Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RSUPP Update-1
Betun, 20 Juli 2019
PENDAHULUAN
10% BBL memerlukan bantuan untuk memulai pernapasan,
hanya 1% perlu resusitasi lebih lanjut
Setiap persalinan dihadiri paling sedikit 1 tenaga yang
bertanggung jawab pada bayi & dapat memulai tindakan
resusitasi. Petugas tsb harus mampu melakukan resusitasi
dengan lengkap.
Resusitasi Neonatus,
UKK neonatologi, IDAI, 2014
Tim resusitasi
Penolong pertama pemimpin, posisi di
Sp.A (K)
atas kepala
Sp.A
Tanggung jawab utama ventilasi
Sp.An
(airway dan breathing)
Sp.OG
Penolong kedua : asisten sirkulasi.
Dokter umum Posisi sisi kiri bayi, boleh pindah
Perawat Tugas : dengar HR, atur PIP dan FiO2
Bidan (Oksigen), kompresi jantung, pasang
Anggota tim ideal 3 orang. kateter umbilikal utk resusitasi cairan
Penolong 1-3 berdasarkan Penolong ketiga : asisten peralatan
tingkat kompetensi melakukan dan obat. Posisi kanan bayi, boleh
resusitasi neonatus bertukar.
Tanggungjawab : menyalakan tombol
Penting mencapai kondisi pencatat waktu, pasang SpO2, monitor
STABLE dalam waktu suhu, siapkan suction, persiapan
sesingkat-singkatnya obat2an, dan alat lain
PERALATAN RESUSITASI
1. Penghangat
-Infant warmer,
-Kain 3 potong: bersih, kering, hangat dan dapat menyerap cairan
(handuk, kain flanel)
Kain 1: utk mengeringkan bayi
Kain 2: utk membungkus bayi
Kain 3: utk ganjal bahu
-Topi
-Kantung plastik utk bayi < 1500 gram
2. Perlengkapan penghisap :
Penghisap mekanik & tabung, tidak boleh melebihi tekanan 100
mmHg
Kateter penghisap, 5F, 6F, 8F, 10F, 12F
Pipa lambung no.8F & semprit 20 mL
Penghisap mekonium
5. Lain-lain
Sarung tangan, Celemek, Pelindung mata, Penutup hidung &
mulut
LANGKAH AWAL
Jaga tetap hangat
Posisikan kembali
HASIL EVALUASI SETELAH
LANGKAH AWAL
HR < 100 X/MNT DAN/ATAU TIDAK BERNAPAS/MEGAP-MEGAP
VTP(VENTILASI TEKANAN POSITIF), PANTAU SpO2, EKG (bila
ada)
HR> 100X/MNT DAN/ATAU BAYI MENANGIS TAPI ADA KESULITAN
NAPAS (TAKIPNEU, RETRAKSI ATAU MERINTIH) CPAP
(CONTINOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE), PANTAU SpO2
HR> 100X/MNT DAN/ATAU BAYI MENANGIS TAPI ADA SIANOSIS
SENTRAL PERSISTEN TANPA DISTRES NAPAS
SUPLEMENTASI OKSIGEN, PANTAU Sp02
Jika target SpO2 tercapai, TANPA alat bantu napas, lanjutkan ke
perawatan observasi
Jika target SpO2 tercapai, DENGAN alat bantu napas, lanjutkan ke
perawatan paska resusitasi
Waktu Target SpO2 CPAP
dari Lahir preduktal
SETTING PEEP: 7-8 cmH2O
FiO2:
1 menit 60-65%
BBLC: 21% (udara ruang)
2 menit 65-70%
BBLR: 30% ( memakai O2 blender)
3 menit 70-75%
Interface:
4 menit 75-80%
Nasal mask
5 menit 80-85%
Short Bi nasal prong (high flow
10 menit 85-95% catheter)
single longer nasal prong
GAGAL CPAP
PEEP diatas 8 cmH2O
FiO2 > 40 %
Dengan distres napas, atau Pertimbangkan INTUBASI
bradikardia
VENTILASI TEKANAN POSITIF
Kecepatan 40-60 kali/menit, dievaluasi setelah 15 detik.
- jika HR naik dan dada mengembang, lanjukan 15 detik lagi
- Jika HR tidak naik dan dada tidak mengembang, evaluasi
SRIBTA (Sungkup, Reposisi, Isap lendir, Buka mulut,
Tekanan dinaikkan, Alternatif jalan napas) sampai dada
mengembang lanjutkan VTP ini sampai 30 detik.
FiO2 bayi cukup bulan: 21%, kurang bulan: 30 - 40 %
Pasang pulse oksimetri di tangan kanan
pompa…lepas…lepas pompa…lepas…lepas
1 lepas...lepas… 2 lepas…lepas…3 lepas…lepas… dst
KOMPRESI DADA
Dilakukan jika HR tetap < 60 x/menit
Naikkan O2 100%
Lakukan intubasi sebelum kompresi dada
Diperlukan 2 orang:
1 orang kompresi dada, 1 orang lagi melanjutkan
ventilasi
Pelaksana kompresi menilai dada & menempatkan
posisi tangan dengan benar
Pelaksana ventilasi mengambil posisi di kepala bayi
agar dapat menempatkan sungkup wajah secara efektif &
memantau gerakan dada
Observasi tiap 60 detik
Bagaimana melakukan kompresi dada?
Teknik ibu jari kedua ibu jari u/ menekan tulang dada,
sementara kedua tangan melingkari dada & jari-jari tangan
menopang bagian belakang bayi.
Teknik dua jari ujung jari tengah & jari telunjuk atau jari
tengah & jari manis dari satu tangan u/ menekan tulang
dada. Tangan yang lain untuk menopang bagian belakang
bayi.
Lokasi kompresi dada Gerakkan jari-jari
sepanjang tepi bawah iga sampai mendapatkan
sifoid. Lalu letakkan ibu jari atau jari-jari pada
tulang dada, tepat di atas sifoid.
Bagaimana melakukan kompresi dada?
sepertiga
Tekanan saat kompresi dada
- Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior
dada
Lama penekanan << lama pelepasan
curah jantung maksimal
Frekuensi
4 90 kompresi + 30 ventilasi dlm 1 menit Rasio 3 : 1
4 11/2 detik 3 kompresi dada, 1/2 detik 1 ventilasi 2 detik (1 siklus)
“Satu“Dua” Tiga”Pompa”
Intubasi Endotrakeal
Indikasi : Sebelum melakukan kompresi
dada dan atau tidak ada nafas spontan,
Berat Usia Ukuran
denyut jantung <60x/menit (gram) gestasi pipa (FR)
Persiapan : (minggu)
Memilih ukuran pipa ET yang sesuai <1000 < 28 2,5
- Memasang stilet dengan benar (boleh
1000- 28 – 34 3,0
tanpa stilet) 2000
- Menguji lampu pada bilah laringoskop 2000- 34 – 38 3,5
Memastikan tekanan penghisap pada 3000
>3000 >38 3,5-4,0
80-100mmHg dan tersambung dengan
kateter 8F/10F/12F
- Menyiapkan plester atau alat fiksasi pipa
ET
Proses Intubasi
Memposisikan diri diatas kepala bayi
Laringoskop dipegang dengan tangan kiri
Memasukkan bilah laringoskop s/d pangkal lidah secara gentle
Menghisap lender dengan suction
Mengangkat bilah laringoskop keatas (bukan mengungkit)
Mengenali glotis dan pita suara sebagai penanda anatomis
Memasukkan pipa ET dari sebelah kanan
Pipa ET dimasukkan sejajar dengan pita suara
Mengeluarkan laringoskop sambil tetap mempertahankan pipa
ET dengan menekan ke arah langit-langit keras
Mengeluarkan stilet dari pipa ET
Lanjutkan ventilasi 1-lepas-lepas, 2-lepas-lepas, 3-lepas-
lepas, dst .
Memastikan pipa ET tepat posisi