Anda di halaman 1dari 35

IMUNISASI

Oleh

ASRARUDDIN, S. Kep

DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU


APA ITU
IMUNISASI ??
???
IMUNISASI
Suatu cara untuk menimbulkan /
meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit. Sehingga
bila ia kelak terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan.
MENGAPA IMUNISASI ITU PERLU
??

MANFAAT IMUNISASI

TUJUAN IMUNISASI
MANFAAT DAN TUJUAN
IMUNISASI
Daya tahan / kekebalan tubuh anak
meningkat
Dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian
Pencegahan timbulnya penyakit pada
anak
PD3I ????
PD3I
(Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)
 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di
Indonesia ialah :

- Difteri
- Pertusis - Tetanus
- Tuberkulosis - Campak
- Poliomielitis - Hepatitis B
- Hemofilus Influensa tipe B
- Meningitis
DIFTERI

Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh


oleh Corynebacterium Diptheriae
Radang tenggorokan,
Hilang nafsu makan
Demam ringan Dalam 2-3 hari timbul selaput
putih kebiru - biruan pada tenggorokan dan
tonsil.
PERTUSIS

 Batuk Rejan (100 hari)


 Disebabkan oleh Bakteri Bordetella
Pertussis
 Pilek, bersin
 Mata merah,
Demam dan kadang menggigil
Batuk yang ringan yang lama-kelamaan
menjadi batuk lama
TETANUS

 Kaku otot pada rahang, disertai kaku pada


leher,
 Kesulitan menelan,
 Kaku otot perut,
 Berkeringat dan demam.
 Pada bayi terdapat juga gejala tiba -tiba
berhenti menetek (sucking) antara 3 s/d 28 hari
setelah lahir.
 Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat
dan tubuh menjadi kaku.
Tuberkulosis
Disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosa (disebut
juga batuk darah)

Gejala:
- Badan lemah
- Berat badan menurun
- Demam
- Berkeringat pada malam hari
- Batuk terus menerus
- Nyeri dada
- Kadang – kadang batuk darah
CAMPAK
Disebabkan oleh virus:
Myxovirus Viridae Measles

Gejala:
Demam, Batuk, pilek
Bercak kemerahan ,
Conjunctivitis (mata merah)
Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher,
kemudian menyebar ketubuh dan tangan serta kaki.

Diagnosis pasti : Laboratorium


POLIO
Gejala:

• Lumpuh Layuh akut Pada anak berumur


< 15 Tahun

• Demam dan nyeri otot

• Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan


otot pernapasan
HEPATITIS B
Disebabkan oleh Virus Hepatitis B yang merusak hati

Gejala:

 Demam, lemah, nafsu makan menurun


 Warna urine seperti teh pekat, kotoran menjadi pucat
( dempul ).
 Warna kuning bisa terlihat pula pada mata ataupun kulit.
 Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan
pengerasan hati (Cirrhosis Hepatis), kanker hati (Hepato
Cellular Carsinoma)

Penularan pada bayi terjadi pada saat persalinan


HEMOFILUS INFLUENSA TIPE B

Haemofilus Influenza tipe B (Hib) adalah salah


satu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi
dibeberapa organ seperti meningen, epiglotis,
pneumonia, artritis, dan selulitis

Gejala yang ditimbulkan tergantung organ tubuh


mana yang diserang, pada organ selaput otak akan
timbul gejala meningitis (demam, kaku kuduk,
kehilangan kesadaran), pada organ paru akan
menyebabkan pneumonia (demam, sesak, retraksi
otot pernapasan), terkadang menimbulkan gejala sisa
berupa kerusakan alat pendengaran
Vaksin program imunisasi

16
11/21/20
BCG strain Paris no.1173. P2

 Bentuk beku-kering yang mengandung Mycrobacterium Bovis hidup yang


dilemahkan
 Penyimpanan pada suhu 2 s/d 8 OC bila sudah dilarutkan tetapi tidak segera
dipakai selama maksimal 3 jam
 Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.
 Indikasi  kekebalan aktip terhadap tuberkulosa
 Kemasan 1 box isi 10 Amp, pelarut 4 ml NaCl 0,9 % untuk setiap ampul
 Dosis  0,05 ml / dosis pada intrakutan
 Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal 12 jam sebelum
dipakai
 Setelah dilarut vaksin hanya bertahan 3 jam
11/21/20 17
Microbakterium Bovis, Danish Strain
1331

 Bentuk beku-kering.
 Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC, pelarut pada suhu kamar
 Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.
 Indikasi  kekebalan aktip terhadap tuberkulosa
 Kemasan 1 box isi 10 vial, pelarut 1 ml NaCl 0,9 % untuk setiap vial
 Dosis  0,05 ml / dosis pada intrakutan
 Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal 12 jam sebelum
dipakai
 Setelah dilarut vaksin hanya bertahan 4 jam

11/21/20 18
TT

Bentuk Cairan.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
Kadaluarsa 24 bulan
Indikasi  kekebalan aktip tetanus .
Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
 Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis  0,5 ml / dosis pada intra maskuler atau Subkutan dalam
Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama 4
minggu.dengan ketentuan :
◦ Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak terendam air,
Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B
 Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC

11/21/20 19
TT WUS
IMUNISASI PEMBERIAN SELANG WAKTU MASA DOSIS
IMUNISASI PEMBERIAN PERLINDUNGAN
MINIMAL

TT 1 - - 0,5 cc

TT 2 4 minggu setelah 3 Tahun 0,5 cc


TT WUS T1

TT 3 6 bln setelah T2 5 Tahun 0,5 cc

TT 4 1 Thn setelah T3 10 Tahun 0,5 cc

TT 5 1 Thn setelah T3 25 Tahun 0,5 cc


DT

Bentuk Cairan.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
Kadaluarsa 24 bulan
Indikasi  kekebalan aktip Difteri dan tetanus .
Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
 Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis  0,5 ml / dosis pada intra maskuler atau Subkutan dalam
Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama 4
minggu.dengan ketentuan :
◦ Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak terendam
air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B
Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC

11/21/20 21
Polio.

Bentuk Cairan + pipet (dropper).


Penyimpanan pada suhu Maksimal – 20 °C
 Indikasi  kekebalan aktip terhadap polomyelitis.
Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
Kemasan pipet 1 box isi 10 pipet.
 Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis  2 Tetes / dosis pemberian secara Oral
Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama 2 minggu.dengan
ketentuan :
◦ Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak terendam air, Sterilitas
terjaga, VVM kondisi A / B

11/21/20 22
Campak strain Cam 70

 Bentuk beku-kering.
 Penyimpanan pada suhu Maksimal -20OC, pelarut pada suhu kamar
 Kadaluarsa 24 bulan, pelarut 60 bulan.
 Indikasi  kekebalan aktip terhadap penyakit Campak
 Kemasan 1 box isi 10 Amp, pelarut 5 ml aquabidest steril untuk setiap
vial
 Dosis  0,5 ml / dosis pada subkutan
 Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal 12 jam sebelum
dipakai
 Setelah dilarut vaksin hanya bertahan 6 jam atau 8 jam  diskusi

11/21/20 23
Hepatitis B PID recombinan.

Bentuk Cairan.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
Kadaluarsa 26 bulan
Indikasi  kekebalan aktip terhadap infeksi virus Hept B.
Kemasan 1 box isi 100 pough, @ 1 dosis
Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis  0,5 ml / dosis pada intra maskuler
 Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC (- 0,5 dalam 30 menit)

11/21/20 24
DPT-HB-Hib
Bentuk Cairan.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
Kadaluarsa 24 bulan
Indikasi  kekebalan aktip Difteri, tetanus dan Hept B, haemofilus influensa
tipe B
Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 5 dosis (2,5 ml)
 Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis  0,5 ml / dosis pada intra maskuler
Padapelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama 4
minggu.dengan ketentuan :
◦ Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak terendam
air, Sterilitas terjaga,
VVM kondisi A / B
Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC

11/21/20 25
IPV
Bentuk Cairan.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC, JANGAN BEKU
Kadaluarsa 24 bulan
Indikasi  Melengkapi 4 Dosis pemberian OPV
Kemasan 1 box isi 50 vial, @ 5 dosis
 Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis  0,5 ml / dosis pada intra maskuler
Jadwal pemberian : Pada Usia 4 – 11 Bulan (DPT-HB-Hib 3
dan Polio 4)
Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC

11/21/20 26
Jadwal Imunisasi Rutin

USIA (BULAN) IMUNISASI YANG DIBERIKAN

0 HB0

1 BCG, OPV1

2 DPT-HB-Hib 1, OPV 2

3 DPT-HB-Hib 2, OPV 3

4 DPT-HB-Hib 3, OPV 4, IPV

9 CAMPAK
Pertanyaan????
Kapan Imunisasi tidak boleh diberikan???
Tips perawatan setelah imunisasi???
Siapa saja yang perlu di Imunisasi???
Apakah Imunisasi bisa diberikan bila
terlambat???
Apakah imunisasi harus di ulang???
Kapan Imunisasi tidak boleh
diberikan???
BCG tidak boleh diberikan pada bayi
sakit kulit lama, TB, dan Panas tinggi.
DPT-HB-Hib tidak diberikan jika bayi
sakit parah, panas tinggi dan kejang.
Polio tidak diberikan bila diare dan sakit
parah
Campak tidak diberikan jika bayi panas
tinggi
Tips perawatan setelah Imunisasi??
BCG, luka (Bisul) tidak perlu diobati
tetapi luka membesar dan bengkak di
ketiak, segera ke Puskesmas.
DPT-HB-Hib, bila panas berikan obat
penurun panas dan kompres.
Campak, bila panas berikan obat penurun
panas.
Apakah imunisasi bisa diberikan
bila terlambat??

BISA

LEBIH BAIK TERLAMBAT


DARIPADA TIDAK SAMA
SEKALI
Apakah Imunisasi harus
diulang??
Sebaiknya diulang supaya anak lebih
kebal
DPT-HB-Hib dan Campak di Usia 24
Bulan.
Campak dan DT di Kelas 1 SD
Td dikelas 2 dan 5 SD.
INGAT !!!! 4 pesan penting yg perlu
disampaikan kepada orang tua
 Manfaat dari vaksin yang diberikan
(contoh: BCG untuk mencegah
TBC)
 Tanggal imunisasi dan pentingnya
KMS disimpan secara aman dan
bawa pada saat kunjungan berikut
 Apa akibat ringan dapat dialami,
cara mengatasi dan tidak perlu
khawatir.
 Tujuan: minimal 5 kali kontak
untuk menyelesaikan semua
vaksinasi sebelum HUT 1 tahun.
Hak mereka utk
dapatkan pelayanan
Imunisasi berkualitas

Bab 2 Pelayanan Imunisasi 34


11/21/20 35

Anda mungkin juga menyukai