Anda di halaman 1dari 41

KEAMANAN

MAKANAN
JAJANAN
Makanan jajanan atau
street food menurut FAO :
didefisinisikan sebagai makanan dan minuman
yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh
pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-
tempat
keramaian umum yang
langsung dimakan atau
dikonsumsi tanpa
pengolahan atau persiapan
lebih lanjut.
Makanan jajanan adalah makanan
dan minuman yang diolah oleh
penyaji makanan di tempat
penjualan dan atau disajikan sbg
makanan siap saji untuk dijual bg
umum selain yg disajikan jasa
boga, rumah makan, restoran. (
KEPMENKES 942 TH. 2003 )
 Makanan jajanan (street food) sudah
menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan
masyarakat,
baik di perkotaan maupun
di pedesaan.
 Konsumsi makanan jajanan di
masyarakat terus meningkat  krn
terbatasnya waktu untuk mengolah
makanan sendiri.
SYARAT MAKANAN JAJANAN ANAK
Sehat
Bersih Memenuhi kebutuhan gizi anak
Aman
Bebas dari kotoran
Tidak mengandung bahan yang
berbahaya bagi kesehatan
Fisik, seperti tanah, karet,
plastik, rambut, dll

Kimia (bahan kimia yang


Bahan seharusnya tidak boleh
ditambahkan dalam makanan)
Berbahaya seperti borax, pewarna textil,
formalin

Biologis, disebabkan oleh bakteri


(akibat kesalahan saat pemasakan,
penyimpanan)atau binatang
Bahaya Fisik

 Benda asing seperti rambut, kuku,


perhiasan, serangga mati, batu atau kerikil,
potongan kayu, pecahan kaca dan lain
sebagainya bisa masuk kedalam makanan
apabila makanan dijual di tempat terbuka
dan tidak disimpan dalam wadah tertutup
Bahan kimia yang biasa
ditambahkan dalam
makanan (BTP)
Pewarna
Pemanis
Pengawet
Penyedap rasa
Pengenyal
Pengembang
emulsifier
Contoh Bahan Tambahan Pangan
(BTP)
1. Pewarna makanan
- buatan : tartazin, sunset yellow
- alami : karamel, klorofil, kurkumin
2. Pemanis buatan, contohnya aspartam
3. Pengawet, contohnya Na-benzoat
4. Penyedap rasa, contohya Mono Sodium
Glutamate (MSG)
5. Pengenyal : galatin, karagenan
SYARAT PENAMBAHAN BTP

DOSIS HARUS SESUAI !


TIDAK BOLEH BERLEBIH !!!
Keunggulan makanan
jajanan adalah : murah
dan mudah didapat,
serta cita rasanya yang
enak dan cocok dengan
selera kebanyakan
masyarakat.
 Makanan jajanan kaki lima
ternyata dpt menyumbang
asupan energi bagi anak sekolah
sebayak 36%, protein 29% dan
zat besi 52%
 peran penting mkn jajanan
pd pertumbuhan dan prestasi
belajar anak sekolah.
Namun , keamanan makanan
jajanan tsb dari segi mikrobiologis
maupun kimiawi masih
dipertanyakan ?!

 Keamanan makanan jajanan yang


perlu dicermati adalah :
 penggunaan pewarna
 pemanis
 pengawet
 kandungan mikroba, dan
 adanya logam berat Cu dan Pb.
Hasil Penelitian menunjukkan :
 Cemaran mikrobiologis bakteri
Salmonella Paratyphi A (penyebab
typhus) terditeksi di 25% - 50%
sampel minuman yang dijual di kaki
lima.
 Bakteri ini mungkin berasal dari air
atau es batu yang tidak dimasak
terlebih dahulu

kteri Salmonella Paratyphi A


Cemaran kimiawi pada
makanan jajanan kaki lima
adalah penggunaan Bahan
Tambahan Pangan (BTP)
ilegal/tdk diijinkan yaitu :
Borax (pengempal yg
mengandung logam
berat Boron)
Formalin (pengawet
untk mayat)
Rhodamin B ( pewarna merah tekstil), dan
methanil yellow
(pewarna kuning tekstil)
 racun bagi tubuh

Sakarin dan Siklamat, Pemanis sintetis


 Bahan-bahan ini dapat terakumulasi pada
tubuh manusia dan bersifat karsinogenik yg
dlm jangka panjang menyebabkan kanker
dan tumor
pada organ tubuh manusia.
PRODUK –PRODUK YG TIDAK AMAN

SAOS TOMAT
Dari Hasil Penelitian Jur. THP FTP Unibraw :
 Saos Tomat dari 5 merk sampel :
2 sampel pewarna Rhodamin B dan 1 sampel Amaranth
3 sampel pengawet Na Benzoat > 1000 ppm
CILOK
Cilok mkn yg sangat disukai
anak-anak sekolah
Cilok positif mengandung
boraks ( 6 dari 16 sampel yg
diteliti)
Boraks ( = Bleng)  pengenyal
makanan, banyak juga digunakan
untuk krupuk
Cilok dimakan bersama dgn saos
tomat yg tdk aman  perlu
diwaspadai
BAKSO, MIE BASAH DAN TAHU
KUNING

 5 sampel bakso mengandung boraks


 4 sampel mie basah terditeksi
mengandung formalin
 3 Sampel tahu kuning terditeksi
mengandung formalin
KERUPUK

 Kerupuk berbahan dasar tapioka/kanji yang


berwarna merah  dari 3 sampel 2 positif
menggunakan pewarna yang dilarang yaitu
Rhodamin B dan Amarant
 Kerupuk berbahan baku terigu dan beras (gendar)
agar mengembang di tambahkan garam Bleng =
boraks
 Hati-hati dlm memilih krupuk !
Minuman Rasa Buah dan Jelly Drink

 Dari 4 sampel minuman rasa buah, 3 sampel


mengandung NaBenzoat > 600 ppm
Dari 4 sampel minuman jelly, 2 sampel
mengandung Na Benzoat > 600 ppm,
European Union : Batas Na Benzoat 300 ppm
 Semuanya mengandung pemanis sakarin dan
siklamat
MEMILIH JAJANAN YANG SEHAT
Pastikan mkn atau jajanan bersih bgm mkn
disiapkan dan disajikan jg bhn baku yg dipakai
hrs bersih
hindari mkn yang mengandung atau memakai
zat-zat tambahan, spt zat pemanis, pengawet,
penyedap, dan pewarna buatan, jg zat bbahaya
lainnya.
Hindari jajanan yg kelewat manis dan berwarna
mencolok.
Hindari makanan yang tidak segar.
Pilih makanan yang bergizi dan minum susu
Makanan sehat
 Kurangi frekuensi jajan anak dalam sehari
atau seminggu
 Supaya tdk ketagihan jajan (Snackaholic)
jangan memberi jajanan sebagai hadiah atau ungkapan
sayang
 Terapkan kebiasaan sarapan pagi sblm brkt sekolah
 Biasakan membawa bekal mkn dari rumah dgn menu yg
bervariasi
 Dampingi anak saat menonton iklan jajanan di TV
sambil memberi pengertian sisi baik dan buruknya.
 Bimbing anak untuk memilih makanan dengan berpikir.
Mengapa tidak boleh
digunakan ?
 Berakibat buruk bagi kesehatan
1. Akibat penggunaan boraks adalah pada
penggunaan yang berulang-ulang akan
terjadi penimbunan pada otak, hati dan
jaringan lemak  kematian
2. Akibat penggunaan formalin adalah
muntah darah, diare, kanker paru, kejang-
kejang, kencing darah sampai kematian.
Lanjutan…

