Anda di halaman 1dari 17

PENATALAKSANAAN PASIEN STROKE

TUNGKAI KANAN MENGUNAKAN ANKLE


FOOT ORTHOSIS DI KLINIK JANI
ORTHOPROST SEMARANG

Disusun oleh :
Aldya Chintyafanny
Amelia Ratna Utami
Nunuk Aprilianti
Valentino EkaSandi
Wiranti
Pembahasan

1 LATAR BELAKANG

2 LANDASAN TEORI

Penatalaksanaan Ortotik Prostetik


3

4
Latar belakang
Peningkatan taraf hidup manusia Dinkes 2016, stroke mengalami
mendorong manusia untuk semakin peningkatan sebesar 50 % dari
01 konsumtif yang apabila tidak diatur
akan menyebabkan pola konsumsi
02 tahun sebelumnya.
Stroke dapat menyebabkan
yang tidak benar. seperti komplikasi, kelumpuhan bahkan
mengkonsumsi makanan tinggi lemak kematian.
dan tinggi kolesterol, kurang aktivitas
fisik, dan kurang olahraga,
meningkatkan risiko terkena penyakit
stroke

kelumpuhan di salah satu sisi wajah,

03 lengan, dan tungkai secara tiba-tiba.


Kelumpuhan atau paralisis adalah 04 Pelayanan OP :
alat Ankle Foot Ortosis (AFO)
kondisi ketika satu atau beberapa
bagian tubuh tidak dapat digerakkan.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh
gangguan pada otot atau saraf, akibat
cedera atau penyakit tertentu.
Tujuan penulisan Manfaat penulisan

• mengetahui dan menerapkan • untuk mengaplikasikan teori-teori yang


Penatalaksanaan penggunaan Ankle pernah diajarkan dan diperoleh pada saat
Foot Orthosis pada pasien stroke perkuliahan dengan keadaan nyata yang
diterapkan di lapangan sehingga menambah
tungkai kanan. ilmu pengetahuan khususnya pada materi
ankle foot orthosis
• bermanfaat sebagai referensi untuk penulisan
Laporan Praktik Klinik selanjutnya
• diharapkan pasien dapat mengetahui
keilmuan ortotik prostetik yang dapat
membantu aktivitas fungsional. Dalam
melakukan upaya prevention of deformity
pada ankle dan foot.
B. Landasan Teori

Jenis-jenis stroke Komplikasi Stroke


• Deep vein thrombosis atau
• Stroke iskemik : pasokan darah penggumpalan darah di
ke otak terganggu atau tungkai.
berkurang akibat • Hidrosefalus akibat
penyumbatan. menumpuknya cairan otak di
dalam rongga otak.
• Stroke hemoragik: pecahnya • Disfagia atau gangguan refleks
pembuluh darah otot saat menelan.
Orthosis
Dalam pembuatan segala jenis atau design orthosis sangat penting karena
setiap jenis orthosis memiliki jenis yang berbeda satu dengan yang
lainnya,Pada penanganan kasus stroke pada tungkai kanan ini di
prescripsikan menggunakan alat bantu berupa Ankle foot Orthosis.
AFO (Ankle Foot Orthosis) adalah salah satu alat bantu penguat anggota
gerak tubuh yang mengcover bagian ankle dan foot
JENIS-JENIS ANKLE FOOT ORTHOSIS

Rigid Ankle Foot Orthosis Semi Rigid Ankle Joint

Conventional Ankle Foot Orthosis

Fleksibel Ankle Foot Orthosis Jointed Ankle Foot Orthosis


BAB II
A. Assessment
Proses pengumpulan data yang bertujuan mengetahui kondisi kesehatan pasien

OBJECTIVE

SUBJECTIVE
Data subjektive assessment
HASIL ASESSMENT
MMT DAN ROM
No. Gerakan ROM Kanan ROM Kiri
1. Fleksi 120 0 130 0
2. Ekstensi 00 00

No. Gerakan ROM Kanan ROM Kiri

1. Dorsi Fleksi 15 0 20 0

2. Plantar Fleksi 35 0 30 0

No. Gerakan MMT Kanan MMT Kiri

1. Fleksi 4 5

2. Ekstensi 3 5

No. Gerakan MMT Kanan MMT Kiri

1. Dorsi Fleksi 3 5

2. Plantar Fleksi 2 5
INSPEKSI :
Pasien mengalami kelayuhan (flacid) pada kaki sehingga menyebabkan
foot drop
tidak ada LLD dan mengalami varus ankle
PALPASI:
-Otot lemah saat dorsi fleksi harus dipasifkan oleh terapis.
-Tidak ada luka
-Sensitifitas bagus

Diagnosis ortotik prostetik : Pasien di diagnosis


mengalami drop foot karena stroke
ORTHOTIC PRESCRIPTION : Ankle Foot Orthosis (AFO)
PRESCRIPTION DETAIL :  Ankle Foot Orthosis dengan desain rigid dari
bahan plastic polypropylene dengan tebal 4 mm.
1) Hasil Measurement

  Kanan Kiri

Lingkar MTP 23 cm 24 cm

Lingkar ankle 31 cm 31 cm

Panjang gastroc-floor 33 cm 33 cm

Panjang foot 23,5 cm 23,5

cmV
Casting
Casting adalah proses pengambilan cetakan (negative cast) pada tungkai pasien.
Casting Filling Rectifikasi Moulding
Trimline Pembuatan strap Fitting Finishing
Fitting

Kendala :
1. Pada saat dynamic alignment terdapat
gait deviasi berupa circumduction.
2. Afo terlalu plantar fleksi
3. Sole terlalu tinggi
4. Posisi strap tidak sesuai dengan
keinginan pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai