Anda di halaman 1dari 19

EYD DAN TANDA

BACA

1
DEFINISI EJAAN

 Ejaan  Keseluruhan peraturan mengenai bagaimana


melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara
lambang-lambang itu.

 Ejaan membicarakan tentang : penulisan huruf,


penulisan kata dan pemakaian tanda baca.

2
MACAM-MACAM EJAAN

1. Ejaan Van Ophujsen ( nama seorang guru Belanda


yang meminati bahasa ) tahun 1901;
2. Ejaan Soewandi ( Menteri P & K Republik Indonesia)
tahun 1947;
3. Ejaan Melindo (Melayu – Indonesia) tahun 1958;
4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) diresmikan
tanggal 16 Agustus 1972.

3
PERBEDAAN ANTARA EJAAN VAN OPHUYSEN
DENGAN EJAAN SOEWANDI

A. Ejaan Van Ophuysen B. Ejaan Soewandi

1. Huruf j untuk kata : 1. Huruf oe berubah menjadi


u: buku, saku, guru dll.
sajang, bajang, pajah, dll.
2. Tanda diakritik berubah
2. Huruf oe untuk kata: menjadi k, seperti : tak, pak.
goeroe, boekoe, dll. 3. Awalan dan kata depan di &
ke ditulis serangkai /
3. Tanda diakritik digabungkan dengan kata
berbentuk koma ain, yang mengikutinya.
untuk kata : ta’ , pa’ 4. Angka 2 dipakai untuk
pemakaian kata ulang.

4
CONTOH KATA

Ejaan Van Ophujsen Ejaan Soewandi


(1901 – 1947) ( 1947 – 1972 )

1. Khoesoes 1. Chusus
2. Djoem’at 2. Djum’at
3. Ja’ni 3. Jakni
4. Pajoeng 4. Pajung
5. Tjoejoe 5. Tjutju
6. Soenji 6. Sunji
7. Goeroe 7. Guru
8. Njoenja 8. Njonja
5
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Ejaan ini diresmikan 16 Agustus 1972, kemudian pada


tahun 1976 disusunlah buku pedoman mengenai
EYD.

Hal yang ditekankan pada EYD adalah :


1. Pemakaian huruf
2. Penulisan huruf
3. Penulisan kata
4. Penulisan unsur serapan
5. Pemakaian tanda baca / pungtuasi
6
PERUBAHAN YANG TERJADI DI EYD
DIBANDING EJAAN SOEWANDI (1)

1. Huruf f, v, z, q & x diresmikan pemakaiannya menjadi


huruf BI.;
2. Angka 2 untuk kata ulang dihapuskan, untuk
penulisannya harus ditulis berulang diikuti tanda
hubung;
3. Awalan di & ke ditulis serangkai, dan kata depan di &
ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya;

7
CONTOH : AWALAN DAN KATA DEPAN

 Awalan di dan ke  Kata Depan di- dan ke-

1. Didepan; 1. Di pasar
2. Ditulis; 2. Di kampus
3. Diundang; 3. Di meja
4. Kemudian; 4. Ke pasar
5. Kepada; 5. Ke kampus
6. Kedepan 6. Ke pasar

8
PERUBAHAN YANG TERJADI DI EYD
DIBANDING EJAAN SOEWANDI (2)

4. Beberapa huruf berubah penulisannya :


- tj : c = tjukup - cukup
- ch : kh = chusus - khusus
- nj : ny = njonja - nyonya
- sj : sy = sjarat- syarat
- dj :j = djalan - jalan
-j :y = dajang - dayang

9
SINGKATAN DAN AKRONIM

1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri


atas satu huruf atau lebih.

2. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf


awal kata, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata yang disingkat. Akronim
dibaca dan diperlakukan sebagai kata.

10
LAFAL SINGKATAN DAN KATA

Singkatan Lafal tidak baku Lafal baku

1. AC [ a – se ] [ a – ce ]
2. BBC [ bi – bi – se ] [ be – be- ce ]
3. LNG [ el – en – gi ] [ el – en – ge ]
4. TVRI [ ti – vi- er – i ] [ te – ve - er- i ]
5. MTQ [ em – te – kyu ] [ em – te – ki ]
6. IGGI [ ay– ji – ji – ay ] [ i – ge – ge – i )
7. IUD [ ay – yu – di ] [ i – u – de ]
11
8. RCTI [ er– se –te – ay ] [ er – ce – te – i ]
CONTOH SINGKATAN & AKRONIM

 Singkatan  Akronim

1. No : Nomor 1. FISIP
2. PT : Perseroan terbatas 2. ISPA
3. PT : Perguruan Tinggi 3. Bappenas (Bdan Perencanaan
4. BUMN Pembangunan Nasionl)
5. DKI 4. Kadin (Kamar Dagang &
Industri)
6. RCTI
5. Jamsostek
7. Kg
6. Seskoal
8. CV : Curriculum Vitae
7. Dll.
9. Dll.

12
TANDA BACA

11/21/20
 Tanda titik (.)
 Mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau

BI/EYD
seruan.
 Diletakkan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan.
 Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.

Contoh:
 Dr. Adit senang mengobati orang sakit.
 Kutipan menarik itu diambil dari hlm. 5 dan 8.

13
TANDA BACA

11/21/20
 Tanda koma (,)
 Memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau

BI/EYD
pembilang.
 Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat mendahului induk kalimat
 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Contoh:
 Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat
melaju.
 “Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.

14
TANDA BACA

11/21/20
 Tanda seru (!)
 Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan

BI/EYD
atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh:
 “Jangan letakkan benda itu di depan saya!” teriak Rudi.

15
TANDA BACA

11/21/20
 Tanda titik koma (;)
 Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara.

BI/EYD
 Memisahkan kalimat yang setara di dalam satu kalimat
majemuk sebagai pengganti kata hubung.
Contoh:
 Hari makin sore; kami belum selesai juga.
 Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; sedangkan
adik bermain bola.

16
TANDA BACA

11/21/20
 Tanda titik dua (:)
 Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian

BI/EYD
atau pemerian.
 Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
 Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan.
Contoh:
 Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan:
Akutansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi.
 Project by: Alland Project.
 Budi: “ Siap Pak!”

17
TANDA BACA

11/21/20
 Tanda hubung (-)
 Menyambung unsur-unsur kata ulang.

BI/EYD
 Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing.
Contoh:
 Anak-anak kelaparan di negara Afrika adala akibat
globalisasi.
 Di- packing.

18
TANDA BACA

11/21/20
 Tanda Elipsis (...)
 Menggambarkan kalimat yang terputus-putus.

BI/EYD
 Menunjukkan bahwa satu petikan ada bagian yang
dihilangkan.
Contoh:
 Berikut adalah yang termasuk fakultas Gunadarma adalah
Fakultas Ekonomi, Fakultas...., dan Fakultas....
 “Plak...ALHAMDULILLAH...” kuda itu berjalan dengan
cepat, sampai-sampai orang tersebut tak bisa
mengendalikannya.

19

Anda mungkin juga menyukai