Anda di halaman 1dari 15

DIKSI DALAM BAHASA INDONESIA

DEDY RAHMAD SITINJAK, M.Si


DIKSI DALAM BAHASA INDONESIA
Diksi yang baik berhubungan erat dengan masalah:

Kaidah
Kaidah sintaksis Kaidah makna Kaidah karang-
hubungaan
bahasa bahasa mengarang
sosial bahasa

Diksi yang Harus di perhatikan Pemakaian diksi


dari sudut makna kata Diksi menurut karang-
sesuai dengan yang mengarang harus
itu sendiiri:
kaidah sintaksis 1. Makna Denotatif memperhatikan memperhatika:
2. Makna asosiatif: lingkungan itu 1. Pilihan frasa
haruslah:  Konotatif dengan berbagai
berdasrkan:
 Stilistik alternatif
tingkatan sosial, 2. Pilihan kata yang
1. Tepat  Afektif
daerah geografis, langsung
 Reflektif
2. Seksama  Kolokaktif lingkungan bersifat 3. Pilihan kata yang
 Interpreaktif umum, profesi, dan dekat dengan
sebagainya. pembaca
3. Lazim
PENGERTIAN DIKSI
DIKSI artinya pilihan kata atau memilih kata. Diksi berhubungan
dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, tulis menulis
dan tutur sapa.dalam membuat karangan harus menggunakan bahasa
yang baik dan benar, membuat karangan itu bernilai dan berbobot.
Untuk memilih kata secara baik, maka seseorang itu harus mengetahui
kekayaan bahasa yang bersangkutan.

setiap kosakata memiliki makna yang berbeda-beda karena faktor


perbedaan profesi, lingkungan usia dan mata pencaharian.

seorang sajana teknik akan berbeda jenis kosa kata yang


dikuasasinya dengan seorang sarjana kedokteran ataupun sarjana
ekonomi.

Diksi sangat menentukan untuk menyampaikan ide-ide dalam


menulis maupun berbicara di kondisi tertentu.
DIKSI SESUAI DENGAN KAIDAH
SINTAKSIS BAHASA
Tepat: artinnya pemilihan kata dengan menempatkannya pada
kelomponya dalam sintaksis:

seksama: artiya makna kata harus benar dan sesuai dengan apa
yang hendak disampaikan.

Lazim: maksudnya kata itu sudah menjadi milik bahasa indonesia.

Contoh:
Kata besar, agung, raya tinggi, dikatakan sinonim, biasa dikatakan hari raya dan hari
besar (tepat dan lazim).
DIKSI SESUAI DENGAN KAIDAH
MAKNA BAHASA
Diksi pada bagian ini harus memperhatikan makna dasar kata yang bersangkutan.
Diksi menurut kaidah makna bahasa harus diperhatikan dari sudut makna kata itu sendiri, antara
lain:
1. Makna Denotatif, adalah makna yang sesuai dengan hasil observasi yang dibrei batasan.
2. Makna Asosiatif, adalah makna yang berhubungan dengan masyarakat pemakai bahasa, pribadi,
perasaan, nilai-nilai masyarakat dan perkembangan pemakai bahasa yang sesuai.
Makna asosiatif terbagi atas:
 Makna Konotatif, adalah makna subjektif yang timbul karena tambahan-tambahan sikap sosial,
sikap pribadi, dan kriteria.
 Makna Stalistik/ Stilistik makna yang berhubungan dengan gaya pemilihan kata dalam karang-
karangan (pidato). Dibedaakan atas: profesi, status, modalitas, dan pribadi.
 Makna Afektif, makna yang berhubungandengan perasaan pembicara secara pribadi baik terhadap
lawan bicara.
 Makna Reflektif, makna reflektif ini lebih cenderung kepada sesuatu yang bersifat sakral atau
kurang sopan/haram.
 Makna Kolotatif, berhubungan dengan makna frasa sebuah bahasa.
 Makna Interpreatif, berhubungan dengan penafsiran dan tanggapan dari pendengar atau
pembaca.
DIKSI SESUAI DENGAN KAIDAH
HUBUNGAN SOSIAL BAHASA
Dalam Diksi ini harus selalu diperhatikan lingkungan pemakaian kata-
kata yang dipergunakan, dengan membedakan lingkungan itu berdasarkan
tingkatan sosial, daerah geografis, lingkungan bersifat umum, profesi dan
sebagainya.
Diksi berdasarkan profesi merupakan pilihan kata yang telah dilazimkan
jika orang berbicara masalah tertentu. Contoh: dibuat—dirakit ; pembantu—
asisten d.l.l.
Kata tertuduh, tersangka, terdakwa, berbeda maknyanya menurut
hukum.
DIKSI SESUAI DENGAN KAIDAH
KARANG-MENGARANG
Dalam diksi ini pilihan kata haruslah tepat, pilihan kata haruslah yang dapat mewakili apa
yang dimaksudkan.
Diksi menurut kaidah karang-mengarang harus memperhatikan:
1. Pilihan frasa dengan berbagai Alternatif
contoh: 1. terdiri dari, terdiri atas.
2. ditemani oleh, ditemani dengan.
3. terdiri dalam, terjadi dalam.
2. Pilihan kata yang Langsung
menggunakan kata-kata yang langsung dan tidak dipergunakan kalimat,frasa, bentuk yang
bersifat uraian yang panjang.
3. Pilihan kata yang dekat dengan pembaca.
pilihan kata yang harus sesuai dengan tingkat sosial, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan
lawan bicara, sehingga pembicara dekat pada lawan bicara
Kata–kata yang memiliki persamaan dibeberapa
bagian
a. Sinonim : persamaan arti
b. Antonim : lawan arti
c. Homonim : persamaan bentuk lafal dan ejaan, beda arti
- rapat (pertemuan atau tidak renggang)
d. Homofon : persamaan bunyi, beda arti
- rok dan rock, - bank dan bang
e. Homograf : persamaan bentuk, beda lafal, beda arti
- apel (buah) dan apel (upacara)

BI/ diksi 8 11/21/2020


f. Hiponim : kata turunan dari kata lainnya
g. Hipernim : kata turunan yang merupakan
bagian dari kata lainnya.

Hiponim (merpati, gagak, elang)


Hipernim (burung)

BI/ diksi 9 11/21/2020


II. DENOTASI dan KONOTASI

contoh :
1. Gadis itu bunga di desanya.
2. Penata bunga itu sedang bekerja.
3. Banyak kupu-kupu berterbangan di
malam hari di atas kebun bunga
nenek.
4. Kupu–kupu malam itu ditangkap
petugas keamanan.

BI/ diksi 10 11/21/2020


III. ABSTRAK dan KONKRET
contoh :
Abstrak
1. Kebaikan adalah perbuatan yang sangat
diharapkan
2. Kesempurnaan adalah tanda kesungguhan dalam
berusaha dan berkarya.

Konkret
3. Kebaikan Anda tidak mungkin terlupakan
4. Kesempurnaan lukisan ini mengagumkan banyak
pengunjung
BI/ diksi 11 11/21/2020
IV. UMUM DAN KHUSUS

Contoh :
Umum : Melihat
Khusus : Menengok, menyaksikan, memandang.

Umum : Mendatangi
Khusus : Mampir, singgah, berkunjung

BI/ diksi 12 11/21/2020


V. POPULER dan KAJIAN

1. Bermakna 1. Signifikansi
2. Tahap 2. Stadium
3. Isi 3. Volume
4. Berbahaya 4. Kritis
5. Besar 5. Makro
6. Wajar 6. Natural
7. Tetap 7. Konsisten
8. Arang 8. Karbon

BI/ diksi 13 11/21/2020


VI. Kata dalam Percakapan

 JARGON : Kata-kata teknik yang dipakai oleh


segolongan/ kelompok tertentu dalam
berkomunikasi. Bentuknya bisa seperti sandi,
kode rahasia atau morse.

 SLANG : kata-kata yang biasa dipakai para


remaja dalam berkomunikasi. Tercipta karena
para pemakai ingin berbeda dari orang
kebanyakan.

BI/ diksi 14 11/21/2020


VII. PERUBAHAN KATA
 Meluas : putra-putri, bapak-ibu, dll.
 Menyempit : sarjana, kiai, pendeta, dll.
 Sinestesia : mukanya masam. (metafora berupa ungkapan
yang berhubungan dengan suatu indera untuk dikenakan
pada indera lain).
 Amelioratif : istri (perubahan makna yang positif)
(kata/kalimat yang mengalami perubahan makna menjadi
positif)
 Asosiasi : amplop, sogok.
 Peyoratif : bini (penurunan makna) (kata/kalimat yang
mengalami penurunan makna)

BI/ diksi 15 11/21/2020

Anda mungkin juga menyukai