Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja k3
5.Bahaya biologis
Dari zat-zat media pembenihan organisme patogen.
Pencegahan: pemberian label yang jelas pada obat kimia
(insektisida, pestisida)
6.Bahaya radioaktif
Pencegahan: penggunaan bahan radioaktif dg benar
7.Bahaya api
Sumber: bahan bakar,oksigen, panas
Pencegahan: hindari kontak dengan sumber api
LAMBANG BAHAYA BAHAN
KIMIA E (Explosive)
Zat yang eksplosif (dapat
meledak) pada kondisi tertentu
Contoh: Amonium dikromat,
(NH4)2Cr2O7
Penggunaan: hindari
tubrukan/pukulan, guncangan,
gesekan, bunga api, percikan,
dan panas
O (Oxidizing Subtances)
Zat yang dapat mengoksidasi,
dapat membakar dan
memperbesar api sehingga sulit
dipadamkan.
Contoh: KMnO4, Natrium
peroksida (Na2O)
Penggunaan: jauhkan dari bahan-
bahan yang dapat terbakar (gula
pasir)
F (Flammable)
Zat yang mudah menyala
Contoh: Alkil-alkil aluminium
arganometa, fosfor.
Penggunaan: hindarkan kontak
dengan udara
- Gas mudah menyala: butana,
propana. Penggunaan: hindari
terbentuk gas dg udara,
jauhkan dari sumber pembakaran)
- Zat peka udara lembab (menyala
bila kontak dengan air): Litium
(Li), natrium boro-hidrida.
Penggunaan: hindarkan kontak
dg air
- Cairan mudah menyala: cairan
dg titik bakar (flashpoint) < 21oC
Penggunaan: jauhkan dari sumber
listrik (kabel listrik tanpa isolasi)
T (Toxic)
Zat yang sangat berbahaya
bagi kesehatan bila terhisap
masuk ke tubuh, terserap kulit,
sampai kematian.
Contoh: arsen trioksida,
merkuri fluorida, HgCl
(sublimat)
Penggunaan: hindari kontak
dg tubuh manusia, dibawa ke
dokter
Xn (Harmful)
Zat yang menimbulkan sedikit
kerusakan bila terserap badan.
Contoh: piridin, trikloretilen
Penggunaan:
- hindari kontak dg tubuh
manusia
- tidak menghisap uapnya
- dibawa ke dokter
C (Corrosive)
Zat yang dapat merubah
jaringan tubuh maupun
peralatan.
Contoh: brom, asam sulfat
Penggunaan: tidak terhisap
kulit, tidak kena kulit, mata,
pakaian.
Xi (Irritating)
Zat yang dapat mneyebabkan
sakit pada kulit, mata, organ
pernafasan.
Contoh: larutan amonia-
benzilklorida
Penggunaan: tidak terhisap
baunya, hindarkan kontak dg
kulit dan mata
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
(P3K)
P3K : pertolongan pertama pada seseorang yang sakit
mendadak / kecelakaan sebelum mendapat pertolongan
dokter.
Tujuan P3K
a. Mencegah bahaya maut
b. Mencegah cacat
c. Mencegah infeksi
d. Meringankan rasa sakit si korban
Prinsip P3K
a. Menolong secara tepat dengan memperhatikan
tujuan P3K
b. Menolong secara cepat kepada penderita dengan
cara-cara P3K yang sesuai
c. Menolong yang bersifat sementara sebelum dibawa
ke dokter
Alat-Alat P3K
Kapas
Perban / pembalut
Kasa steril
Plester gulung
Plester tunggal (band aid)
Kain pembalut lebar untuk kecelakaan berat
Boor water
Wangi-wangian (Eau de cologne)
Mercucrhome / obat merah
Gelas pencuci mata
Gunting kecil / besar
Jepitan / pinset
Obat-obatan
Penanganan P3K dalam K3
1. LUKA BAKAR
Ada 3 tingkatan, yaitu:
a. Tingkat I
Luka bakar biasa, kulit tidak melepuh
→ obati dg obat merah / salep
b. Tingkat II
Kulit melepuh (ada gelembung)
→ tutup bagian gelembung dengan perban steril
yang diolesi salep
c. Tingkat III
Terbakar parah / hangus (jaringan sampai rusak)
→ tutup dengan perban steril, minta bantuan dokter
Penanganan luka bakar tingkat II:
1. Bagian kulit yang melepuh diolesi
mercuchrome / dilap dg alkohol 94%
2. Tutup dengan kain kasa steril
3. Dilarang menusuk bagian yang melepuh
untuk mengeluarkan cairan lepuhan
4. Bila lepuhan pecah, bersihkan dari kuman
5. Gunting bagian kulit yang terkelupas karena
lepuhan
6. Tutup dengan kain pembalut yang steril
2. LUKA TERSAYAT
Penanganan: bersihkan luka dengan kain
tipis/perban yang steril, olesi dengan Iodium tincture 3,5%
pada daerah sekeliling luka
Tindakan:
1. Jika korban tidak sadar, korban jangan disuruh muntah/ minum.
2. Jika korban sadar, beri minum 2-4 gelas air/susu kemudian
korban disuruh muntah dengan cara memasukkan telunjuk jauh ke
dalam mulut (kecuali jika yang termakan bensin, pelumas,
asam/basa).
3. Korban disuruh muntah hingga muntahnya jernih. Untuk
menghindari kekurangan cairan, korban diberi minum 1 gelas air
garam (1 sendok dalam 1 liter air)
4. Penawar racun:
a. susu
b. putih telur yang sudah dikocok
c. penawar racun universal (campuran arang tulang : MgO : asam
tanin = 2 : 1 : 1) sebanyak 1 sendok campuran dalam 1 gelas
air
d. proses netralisasi dengan memberikan bahan kimia tertentu,
tergatung dari jenis racun.
Keracunan Akibat Bahan Kimia
Keracunan melalui mulut (termakan)
N Jenis bahan kimia Pertolongan
o
1 Arsen, kadmium, kromat, dikromat, klorat, Bila termakan jangan
hipoklorit, eter, hidrokatbon aromatik, aldehid, dimuntahkan, korban diberi
keton, halusinogenia (ganja, heroin), insektisida, minum penawar racun
salisilat, cat dan pelarutnya universal
2 Bahan kimia khusus: Tidak dimuntahkan
- Asam mineral organik Korban diberi zat penetral
- Alkali kemudian minum susu/putih
- Alkaloida (kokain, morfin, nikotin) telur. Zat penetral:
- Alkohol - asam: gel Al(OH)3
- basa: CH3COOH 1%, HNO3
1%, air jeruk
- alkaloida: KMnO4 1 o/oo
- alkohol: NAHCO3
3 Air raksa, fosfor, fosfor organik, fenol, senyawa - Bila termakan dimuntahkan
hidroksil, timbal, brom, sianida dg diberi minum air garam
- Diberi susu / putih telur
Keracunan melalui Pernafasan
1. Penolong menggunakan gas masker untuk
menolong korban
2. Pindahkan korban ke tempat aman dan
berhawa segar
3. Lakukan pernafasan buatan jika pernafasan
terhenti
4. Siapkan gas O2
5. Dibawa ke rumah sakit untuk perawatan
lebih lanjut
Keracunan melalui kulit:
Lepaskan pakaian / jauhkan peralatan yang
terkena racun
Bagian kulit yang terkena racun dibilas
dengan air selama 15 menit
SALAH BENAR
SALAH BENAR
BENAR SALAH
BENAR SALAH
BENAR SALAH
BENAR SALAH