Anda di halaman 1dari 5

• Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai

keadaan fisik, mental, sosial yang utuh dan


aman dalam segala hal yang berkaitan dengan
sistim, fungsi-fungsi dan proses reproduksi
• menyangkut kesehatan alat-alat reproduksi
perempuan pra produksi (masa remaja), ketika
produksi (masa hamil dan menyusui) dan
pasca produksi (masa menopouse).
• Persoalan-persoalan lain yang acap tertinggal
dalam kajian atasnya adalah tentang kehidupan
seksual perempuan secara memuaskan dan aman,
tidak dipaksa, hak-haknya untuk mengatur
kelahiran, menentukan jumlah anak, hak-haknya
untuk mendapatkan perlakuan yang baik dari
semua pihak baik dalam sektor domestik maupun
publik, hak untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan yang benar dan lain-lain.
Sikap Islam

• Islam normatif mengapresiasi seksualitas sebagai fitrah manusia


baik laki-laki maupun perempuan yang harus dikelola dengan
sebaik-baiknya dan dengan cara yang sehat. Dalam bahasa
agama seks adalah anugerah Tuhan. Hasrat seks harus dipenuhi
sepanjang manusia membutuhkannya. Pengekangan atasnya
bisa menimbulkan krisis psikologi dan social. Islam tidak
menganjurkan celibat dan asketisme. Islam mengabsahkan
hubungan seks hanya melalui proses ritual perkawinan. Islam
dengan begitu tidak membenarkan promiskuitas (seks bebas),
karena cara ini dipandang tidak bertanggungjawab. Tentang ini,
bukan hanya Islam, melainkan juga agama-agama dan tradisi-
tradisi masyarakat berketuhanan.
• Satu ayat al-Quran yang sering dikemukakan untuk
menjawab bagaimana Islam memberikan
apresiasinya terhadap seksualitas adalah :
• Dan di antara bukti-bukti kemahabesaran Tuhan
adalah bahwa Dia menciptakan untuk kamu dari
entitasmu sendiri pasangan, agar kamu menjadi
tenteram dan Dia menjadikan di antara kamu (relasi
yang) saling mencinta dan merahmati (mengasihi).
Hal itu (seharusnya) menjadi renungan bagi orang-
orang yang berpikiran (Q.S. al-Rum [30]:21)

Anda mungkin juga menyukai