3. Akibat penggunaan Rhodamin B dalam waktu lama


(kronis) dapat menyebabkan radang kulit alergi, dan
gangguan fungsi hati/kanker hati.
4. Akibat penggunaan Methanil Yellow dalam waktu
lama dapat menyebabkan kanker pada saluran kemih
dan kandung kemih.
5. Akibat penggunaan pemanis buatan dalam jangka
waktu yang lama dapat mengakibatkan kanker.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
722/Menkes/Per/IX/88, sebenarnya sakarin dan
siklamat hanya boleh digunakan dalam pangan yang
khusus ditujukan untuk orang yang menderita
diabetes atau sedang menjalani diet kalori.
 merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
utama di banyak negara
 Terjadinya dapat berupa kontaminasi baik dari
bahan baku, penjamah makanan yang tidak
sehat, atau peralatan yang kurang bersih, juga
waktu dan temperatur penyimpanan yang tidak
tepat.
 Gizi buruk dan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak-anak adalah dua
konsekuensi serius yang dapat ditimbulkan
oleh berulangnya episode food diseases.
 Diare merupakan gejala umum dari
penyakit bawaan makanan yang mudah
dikenali.
 Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun
2001 menemukan bahwa diantara 100 000
balita terdapat 75 anak balita yang
meninggal tiap tahunnya akibat gizi buruk
dan diare.
Bahaya Biologis rendahnya kondisi
Karena mikroba (bakteri) hygiene dan sanitasi

Karena binatang (lalat, tikus, kecoa, dll)


penyimpanan yang kurang bersih
Apa yang bisa dilakukan?

Peran serta guru:


1. Guru berperan dalam mengawasi kantin sekolah
melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
yaitu mengawasi pangan apa yang dijual,
kebersihan kantin, serta memberikan pelatihan
bagi petugas kantin.
2. Guru berperan dalam memberikan pengertian dan
pengetahuan kepada anak–anak mengenai
dampak negatif yang timbul apabila jajan di
sembarang tempat.
 Hasil Penelitian di Amrik thd anak-
anak yang suka jajan lebih dari 4 x
dlm seminggu  tinggi resiko thd
penyakit degeneratif
 Mkn jajanan umumnya tinggi tepung,
gula lemak, garam dan kolesterol 
mengakibat :
 Jangka Pendek : Obesitas (kelebihan
BB)
 Jangka Panjang : hipertensi, diabet
melitus, penyakit jantung dan kanker
Peran serta penjual pangan:
1. Penjual hanya boleh menggunakan BTP yang
diijinkan dan tidak melebihi batas maksimum
yang dipersyaratkan,serta tidak boleh
menggunakan pewarna ataupun bahan berbahaya
yang dilarang penggunaannya pada pangan.
2. Penjual wajib memperhatikan kebersihan
fasilitas dan tempat penjualan untuk mencegah
kontaminasi silang terhadap produk, serta
mempraktekkan cara pengolahan pangan yang
baik terutama memperhatikan persyaratan
higiene dan sanitasi.
 Peran ortu sangat penting dlm perhatian dan
pengawasan makanan anak
 Sekolah dan Pemkot /Dinas Pendidikan (Disdik)
perlu menggiatkan kembali UKS (Usaha
Kesehatan Sekolah) dan keberadaan kantin
sekolah yang sehat dan bersih.
 BPOM dan pihak yang berwenang perlu
menertibkan produksen makanan jajanan yang
masih menggunakan BTP ilegal
Kesimpulan
1. Makanan jajanan memegang peranan yang
cukup penting dalam memberikan asupan
energi dan gizi bagi anak–anak usia sekolah.
2. Jajanan yang tersedia di sekolah herus
memenuhi syarat halal, sehat, aman, dan bersih
3. Diperlukan kerjasama antara semua pihak
antara lain sekolah, produsen, dan orang tua
dalam mengontrol kualitas jajanan anak
sekolah
Anak-anak adalah
aset bangsa, jangan
biarkan mereka
tumbuh tidak sehat
hanya karena
jajanan sekolah yang
berbahaya bagi
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai