan petunjuk-
petunjuk kepada faktor manusia yang melakukan
kegiatan pada tempat-tempat umur, misalnya : cara
Lanjutan

Beberapa kegiatan yang mendasari usaha STTU. STTU


sebagai ilmu tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan
pengetrapan daripada ilmu-ilmu lain (aplied) yang
mendasarinya, antaranya : 1. Water supply 2. Solid
waste disposal 3. Sawage & excreta disposal 4. Food
hygiene & Sanitation 5. Housing/Konstruksi bangunan
6. Vector control 7. Physical Pollution 8. Industrial
Hygiene & sanitation
Lanjutan

Masalahnya adalah pada masing-masing tempat umum


mempunyai penekanan yang berbeda dalam penerapan,
berdasarkan atas sifat dari kegiatan yang dilakukan pada
tempat-tempat umum. • Masing-masing bidang kegiatan
sanitasi tempat-tempat umum tersebut di atas pada STTU
yang perlu mendapat perhatian khusus pada segi :
Lanjutan

Water Supply a. Quantity & Quality Control b. Obtain


cold & hot water c. Water Borned Disease d. Water
treatment e. Inspection 2. Solid Waste a. Metode b.
Requirement c. Inspection 3. Sewage & excreta disposal a.
Metode b. Requirement c. Inspection
Lanjutan

Food Hygiene & sanitation a. Food Hygiene - Food


Contaminant - Food Intoxication - Food Inpection b. Food
Sanitation - Cleanlines of food stuffs - Food Storage - Food
Procesing 1) food Handler 2) Methode of procesing 3)
Kitchen - Food Refrigeration - Food Transportation - Food
Service c. Food Borne Disease out break investigation d.
Inspection
Lanjutan

5. Housing Construction a. Location site requirement b.


Construction Requirement - Construction - Ventilation
system - Lighting system - Insect and rodent proving c.
Inspection 6. Physical Pollution a. Source of polution b.
External influence toward physical pollution c. Inspection
7. Vector Controll a. Insect & rodent control b. Insect &
rodent borned disease c. Inspection
Lanjutan

Pengendalian lingkungan Pelaksanaan STTU tidak


lepas dari pengendalian lingkungan. WHO
merumuskan usaha pengawasan lingkungan, SBB : a.
Penyediaan air bersih, dengan penekanan pada kualitas
dan kuantitas yang memenuhi syarat kesehatan siap
untuk digunakan, mencakup juga segi perencanaan,
design, pengelolaan dna pengawasan sanitasi
penyediaan air minum bagi masyarakat.
Lanjutan
b. Pengolahan air kotor dan pengendalian
pencemaran air, meliputi juga pengumpulan,
pengolahan dan pembuangan air kotor rumah tangga,
sistem pengenceran, pengawasan kualitas air
permukaan (termasuk laut) dan air tanah. c.
Pengelolaan sampah padat, meliputi penanganan dan
cara pembuangan yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi d. Pengawasan vektor penyebab penyakit,
meliputi pengawsan terhadap binatang arthropoda,
Molusca, binatang pengerat, dan beberapa
binatang/serangga lain penyebab penyakit. e.
Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah oleh
kotoran manusia dan bahan kotoran lain yang
dikeluarkan manusia, binatang, dan makhluk hidup
lainnya
Lanjutan

f. Hygiene makanan, meliputi juga hygiene susu g.


Pengawasan pencemaran udara h. Pengawasan
terhadap bahaya radiasi i. Kesehatan kerja, terutama
pengawasan terhadap adanya gangguan/bahaya dari
lingkungan fisik, kimia, biologis. j. Pengawasan
terhadap gangguan suara. k. Perumahan dan
lingkungannya, terutama yang erat hubungannya
dengan aspek kesehatan masyarakat, meliputi
bangunan untuk perkantoran, umum, dan institusi. l.
Perkotaan dan perencanaan perkembangannya. •
Aspek kesehatan dari alat-alat transportasi udara,
laut, dan darat • Pencegahan terhadap bahaya
kecelakaan
Lanjutan

o. Tempat-tempat rekreasi dan tourisme, terutama


yang erat hubungannya dengan aspek lingkungan
sehat dari pemandian pantai, kolam renang, tempat
camping dan lain sebagainya p. Tindakan-tindakan
sanitasi dihubungkan dengan epidemi, pertolongan
darurat, bencana, daerah urbanisasi dan transmigrasi.
q. Tindakan usaha-usaha pencegahan yang diperlukan
agar lingkungan bebas resiko-resiko terhadap
kesehatan
Lanjutan
Pembuangan sampah • Pengumpulan sampah
hendaknya dilakukan dari penampungan sementara
selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan. • Tempat
pembuangan sementara dapat berupa : • Tong-tong
sampah yang terbuat dari metal/besi dengan isi 50-100
liter yang diletakkan di pinggir jalan di depan rumah
atau toko-toko agar mudah nanti dilakukan
pengambilannya untuk diangkut ke tempat
pembuangan • Tempat pengumpulan yang dibuat dari
beton berupa bak-bak dengan isi 5-20 m3. • Sampah
dalam TPS hanya boleh tertimbun paling lama 1 hari
selanjutnya dibuang ke TPA • TPS diletakkan
mendekati lokasi sumber sampah dan ditempatkan
tersebar sehingga mudah dijangkau.
Lanjutan

TPS hendaknya diberi tutup agar : • Tidak mudah


terjangkau dan dipakai untuk tempat bersarangnya
tikus dan serangga-serangga seperti llat dan nyamuk
atau oleh binatang-2 besar seperti anjing dan kucing. •
Sampah yang telah terkumpul tidak mudah
diterbangkan oleh angin disamping itu dengan adanya
tutup dapat mengurangi adanya bau. • Mengurangi
minat bagi pencari barang bekas dan sisa makanan.
Lanjutan

Pembuangan air kotor dan kotoran manusia • Air


kotor yang berasal dari beberapa tempat dikumpulkan
dalam suatu tempat pembuangan, dapat berupa sumur
peresapan, yang penting air tersebut tidak meluber
kemana-mana. • Tipe kakus dilengkapi dengan leher
angsa yang berfungsi sebagai : • Mengurangi bau •
Mencegah masuk dan keluarnya serangga. • Untuk
sempurnanya dilengkapi dengan septic tank sebagai
tempat penampungan dan pengolahan kotoran secara
mikrobiologik. • Disediakan urinoir dan kamar mandi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai