Anda di halaman 1dari 13

KONSERVASI KEANEKARAGAMAAN HAYATI

‘Observasi dan Konservasi SDA’

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Disusun oleh:
• Ayu Nafidatul Ummah (1801105106)
• Fresha Anjani (1801105045)
• Hasna Salsabilla Jati (1801105127)
Meliputi: 01 Konservasi Keanekaragamaan
Hayati

02
Konservasi di Semua
Tingkat Keanekaragamaan
Hayati

03
Pelestarian
Keanekaragamaan Hayati
Eksitu Dan Insitu
Konservasi
Keanekaragaman
Hayati
Menurut UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,
Konservasi sumber daya alam hayati adalah
pengelolaan sumber daya alam hayati yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya. Konservasi sumber
daya alam hayati dan ekosistem berasaskan
pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya secara serasi dan
seimbang.
Konservasi di Semua Tingkat
Keanekaragamaan Hayati
1. Konservasi di Tingkat Ekosistem

Ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang tinggi


di Indonesia disebabkan letaknya pada persilangan
pengaruh antara benua Asia dan Australia.
Sayangnya saat ini Perlindungan ekosistem banyak
berbenturan dengan kebutuhan lahan bagi
pembangunan ekonomi, sehingga kita tidak dapat
melindungi semua tipe ekosistem sebanyak-
banyaknya di dalam jejaring kawasan yang dilindungi
(kawasan konservasi) oleh karena itu, kawasan
konservasi, diperlukan sistem pengelolaan yang dapat
melindungi ekosistem penting tersebut dan
keanekaragaman hayatinya tanpa mengorbankan
tujuan pemanfaatan lahan
Konservasi di Semua Tingkat
Keanekaragamaan Hayati
2. Konservasi di Tingkat Spesies

Ancaman terbesar dalam konservasi spesies adalah


kepunahan, lalu berdasarkan status populasi terkait
dengan ancaman terhadap kepunahan dan tekanan
pada populasi spesies dari kerusakan habitat dan
perdagangan spesies, maka spesies perlu
diklasifikasikan ke dalam status perlindungan yang
secara hukum mengikat agar tindakan
perlindungannya dapat efektif.

Oleh karena itu, Konservasi di tingkat spesies harus


mampu mengatur pemulihan populasi di habitat alami
spesies terancam punah dan mengendalikan
pemanfaatan spesies-spesies yang belum terancam
punah.
Konservasi di Semua Tingkat
Keanekaragamaan Hayati
3. Konservasi di Tingkat Genetik

Pada tingkat genetik, konservasi diarahkan pada


pengembangan strategi perlindungan genetik pada
spesies-spesies yang akan menjadi target, yaitu
spesies yang karena kondisinya dapat menyebabkan
keanekaragaman genetiknya terancam menurun atau
hilang.

Karena Kegiatan konservasi genetik bertujuan untuk


tetap mempertahankan keragaman genetik, yaitu
variasi gen dan tipe gen antar dan dalam suatu
spesies, sehingga dapat beradaptasi pada
lingkungannya
Pelestarian
Keanekaragamaan Hayati
Eksitu Dan Insitu
Keanekaragaman hayati digunakan untuk
mengukur kesehatan sistem biologi. Artinya
semakin beragam organisme yang ditemukan,
maka semakin sehat pula sistem tersebut.
Untuk menjaga keseimbangan ekosistem,
keanekaragaman hayati perlu dijaga.

Pelestarian keanekaragaman hayati di


Indonesia dilakukan dengan 2 cara yaitu
dengan metode insitu dan eksitu
Metode Eksitu
Metode eksitu adalah metode pelestarian keanekaragaman hayati
yang dilakukan dengan cara mengambil fauna dan flora dari
wilayah aslinya, dengan tujuan melakukan konservasi,
perlindungan, serta pengembang biakan. Metode ini juga
dilakukan saat ekosistem tempat flora maupun fauna tersebut
tinggal, telah hancur total atau rusak, dan membutuhkan waktu
untuk dapat layak diinggali kembali

Kebun Binatang
Salah satu bentuk konservasi dengan
.
memakai lingkungan alam buatan, yang
terpisah- pisah pada setiap jenis spesies

Taman Safari
Bentuk pelestarian flora dan fauna melalui pembuatan lingkungan
buatan. Di taman safari, ruang gerak hewan lebih bebas karena
daerahnya yang luas

Taman Hutan Raya


Yaitu bentuk taman hutan yang sebagian masih habitat asli, dan
sebagian telah di perbarui dengan lingkungan buatan. Taman
hutan raya mengkhususkan pada konservasi koleksi tumbuhan
Metode Insitu
1. Suaka Marga Satwa

Upaya perlindungan pada ekosistem yang dinilai memiliki


keunikan. Keunikan itu juga berisi berbagai macam jenis flora
dan fauna yang harus dilindungi
Metode Insitu adalah upaya pelestarian
keanekaragaman hayati, yang langsung di
lakukan di di alam tempat flora dan fauna 2. Taman Nasional
tersebut berada. Lalu metode ini juga Adalah sebidang tanah yang mendapatkan perlindungan
memberikan perlindungan kepada daerah mutlak dari pemerintah. Tanah ini berisi ekosistem- ekosistem
yang dilindungi.
yang dianggap memiliki ekosistem yang
unik, dengan flora dan faunanya yang
terancam punah. 3. Cagar Alam
Keadaan alam yang mempunyai sifat yang khas melalui flora
dan fauna yang ada di dalamnya. Cagar alam juga memiliki
ekosistem yang harus dilindungi.

4. Hutan Suaka Alam


Hutan yang memiliki ekosistem dilindungi di dalamnya. Hutan
suaka alam juga bisa disebut hutan lindung .
Beberapa daerah konsevasi metode insitu di indonesia
adalah:

04 02 01
Taman Nasional Taman Nasional Taman Nasional
Kelinci Ujung Putiing Ujung Kulon
Taman Nasional Taman Nasional
Gunung Lauser Komodo .
Melindungi badak
Taman nasional ini Melindungi
orang utan dan bercula satu dan
Yang melindungi khusus melindungi
Taman yang beberapa jenis badak jawa
1000 jenis flora hewan endemik
dan 4000 jenis Melindungi palem
Sumatra.
fauna. hewan komodo

05 03
KESIMPULAN
Konservasi keanekaragaman hayati
bertujuan untuk melindungi dan
memanfaatkan sumber daya hayati baik
di tingkat ekosistem, spesies maupun
genetik sehingga kerangka hukum
konservasi keanekaragaman hayati juga
perlu mengikuti tingkat keanekaragaman
tersebut
THANK YOU
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai